Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam

yang melimpah, sehingga menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara agraris,

dibuktikan dengan sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia berasal

dari sektor pertanian dan menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu pilar

besar perekonomian Indonesia. Negara indonesia disebut sebagai negara agraris,

Karena memiliki wilayah yang sangat potensial untuk mengembangkan usaha di

sektor pertanian. Salah satunya diwilayah provinsi lampung.1

Provinsi lampung mempunyai potensi pertanian tanaman yang cukup baik

untuk dikembangkan. Menurut badan pusat statistik pada tahun 2015 luas wilayah

provinsi lampung cukup besar, yaitu 3,5 juta Ha (1,84 % dari wilayah Indonesia )

dan wilayahnya masih banyak dikelilingi oleh lahan perkebunan dan pertanian.2

Pertanian merupakan suatu kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau

sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya3. Kegiatan

pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami

orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam, akan tetapi diluar dari

1
Badan Pusat Statistik (BPS), Statistik Daerah Provinsi Lampung , (Badan Pusat Statistik
Provinsi Lampung, 2016), h. 13
2
Ibid, h.
3
Tati Nurmala, Abdul Rodjak, Pengantar Ilmu Pertanian ( Yogyakarta : Graha Ilmu,
2012), h. 1.
2

sistem itu juga terdapat kegiatan lainnya seperti pengelolaan tanaman dan

lingkungannya agar memberikan suatu hasil yang bisa bermanfaat untuk

kelangsungan hidup manusia.

Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah

sebagai tempat menanam tanaman. Kelebihan sistem hidroponik diantaranya

produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanaman

biasa, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, lebih

efisien terhadap lahan dan air serta akan memberikan hasil tanaman yang lebih

baik.4 Akan tetapi budidaya tanaman dengan sistem hidroponik juga mudah untuk

terserang gangguan hama.

Hama secara luas yaitu organisme yang mengurangi ketersediaan, mutu,

dan jumlah sumber daya tanaman bagi manusia. Pengertian lain yaitu semua

hewan yang dalam aktivitas hidupnya memakan tanaman yang dibudidayakan

sehingga merugikan kepentingan hidup manusia dalam usahanya meningkatkan

kesejahteraan.5 Persaingan antara hama dan manusia untuk mendapatkan

makanan, serat dan tempat perlindungan merupakan juga definisi dari hama yang

secara total berorientasi pada manusia. Disebut hama apabila populasinya sudah

melebihi ambang batas yang mengancam pertumbuhan dari tanaman tersebut.

Sebagaimana Robert Van Den Bosch dalam bukunya menyatakan bahwa hama

4
Pinus Lingga, Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah (Bogor: Penebar
Swadaya,1999), h. 1-3
5
Agus Suyanto, Hama Sayur dan Buah. (Jakarta : Penebar Swadaya, 1994), h.14
3

berorientasi pada manusia. Makhluk hidup yang disebut hama adalah yang

bersaing dengan manusia untuk mendapatkan makanan, serat dan tempat

perlindungan. Makhluk hidup pembawa penyakit yang dapat melukai manusia,

atau yang mempengaruhi kesehatan manusia dan kenyamanannya seringkali

disebut dengan hama.6

Firman Allah SWT dalam surat Al-Mulk (67), ayat 3

ٖۖ ‫لر ۡح َٰ َم ِن ِمن ت َ َٰفَ ُو‬


‫ت‬ ِ ‫ت ِط َب ٗاق ۖا َّما ت َ َر َٰى ِفي َخ ۡل‬
َّ ‫ق ٱ‬ ٖ ‫س َٰ َم َٰ َو‬ َ َ‫ٱلَّذِي َخلَق‬
َ ‫س ۡب َع‬
٣ ‫ور‬ ٖ ‫ط‬ ُ ُ‫ص َر ه َۡل ت َ َر َٰى ِمن ف‬ َ َ‫فَ ۡٱر ِجعِ ۡٱلب‬
Artinya : Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang. Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak
seimbang?”. 7

“Berdasarkan ayat tersebut diatas, sangatlah jelas bahwa Allah

menciptakan segala sesuatu di muka bumi dengan penuh pertimbangan dan dalam

kondisi yang benar-benar seimbang, dalam kajian ayat tersebut terdapat

kerusakan terhadap keseimbangan lingkungan dengan segala aspek ilmiah, seperti

halnya dengan kehidupan serangga yang memang diciptakan dengan seimbang

atas segala sifat dan kelakuannya, ada serangga yang menguntungkan dan ada

serangga yang merugikan, semua itu merupakan keseimbangan ekosistem yang

sangat mendasar atas ciptaan Allah SWT. Seperti sifat serangga ada yang

menguntungkan dan merugikan merupakan pengaplikasian keseimbangan yang

6
Mary Louise Flint, Robert Van Den Bosch. Pengendalian Hama Terpadu.(Yogyakarta :
Kanisius,1990), h. 41
7
Kementerian Agama RI , Al-Qur’an dan Terjemahannya (Cibinong: 2013), h.
4

diciptakan Allah SWT.”8 Salah satunya dibuktikan dengan adanya hama yang

menyerang tanaman manusia dan dapat mengurangi hasil produksi dari tanaman

yang telah ditanam.

Hortipark merupakan salah satu tempat pengelolaan pertanian yang cukup

luas. Hasil wawancara kepada Bapak Syamsurrizal Mukhtar, yang bertugas

sebagai pengelola utama di masa periodenya pada wilayah Hortipark mengatakan

bahwa Pertanian yang dikelola dibagi kedalam 2 jenis yaitu tanaman pangan dan

tanaman hortikultura. Tanaman pangan yang dikelola yaitu tanaman jagung,

sedangkan untuk tanaman hortikultura yaitu jenis tanaman buah-buahan seperti

cabai, tomat, labu, terong, untuk tanaman berkhasiat obat (Biofarmaka) seperti

kunyit, kumis kucing, lengkuas, jahe, dll, untuk jenis tanaman bunga seperti

bunga matahari, bunga mawar, bunga anggrek, dll. dan terakhir adalah tanaman

sayuran meliputi kangkung, bayam genjer, sawi, selada.9

Serangan hama dapat memperlambat pertumbuhan tanaman, bahkan dapat

mematikan tanaman. Contohnya serangan yang terdapat pada tanaman sawi hijau

yang mana serangan hama kumbang daun yang menyerang bagian daun tanaman

sawi hijau, sehingga mengakibatkan daun menjadi berlubang..10 Serangan hama

8
Tafsir Kitab Al Quran ‘’ (On-Line), tersedia di http://www.Ibnu Katsir Online.
Com/2015/06/ tafsir Surat-Al-Mulk-Ayat-3. htm (06 Desember 2017)
9
Syamsurrizal Mukhtar, wawancara dengan penulis, Hortipark, Lampung, 3 Oktober
2017
10
Fernia Nirmayanti, Gatot Mudjiono, Sri Karindah. Pengaruh Beberapa Jenis Tanaman
Pendamping Terhadap Hama Phyllotreta striolata F. (Coleoptera: Chrysomelidae) Pada Budidaya
Sawi Hijau Organik.. Jurnal HPT V-3 no 2 ( April 2015). H. 1
5

berpengaruh sangat besar terhadap keberhasilan dalam pemeliharaan tanaman. Hal

ini dibuktikan berdasarkan hasil wawancara kepada pihak pengelola wilayah

Hortipark yaitu Bapak Sampan Ismanto yang bertugas sebagai Tenaga

Administrasi/Wisata Pendidikan dan Pengelola Green House 3 dan 4 (Hidroponik

NFT sayuran daun dan hidroponik tetes sayuran buah ) mengatakan bahwa semua

tanaman yang dibudidayakan telah terserang hama dan mempengaruhi hasil

produksi panen sebanyak 60 % per tiap bulannya termasuk budidaya pada sistem

hidroponik. Penanganan yang telah dilakukan oleh petani terhadap serangan hama

tersebut yaitu pestisida, insektisida dan bahkan fungisida. Kemudian beliau juga

menjelaskan bahwa Sistem hidroponik di wilayah Hortipark membudidayakan

tanaman sawi dan selada dengan persentase 70% terserang hama. Akan tetapi

dalam sistem hidroponik teknik pengendaliannya dilakukan secara manual, tidak

bisa menggunakan pestisida dan bahan kimia lainnya. sehingga untuk waktu dan

area yang begitu luas serta dikondisikan jumlah petani yang sedikit maka

penanganan terhadap hama tidak bisa dilakukan secara intensif.11

Wawancara selanjutnya dilakukan kepada Ibu Sukesi yang bertugas

sebagai petani sekaligus bendahara di Hortipark mengatakan bahwa kerugian

yang disebabkan oleh adanya hama pengganggu tanaman adalah menurunnya


6

omset pendapatan dari modal yang digunakan per tiap penjualan hasil panen dan

merosotnya hasil produksi tanaman yang dibudidayakan.12

Wawancara terakhir dilakukan terhadap Bapak selamet walgito yang

bertugas sebagai ketua pengelola kebun dihortipark mengatakan jenis hama yang

banyak menyerang tanaman sawi dan selada didalam sistem hidroponik adalah

jenis lalat buah berbentuk ulat yang masuk kedalam lokasi penanaman dan

berkembang biak membesar kemudian memakan daun sehingga menyebabkan

daun menjadi layu dan membusuk karena nutrisi dalam daun diserap oleh lalat

buah tersebut. sehingga menyebabkan kerusakan pada tanaman yang

menyebabkan berkurangnya hasil produksi dari tanaman yang dibudidayakan

terutama untuk hasil dari serangan lalat. Karena hampir semua tanaman

diwilayah Hortipark telah diserang oleh hama berupa lalat buah. Namun petani

tidak semua mengetahui jenis lalat yang menyerang tanaman tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara diatas, keadaan ini jika terjadi terus-menerus akan

menyebabkan banyak dampak negatif seperti berkurangnya penghasilan petani

dan berkurangnya hasil sayuran yang akan dipanen. Maka dibutuhkan kegiatan

identifikasi hama apa saja yang ada di sayuran. 13

Identifikasi hama sangat penting dilakukan karena bermanfaat untuk

mengetahui teknik pengendalian yang tepat dan efektif. Proses identifikasi

12
Sukesi, wawancara dengan penulis, Hortipark, Lampung, 21 April 2018

13
Slamet Walgito , wawancara dengan penulis, Hortipark, Lampung, 21 April 2018
7

dilakukan untuk mengamati jenis hama yang menyerang dan dengan demikian

perlu adanya penelitian identifikasi hama. 14

Identifikasi tentang hama dilakukan untuk mendapatkan identitas suatu

spesies, memperjelas status, membantu membedakan makhluk hidup yang

memiliki kemiripan bentuk, dan menghindarkan kita dari kebingungan. Kegiatan

identifikasi juga berguna untuk mengetahui cara mengidentifikasinya dan cara

penanggulangannya dan untuk sebagai perbaikan kualitas pada tanaman. Sehingga

dirasa penelitian tentang identifikasi hama perlu untuk dilakukan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat

diidentifikasi sebagai berikut :

1. Sawi dan selada adalah salah satu tanaman yang ada diwilayah

Hortipark yang terserang hama dengan persentase 70%.

2. Serangga merupakan salah satu kelompok hama serangga yang paling

banyak menyerang tanaman sawi dan selada pada sistem hidroponik.

3. Belum diketahui hama jenis hama serangga yang menyerang tanaman

Sawi dan selada pada sistem hidroponik di Hortipark Lampung.

14
Tati Suharti, Danu. Identifikasi Hama Penyebab Gall Pada Daun Bibit Nyawai (Ficus
variegate L ). Jurnal Balai Penelitian Teknologi Pembenihan Tanaman Hutan ( Juli 2015). H. 1
8

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “Apa sajakah jenis-jenis hama serangga yang ada di

tanaman sawi dan selada pada sistem hidroponik di Hortipark lampung? ”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hama serangga

yang mengganggu proses pertumbuhan tanaman sawi dan selada pada sistem

hidroponik di hortipark lampung.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti yaitu sebagai tambahan pengalaman, wawasan

pengetahuan dan pemikiran dalam bidang biologi.

2. Bagi petani wilayah Hortipark yaitu sebagai bahan masukan untuk

kegiatan proses pengendalian hama yang lebih efektif dan efisien.

3. Bagi masyarakat yaitu sebagai bahan masukan dalam identifikasi jenis

hama pada tanaman sawi dan selada yang mengganggu.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini yaitu :

1. Objek dalam penelitian ini adalah tanaman sawi dan selada pada

sistem hidroponik yang ada diwilayah hortipark lampung.

2. Identifikasi hama tanaman Sawi dan selada dilakukan sampai pada

tingkat famili.

Anda mungkin juga menyukai