Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS Diabetus Militus (DM)
DI RUANG BOUGENVIL RSUD BANYUMAS

I. PENGKAJIAN
Nama Pengkaji : Deni Yusup Prasetio
NIM :P1337420216060
Hari/Tanggal :
Ruang : Edelweis
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.K
Umur : 46 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Dagang
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Bentar Rt05 Rw04 Salem
Tanggal Masuk : 31 Juli 2018
No. Register : 00852725
Diagnosa Medis :Unisus humerus sinistra
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.H
Jenis Kelamin : Laki Laki
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
Pendidikan : SD
Alamat : Bentar Rt05 Rw04 Salem
Hub. Dengan Pasien : Suami
2. Status Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan nyeri
b. Keluhan Tambahan
Pasien mengeluhkan mual dan muntah saat minum dan makan, nafsu
makan menurun, pusing, lemas, kaki kesemutan
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Lepas Pen tangan kiri
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah dirawat di RS dengan keluhan yang sama
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggotakeluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan
pasien.
3. Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
DS : Pasien mengatakan kesehatan itu penting, ketika sakit pasien
segera berobat ke klinik terdekat.
DO : Pasien dirawat di ruang bougenvil RSUD Banyumas untuk
mendapatkan pengobatan.
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pola makannya 3x sehari dengan
porsi sedang.
Saat sakit :
Pasien mengatakan makan sehari hanya dua kali, dengan porsi sedikit,
nafsu makan pasien berkurang karena mual, minum kurang lebih
10x/hari
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1x sehari dan BAK + 4-5 kali
sehari.
Selama sakit :
Pasien selama dirawat baru BAB satu kali, BAK tidak terkaji.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas mandiri, dari
kebersihan diri, makan, toiletting, dan membersihkan rumah
Selama sakit :
Pasien mengatakan kebersihan diri, toiletting dibantu keluarga namun
bisa makan minum sendiri.
Kemampuan
0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan
V
minum
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Berpindah V
0: Mandiri,
1: Alat bantu,
2: Dibantu orang lain
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung total
e. Pola Kognitif Persepsi
DS : Pasien mengatakan fungsi indra masih baik
DO : Pasien data merespon dengan baik dan tidak menggunakan alat
bantu indra.
f. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa tidur 8 jam
perhari,

Selama sakit :
Pasien mengatakan tidurnya juga tidak terganggu kurang lebih
8jam/hari
g. Pola Konsep diri dan persepsi diri
DS : Pasien ingin cepat sembuh
DO: Pasien kooperatif dengan tindakan yang diberikan
h. Pola Peran – hubungan
DS : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik
DO: Pasien terlihat dijaga oleh keluarganya
i. Pola Seksual-Reproduksi
DS : Pasien mengatakan sudah menikah dan mempunyai 2 anak
DO : Pasien berjenis kelamin perempuan
k. Pola Keyakinan dan Nilai
DS : Pasien mengatakan beragama islam.
DO : Pasien berdoa untuk kesembuhannya.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Sedang
Tingkat kesadaran : Komposmetis
GCS :E4V5M6
b. Tanda-tanda Vital :
Nadi = 80 x/ menit Suhu = 36,5 oC
TD = 130/80 mmHg RR = 20x/ menit
c. Keadaan Fisik
Kepala
I : Mesocepal, rambut beruban
P : Tidak ada benjolan
Leher
Tidak ada pembersaran kelenjar tyroid
Mata
a.Inspeksi
Mata tampak cekung, terdapat lingkar hitam
b.Tidak ada peningkatan bola mata
Hidung : Tidak ada polip
Telinga : Simetris, tidak nyeri tekan pada telinga
Mulut : Mukosa kering, bibir normal, caries tidak ada
Abdomen
I : Datar
A : Bising usus 5x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas
Ekstremitas atas : Terpasang infuse di tangan kanan
Ekstremitas bawah : Terdapat ulkus di kaki kiri
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 12.8 /µL 12-16
Hematokrit L 35.8 % 36-48
Eritrosit 4.48 106/uL 4,06-5,8
Leukosit H 11,57 103/uL 3,7-10,1
Trombosit 274 103/uL 150-450
MCV L 79.8 FL 81.0 – 96.0
MCH 28.5 pg 27.0 – 31.2
MCHC H 35.7 % 31.8 – 35.4
RDW 11.7 % 11.5 – 14.5
Neutrofil 68.32 % 39.30 – 73.70
Limfosit 20.50 % 18.00 – 48.30
Monosit 7.255 % 4.400 – 12.700
Eosinofil 3.013 % 0.600 – 7.300
Basofil 0.916 % 0.0 – 1.7

6. Terapi
- Injeksi Ranitidine 2x1
- Injeksi Vicilin 2x1
- Injeksi Aspilet 1x1
- Injeksi Insulin 3x6

II. ANALISA DATA


No. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : Pasien mengatakan Dengan faktor Resiko
lemas. ketidakstabilan
resiko
DO : GDS 175 mg/dl kadar glukosa
pemantauan darah.
glukosa darah
tidak adekuat.
2. DS : Pasien mengatakan Agen Cidera Nyeri
pusing, kaki kesemutan. Biologis
-P : gula darah tinggi
-Q : ditusuk-tusuk
-R : kepala dan kaki
-S : skala 4
-T : terus menerus
DO :- Pasien terlihat lemas.
- Pasien terlihat cemas
- Pasien tampak
meringis menahan
nyeri
TTV :
-TD : 120/80 mmHg
-N : 78 x/menit
-RR : 22 x/menit
-S : 36,7 C

III. DIAGNOSA
1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah Dengan faktor resiko
pemantauan glukosa darah tidak adekuat ditandai dengan GDS 175
mg/dl
2. Nyeri b.d Agen cidera biologis ditandai dengan pasien tampak
lemas,cemas dan menahan nyeri
IV. INTERVENSI
Tang No. Rencana Perawatan
Ttd
gal Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
25/7 I Setelah dilakukan tindakan perawatan Hiperglikemi Management
3x24 jam diharapkan Kriteria hasil
2018 1. Monitor kadar gula darah.
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa
darah pasien dengan kriteria hasil : 2. Berikan insulin sesuai
Kriteria hasil Resiko
resep dokter.
ketidakstabilan kadar glukosa
darah 3. Batasi aktivitas ketika
Indikator Awal Tujuan
kadar gula darah > 250

Kelelahan 2 5 mg/dl.

Sakit kepala 2 5 4. Bantu ambulasi (terapi


kaki diabetes jika
Gangguan 2 5
memungkinkan).
elektrolit
Peingkatan 2 5
glukosa
Dengan skala:
1 : Berat
2: Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
Setelah dilakukan tindakan
A. Hiperglikemi Management
II Setelah dilakukakn tindakan Manajemen nyeri (1400)
1. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan 3x24 jam diharapkan
yang komperhensif meliputi
pasien mampu mengontrol nyeri lokasi, karakteristik,
frekuensi, kualitas, insensitas
dengan kriteria hasil:
atau beratnya nyeri dan faktor
Kontrol Nyeri 1605 pencetus.
Terapi relaksasi (6040)
Indikator Awal Tujuan
1.Gambarkan rasionalisasi dan
Mengenali 4 2 manfaat relaksasi serta jenis
kapan nyeri relaksasi yang tersedia
terjadi. (misalnya musik, distraksi,
nafas dalam, dll)
Menggunakan 4 2 2. Ajarkan pasien teknik
tindakan relaksasi nafas dalam
pengurangan 3. Dorong pengulangan teknik
nyeri tanpa praktik-praktik tertentu secara
analgesik. berkala.
Menggunakan 4 2 Manajemen Lingkungan :
Kenyamanan (6482)
analgesic yang 1. Posisikan pasien untuk
direkomendasi memfasilitasi kenyamanan
2. Pemberian Analgesik (2210)
kan 3. cek perintah pengobatan
Dengan Skala : meliputi obat, dosis, dan
frekuensi obat analgesik yang
1 : Tidak pernah menunjukkan diresepkan
2 : Jarang menunjukkan
3 : Kadang-kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : secara konsisten menunjukkan.
Setelah dilakukan tindakan
A. Manajemen nyeri
B. Terapi Relaksasi
C. Manajemen lingkungan
kenyamanan
V. IMPLEMENTASI

Hari/ No.
Implementasi Evaluasi Ttd
Tgl/Jam Dx
25/7/18 I Memonitor kadar glukosa Ds : Pasien mengatakan lemas
08.55 Do: GDS 240
11.30 I Memberikan insulin navorapid Ds : -
sebelum makan Do :Pasien kooperatif

21.00 II Melakukan pengkajian nyeri Ds : Pasien mengatakan sakit bagian


secara komprehensif meliputi
leher terasa cengeng.
penyebab, skala, kualitas,
lokasi dan waktu Do : P= hipertensi
Q= seperti tertusuk dan tegang
R= leher
S= skala 6
T= terus menerus

26/7/18 I,II, Mengukur TTV Ds :-


06.00 Do :Pasien kooperatif
TD= 180/80 mmHg
N= 115x/menit
R= 20x/menit
S= 37 oC
07.30 II Mengajarkan teknik non Ds : Pasien mangatakan memahami
farmakologi (relaksasi nafas
teknik relaksasi nafas dalam yang
dalam)
diajarkan
Do : Pasien terlihat mencoba
melakukan teknik nafas dalam
08.00 I Memantau tanda tanda Ds :Pasien mengatakan pandangan
hyperglikemi kabur pada mata sebelah kiri.
Do : pasien kooperatif
27/7/18 I, II Mengukur TTV TD :110/80 mmHg
16.00 S :36,1C
N : 80x/menit
RR :20x/menit
16.30 II Melakukan pengkajian nyeri Ds : Pasien mengatakan sudah tidak
secara komprehensif meliputi
sakit kepalanya, namun sedikit
penyebab, skala, kualitas,
lokasi dan waktu lemas
Do :Pasien tampak lebih segar

Mengkolaborasikan
18.00 II Ds : -
pemberikan analgesik
Do : Pasien kooperatif
Memonitor kadar glukosa darah
20.00 I Ds :Pasien mengatakan lemasnya
sudah berkurang dan ingin segera
pulang
Do : GDS :198
VI. EVALUASI

Hari/Tgl No
No Evaluasi TTd
Jam Dx
1. 25/7/18 I S : Pasien mengatakan masih lemas
O : Pasien tampak lemas, hasil pengukuran GDS pasien 240
mg/dL
A : Masalah keperawatan ketidakstabilan glukosa darah belum
teratasi dengan indikator
Indikator Awal Tujuan Akhir

Kelelahan 2 5 3
Sakit kepala 2 5 3
Gangguan 2 5 3
elektrolit
Peingkatan 2 5 4
glukosa
Dengan skala:
1 : Berat
2: Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor Kadar glukosa darah
- Memantau tanda – tanda hyperglikemi
- Memberikan insulin navorapid sebelum makan
S: Pasien mengatakan masih terasa nyeri dengan skala 6
P : hipertensi
II Q : seperti tertusuk dan tegang
R : kepala
S : skala 6
T : Terus – menerus
O : Pasien tampak kurang rileks.
A: Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Mengenali kapan 4 2 3
nyeri terjadi.
Menggunakan 4 2 2
tindakan
pengurangan
nyeri tanpa
analgesik.
Menggunakan 4 2 2
analgesic yang
direkomendasikan
Dengan Skala :
1 : Tidak pernah menunjukkan
2 : Jarang menunjukkan
3 : Kadang-kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : secara konsisten menunjukkan.
P : Lanjutkan intervensi
- Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
meliputi penyebab, skala, kualitas, lokasi dan waktu
- Mengkaji TTV
Menganjurkan pasien untuk relaksasi nafas
2. 27/7/18 I S : Pasien mengatakan masih lemas namun sudah mendingan
O : Pasien tampak lemas, hasil pengukuran GDS pasien 198
mg/dL
A : Masalah ketidakefektifan ketidakstabilan glukosa darah
teratasi sebagian
Indikator Awal Tujuan Akhir

Kelelahan 2 5 4
Sakit kepala 2 5 4
Gangguan 2 5 4
elektrolit
Peingkatan 2 5 4
glukosa
Dengan skala:
1 : Berat
2: Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor Kadar glukosa darah
- Memantau tanda – tanda hyperglikemi
- Memberikan insulin navorapid sebelum makan
- Menganjurkan klien untuk melakukan latihan /
olahraga.
S: Pasien mengatakan masih terasa nyeri dengan skala 4
II
P : hipertensi
Q : seperti tertusuk dan tegang.
R : leher
S : skala 4
T : kadang- kadang
O : pasien terlihat lebih rileks dari sebelumnya.
A: Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian.
Indikator Awal Tujuan Akhir
Mengenali kapan 4 2 4
nyeri terjadi.
Menggunakan 4 2 4
tindakan
pengurangan
nyeri tanpa
analgesik.
Menggunakan 4 2 4
analgesic yang
direkomendasikan
Dengan Skala :
1 : Tidak pernah menunjukkan
2 : Jarang menunjukkan
3 : Kadang-kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : secara konsisten menunjukkan.
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai