Anda di halaman 1dari 66

HELMINTOLOGI

Oleh
Rismawati Pangestika, S.Si., MPH.

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Helmintologi
• Helmintologi adalah ilmu yang
mempelajari parasit berupa cacing.
• Penyakit karena cacing (helminthiasis)
banyak tersebar di seluruh dunia terutama
di daerah tropis.

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Klasifikasi Helmintologi
• Nemathelminthes (cacing gilig, nema =
benang / bulat / silindris) → Nematoda
1. Nematoda Usus
2. Nematoda Jaringan
• Platyhelminthes (cacing pipih)
1. Trematoda (cacing daun)
2. Cestoda (cacing pita)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


HELMINTHOLOGI

NEMATODA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


HELMINTOLOGI

NEMATODA
USUS (Nematoda Intestinal)

• Manusia adalah host beberapa Nematoda usus.


• Nematoda usus ini menjadi penyebab terbesar masalah kesehatan
masyarakat Indonesia.
• Di antara Nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan
melalui tanah dan disebut soil transmitted helminths dan ada yang
tidak melalui tanah (non-soil transmitted helminths)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Ciri-ciri Umum
(Nematoda Intestinal)

• Bentuknya silindris, memanjang, tidak bersegmen


• Panjang bervariasi: mm s/d beberapa cm
• Tubuhnya tertutup kutikula
• Mempunyai jenis kelamin terpisah
• Saluran pencernaan sempurna
• Mempunyai rongga tubuh
• Mempunyai sistem reproduksi sederhana
• Mempunyai sistem syaraf sederhana
• Mempunyai sistem ekskresi sederhana
• Ovipar (bertelur)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Soil Transmitted Helminth (1)
Ascaris lumbricoides Ancylostoma braziliense Trichuris trichiura
(Cacing Gelang) dan A. caninum (Cacing Cambuk)

Hospes: Manusia Hospes: manusia, Hospes : Manusia


(anak-anak) kucing dan anjing (anak-anak)
Penyakit : Askariasis Penyakit: Penyakit : Trikuriasis
Creeping eruption
(dermatitis khas)
Morfologi: Morfologi: Morfologi :
Tubuh berwarna kuning Braziliense mempunyai 2 Cacing jantan 4 cm,
kecoklatan. pasang gigi cacing betina 5 cm
Cacing jantan 10-30 cm Cacing jantan 4,7-6,3 cm Anterior lebih kecil
Cacing betina 23-35 cm Cacing betina 6,1-8,4 cm seperti cambuk 3/5 dari
Telur cacing betina Caninum mempunyai 3 panjang keseluruhan,
sekitar 100.000- pasang gigi posterior lebih gemuk
2.000.000 butir sehari Cacing jantan 10 mm
dan menjadi bentuk dan cacing betina 14 mm
infektif sekitar 3 minggu
(setelah dibuahi)
Soil Transmitted Helminth (1)
Ascaris lumbricoides Ancylostoma braziliense Trichuris trichiura (Cacing
(Cacing Gelang) dan A. caninum Cambuk)

Gambaran klinik: Gambaran klinik: Gambaran klinik :


Mual Kelainan kulit terutama Iritasi dan peradangan
Nafsu makan berkurang ditemukan pada kaki usus
Diare atau konstipasi klien, Darah dihisap sehingga
Malabsorbsi yang lengan bawah, punggung, menyebabkan anemia
mempercepat malnutrisi dan pantat. Sindrom disentri
Obstruksi usus (ileus) Garis merah, timbul, gatal Berat badan menurun
Prolapsus rektum

Pemeriksaan Pemeriksaan: Pemeriksaan


parasitologis: Melihat gambaran klinik parasitologis:
Pemeriksaan feses (telur yang khas dan biopsi Pemeriksaan feses
dan cacing dewasa), bercampur darah dan
cairan empedu (telur), lendir (telur)
bahan muntahan (cacing
dewasa) dan sputum
(larva)
Nematoda Intestinal (STH):
A.lumbricoides (Cacing Gelang)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
A.lumbricoides (Cacing Gelang)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
Ancylostoma braziliense dan A. caninum

