Anda di halaman 1dari 41

CACINGAN

Oleh : dr. Irma Susanti


Cacingan dianggap sepele

Faktanya

1. Anemia
2. IQ menurun
3. Mengantuk
4. Malas beraktivitas
5. Berat badan kurang (Kurang Gizi)
6. dan sebagainya
Bentuk infeksius cacing Cara penularan cacingan:
berupa: 1. Tertelan bersama
1. Telur cacing yang makanan/ minuman
matang 2. Transmisi vektor
2. Bentuk larva. 3. Inhalasi
4. Autoinfeksi
5. Menembus kulit/
jaringan subkutan.

Gejala cacingan
1. Badan lesu dan lemas
2. Nyeri perut kadang disertai dengan diare
3. Berat badan berkurang/ gizi kurang/ gizi buruk
Enterobius Vermicular/ Cacing Kremi

Ascaris Lumbricoides/ Cacing Gelang


Cacing Tambang (Hookworm)
Trichuris Trichiura/ Cacing Cambuk
Strongyloides Stercoralis

Taeniasis sp. / Cacing Pita


ENTEROBIUS VERMICULARIS

Enterobiasis / penyakit cacing kremi adalah infeksi


usus pada manusia yang disebabkan oleh cacing
Enterobius vermicularis.
Enterobiasis merupakan infeksi cacing yg terbanyak
dibandingkan dengan infeksi cacing lainnya.

Infeksi cacing kermi adalah satu-satunya infeksi


yang dapat ditularkan dari orang ke orang

Biasanya terdapat di cecum, & menimbulkan gatal


di sekitar dubur (anus)
Telur paling mudah ditemukan dengan menghapus
daerah sekitar anus dengan “Scotch adhesive tape
swab”.
“Swab” untuk menemukan telur sebaiknya dibuat
pada pagi hari sebelum mandi atau sebelum
defekasi.
Enterobiasis relatif tidak berbahaya, jarang
menimbulkan lesi yang berarti dan dapat sembuh
dengan sendirinya.
Infeksi ini juga dapat menimbulkan apendicitis,
cacing ini juga dapat migrasi ke rongga perut
sehingga memungkinkan terjadinya peritonitis
Siklus Hidup Enterobius vermicularis
Malam hari Cacing betina dewasa bertelur
perianal dan perinium
Nocturnal Migration

Auto infection Terhirup Retro infection

Gatal Menempel di
pakaian/ alat2
Telur menempel lainnya
di jari-jari
Larva
rabditiform Cacing dewasa
Tertelan
ASCARIS LUMBRICOIDES

Ascaris lumbricoides atau cacing gelang panjangnya


kira-kira 10 – 15 cm.

Cacing jantan berukuran 10 - 30 cm, sedangkan betina


22 – 35 cm.

Biasanya bermukim dalam usus halus.

Cacing betina mengeluarkan telur yang sangat banyak,


hingga 200.000 telur sehari melalui tinja.
Siklus Hidup Ascariasis
Tertelan & Menembus
Bentuk Menetas
masuk ke usus dinding usus
infeksius menjadi larva
halus halus

Mengikuti aliran Masuk ke


Masuk ke
sirkulasi (menuju pembuluh
alveolus
jantung & paru) darah & limfa

Bronkiolus
Terjadi
Bronkus Faring refleks Esofagus
batuk
Trachea Usus Cacing
halus dewasa
Proses berlangsung
selama 2 bulan
Gejala klinis

Awalnya hanya batuk-batuk, pilek & Eosinofilia

Lesu, tidak bergairah, konsentrasi belajar kurang

Perutnya nampak buncit (karena jumlah cacing


dan kembung perut)

Mata pucat dan kotor seperti sakit mata

Perut sering sakit, diare, nafsu makan kurang


Gangguan Lainnya
Larva yang masuk ke paru-paru, dapat menyebabkan
perdarahan pada dinding alveolus yang disebut
Sindroma Loeffler

Pada infeksi berat, dapat menybabkan malnutrisi


karena terjadi gangguan penyerapan makanan
(malabsorbsi)

