Anda di halaman 1dari 2

1.

Katarak Kongenital

Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa mata yang terjadi sejak lahir. Lensa mata ini
berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata menuju retina, sehingga mata bisa
menangkap gambar dengan jelas. Namun, jika terjadi katarak, sinar cahaya yang masuk ke
mata menjadi tersebar ketika melewati lensa yang keruh, sehingga gambar yang diterima
mata menjadi kabur dan terdistorsi.

Terdapat beberapa jenis katarak kongenital, yaitu:

 Katarak polar anterior terletak di bagian depan lensa mata dan umumnya berhubungan
dengan keturunan. Jenis katarak ini seringnya dianggap tidak perlu dilakukan operasi.
 Katarak polar posterior muncul di bagian belakang lensa mata.
 Katarak nuklear terletak di bagian tengah lensa mata dan ini merupakan jenis yang
paling sering muncul.
 Cerulean cataracts biasanya ditemukan pada kedua mata bayi. Biasanya jenis katarak
kongenital ini tidak menyebabkan masalah penglihatan. Cerulean cataracts biasanya
dihubungkan dengan keturunan.

Katarak kongenital yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena keturunan,
infeksi, masalah metabolik, diabetes, trauma, inflamasi, atau reaksi obat.

2. Aphasia Kongenital

Afasia adalah kehilangan daya pengutaraan melalui bicara, menulis atau penggunaan
tanda- tanda , dan kehilangan pengertian bahasa yang didengar atau dibaca.Afasia terbagi dua
yaitu : Afasia motorik dan afasia sensorik. Afasia motorik adalah kesulitan berkata- kata tetapi
dapat mengerti pembicaraan, sedangkan afasia sensorik dimana pasien sukar mengerti
komprehensi pembicaraan orang , tetapi mudah mengucapkan kata, tanpa adanya gangguan
pendengaran.
Afasia dapat terjadi apabila ada gangguan peredaran darah otak. Dimana pada umumnya telah
ada penyakit lain yang mendahului gangguan peredaran darah otak tersebut, yang paling sering
dijumpai adalah penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung, hipertensi), kemudian
penyakit/gangguan otak lainnya.
3. Buta Warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut
mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu yang disebabkan oleh faktor genetis.
Buta warna merupakan kelainan genetika yang diturunkan dari orang tua kepada
anaknya, kelainan ini sering juga disebut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom
X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan
antara penderita buta warna pada laki-laki dan perempuan. Seorang perempuan terdapat istilah
'pembawa sifat', hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna.
Perempuan dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna
sebagaimana wanita normal pada umumnya, tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi
menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X
mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.
Saraf sel pada retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta
sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika saraf reseptor cahaya
di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.

Anda mungkin juga menyukai