Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS
(TUGAS TUTORIAL 2)

LINDA AYU MUSLIMAH


(857727161)

UPBJJ POKJAR SEMARANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
TUGAS TUTORIAL 2

Mata kuliah : Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus


Kode Mata Kuliah : PDGK4407
Dosen : Dr. Santoso, M.Pd.

SOAL DAN JAWABAN


1. Apa saja tanda-tanda awal yang menunjukan gangguan penglihatan pada anak
Tandanya yaitu:
1. Mata terlihat berair
2. Sensitif terhadap cahaya
3. Memiliki focus penglihatan mata yang buruk
4. Selalu menggosok mata secara intens
5. Menghindari aktivitas yang memerlukan focus penglihatan.
6. Matanya berwarna merah dan susah mengikuti objek yang bergerak

2. Kondisi umum yang memperlihatkan anak mengalami gangguan penglihatan


Ada beberapa kondisi umum yang menyebabkan gangguan penglihatanyaitu:
a. Alibinisme
Kondisi yang herediter dimana terdapat kekurangan pigmen pada sebagian atau seluruh
tubuh. (Rambut menjadi putih, warna kulit sangat terang, iris mata berwarna putih atau
putih kemerahan)
b. Amblyopia
Penglihatan yang buruk yang tidak diakibatkan oleh suatu penyakit yang dapat teramati,
dan yang tidak dapat dikoreksi dengan kaca mata. Kondisi ini dapat bersifat bawaan atau
mungkin berkembang kemudian. Kadang – kadang penyebabnya tidak diketahui.
c. Buta Warna
Karakteristik yang diwariskan berdasarkan garis kelamin melalui chromosome jantan,
meskipun dapat pula terjadi akibat keracunan atau penyakit retina. Pada umumnya
kebutaan ini mengenai kedua belah mata, sering kali berupa hilangnya persepsi terhadap
satu atau du warna dasar, tetapi kadang – kadang buta warna itu total sehingga
pengidapnya hanya melihat dalam hitam dan putih.
d. Cedera (Trauma) dan Radiasi
Penyebab utama kecacatan.
e. Defisiensi Vitamin A – Xerophthalmia
Penyebab utama ketunanetraan pada anak – anak di Indonesia.
f. Glaukoma
Cairan bening didalam bagian depan mata tidak mengalir ke luar sebagaimana mestinya,
sehingga tekanan yang berlebihan terjadi didalam bola mata. Gejalanya sering salah
lihat, mual, tidak dapat menyesuaikan mata pada ruangan gelap, melihat lingkaran
berwarna mengelilingi lampu, dan penglihatan ke samping berkurang. Penyebabnya
bersifat herediter, komplikasi dari gangguan mata lain.
g. Katarak
Kekeruhan atau keburaman pada lensa mata sehingga menghambat masuknya cahaya
ke dalam mata. Bersifat bawaan sejak lahir, perubahan kimiawi didalam lensa, diabetes,
keturunan, namun kemungkinan berkembangnya meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Katarak tidak menular, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Ditandai
dengan penglihatan yang suram, kabur, penglihatan ganda atau sering perlu mengganti
kaca mata.
h. Kelainan Mata Bawaan
Kondisi yang benar – benar herediter (diturunkan melalui genre dan chromosome),
sedangkan kondisi – kondisi lainnya merupakan akibat dari suatu penyakit atau
defisiensi pada saat kehamilan, misalnya campak jerman/rubella.
i. Myopia (Penglihatan Dekat)
Bola mata lebih panjang daripada yang normal atau apabila terdapat perubahan didalam
bola mata sehingga mengakibatkan sinar membelok secara abnormal. Kondisi ini
melihat benda yang jauh, sinar paralel yang masuk kedalam mata melewati lensa
cenderung terfokus didepan retina bukan pada retina itu sendiri dan akibatnya
terbentuklah citra yang tidak jelas.
j. Nistagmus
Gerakan – gerakan otot mata yang menghentak – hentak secara tak sadar dan terus
menerus. Gerakan ini dapat ke semua arah atau hanya ke arah tertentu saja, tetapi
biasanya lebih jelas ke arah tertentu pada individu tertentu.
k. Ophthalmia Neonatorum
Peradangan pada mata bayi baru lahir. Disebabkan oleh masuknya bakteri dari rongga
rahim sang ibu ke dalam mata bayi. Peradangan ini berjangkit pada kelopak mata dan
retina dan dapat menyebar lebih jauh jika tidak segera diatasi.
l. Penyakit Kornea dan Pencangkokan Kornea
Kornea tidak mengandung pembuluh darah tetapi mengandung banyak syaraf rasa sakit
yang mengakibatkan kaburnya penglihatan atau kebutaan yang permanen.
m. Retinitis Pigmentosa (RP)
Perkembangan pigmen yang berlebihan, kelainan herediter dengan pola pewarisan dan
perkembangan yang bervariasi.
n. Retinopati Diabetika
Diabetes jangka panjang sering mengakibatkan perubahan didalam pembuluh –
pembuluh darah halus pada retina.
o. Retinopathy of Prematurity
Akibat dari pembedahan bayi yang baru lahir (sering kali prematur) terhadap terlalu
banyak oxygen didalam inkubator. Selain itu, kondisi tersebut terjadi karena adanya
pembesaran yang abnormal dari pembuluh – pembuluh darah di dalam mata dan
akibatnya terjadi luka pada jaringan didalam bola mata, pendarahan dan copotnya retina.
p. Sobeknya dan Lepasnya Retina
Proses penuaan, diwarisi dari orang tuanya, atau sebab – sebab lainnya.
q. Strabismus
Disebabkan oleh ketidakseimbangan otot – otot mata. Selain itu, diakibatkan oleh
trauma pada saat kelahiran, faktor – faktor herediter atau gangguan – gangguan lain.
r. Trakhoma
Penyakit menular, disebabkan oelh sejenis virus yang menyerang kelopak mata dan
kornea. Dengan gejala mata terasa sakit bagaikan terbakar, sangat peka terhadap cahaya.
s. Tumor
t. Uveitis
Peradangan pada uvea yaitu lapisan tengah mata antara sclera dan retina. Gejalanya
terlalu peka terhadap cahaya (silau), penglihatan kabur, rasa sakit, dan mata merah.

3. Bagaimana mengatasi hambatan perkembanagn kondisi pembelajaran untuk anak dengan


gangguan penglihatan
Ada beberap cara yaitu:
1. Pencegahan primer: prncegahan berjangkit penyakit
2. Pencegahan sekunder: pencegahan terjadinya kompilasiyang mengancam penglihatan serta
kehilanganpenglihatan bilapenyakit telah berjangkit
3. Pencegahan tersier: minimalisasi ketunanetraan yang diakibatkan oleh penyakit atau cedera
yang dialami seperti saat melihat computer bisa diberi kaca anti radiasi atau pun saat
melihat hp yaitu tidak boleh terlalu dekat melihat karena anak anak masih sensitive
matanya.

4. Jelaskan definisi, klasifikasi, penyebab, serta cara pencegahan terjadinya tuna rungu dan
gangguan komunikasi
a. Definisi Tunarungu:
Seseorang yang mengalami gangguan pendengaran yang meliputi seluruh gradasi ringan,
sedang, dan sangat berat yang dalam hal ini dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu
kurang dengar dan tuli, yang menyebabkan terganggunya kemampuan mendengar.
b. Klasifikasi Tunarungu:
a. Klasifikasi Tunarungu berdasarkantingkat kehilangan pendengarannya
(1) Tunarungu ringan pendengarannya antara(27-40dB)
(2) Tunarungu sedang pendengarannya antara (41-55dB)
(3) Tunarungu agak berat pendengarannya antara (56-70dB)
(4) Tunarungu berat pendengarannya antara (71-90dB)
(5) Tunarungu berat sekali/ ekstrem/tuli pendengarannya antara (di atas 90dB).
b. Tunarungu berdasarkan saat terjadinya : ketunarunguan prabahasa, ketunarunguan pasca
bahasa
c. Tunarungu berdasarkan letak gangguan pendengaran : tunarungu tipe konduktif, tunarungu
tipe sensorineural, tunarungu tipe campuran
C.Penyebab terjadinya tunarungu

(1) Tipe Konduktif : kerusakan pada telinga luar (telinga luar tidak terbentuk dari lahir),
kerusakan pada telinga bagian tengah (benturan keras pada telinga karena jatuh,
peradangan telinga bagian tengah)
(2) Tipe Sensorineural : faktor genetic (disebabkan oelh keturunan dari orang tua kepada
anaknya), faktor non genetik (rubela, manengitis, trauma akustik, ketidakcocokan darah
ibu dan anak).
d. Cara pencegahan terjadinya tunarungu antara lain:
(1) Sebelum menikah (pranikah)
a) Menghindari pernikahan sedarah atau pernikahan dengan saudara dekat, terutama
pada keluarga yang mempunyai sejarah tunarungu
b) Melakukan pemeriksaaan darah
c) Melakukan konseling genetika
(2) Pada saat hamil
a) Menjaga kesehatan dan memeriksakan kehamilan secara teratur kepada dokter
kandungan/bidan
b) Mengonsumsi gizi yang baik/seimbang
c) Tidak meminum obat sembarangan, karena dapat menyebabkan keracunan pada janin
d) Melakukan imunisasi anti tetanus
(3) Pada saat melahirkan
a) Pada saat melahirkan diupayakan tidak menggunakan alat penyedot
b) Apabila ibu tersebut terkena virus herpes simpleks pada daerah vaginanya, maka
kelahiran harus melalui operasi caesar
(4) Pada masa setelah lahir (post natal)
a) Melakukan imunisasi dasar serta imunisasi rubela yang sangat penting, terutama
bagi wanita
b) Apabila anak mengalami sakit influenza, harus dijaga/diobati jangan samapi terlalu
lama, karena virusnya dapat masuk ke rongga telinga tengah melalui saluran
eustaschius dan dapat menyebabkan peradangan (otitis media)
a. Definisi Gangguan komunikasi yaitu
Masalah pada kemampuan untuk menerima, mengirim, memproses, dan memahami
konsep komunikasi. Dalam hal ini, konsep komunikasi bisa berupa verbal, non-verbal,
dan juga simbol grafis.
b. Klasifikasi berbagai gangguan komunikasi
(1) Gangguan bicara (Gangguan artikulasi, Distorsi, Audisi)
(2) Gangguan kelancaran (Gagap , Clutering (bicara terlalu cepat)
(3) Gangguan suara (Kelainan kualitas suara , Kelainan pada titi nada suara
Kelainan intensitas suara, Fleksibelitas suara)
c.. Penyebab gangguan komunikasi
(1) Kehilangan pendengaran
(2) Kelainan organ bicara
(3) Gangguan emosi
(4) Keterlambatan perkembangan
(5) Mental Retardasi
(6) Kerusakan Otak
(7) Lingkungan
d. Cara pencegahan terjadinya gangguan komunikasi
Pada dasarnya cara pencegahannya terjadinya gangguan komunikasi sama dengan
pencegahan terjadinya tunarungu atau kelainan lainnya. Pencegahan tersebut
melalui berbagai upaya oyang dapat dilakukan pada saat sebelum nikah (pranikah),
hamil (prenatal), persalinan (natal), dan setelah kelahiran (post natal).

5. Jelaskan dampak tuna rungu dan gangguan komunikasi terhadap perkembangan anak
Dampak Tunarungu terhadap perkembangan anak:
1. Dampak tunarungu terhadap perkembangan bicara dan bahasa
Kesulitan berkomunikasi yang dialami anak tunarungu, mengakibatkan mereka
memiliki kosakat yang terbatas, sulit mengartikan ungkapan-ungkapan bahasa yang
mengandung kiasan, sulit mengartikan kata-kata abstrak, serta kurang menguasai irama
dan gaya bahasa.
2. Dampak tunarungu terhadap kemampuan akademis
Pada umumnya anak tunarungu yang tidal disertai kelainan lainnya mempunyai
intelegensi yang normal, namun sering ditemui prestasi akademik mereka lebih rendah
diabndingkan dengan anak mendengar seusianya.
3. Dampak tunarungu terhadap aspek sosial-emosional
a. Pergaulan yang terbatas pada sesame tunarungu
b. Memiliki sifat egosentris yang melebihi anak normal
c. Memiliki perasaan takut terhadap lingkungan sekitar
d. Perhatian anak tunarungu sukar dialihkan
e. Memiliki sifat polos
4. Dampak tunarungu terhadap aspek fisik dan kesehatan
Pada sebagian tunarungu mengalami gangguan keseimbngan sehingga cara
berjalannya kaku dan agak membungkuk, gerakan mata anak tunarungu lebih
cepat,gerakan tangannya sangat cepat, pernapasannnya pendek.
Dampak Gangguan Komunikasi terhadap perkembangan anak:
Dampak yang ditimbulkan oleh adanya gangguan komunikasi anatara lain:
1. Adanya hambatan dalam berinteraksi sosial : seorang anak yang memiliki gangguan
komunikasi maka akan mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Hambatan dalam pengembangan kemampuan akademik : Seorang anak yang memiliki
gangguan komunikasi atau Bahasa dapat menghambat kemampuan akademiknya
terutama dalam menerima ilmu pengetahuan

6. Jelaskan definisi, klasifikasi, penyebab, serta cara pencegahan terjadinya tuna grahita
a) Definisi Tuna Grahita:
Tunagrahita adalah sebutan bagi orang-orang dengan kemampuan intelektual dan
kognitif yang berada di bawah rata-rata dibandingkan orang pada umumnya
b) Klasifikasi tentang anak tunagrahita

a) Klasifikasi anak • Debil


tunagrahita • Imbesil
• Idiot
b) Klasifikasi oleh kaum • Educable Mentally retarded (mampu didik)
pendidik • Trainble mentally retarded (mampu latih)
• Totally/custodial dependent (mampu rawat)
c) Klasifikasi oleh AAMR • Mild mental retardation (tunagrahita IQ-nya 70-55
ringan)
• Mederate mental retardation (tunagrahita IQ-nya 55-
40 sedang)
• Severe mental retardation (tunagrahita IQ-nya 40-25
berat)
• Profound mental retardation (tunagrahita IQ-nya 25
kebawah sangat berat)
d) Klasifikasi yang • Tunagrahita ringan IQ-nya 50-70.
digunakan di Indonesia • Tunagrahita sedang IQ-nya 30-50.
sesuai PP 72 tahun • Tunagrahita berat dan sangat berat IQ-nya kurang
1991 dari 30.

e) Klasifikasi berdasarkan Down Syndrome (Mongoloid)
kelainan jasmani/ Tipe• Kretil (Cebol)
Klinis • Hydrocephalus
• Microcephalus
• Macrocephalus
c) Faktor Penyebab tunagrahita
(1) Genetik dan Kromosom
• Biasa dikenal dengan Phenylketonuria,
(2) Prakelahiran
• Terjadi setelah pembuahan/ karena
• penyakit Rubella
(3) Pada saat kelahiran
• Kelahiran prematur dikarenakan kekurangan oksigen
• Kelahiran yang dibantu alat-alat kedokteran yang beresiko terjadinya trauma
kepala.
(4) Selama masa perkembangan anak-anak dan remaja
• Penyakit radang selaput otak (meningitis) dan
• radang otak (encephalitis)
d). Cara Pencegahannya tunagrahita
(1) Penyuluhan genetik
(2) Diagnostik prenatal
(3) Tes darah
(4) Imunisasi
(5) Melalui program keluarga berencana
(6) Tindakan operasi
(7) Sanitasi lingkungan
(8) Pemeliharaan kesehatan
7. Jelaskan dampak tuna grahita dan gangguan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
1. Dampak Terhadap Kemmpuan Akademik
Kapasitas belajar anak tunagrahita sangat terbatas, lebih-lebih kapasitasnya mengenai hal-hal
yang abstrak. Mereka lebih banyak belajar dengan membeo (rote learning) dari pada dengan
pengertian. Dari hari ke hari mereka membuat kesalahan yang sama. Mereka cenderung
menghindar dari perbuatan berpikir. Mereka mengalami kesukaran memusatkan perhatian, dan
lapang minatnya sedikit. Mereka juga cenderung cepat lupa, sukar membuat kreasi baru, serta
rentang perhatiannya pende. Contohnya:
a. Apabila mereka diberikan pelajaran Berhitung hanya berkisar beberapa menit mereka
langsung mengatakan bosan, susah, mengantuk. Tetapi bila diberikan pelajaran
Kesenian, olahraga atau keterampilan mereka menunjukkan minat belajar yang baik
dan perhatian berlangsung dalam waktu yang lama. Mereka meminta ingin belajar
lagi.
b. Apabila anak normal mendapatkan mainan baru ia langsung memainkannya dengan
memeriksa mainan itu. Tetapi sebaliknya, tidak jarang anak tunagrahita hanya diam
saja menatap mainan itu tanpa mencoba menggerakkannya
2. Dampak Terhadap Sosial/Emosional
Dalam pergaulan, anak tunagrahita tidak dapat mengurus diri, memelihara dan
memimpin diri. Ketika masih muda mereka harus dibantu terus karena mereka mudah
terperosok ke dalam tingkah laku yang kurang baik. Mereka cenderung bergaul atau
bermain bersama dengan anak yang lebih muda darinya. Mereka juga tidak mampu
menyatakan rasa bangga atau kagum. Mereka mempunyai kepribadian yang kurang
dinamis, mudah goyah, kurang menawan, dan tidak berpandangan luas. Mereka juga
mudah disugesti atau dipengaruhi sehingga tidak jarang dari mereka mudah terperosok
ke hal-hal yang tidak baik, seperti mencuri, merusak, dan pelanggaran seksual.
3. Dampak Terhadap Fisik/Kesehatan
Baik struktur maupun fungsi tubuh pada umumnya anak tunagrahita kurang dari anak normal.
Mereka baru dapat berjalan dan berbicara pada usia yang lebih tua dari anak normal. Sikap
dan gerakannya kurang indah, bahkan diantaranya banyak yang mengalami cacat bicara.
Pendengaran dan penglihatannya banyak yang kurang sempurna. Kelainan ini bukan pada
organ tetapi pada pusat pengolahan di otak sehingga mereka melihat, tetapi tidak memahami
apa yang dilihatnya, mendengar, tetapi tidak memahami apa yang didengarnya.

8. Apa saja yang perlu diketahui mengenai downsyndrome


Down syndrome adalah kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya memiliki
tingkat kecerdasan yang rendah dan kelainan fisik yang khas .Dimana mereka memiliki raut
muka menyerupai orang Mongol dengan mata sipit dan miring, lidah tebal suka menjulur ke
luar, telinga kecil, kulit kasar, susunan gigi kurang baik. down syndrome terjadi karena
kerusakan kromoson (patah) pada nomor 21 atau 15. Oleh karena anak-anak down syndrome
ini sering dikatakan kembar sedunia, sedangkan faktor di luar sel keturunan, misalnya karena
adanya trauma kepala, terutama pada lobus frontalis sehingga mengakibatkan terhambatnya
fungsi berpikir atau juga karena faktor kekurangan gizi terutama saat ibu hamil atau pada
kehidupan pertama sampai dengan 5 tahun terakhir. Akibatnya otak tidak mengalami
perkembangan pesat karena kekurangan gizi.

9. Apa saja yang harus dilakukan untuk mengurangi hambatan bagi anak down syndrome
Anak yang memiliki down syndrome biasanya memiliki intelektual dan berfikir kognifif yang
rendah. Tetapi dapat dicegah yaitu:
1. Memasukkan anak ke terapi dan sekolah
2. Selalu memberi dukungan kepada anak
3. Selalu menstimulasi anak dengan hal hal yang positif
4. Melatih penglihatan, pendengaran, dan focus anak

10. Apa yang dimaksud anak dengan Cerebral palsy


Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi
tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada masa kehamilan, ketika proses persalinan, atau di tahun pertama
setelah kelahiran. Cerebral palsy atau lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak
pada anak, yang menyebabkan gangguan pergerakan dan postur tubuh. Selain itu, kondisi ini juga
dapat menimbulkan gangguan kecerdasan.

Anda mungkin juga menyukai