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
Ancylostoma braziliense dan A. caninum

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
T.trichiura (Cacing Cambuk)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
T.trichiura (Cacing Cambuk)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Soil Transmitted Helminth (2)
Strongylodies stercoralis Necator americanus dan Toxocara canis dan Toxocara
(Cacing Benang) Ancylostoma duodenale cati
atau Cacing Tambang
(Hookworm)
Hospes: Manusia Hospes: manusia Hospes: anjing, kucing, pada
Hospes reservoir : anjing Penyakit : manusia sebagai parasit
dan primata. Nekatoriasis dan pengembara
Penyakit: Toxocariasis, visceral
Penyakit : Ankilostomiasis larva migrans (pengembaraan
Strongilodiasis larva di jaringan tubuh) yang
bersifat kosmopolit
Morfologi : Morfologi: Morfologi:
Cacing betina lebih Cacing jantan 8 cm, cacing T. canis jantan 2,6-8,5 cm,
parasitik betina 10 cm cacing betina 5,7-10 cm
T. Cati jantan 2,5-7,8 cm, cacing
Bentuk benang halus, tidak N. americanus 9000 butir betina 2,5-14 cm
berwarna, semi telur per hari Bentuk mirip Ascaris
transparans, panjang 2,2 A. duodenale 10.000 butir lumbricoides muda
mm dengan sepasang telur per hari
uterus N. americanus bentuk
Sistem reproduksi menyerupai huruf S, A.
ovovivipar duodenale menyerupai
huruf C
Soil Transmitted Helminth (2)
Strongylodies stercoralis Necator americanus dan Toxocara canis dan Toxocara
(Cacing Benang) Ancylostoma duodenale atau cati
Cacing Tambang (Hookworm)
Gambaran klinik: Gambaran klinik:: Gambaran klinik :
Menembus kulit dan Larva menembus kulit sehingga visceral larva migrans secara
menyebabkan creeping menyebabkan ground itch umum menyebabkan demam,
eruption, gatal Anemi defisiensi besi eosinofilia dan hepatomegali
Pneumonia (larva di paru-paru) N. americanus menyebabkan
Mual, muntah, diare berlendir, kehilangan darah 0,005-0,1 cc
konstipasi sehari, A. duodenale
Hiperinfeksi akibat autoinfeksi menyebabkan kehilangan darah
interna 0,08-0,34 cc
Anemia hipokrom mikrosister
dan eosinofilia, daya tahan
menurun

Pemeriksaan parasitologis : Pemeriksaan parasitologis : Pemeriksaan parasitologis :


Pemeriksaan feses, biakan Pemeriksaan feses (telur dan Diagnosis sulit karena cacing
darah, aspirasi duodenum larva) tidak menjadi dewasa, sehingga
(larva rabditiform). Biakan harus dilakukan tes
selama 2x24 jam menghasilkan immunologis atau biopsi
larva filariform dan cacing jaringan
dewasa
Nematoda Intestinal (STH):
S.stercoralis (Cacing Benang)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
S.stercoralis (Cacing Benang)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
Necator americanus dan Ancylostoma duodenale atau
Cacing Tambang (Hookworm)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
Necator americanus dan Ancylostoma duodenale atau
Cacing Tambang (Hookworm)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
Toxocara canis dan Toxocara cati

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (STH):
Toxocara canis dan Toxocara cati

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2020)


