Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO B BLOK 11 TAHUN 2019

Seorang laki-laki usia 48 tahun berobat ke Puskesmas dengan keluhan ada sebuah
benjolan pada leher kanan sejak 7 bulan sebelumnya. Pada awalnya benjolan tersebut sebesar
kacang tanah. Benjolan membesar perlahan tanpa disertai demam. penurunan nafsu makan dan
berat badan, keringat malam hari, maupun perubahan suara. Pasien khawatir mengalami tumor
ganas.
Tiga tahun yang lalu, tumbuh benjolan hilang timbul di leher kanan yang berkembang
merjadi bisul dan pecah sendiri mengeluarkan cairan kental warna kekuningan bercampur
darah dan sembuh sendiri dengan menimbulkan skar pada kulit.
Pada pemeriksaan fisik lokalis leher kanan tampak skar pada leher kanannya dan nodul dengan
ukuran 2x3 cm, lunak,tidak terfiksir, tidak nyeri, batas tegas dan warna sama dengan kulit
sekitar.
Pemeriksaan fisik generalis dan lokalis lainnya: dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratorium:
Hb 13 g/dl. Leukosit: 12.500/mm3. LED: 25 mm/jam. DC: 0/1/2/5 1/40/6.
Urin rutin: normal
I. klarifikasi istilah
a. tumor ganas: pertumbuhan baru jaringan dimana multiplikasi sel tidak
terkontor dan progresif yang mempunyai sifat invasi dan metastasi serta
menunjukkan derajat anaplasia yang tinggi. (dorland)
b. Demam: peningkatan temperatur diatas normal
c. Bisul (abses): pengumpulan pus yang terlokalisir didalam jaringan, organ, atau
rongga tubuh.
d. Scar: Tanda yang tersisa setelah penyembuhan luka, atau proses penyakit lain.
(dorland)
e. Nodul: tonjolan atau nodus kecil yang padat dan dapat dikenali melalui
sentuhan. (dorland)
f. Benjolan: suatu massa dengan ukuran dan bentuk yang tertentu. (merriam-
webster)

II. Identifikasi masalah


No. Analisis masalah kesesuaian prioritas
1. Laki-laki, 48 tahun, terdapat TS 1
sebuah benjolan pada leher kanan
sejak 7 bulan sebelumnya. Pada
awalnya benjolan tersebut sebesar
kacang tanah dan semakin
membesar. Dikhawatirkan
mengalami tumor ganas. Benjolan
tidak menyebabkan demam,
penurunan nafsu makan maupun
berat badan, keringat malam hari,
dan perubahan suara.
2. Benjolan tidak menyebabkan TS 2
demam, namun disertai dengan
penurunan nafsu makan maupun
berat badan, keringat malam hari,
dan perubahan suara.
3. Tiga tahun yang lalu, tumbuh TS 3
benjolan hilang timbul di leher
kanan yang berkembang menjadi
bisul dan pecah sendiri
mengeluarkan cairan kental warna
kekuningan bercampur darah dan
sembuh sendiri dengan
menimbulkan skar pada kulit.
4. Pemeriksaan fisik lokalis leher TS 4
kanan tampak skar pada leher
kanannya dan nodul dengan ukuran
2x3 cm, lunak,tidak terfiksir, tidak
nyeri, batas tegas dan warna sama
dengan kulit sekitar.
Pemeriksaan fisik generalis dan
lokalis lainnya:dalam batas
normal.

5. Pemeriksaan laboratorium: TS 4
Hb 13 g/dl. Leukosit:
12.500/mm3. LED : 25
mm/jam.DC: 0/1/2/5 1/40/6.
Urin rutin: normal

III. Analisis Masalah

1. Laki-laki, 48 tahun, terdapat sebuah benjolan pada leher kanan sejak 7 bulan
sebelumnya. Pada awalnya benjolan tersebut sebesar kacang tanah dan semakin
membesar. Dikhawatirkan mengalami tumor ganas.
a. Apakah benjolan dipengaruhi karena umur dan jenis kelamin? feby
b. Bagian apa yang membesar pada leher sebelah kanan? lala
c. Bagaimana identifikasi tumor? Nara
d. Apa yang menyebabkan benjolan membesar pelahan-lahan? putri
e. Mengapa pasien khawatir mengalami tumor ganas? rayhan

2. Benjolan tidak menyebabkan demam, namun disertai dengan penurunan nafsu makan
maupun berat badan, keringat malam hari, dan perubahan suara.
a. Apa makna dari benjolan tidak menyebabkan demam? herfandi
b. Apa makna dari benjolan menyebabkan penurunan nafsu makan dan berat
badan? Kak ica
c. Apa makna dari benjolan menyebabkan keringat malam hari dan perubahan
suara? santy

3. Tiga tahun yang lalu, tumbuh benjolan hilang timbul di leher kanan yang berkembang
menjadi bisul dan pecah sendiri mengeluarkan cairan kental warna kekuningan
bercampur darah dan sembuh sendiri dengan menimbulkan skar pada kulit.
a. Bagaimana hubungan gejala 3 tahun yang lalu dengan keluhan yang sekarang?
tika
b. Apa makna cairan kental berwarna kekuningan bercampur darah? vashti
c. Apa makna timbul skar pada kulit? fira
d. Mengapa bisa bisul pecah sendiri dan sembuh dengan menimbulkan skar pada
kulit? feby

4. Pemeriksaan laboratorium:
Hb 13 g/dl. Leukosit: 12.500/mm3. LED : 25 mm/jam.DC: 0/1/2/5 1/40/6.
Urin rutin: normal
a. bagaimana interpretasi dari hasil laboratorium diatas? lalak
b. Apa hubungan hasil lab dengan penyakit pasien? nara

5. Pemeriksaan fisik lokalis leher kanan tampak skar pada leher kanannya dan nodul
dengan ukuran 2x3 cm, lunak,tidak terfiksir, tidak nyeri, batas tegas dan warna sama
dengan kulit sekitar. Pemeriksaan fisik generalis dan lokalis lainnya:dalam batas
normal.
a. Apa hubungan pemeriksaan fisik dalam batas normal dengan penyakit
sekarang? putri
b. Apa hasil rujukan dari keluhan diatas? reyhan
c. Bagaimana hasil pemeriksaan paru? fandi
d. Bagaimana hasil pemeriksaan FNAB? Kak icak
e. Bagaimana hasil pemeriksaan Ziehl-Neelson? santy
f. Bagaimana hasil pemeriksaan kultur? tika
g. Bagaimana hasil pemeriksaan biopsi eksisi?vashti

6. Hasil rontgen paru dalam batas normal


a. Apa makna dari pemeriksaan rontgen paru? fira
b. Apa hubungannya dengan kondisi pasien? feby

7. Hasil FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsi) menunjukkan fokus fokus nekrotik,
makrofag dengan sitoplasma berbuih, trus sel-sel radang neutrofil, trus limfosit, dan
beberapa kelompok sel epiteloid.
a. Apa makna dari pemeriksaan FNAB? lalak
b. Apa hubungannya dengan kondisi pasien? nara

8. Pemeriksaan ziehl-neelson, neg acid alcohol fast bacili.


a. Apa makna dari pemeriksaan ziehl neelson? putri
b. Apa hubungannya dengan kondisi pasien? reyhan

9. Kultur aspirat, hasilnya negatif Mycobacterium tubercolosis.


a. Apa makna dari pemeriksaan kultur aspirat? fandi
b. Apa hubungannya dengan kondisi pasien? Kak icak

10. Kultur jaringan abces nya positif.


a. Apa makna dari pemeriksaan kultur jaringan? santy
b. Apa hubungannya dengan kondisi pasien? atika

11. Kultur biopsi eksisi, hasil histopatologinya tuh dapat gambaran granuloma TB.
a. Apa makna dari pemeriksaan kultur biopsi eksisi? vashti
b. Apa hubungannya dengan kondisi pasien? fira
LI:
1. Histologi KGB
2. Radang akut dan Radang kronik
3. teknik pengambila sample jaringan untuk pemeriksaan histopatologi
4. patofisiologi Lymphadenitis Granulomatosa TB
5. Gambaran sitologi dan histopatologi Lymphadenitis granulomatosa TB
6. pemeriksaan lab apa saja pada usia tua dengan curiga TB
7. Cara menegakkan diagnosa Lymphadenitis granulomatosa TB
8. Penatalaksanaan umum lymphadenitis granulomatosa TB
9. Apa komplikasi pada lymphadenitis granulomatosa TB
10. Prognosis dan SKDI

Lymphadenitis TB

Anda mungkin juga menyukai