c. Kehilangan nafsu makan, lemas, lelah, pusing, nyeri kepala, gelisah dan sukar tidur
e. Pada jenis cacing yang menghisap darah (cacing pita, cacing tambang, cacing cambuk) dapat terjadi
anemia
b. rasa gatal sekitar anus terutama malam hari, gelisah dan sukar tidur.
C. Gejala penderita cacing gelang (Askariasis) adalah gangguan lambung, kejang perut diselingi diare,
kehilangan berat badan dan demam
d. Gejala penderita cacing tambang (Nekatoriasis/Ankilostomiasis) adalah gangguan saluran cerna (mual,
muntah, diare dan nyeri ulu hati), pusing nyeri kepala, lemah dan lelah, anemia, gatal di daerah
masuknya cacing.
Penyebab
Patofisiologi
Cacing masuk tubuh manusia dengan berbagai cara. Telur cacing gelang tertelan sewaktu makan
makanan yang terkontaminasi oleh kotoran. Sedang larva cacing tambang hidup ditanah dan masuk
lewat kulit yang menyebabkan infeksi. Cacing pita dan trematoda sebagian besar siklus hidupnya berada
pada binatang dan masuk tubuh manusia karena makan daging/ikan mentah atau setengah matang. Di
Indonesia masalah cacing masih merupakan masalah kesehatan umum, yang paling sering ditemukan
adalah cacing gelang dan cacing kremi. Cacing kremi bertelur di sekitar dubur. Telur-telur ini terbawa
oleh jari-jari bila penderita menggaruk, kemudian bila tidak dicuci kedua tangan tersebut maka bisa
menularkan ke orang lain. Penyebab kecacingan juga biasanya karena makanan, minuman dan
lingkungan yang tidak bersih. Pada umumnya yang terjangkit kecacingan adalah anak-anak. Penularan
umumnya terjadi melalui makanan dan melalui kulit.
Dapus : Dinkes RI. 2007.Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta.