Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 3B

Anggota Kelompok: 1. Muhammad Rizki Akbar 3351191014


2. Roeby Soleha 3351191048
3. Shafira Putri Choirunnisya 3351191053
4. Siska Aisha Irwan 3351191073
5. Dyan Bintari 3351191080
6. Sintia Resni Pratiwi 3351191145
7. Desi Triani 3351191175

No. Nama Generik (Nama Pemberian Khusus Rute Pemberian


Paten)
1. Bledstop IV dalam keadaan darurat untuk Oral, IV, IM
(Metilergometrin mengontrol pendarahan uterus
Maleat) yang berlebihan.
IM/IV setelah bayi lahir pada
operasi cesar. Membantu involusi
uterus : 1 tablet 3x sehari
umumnya untuk 3-4 kali. Dalam
keadaan darurat untuk mengontrol
pendarahan uterus yang berlebihan
: 0,2 mg (1 ml) diberikan secara
IV. Subinvolusi sehari atau 0,5-1
ml secara i.m. setelah bayi lahir
pada operasi caesar 1 ml secara i.m
atau 0,5-1 ml (0,1-0,2 mg) secara
i.v
2. Glomethyl IV pada keadaan darurat untuk IV, IM
(Metilergometrin mengontrol pendarahan uterus
Maleat) yang berlebihan. Mengontrol
perdarahan 0,2 mg/ml scr im,
dapat diulang setelah 2-4 jam jika
terjadi perdarahan hebat, pada
keadaan darurat untuk mengontrol
perdarahan uterus berlebihan 0,2
mg/ml scr IV
3. Methergin Pada perdarahan uterus diberikan IV, IM, Oral
(Metilergometrin secara IV,IM
Maleat) Pada perdarahan masa nifas
diberikan secara oral, IM.
Melancarkan kala ketiga, iv: 0,5-1
ml; (0,1-0,2 mg), setelah kepala
atau bahu anterior keluar atau
selambat--selambatnya segera
setelah bayi lahir; partus dengan
anastesi umum, iv ; 1 ml (0,2 mg)
atoni uterus im : 1 ml atau iv : 0,5-
1 ml; operasi caesar setelah bayi
dikeluarkan secara ekstraksi im : 1
ml atau iv 0,5-1 ml atau
intramural.
4. Metherinal Ketika pendarahan setelah Oral
(Metilergometrin melahirkan. Sehari 0,25-05 mg tab
Maleat)
5. Metilat Ketika terjadi pendarahaan pada Oral
(Metilergometrin puerpral, subinvolusi, lokhiometra.
Maleat) Untuk pendarahan puerperal,
subinvolusi, lokhiometra: sehari 3x
1-2 tablet atau apabila diperlukan
tiap 2-4 jam 1 tablet
6. Metvell Ketika terjadi pendarahan pada Oral, IM
(Metilergometrin persalinan. Penanganan persalinan
Maleat) kala 3 aktif:1 ml IM: pencegajan &
terapi pendarahan post partum :1
ml IM bisa diulang selang waktu 2
jam maks 3ml/hari subinvolusi
iokometra pendarahan puerperal
0,125-0,25 mg oral atau 0,5-1 ml
hingga sehari 3x pada menyusui
tidak > 3hari.

7. Myotonic Pemberian IV secara lambat. IM, IV, Oral


(Metilergometrin Pendarahan : IM 1 ml, IV 0,5-1
Maleat) ml; melancarkan persalinan kala
ketiga IM 0,5-1 ml setelah kepala
atau bahu keluar, atau selambat-
lambatnya setelah bayi dilahirkan
atoni iterus IM 1 ml atau iv 0,5-1
ml involusi uterus sehari 3x1 tab
selama 3-4 hari.
8. Myomergin IM, bila pendarahan tetap IV, IM
(Metilergometrin berlangsung takaran dapat diulang
Maleat) berselang 2-4 jam. Perdarahn IM 1
ml, IV 0,5-1 ml melancarkan
persalinan kala 3 : IM 0,5-1 ml
setelah kepala atau bahu keluar
atau selambat-lambatnya setelah
bayi dilahirkan, atoni uterus: IM 1
ml atau lebih 0,5-1 ml: involusi
uterus: sehari 3 x 1 tablet selama
3-4 hari.
9. Pospargin IM/IV setelah bayi lahir pada IM, Oral, IV
(Metilergometrin operasi cesar. Sectio caesereae
Maleat) setelah bayi dikeluarkan seca
A ekstraksi IM 1 ml atau iv 0,5-1
ml dihilangkan : atau im
melancarkan kala 3 im 0,5-1 ml
(0.1-0.2 mg) setelah kepala bayi
atau bahu anterior keluar atau
selambat-lambatnya segera setelah
bayi dilahirkan kala 3 pada partus
dengan anestesi umum 1 ml (0,2
mg) iv atoni uterus sehari 3x1
tablet umumnya 3-4 hari
pendarahan puerperal sub involusi
lokhiometra: sehari 3x 1-2 tab atau
IM 0,5-1 ml.
10. Viatrin Diberikan ketika proses IV, IM
(Metilergometrin melahirkan dan setelah
Maleat) melahirkan. Dosis yang dianjurkan
1 ml (0,2 mg) IM 0,5-1 ml (0,1-0,2
mg) IV secara perlahan setelah
keluarnya bahu bagian depan bayi
atau paling lambat segera setlah
melahirkan bayi.
11. Decatocin (Oksitosina Diberikan pada saat induksi IV
sintetik) melahirkan dan saat terjadi
pendarahan pospartum. Induksi
atau stimulasi persalinan 1 ml (10
iu) / 1000 ml secara infus IV drip.
Awal kecepatan infus 1-4 ml
unit/menit, bertahap ditingkatkan
1-2 ml unit/menit pada interval 20
menit. Abortus incomplite 10 iu /
500 ml diberikan dengan
kecepatan 20-40 tetes/ menit.
Mengatasi perdarahan uterus pasca
partum 10-40 iu / 1000 ml dengan
infus IV drip atau 10 iu IM
sesudah keluarnya plasenta.
12. Induxin (Oksitosina Diberikan pada saat induksi IV
sintetik) melahirkan dan saat terjadi
pendarahan pospartum. Induksi
persalinan dosis awal 1-4 mU /
menit dapat dinaikan 1-2
mU/menit dalam interval min 20
menit. Terapi abortus inkomplit
yang sudah tidak dapat
dipertahankan: infus IV per drip 10
unit oksitoksin dalam 500 ml
saline atau D5% diberikan 20-40
tetes /menit. Mengontrol
pendarahan post partum 10-40 unit
oksitoksin dalam 1000 ml larutan
steril i.v per drip.
13. Piton-S (Oksitosina Pada saat melahirkan normal dan IV, IM
sintetik) menghindari terjadi pendaharan.
Dosisnya 10 UI/ml
14. Syntocinon (Oksitosina Untuk kontraksi uterus yang tidak IV, IM
sintetik) sesuai dan pendarahan setelah
melahirkan. Kerangsang kelahiran
infus iv 1 unit dalam 100 ml
larutan glukosa 5% dengan
kecepatan 8-40 tts /menit atau 0,5-
2 unit/30-60 menit.
15. Pitogin (Oksitosina Mempercepat persalinan dan IV
sintetik) mengontrol pendarahan. Dosis
induksi atau perangsangan
persalinan: harus diberikan secara
IV, awal haruslah 1-4 ml
unit/menit (2-8 tetes/menit) ; dosis
umumnya adalah 5 ui secara IV
perlahan-lahan atau IM setelah
pelepasan plasenta ; sectio
caecarea; 5 ui intramural atau IV
lambat setelah segera melahirkan.
16. Oxyla (Oksitosin) Membantu proses induksi, IV
stimulan persalinan pada
kehamilan lewat bulan dan untuk
ketuban pecah dini. Induksi atau
stimulasi persalinan : 1 iu/100 ml
dekstrose 5% diberikan dengan
kecepatan infus 2-8 tts/menit
maks.40 tts/menit seksio caesar 5
iu secara intramural setelah bayi
dilahirkan persalinan kala 3 dan
paska partum (pendarahan
subinvolusi uterus) : 5-10 iu secara
iv lambat.
17. Santocyn (Oksitosin) Membantu proses induksi, IV
stimulan persalinan pada
kehamilan lewat bulan dan untuk
ketuban pecah dini. Induksi
persalinan harus diberikan sebagai
infus intravena atau akan lebih
baik bila dengan menggunakan
pompa infus yang kecepatannya
dapat diatur. Kecepatan infus awal
haru 1-4 mU/menit (2-8
tetes/menit). Kecepatan ini secara
bertahap dapat ditingkatkan pada
interval yang tidak kurang dari 20
menit. Operasi caesar 5 IU secara
intravena perlahan atau 5-10 IU
melalui intramuskular setelah
pelepasan plasenta. Untuk
merangsang persalinan, pemberian
infus harus diteruskan dengan
kecepatan yang ditingkatkan
selama kala tiga persalinanan dan
untuk beberapa jam berikutnya.
Pengobatan pendarahan uterus
postpartum 5 IU secara intravena
perlahan 5-10 IU melalu IM untuk
kasus yang gawat dilanjutkan
dengan infus intravena 5-20 IU
oksitosin dalam 500 ml cairan
nonhhidrasi dengan kecepatan
secukupnya untuk mengontrol
antonia uterus. Missed abortion
incomplete abortion atau abortus
yang tidak dapat dihindarkan 5 IU
secara intravena perlahan atau 5-
10 IU melalui IM bila diperlukan
dilanjutkan dengan infus i.v pada
kecepatan 20-40 mU/menit atau
lebih tinggi.
18. Tiacinon (Oksitosin) Induksi persalinan dan mencegah IV, IM
atau mengobati pendarahan
sekunder. Induksi persalinan
stimulasi kontraksi uterus : 1-5 iu
tambahkan pada 500 ml larutan
elektrolit fisiologis atau dextrosa 5
% berikan secara infus IV. Kecuali
pemberian 0,00001 iu / menit.
Dosis dapat digandakan setiap 30-
45 menit sampai dicapai ambang
uterus; untuk mencegah atau
mengobati perdarahan sekunder
dan plasenta adheren; 2-5 iu secara
IM / secara infus IV dengan dosis
adekuat; pengobatan abortus
incomplete untuk memperoleh
ekpulsi lebih cepat guna
menghindari perdarahan sekunder;
2-5 iu secara IM tiap 30-60 menit
atau secara infus IV dosis adekuat.
19. Hystolan (Isoxsuprine Relaksan Uterus. Dosisnya 20 mg Oral
HCl) 3-4 kali sehari
20. Proterin (Isoxsuprine Relaksan Uterus. Sehari 3-4x 20 Oral, IV, IM
HCl) mg.
21. Duvadilan (Isoxsuprine Pencegahan dan penanganan IV, IM, Oral
HCl) persalinan prematur dan kontraksi
uterus. Tablet oral 10-20 mg
sebanyak 3-4 kali dalam sehari.
Dalam bentuk sediaan injeksi
adalah 1 ampul sebanyak 3 kali
sehari.
22. Tonotan (Isoxsuprine Pencegahan dan penanganan Oral
HCl) persalinan prematur. Sehari 3-4 x
20 mg.
23. Yutopar (Ritodrin HCl) Pencegahan dan penanganan IV, Oral
persalinan prematur. Infus IV awal
: 0,05 mg / menit. Dosis dinaikkan
0,05 mg / menit tiap 10-15 menit
sampai dengan hasil yang
diharapkan. Dosis efektif 0,15-
0,35/ menit. Infus dilanjutkan 12-
48 jam setelah kontraksi uterus
hilang. Oral. Pemeliharaan : tablet
10 mg dapat diberikan 30 sebelum
terapi parenteral dihentikan. Dosis
lazim pada 24 jam pertama : 120
mg dengan memberikan 1 tablet
tiap 2-6 jam. Setelah itu dosis
harian 80-120 mg yang dibagi rata
seharinya.

Anda mungkin juga menyukai