Pada keadaan yang serius, cacing mengumpal atau


membentuk Bolus Ascaris, hal dapat menyumbat
usus sehingga terjadi Ileus obstructive
CACING TAMBANG (Hookworm)

Pada manusia disebabkan oleh:


1. Necator Americanus (Nekatoriasis) dan
2. Ancylostoma Duodenale (Ankilostomiasis)

Infeksi cacing tambang menyebabkan anemia


mikrositik dan hipokromik karena kekurangan zat
besi akibat kehilangan darah secara kronis

Cacing dewasa terutama hidup di daerah jejunum


dan duodenum
Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan
giginya melekat pada mucosa usus.

Cacing dewasa berbentuk seperti huruf S atau C


dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi.

Umumnya ditemukan pada penduduk di daerah


perkebunan atau pertambangan
Siklus Hidup Cacing Tambang

Telur cacing 1 – 1,5 hari sekitar 3 hari


dalam tanah Menetas menjadi
(bersama
Larva Rabditiform
tinja)

Ikut sirkulasi darah Menembus Larva


(Jantung & Paru) kulit Filariform
dapat bertahan
hidup 7–8
Menembus minggu di
pembuluh darah tanah

masuk  Bronchus
 Trachea  Laring
Larva ikut tertelan dan
masuk ke dalam usus halus

Cacing Dewasa

Cacing tambang melekatkan giginya di


dinding usus dan menghisap darah

Anemia
Gejala Klinis

1. Lesu
2. Tidak bergairah
3. Konsentrasi belajar kurang
4. Anemia (anemia hipokrom micrositer)
5. Rentan terhadap penyakit
6. Prestasi kerja menurun dan
7. Terdapat eosinofili
TRICHURIS TRICHIURA

Karena bentuknya mirip cambuk, cacing ini sering


disebut sebagai cacing cambuk (whip worm)

Cacing ini tersebar luas di daerah tropis yang


berhawa panas dan lembab

Trichuris trichiura hanya dapat ditularkan dari


manusia ke manusia sehingga cacing ini bukan
parasit zoonosis
Cacing dewasa melekat pada mukosa usus
penderita, terutama di daerah sekum dan kolon,
dengan membenamkan kepalanya di dalam dinding
usus

Kadang–kadang cacing ini ditemukan hidup di


apendiks dan ileum bagian distal
Siklus Hidup Trichuris Trichiura

Telur cacing 3 – 6 minggu Telur menjadi


(bersama dalam tanah matang (berisi larva
tinja) dan infektif)

menetas Tertelan
Usus halus Larva
manusia

Cacing dewasa

usus bagian distal dan masuk


Siap
ke kolon ascendens dan
bertelur
sekum
Gejala Klinis

Infeksi cacing cambuk yang ringan biasanya


tidak memberikan gejala klinis yang jelas atau
sama sekali tanpa gejala

Infeksi cacing cambuk yang berat dan menahun


dapat menimbulkan gejala:
1. Diare/ Disenteri
2. Anemia
3. Berat badan menurun
4. Kadangterjadi prolapsus rektum
5. Juga sering disertai infeksi cacing lainnya
STRONGYLOIDES STERCORALIS

Cacing yang terdapat pada manusia hanya yang


berjenis betina

Hidup sebagai parasit di vulvus duodenum dan


jejunum
Siklus Hidup Strongyloides Stercoralis

Telur parasitik diletakkan


di mukosa usus

Telur menetas menjadi


larva Rabditiform

Masuk ke ronnga usus serta


dikeluarkan bersama tinja

Autoinfeksi Rute langsung Siklus bebas


Autoinfeksi Rute langsung Siklus bebas

Larva Menembus Menjadi larva


filariform di kulit dan filariform yang
daerah mencapai infeksius dan
perianal peredaran mengeinfeksi
darah hospes

Menembus
langsungdan
mencapai
Sirkulasi darah
Gejala Klinis

Bila larva Filariform dalam jumlah banyak


menembus kulit, maka menimbulkan kelainan kulit
yang disebut creeping eruption sering disertai
dengan sensasi gatal yang hebat

