0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan6 halaman
Kelompok 3B terdiri dari 7 anggota yang disebutkan lengkap dengan NIM masing-masing. Dokumen berisi daftar 16 nama generik obat beserta informasi singkat mengenai indikasi dan cara pemberiannya.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
20251_16282_61391_edit_kelompok 03_TUGAS KIE ISO-1
Kelompok 3B terdiri dari 7 anggota yang disebutkan lengkap dengan NIM masing-masing. Dokumen berisi daftar 16 nama generik obat beserta informasi singkat mengenai indikasi dan cara pemberiannya.
Kelompok 3B terdiri dari 7 anggota yang disebutkan lengkap dengan NIM masing-masing. Dokumen berisi daftar 16 nama generik obat beserta informasi singkat mengenai indikasi dan cara pemberiannya.
No. Nama Generik (Nama Pemberian Khusus Rute Pemberian
Paten) 1. Bledstop IV dalam keadaan darurat untuk Oral, IV, IM (Metilergometrin mengontrol pendarahan uterus Maleat) yang berlebihan. IM/IV setelah bayi lahir pada operasi cesar. Membantu involusi uterus : 1 tablet 3x sehari umumnya untuk 3-4 kali. Dalam keadaan darurat untuk mengontrol pendarahan uterus yang berlebihan : 0,2 mg (1 ml) diberikan secara IV. Subinvolusi sehari atau 0,5-1 ml secara i.m. setelah bayi lahir pada operasi caesar 1 ml secara i.m atau 0,5-1 ml (0,1-0,2 mg) secara i.v 2. Glomethyl IV pada keadaan darurat untuk IV, IM (Metilergometrin mengontrol pendarahan uterus Maleat) yang berlebihan. Mengontrol perdarahan 0,2 mg/ml scr im, dapat diulang setelah 2-4 jam jika terjadi perdarahan hebat, pada keadaan darurat untuk mengontrol perdarahan uterus berlebihan 0,2 mg/ml scr IV 3. Methergin Pada perdarahan uterus diberikan IV, IM, Oral (Metilergometrin secara IV,IM Maleat) Pada perdarahan masa nifas diberikan secara oral, IM. Melancarkan kala ketiga, iv: 0,5-1 ml; (0,1-0,2 mg), setelah kepala atau bahu anterior keluar atau selambat--selambatnya segera setelah bayi lahir; partus dengan anastesi umum, iv ; 1 ml (0,2 mg) atoni uterus im : 1 ml atau iv : 0,5- 1 ml; operasi caesar setelah bayi dikeluarkan secara ekstraksi im : 1 ml atau iv 0,5-1 ml atau intramural. 4. Metherinal Ketika pendarahan setelah Oral (Metilergometrin melahirkan. Sehari 0,25-05 mg tab Maleat) 5. Metilat Ketika terjadi pendarahaan pada Oral (Metilergometrin puerpral, subinvolusi, lokhiometra. Maleat) Untuk pendarahan puerperal, subinvolusi, lokhiometra: sehari 3x 1-2 tablet atau apabila diperlukan tiap 2-4 jam 1 tablet 6. Metvell Ketika terjadi pendarahan pada Oral, IM (Metilergometrin persalinan. Penanganan persalinan Maleat) kala 3 aktif:1 ml IM: pencegajan & terapi pendarahan post partum :1 ml IM bisa diulang selang waktu 2 jam maks 3ml/hari subinvolusi iokometra pendarahan puerperal 0,125-0,25 mg oral atau 0,5-1 ml hingga sehari 3x pada menyusui tidak > 3hari.
7. Myotonic Pemberian IV secara lambat. IM, IV, Oral
(Metilergometrin Pendarahan : IM 1 ml, IV 0,5-1 Maleat) ml; melancarkan persalinan kala ketiga IM 0,5-1 ml setelah kepala atau bahu keluar, atau selambat- lambatnya setelah bayi dilahirkan atoni iterus IM 1 ml atau iv 0,5-1 ml involusi uterus sehari 3x1 tab selama 3-4 hari. 8. Myomergin IM, bila pendarahan tetap IV, IM (Metilergometrin berlangsung takaran dapat diulang Maleat) berselang 2-4 jam. Perdarahn IM 1 ml, IV 0,5-1 ml melancarkan persalinan kala 3 : IM 0,5-1 ml setelah kepala atau bahu keluar atau selambat-lambatnya setelah bayi dilahirkan, atoni uterus: IM 1 ml atau lebih 0,5-1 ml: involusi uterus: sehari 3 x 1 tablet selama 3-4 hari. 9. Pospargin IM/IV setelah bayi lahir pada IM, Oral, IV (Metilergometrin operasi cesar. Sectio caesereae Maleat) setelah bayi dikeluarkan seca A ekstraksi IM 1 ml atau iv 0,5-1 ml dihilangkan : atau im melancarkan kala 3 im 0,5-1 ml (0.1-0.2 mg) setelah kepala bayi atau bahu anterior keluar atau selambat-lambatnya segera setelah bayi dilahirkan kala 3 pada partus dengan anestesi umum 1 ml (0,2 mg) iv atoni uterus sehari 3x1 tablet umumnya 3-4 hari pendarahan puerperal sub involusi lokhiometra: sehari 3x 1-2 tab atau IM 0,5-1 ml. 10. Viatrin Diberikan ketika proses IV, IM (Metilergometrin melahirkan dan setelah Maleat) melahirkan. Dosis yang dianjurkan 1 ml (0,2 mg) IM 0,5-1 ml (0,1-0,2 mg) IV secara perlahan setelah keluarnya bahu bagian depan bayi atau paling lambat segera setlah melahirkan bayi. 11. Decatocin (Oksitosina Diberikan pada saat induksi IV sintetik) melahirkan dan saat terjadi pendarahan pospartum. Induksi atau stimulasi persalinan 1 ml (10 iu) / 1000 ml secara infus IV drip. Awal kecepatan infus 1-4 ml unit/menit, bertahap ditingkatkan 1-2 ml unit/menit pada interval 20 menit. Abortus incomplite 10 iu / 500 ml diberikan dengan kecepatan 20-40 tetes/ menit. Mengatasi perdarahan uterus pasca partum 10-40 iu / 1000 ml dengan infus IV drip atau 10 iu IM sesudah keluarnya plasenta. 12. Induxin (Oksitosina Diberikan pada saat induksi IV sintetik) melahirkan dan saat terjadi pendarahan pospartum. Induksi persalinan dosis awal 1-4 mU / menit dapat dinaikan 1-2 mU/menit dalam interval min 20 menit. Terapi abortus inkomplit yang sudah tidak dapat dipertahankan: infus IV per drip 10 unit oksitoksin dalam 500 ml saline atau D5% diberikan 20-40 tetes /menit. Mengontrol pendarahan post partum 10-40 unit oksitoksin dalam 1000 ml larutan steril i.v per drip. 13. Piton-S (Oksitosina Pada saat melahirkan normal dan IV, IM sintetik) menghindari terjadi pendaharan. Dosisnya 10 UI/ml 14. Syntocinon (Oksitosina Untuk kontraksi uterus yang tidak IV, IM sintetik) sesuai dan pendarahan setelah melahirkan. Kerangsang kelahiran infus iv 1 unit dalam 100 ml larutan glukosa 5% dengan kecepatan 8-40 tts /menit atau 0,5- 2 unit/30-60 menit. 15. Pitogin (Oksitosina Mempercepat persalinan dan IV sintetik) mengontrol pendarahan. Dosis induksi atau perangsangan persalinan: harus diberikan secara IV, awal haruslah 1-4 ml unit/menit (2-8 tetes/menit) ; dosis umumnya adalah 5 ui secara IV perlahan-lahan atau IM setelah pelepasan plasenta ; sectio caecarea; 5 ui intramural atau IV lambat setelah segera melahirkan. 16. Oxyla (Oksitosin) Membantu proses induksi, IV stimulan persalinan pada kehamilan lewat bulan dan untuk ketuban pecah dini. Induksi atau stimulasi persalinan : 1 iu/100 ml dekstrose 5% diberikan dengan kecepatan infus 2-8 tts/menit maks.40 tts/menit seksio caesar 5 iu secara intramural setelah bayi dilahirkan persalinan kala 3 dan paska partum (pendarahan subinvolusi uterus) : 5-10 iu secara iv lambat. 17. Santocyn (Oksitosin) Membantu proses induksi, IV stimulan persalinan pada kehamilan lewat bulan dan untuk ketuban pecah dini. Induksi persalinan harus diberikan sebagai infus intravena atau akan lebih baik bila dengan menggunakan pompa infus yang kecepatannya dapat diatur. Kecepatan infus awal haru 1-4 mU/menit (2-8 tetes/menit). Kecepatan ini secara bertahap dapat ditingkatkan pada interval yang tidak kurang dari 20 menit. Operasi caesar 5 IU secara intravena perlahan atau 5-10 IU melalui intramuskular setelah pelepasan plasenta. Untuk merangsang persalinan, pemberian infus harus diteruskan dengan kecepatan yang ditingkatkan selama kala tiga persalinanan dan untuk beberapa jam berikutnya. Pengobatan pendarahan uterus postpartum 5 IU secara intravena perlahan 5-10 IU melalu IM untuk kasus yang gawat dilanjutkan dengan infus intravena 5-20 IU oksitosin dalam 500 ml cairan nonhhidrasi dengan kecepatan secukupnya untuk mengontrol antonia uterus. Missed abortion incomplete abortion atau abortus yang tidak dapat dihindarkan 5 IU secara intravena perlahan atau 5- 10 IU melalui IM bila diperlukan dilanjutkan dengan infus i.v pada kecepatan 20-40 mU/menit atau lebih tinggi. 18. Tiacinon (Oksitosin) Induksi persalinan dan mencegah IV, IM atau mengobati pendarahan sekunder. Induksi persalinan stimulasi kontraksi uterus : 1-5 iu tambahkan pada 500 ml larutan elektrolit fisiologis atau dextrosa 5 % berikan secara infus IV. Kecuali pemberian 0,00001 iu / menit. Dosis dapat digandakan setiap 30- 45 menit sampai dicapai ambang uterus; untuk mencegah atau mengobati perdarahan sekunder dan plasenta adheren; 2-5 iu secara IM / secara infus IV dengan dosis adekuat; pengobatan abortus incomplete untuk memperoleh ekpulsi lebih cepat guna menghindari perdarahan sekunder; 2-5 iu secara IM tiap 30-60 menit atau secara infus IV dosis adekuat. 19. Hystolan (Isoxsuprine Relaksan Uterus. Dosisnya 20 mg Oral HCl) 3-4 kali sehari 20. Proterin (Isoxsuprine Relaksan Uterus. Sehari 3-4x 20 Oral, IV, IM HCl) mg. 21. Duvadilan (Isoxsuprine Pencegahan dan penanganan IV, IM, Oral HCl) persalinan prematur dan kontraksi uterus. Tablet oral 10-20 mg sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Dalam bentuk sediaan injeksi adalah 1 ampul sebanyak 3 kali sehari. 22. Tonotan (Isoxsuprine Pencegahan dan penanganan Oral HCl) persalinan prematur. Sehari 3-4 x 20 mg. 23. Yutopar (Ritodrin HCl) Pencegahan dan penanganan IV, Oral persalinan prematur. Infus IV awal : 0,05 mg / menit. Dosis dinaikkan 0,05 mg / menit tiap 10-15 menit sampai dengan hasil yang diharapkan. Dosis efektif 0,15- 0,35/ menit. Infus dilanjutkan 12- 48 jam setelah kontraksi uterus hilang. Oral. Pemeliharaan : tablet 10 mg dapat diberikan 30 sebelum terapi parenteral dihentikan. Dosis lazim pada 24 jam pertama : 120 mg dengan memberikan 1 tablet tiap 2-6 jam. Setelah itu dosis harian 80-120 mg yang dibagi rata seharinya.