Non-Soil Transmitted Helminth
Enterobius vermicularis (Oxyuris Trichinella spiralis (Cacing Otot)
vermikularis) atau Cacing kremi
Hospes: manusia Hospes : manusia, tikus dan babi
Penyakit : enterobiasis atau Penyakit : Trichinosis
oksiuriasis
Morfologi : Morfologi :
Cacing betina 8-13 cm Cacing betina 3-4 mm
Anterior melebar seperti sayap Cacing jantan 1,5 mm
(alae), ekornya panjang dan runcing, Cacing betina vivipar (1500 ekor
uterus penuh telur (11.000-15.000 larva per hari)
telur)
Cacing jantan 2-5 cm, memiliki
sayap, ekor melingkar seperti bentuk
tanda tanya (?)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Non-Soil Transmitted Helminth
Enterobius vermicularis (Oxyuris Trichinella spiralis (Cacing Otot)
vermikularis) atau Cacing kremi
Gambaran klinik : Gambaran klinik :
Kurang nafsu makan Cacing dewasa → 1-2 hari sesudah
Berat badan turun terinfeksi akan timbul diare
Insomnia Larva → dapat menyebar di otot
Infeksi dan alergi sekitar anus (gatal menyebabkan myalgia (nyeri otot)
nokturnal atau pruritus ani) dan myositis (radang otot) disertai
Apendisitis demam dan hiper eosinophilia (alergi)
Disebabkan karena kebiasaan makan
daging babi
Pemeriksaan parasitologis : Pemeriksaan parasitologis :
Pemeriksaan anal swab (telur dan Pemeriksaan darah pada hari 8-14
cacing dewasa) (larva)
Biopsi otot (larva)
Reaksi imunologi

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (non-STH):
Enterobius vermicularis (Oxyuris vermikularis)
atau Cacing kremi

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (non-STH):
Enterobius vermicularis (Oxyuris vermikularis)
atau Cacing kremi

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (non-STH):
Trichinella spiralis
atau Cacing Otot

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Intestinal (non-STH):
Trichinella spiralis
atau Cacing Otot

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


HELMINTHOLOGI

NEMATODA
JARINGAN / DARAH

• Wuchereria bancrofti
• Brugia malayi Terdapat di Indonesia
• Brugia timori
• Loa loa Jarang terdapat di Indonesia
• Onchocerca volvulus

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Jaringan di Indonesia
Wuchereria bancrofti Brugia malayi Brugia timori
Hospes: manusia Hospes: manusia, kera, Hospes : manusia
(kelenjar limfa) lutung, kucing, anjing (kelenjar limfa)
Penyakit : (kelenjar limfa) Penyakit :
Wuchereriasis bancrofti Penyakit: Filariasis timori atau
Penyakit kaki gajah atau Filariasis malayi atau filariasis brugia
elefantiasis atau filariasis filariasis brugia Penyakit kaki gajah atau
Vektor : Nyamuk Culex Penyakit kaki gajah atau elefantiasis atau filariasis
quenquefasciatus / C. elefantiasis atau filariasis Vektor : Nyamuk
fatigans, Anopheles dan Vektor : Nyamuk Anopheles barbirostris,
Aedes Anopheles barbirostris, Mansonia.
Mansonia.
Morfologi: Morfologi: Morfologi :
Cacing jantan 2,5-4 cm, Cacing betina mencapai Cacing betina mencapai
ekor melengkung 5,5 cm 3,9 cm
Cacing betina mencapai Cacing jantan mencapai Cacing jantan mencapai
10 cm, ekor runcing 2,3 cm 2,3 cm
Cacing dewasa berbentuk Cacing dewasa berbentuk Cacing dewasa berbentuk
seperti rambut, filiformis, seperti rambut, filiformis, seperti rambut, filiformis,
berwarna putih susu berwarna putih susu berwarna putih susu
Nematoda Jaringan di Indonesia
Wuchereria bancrofti Brugia malayi Brugia timori
Gambaran klinis : Gambaran klinis : Gambaran klinis :
Mikrofilaria tidak Gejala demam, Gejala demam,
menimbulkan kelainan, limfangitis dan limfangitis dan
tetapi cacing dewasa limfadenitis limfadenitis
(limfadenitis dan Elephantiasis pada Elephantiasis pada
limfanginitis retrograd) bawah lutut dan bawah bawah lutut dan bawah
dapat menimbulkan siku siku
gejala akut (obstrusi 10-
15 tahun) dengan gejala
peradangan di beberapa
bagian tubuh (kaki dan
lengan)
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
parasitologis : parasitologis : parasitologis :
Pemeriksaan mikrofilaria Pemeriksaan mikrofilaria Pemeriksaan mikrofilaria
dalam darah tepi malam dalam darah tepi malam dalam darah tepi malam
hari, cairan hidrocel dan hari hari
urin
Nematoda Jaringan di Indonesia
Wuchereria bancrofti

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Jaringan di Indonesia
Wuchereria bancrofti

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Jaringan di Indonesia
Brugia malayi

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Jaringan (bukan di Indonesia)
Loa-loa (Cacing yang menginfeksi mata)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Jaringan (bukan di Indonesia)
Onchocerca volvulus (Cacing yang menginfeksi mata)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Nematoda Jaringan (bukan di Indonesia)
Onchocerca volvulus (Cacing yang menginfeksi mata)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


HELMINTHOLOGI

TREMATODA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


TREMATODA
Ciri-ciri umum:
1. Pipih seperti daun
2. Mempunyai dua buah alat hisap sucker:
3. Oral sucker dan Ventral sucker
4. Hermaphrodite
5. Tidak mempunyai rongga tubuh
6. Sistem pencernaan & ekskresi: belum sempurna
7. Ovipar
8. Telur mempunyai operculum & menetas dalam air
9. Mempunyai dua macam hospes antara
10. Bentuk infektifnya : metacercaria

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


TREMATODA
❖ Hospes definitif : hewan dan
manusia

❖ Menurut habitat cacing dewasa,


dibagi dalam:
1. Trematoda hati (liver flukes) : 3. Trematoda Paru (lung
❑ Clonorchis sinensis flukes)
❑ Opisthorchis felineus Paragonimus westermani
❑ Opisthorchis viverrini
❑ Fasciola hepatica
4. Trematoda darah (blood
2. Trematoda usus (intestinal flukes :
flukes): ❑ Schistosoma
❑ Fasciolopsis buski japonicum
❑ Heterophyidae ❑ Schistosoma mansoni
❑ Echinostomatidae ❑ Schistosoma
haematobium

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


TREMATODA
Fase Telur:
❖ Diletakkan dalam saluran hati, rongga usus, paru,
pembuluh darah atau jaringan tempat hidup.
❖ Dikeluarkan bersama tinja, urin atau sputum.
❖ Umumnya berisi sel telur dan bbrp spesies berisi
mirasidium (M).
❖ Menetas dalam air atau menetas setelah ditelan
oleh keong (hospes perantara)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


TREMATODA
Perkembangan dalam Hospes

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda hati (liver Trematoda usus Trematoda paru (lung
fluke): Fasciola hepatica (intestinal fluke): fluke): Paragonimus
Fasciolapsis busky westermani

Hospes: kambing, sapi, Hospes: manusia, Hospes: manusia,


manusia anjing, babi kucing, anjing, harimau
Penyakit : Penyakit : Hospes antara I : keong
Fascioliasis (pada Fasciolapsis (pada Hospes antara II :
manusia) manusia) Crustacea (Kepiting)
Penyakit : pada paru-
paru

Morfologi : Morfologi : Morfologi :


Bentuk seperti daun (80 Mirip F. hepatica tapi Cacing dewasa 1,2 cm
mm x 13 mm) ada tidak ada bahu, ukuran berbentuk seperti biji
bahunya, 20-75 mm x 8-20 kopi

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda hati (liver Trematoda usus Trematoda paru (lung
fluke): Fasciola (intestinal fluke): fluke): Paragonimus
hepatica Fasciolapsis busky westermani
Gejala klinis : Gejala klinis : Gejala klinis :
Hidup pada saluran Hidup pada dinding Ada kista pada organ
empedu dan duodenum dan jejenum tubuh hospes (misal
menyebabkan sehingga menyebabkan paru-paru)
kerusakan parenkim ulkus Batuk kering, batuk
hati, radang dan Diare eosinofilia, berdahak
penyumbatan cachexim Gejala abses pada otak,
hati, dinding usus, otot
dan limpa

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


parasitologis : parasitologis : parasitologis :
Pemeriksaan feses, Pemeriksaan feses, Pemeriksaan sputum
cairan duodenum dan cairan duodenum (telur dan feses (ada telur)
cairan empedu (telur mirip telur F. hepatica)
cacing)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda darah (blood fluke): Schistoma sp.

Hospes:
Manusia, anjing, kucing, tikus sawah, babi, rusa (S. japonicum)
Manusia dan keong (S. haematobium, S. mansoni)
Hospes antara: keong
Penyakit :
S. japonicum → Oriental Schistosomiasis atau Schistosomiasis Japonica atau
penyakit Katayama atau Demam keong
S. haematobium → Schistosomiasis vesicalis atau haematuri Schistosoma
atau Bilharziasis urinarius
S. mansoni → Bilharziasis intestinalis, disentri Schistosoma, Shistosomiasis
mansoni

Morfologi :
Bentuk gilig memanjang, jenis kelamin terpisah, mempunyai dua buah alat
hisap. Bentuk dewasa hidup dalam hospes, di luar hospes tidak mencemari
lingkungan. Telur 120 x 60 mikron

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda darah (blood fluke): Schistoma sp.

Gejala klinis :
Cara infeksi cercaria:
Menembus kulit → masuk kapiler darah → aliran darah → jantung kanan →
paru-paru → jantung kiri → sistem peredaran darah → cabang-cabang vena
porta → menjadi dewasa dalam hati → kembali ke vena porta dan cabang-
cabangnya
S. japonicum → Vena mesenterika superior
S. mansoni → Vena mesenterika inferior
S. haematobium → Vena mesenterika inferior, Vena haemorrhodialis, Vena
pudendalis, Plexus vesicalis
Cercaria: menyebabkan dermatitis
Dewasa: diare, hepatosplenomegali

Pemeriksaan parasitologis :
Memeriksa faeces, menemukan telur

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda hati (liver fluke): Fasciola hepatica

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda hati (liver fluke): Fasciola hepatica

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda usus (intestinal fluke): Fasciolapsis busky

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda paru (lung fluke): Paragonimus westermani

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda paru (lung fluke): Paragonimus westermani

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda darah (blood fluke): Schistoma sp.

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Trematoda
Trematoda darah (blood fluke): Schistoma sp.

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


HELMINTHOLOGI

CESTODA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


CESTODA
Ciri-ciri umum:
❖ Pipih dorso-ventral, ❖ Jenis kelamin tidak terpisah
bersegmen-segmen (hermaphrodit)
❖ Ukuran bervariasi: mm s/d ❖ Tidak mempunyai rongga
beberapa meter tubuh
❖ Stadium dewasa di dalam usus ❖ Tidak mempunyai saluran
manusia / hewan cerna
❖ Tubuh: kepala, leher & badan ❖ Mempunyai sistem
(strobila) reproduksi sempurna
❖ Kepala: alat hisap, kadang- ❖ Mempunyai sistem syaraf &
kadang kait ekskresi: sederhana
❖ Strobila: beberapa segmen
(imatur, matur & gravid)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


CESTODA
Sifat-sifat umum:
❖ Badan cacing dewasa terdiri dari:
1. Skolek (kepala hingga alat untuk melekat, dilengkapi
dengan batil isap/lekuk isap)
2. Leher (tempat pertumbuhan badan)
3. Strobila (badan yg trdr segmen-segmen (proglotid)
❖ Sistem reproduksi: Hermaprodit
❖ Telur dilepaskan bersama proglotid atau tersendiri melalui
lubang uterus)
❖ Embrio di dlm telur (onkosfer menjadi embrio heksakan)
Infeksi :
❖ Menelan larva infektif
❖ Menelan telur

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


CESTODA
Klasifikasi :
Ordo PSEUDO PHYLLIDEA
1. Diphyllobothrium latum
2. Diphllobothrium (Spirometra) mansoni
Ordo CYCLOPHYLLIDEA
1. Taenia saginata
2. Taenia solium banyak terdapat di Indonesia
3. Hymenolepis nana
4. Hymenolepis diminuta
5. Dipylidium caninum
6. Echinococcus granulosus tidak terdapat di Indonesia
7. E. multilocularis
8. Multiceps spp.

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Cestoda
Taenia saginata Taenia solium Hymenolepis nana
(Beef tapeworm) (Pork tapeworm) (Dwarf tapeworm)
Hospes definitif : Hospes definitif : Hospes definitif :
manusia manusia Manusia, tikus, mencit
Hospes perantara : Hospes perantara : Penyakit :
Sapi, unta, herbivora lain babi Himenolepiasis
Morfologi : Morfologi : Morfologi :
Dewasa panjang 5-10m, Dewasa panjang 2-3 m, Ukuran mencapai 25 cm
hidup dalam hospes hidup dalam hospes Termasuk cacing pita
Telur mencemari Telur bulat, mencemari yang pendek
lingkungan, tahan lingkungan (tanah,
terhadap faktor luar
(suhu, zat kimia, sinar sayuran, buah-buahan),
matahari, kelembaban) tahan terhadap faktor luar
sampai 1-2 bulan (suhu, zat kimia, sinar
Larva tidak mencemari matahari, kelembaban)
lingkungan terdapat di sampai 1-2 bulan
dalam jaringan otot sapi Larva tidak mencemari
(hospes antara) lingkungan, hidup dalam
hospes antara (otot babi)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Cestoda
Taenia saginata Taenia solium Hymenolepis nana
(Beef tapeworm) (Pork tapeworm) (Dwarf tapeworm)
Gejala Klinis : Gejala Klinis : Gejala Klinis :
Jarang terlihat gejalanya Jarang terlihat gejalanya Jarang terlihat gejalanya
Habitat di usus halus Diare dan sembelit Infeksi karena telur
(jika makan daging yang Nafsu makan berkurang, tertelan, autoinfeksi
tidak dimasak dengan berat badan menurun interna
sempurna) Dapat ditemukan Infeksi berat pada anak-
Gejala usus dan benjolan di bawah kulit anak adalah asteni
eosinofilia Habitat di usus halus (kurang nafsu makan,
mual, muntah, diare
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
parasitologis : parasitologis : parasitologis :
Pemeriksaan anus (ada Pemeriksaan anus (ada Pemeriksaan feses ( ada
proglotid yang keluar), proglotid yang keluar), telur)
pemeriksaan feses (ada pemeriksaan feses (ada
telur) telur)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Cestoda
Taenia saginata

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Cestoda
Taenia saginata

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Cestoda
Taenia solium

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Cestoda
Hymenolepis nana

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Cestoda
Hymenolepis nana

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


Referensi
• Sutanto, I., I. S. Ismid, P. K. Sjarifuddin dan S. Sungkar.
2013. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat.
Departemen Parasitologi FK UI. Jakarta.
• Padoli. 2016. Mikrobiologi dan Parasitologi
Keperawatan. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
• Gillespie, S. H. and K. B. Bamford. 2012. Medical
Microbiology and Infection at a Glance Fourth Edition.
John Wiley & Sons, Ltd. West Sussex.

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)


SEMOGA BERMANFAAT

TERIMA KASIH

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (2021)

Anda mungkin juga menyukai