Cacing dewasa menyebabkan kelainan pada


mukosa usus, dapat menimbulkan:
1. Rasa sakit di daerah epigastrium tengah dan
tidak menjalar
2. Dapat terjadi mual dan muntah
3. Serta diare dan kostipasi yang saling bergantian
TAENIASIS sp.
Taenia spp. adalah cacing pita (tapeworm) yang
panjang dan tubuhnya terdiri dari rangkaian
segmen-segmen yang disebut proglotid

Kepala cacing pita disebut skoleks dan memiliki alat


isap (sucker) yang mempunyai kait (rostelum)

Larva dari cacing Taenia disebut metasestoda, yang


menyebabkan penyakit sistiserkosis

Cacing dewasa yang hidup di dalam usus halus


induk semang menyebabkan penyakitnya Taeniasis
Taeniasis saginata adalah cacing pita pada sapi dan
Taeniasis solium adalah cacing pita pada babi,
merupakan penyebab taeniasis pada manusia

Untuk kelangsungan hidup cacing Taenia


memerlukan 2 induk semang, yaitu induk semang
definitif (manusia) dan induk semang perantara
(sapi untuk T. saginata dan babi untuk T. solium).

Larva dari cacing Taenia disebut metasestoda, yang


menyebabkan penyakit sistiserkosis

Cacing dewasa yang hidup di dalam usus halus


induk semang menyebabkan penyakitnya Taeniasis
Siklus Hidup Taeniasis sp.

Telur Sapi/ Babi


matang Usus halus
bersama Pemb.darah/
feses Onkoster Pemb.limpa

Otot/ daging

Cyst bovis Sistiserkus

Cacing
dewasa Larva Dimakan oleh manusia
Gejala Klinis Taeniasis Solium

Penderita Taeniasis Solium umumnya asimptomatik

Mempunyai keluhan yang biasanya ringan, berupa:


1. Rasa tidak enak di perut
2. Diare/ konstipasi
3. Sakit kepala
4. Anemia
5. Kehilangan berat badan
6. Malaise
7. Anoreksia/ Peningkatan nafsu makan
8. Rasa sakit ketika lapar (hunger pain)
Gejala Klinis Taeniasis Saginata

Hampir sama dengan infeksi Taeniasis Solium

1. Dapat menyebabkan appendisitis, kholangitis,


kolesistitis dan sindrom lainnya karena proglotid
dari Taenia Saginata dapat bermigrasi ke
berbagai organ seperti apendiks, uterus, duktus
biliaris, dan nasofaring.
2. Pada kasus yang langka, dapat ditemukan
obstruksi usus atau perforasi
Gejala Klinis Sistiserkosis

1. Infeksi inaktif, ditandai dengan penemuan


residu infeksi aktif sebelumnya (kalsifikasi
intraparenkimal). Gejala yang timbul: sakit
kepala, kejang, psikosis.
2. Infeksi aktif, terdiri atas neurosistiserkosis
parenkim aktif dan ensefalitis sistiserkal.
3. Neurosistiserkosis ekstraparenkimal yang
memiliki bentuk neurosistiserkosis ventrikular.
4. Bentuk lain: sistiserkosis spinal, sistiserkosis
oftalmika, penyakit serebrovaskular, dan lain-
lain.
Pemeriksaan Laboratorium

1. Pemeriksaan Feses Rutin untuk menilai


jenis telur & cacing yang menginfeksi
2. Pemeriksaan Apusan darah tepi untuk
mengetahui jumlah eosinofil
Pemeriksaan Laboratorium

1. Pemeriksaan Feses Rutin untuk menilai


jenis telur & cacing yang menginfeksi
2. Pemeriksaan Apusan darah tepi untuk
mengetahui jumlah eosinofil
Pencegahan

Dengan pemutusan rantai penularan, yaitu:


1. Pengobatan massal
2. Perbaikan sanitasi lingkungan
3. Meningkatkan hygiene personal &
keluarga
4. Pendidikan kesehatan
5. Memasak daging & air minum hingga
matang
6. Mencuci sayuran (lalapan) hingga bersih
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai