DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................... . .2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 3
A. Latar Belakang...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 4
A. Definisi Bidan....................................................................................................... 4
C. Masa Bakti............................................................................................................. 8
D. Praktek Bidan........................................................................................................ 9
E. Wewenang Bidan.................................................................................................. 12
H. Ketentuan Pidana................................................................................................. 21
A. Kesimpulan............................................................................................................
...............................................................................................................................24
B. Saran......................................................................................................................
...............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Kami haturkan puji dan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas etikolegal yang bertemakan
“Permenkes Tentang Regristrasi dan Praktek Bidan”
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah melalui beberapa proses, memperdalam
materi dengan mengambil dari beberapa sumber buku kemudian menghubungkan dengan
study literatur.
Atas terselesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya, kami sangat menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami sebagai penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar dalam pembuatan makalah-
makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan merupakan suatu profesi yang mana dalam setiap asuhan dan tindakan
yang dilakukan memiliki sebuah tanggung jawab yang besar. Apabila seorang bidan
melakukan suatu kesalahan yang dilakukan, maka ia akan mendapatkan sanksi dan
hukuman yang telah ditetapkan oleh pemenkes.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bidan
Bidan menurut KepMenKes RI No. 900/MenKes/SK/VII/2002
Seorang perempuan yang telah mengikuti program pendidikan Bidan & lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
2. Asuhan dan nasehat yang diperlukan selama kehamilan, persalinan & nifas,
memfasilitasi atas tanggung jawabnya sendiri serta memberikan asuhan
kepada bayi baru lahir & anak.
5. Tugas mencakup ANC & persiapan menjadi orang tua serta permasalahan
tertentu dari kesehatan reproduksi perempuan, keluarga berencana & asuhan
anak.
3. Berdasarkan bukti
5. Lingkup asuhan :
6. Tugas penting :
2. Tugas, tanggungjawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam
beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam
rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam
rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas
yang aman dan KB.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat
pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang
membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja.
Pasal 2
Pasal 3
(2) Kelengkapan registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lainmeliputi :
(3) Bentuk permohonan SIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam
Formulir II terlampir.
Pasal 4
(1) Kepala Dinas Kesehatan Propinsi atas nama Menteri Kesehatan melakukan
registrasi berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3untuk
menerbitkan SIB.
(2) SIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi atas nama Menteri Kesehatan, dalam waktu
selambatlambatnya1(satu) bulan sejak permohonan diterima dan berlaku
secaranasional.
(3) Bentuk dan isi SIB sebagaimana tercantum dalam Formulir III terlampir.
Pasal 5
profesi mengenai SIB yang telah diterbitkan untuk kemudian secara berkala
Pasal 6
(2) Adaptasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saranapendidikan
yang terakreditasi yang ditunjuk pemerintah.
Pasal 7
(1) SIB berlaku selama 5 Tahun dan dapat diperbaharui serta merupakan dasar
untukmenerbitkan SIPB.
(2) Perbaharuan SIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Kepala
Dinas.
C. Masa Bakti
Pasal 8
D. Praktek Bidan
Permenkes 1464/X/Menkes/2010
PENYELENGGARAAN PRAKTIK
Pasal 9
a. Episiotomi
Pasal 11
Pasal 13
1. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, 11, dan 12, bidan
yang menjalankan program pemerintah berwenang melakukan pelayanan
kesehatan meliputi :
a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kotrasepsi dalam rahim, dan alat
kontrasepsi bawah kulit.
c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan.
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah, dan anak
sekolah.
Pasal 14
1. Bagi bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter, dapat
melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan sebagaimanadimaksud dalam
Pasal 9.
2. Daerah yang tidak memiliki dokter sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah
kecamatan atau kelurahan/desa yang ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Pasal 15
Pasal 16
1. Pada daerah yang belum memiliki dokter, pemerintah dan pemerintah daerah
harus menempatkan bidan denganpendidikan minimal Diploma III Kebidanan.
Pasal 17
a. Memiliki tempat praktek, ruangan praktik dan peralatan untuk tindakan asuhan
kebidanan, serta peralatan untuk menunjang pelayanan kesehatan bayi, anak
balita dan pra sekolah yang memenuhi persyaratan lingkungan sehat.
Pasal 18
g. Mematuhi standar.
Pasal 19
E. Wewenang Bidan
Kepmenkes 900/Menkes/SK/VII/2002
Pasal 14
a. Pelayanan kebidanan
pasal 15
b. Pelayanan kepada ibu diberikan pada masa pranikah, prahamil, masa kehamilan,
masa persalinan, masa nifas, menyusui, dan masa antara (periode interval).
c. Pelayanan kebidanan kepada anak diberikan pada masa bayi baru lahir, masa bayi,
masa anak balita dan masa pra sekolah.
Pasal 16
b. Pemeriksaan fisik
d. Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus
iminens, hiperemesis gravidarum tingkat I, preeklamsi ringan dan anemi ringan
h. Pelayanan ibu nifas abnormal yang mencakup ratensio plasenta, renjatan, dan
infeksi ringan
c. Perawatan bayi
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberian penyuluhan.
Pasal 17
Dalam keadaan tidak terdapat dokter yang berwenang pada wilayah tersebut,
bidan dapat memberikan pelayanan pengobatan pada penyakit ringan bagi ibu dan
anak sesuai dengan kemampuannya.
Pasal 18
Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaskud dalam Pasal 16
berwenang untuk :
a. Memberikan imunisasi.
f. Episiotomy.
g. Penjahitan luka episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II.
i. Pemberian infuse.
k. Kompresi bimanual.
n. Pengendalian anemi.
q. Penanganan hipotermi.
r. Pemberian minum dengan sonde/pipet.
Pasal 19
a. Memberikan obat dan alat kontrasepsi oral, suntikan, dan alat kontrasepsi dalam
rahim, alat kontrasepsi bawah kulit dan kondom
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 20
Pasal 27
Pasal 20
1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan
dan mengikutsertakan organisasi profesi.
Pasal 21
4) Dalam pelaksanaa ntugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota harus membuat pemetaan tenaga bidan praktik
mandiri dan bidan di desa serta menetapkan dokter puskesmas terdekat untuk
pelaksanaan tugas supervise terhadap bidan di wilayah tersebut.
Pasal 22
Pasal 23
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis;
Pasal 24
1)
Pemerintahdaerahkabupaten/kotadapatmemberikansanksiberuparekomendasi
pencabutansuratizin/STR
kepadakepaladinaskesehatanprivinsi/majelistenagakesehatan Indonesia
(MTKI) terhadapbidan yang melakukanpraktiktanpamemiliki SIPB
ataukerjatanpamemiliki SIKB sebagaimanadimaksuddalampasal 3 ayat (1)
dan (2).
2) Pemerintahdaerah kabupaten/kotadapatmengenakansanksiteguranlisan,
teguransementara/tetapkepadapimpinanfasilitaspelayanankesehatan yang
mempekerjakanbidan yang tidakmempunyai SIKB.
Kepmenkes RI NO.900/MENKES/SK/VII/2002
Pasal 31
Pimpinan sarana kesehatan wajib melaporkan bidan yang melakukan praktik dan
yang berhenti melakukan praktik pada saran kesehatannya kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada organisasi profesi.
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
1) Keputusan pencabutan SIPB disampaikan kepada bidan yang
bersangkutandalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
terhitung sejakkeputusan ditetapkan.
Pasal 39
Pasal 41
H. Ketentuan Pidana
Kepmenkes RI NO.900/MENKES/SK/VII/2002
Pasal 42
Bidan yang dengan sengaja :
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Kepmenkes RI NO.900/MENKES/SK/VII/2002
Pasal 45
2) SIB dan SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 5 (lima)
tahun dan apabila telah habis, maka masa berlakunya dapat di perbaharui
sesuai ketentuan keputusan ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
4. Syofyan,Mustika,et all.50 Tahun IBI Bidan ᄃ Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta:
PP IBI.2004.
5. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidan ᄃ an,Jakarta.1995.
7. http://hanyhandri.blogspot.com/2011/11/pencatatan-dan-pelaporan-kebidanan.html ᄃ
Diposkan oleh susi lawati ᄃ di 07.20 ᄃ
Kirimkan Ini lewat Email ᄃ BlogThis!ᄃ Berbagi ke Twitter ᄃ Berbagi ke Facebook
ᄃ Bagikan ke Pinterest ᄃ
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru ᄃ Posting Lama ᄃ Beranda ᄃ
Mengenai Saya
ᄃ
susi lawati ᄃ
Arsip Blog
▼ ᄃ 2014 ᄃ(4)
▼ ᄃ Mei ᄃ(4)
Makalah etikolegal ᄃ
Makalah etikolegal ᄃ
Makalah etikolegal ᄃ
My Widget ᄃ