Anda di halaman 1dari 11

Nama : Mu’amar Zainudin

NIM : 878586301

RESUME

PENDIDIKAN ANAK TUNANETRA

Definisi Klasifikasi Penyebab dan Cara Pencegahan Terjadinya Ketunanetraan

1. Definisi dan klasifikasi tunanetra.

Orang tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali atau buta
total hingga mereka yang masih memiliki kisah penglihatan tetapi tidak mampu
menggunakan penglihatannya untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 poin dalam keadaan
cahaya normal meskipun dibantu dengan kacamata atau kurang awas. Ini berarti bahwa
seorang tunanetra mungkin tidak mempunyai penglihatan sama sekali meskipun hanya untuk
membedakan terang dan gelap.

1. Penyebab terjadinya ketunanetraan

Berikut ini adalah beberapa kondisi umum yang dapat menyebabkan ketunanetraan yang
diurut secara alfabetis.

1. Albinisme adalah kondisi yang herediter di mana terdapat kekurangan pigmen pada
sebagian atau seluruh tubuh. Rambut menjadi putih warna kulit sangat terang dan iris
mata berwarna putih atau putih kemerahan. Orang yang mengidap albinisme biasanya
penglihatannya buruk retinanya berkembang secara tidak sempurna terlalu peka
terhadap cahaya dan mengalami nistagmus yaitu gerakan otot yang abnormal yang
mengakibatkan matanya terus menerus berkedip.
2. Amblyopia yaitu penglihatan yang buruk yang tidak diakibatkan oleh suatu penyakit
yang dapat teramati dan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata. Kondisi ini
dapat bersifat bawaan atau mungkin berkembang kemudian.
3. Buta warna

Kondisi ini lebih menonjol kejadiannya pada laki-laki dan pada umumnya merupakan
karakteristik yang diwariskan berdasarkan garis kelamin melalui kromosom jantan meskipun
dapat pula terjadi akibat keracunan atau penyakit retina. Pada umumnya kebutaan warna ini
mengenai ke-12 mata sering kali berupa hilangnya persepsi terhadap satu atau dua warna
dasar buta warna merah hijau merupakan jenis bawaan yang paling umum tetapi kadang-
kadang buta warna itu total sehingga pengidapnya hanya melihat dalam hitam dan putih.

4. Cedera dan radiasi

Pada masa dimana penyembuhan terhadap penyakit senantiasa terus dikembangkan


contoh tetap merupakan penyebab utama kecacatan dan cedera pada mata tidak terkecuali.
Pelindung mata yang memadai seharusnya senantiasa dipakai pada saat mengelas di pabrik-
pabrik dan laboratorium dan dalam situasi-situasi lain di mana bahaya radiasi panas atau Cara
lainnya dapat terjadi. Anak-anak harus diajari untuk tidak mengarahkan benda-benda tajam
dan barang barang berbahaya lainnya ke wajahnya. Petani yang menggunakan amonia atau
zat kimia lainnya harus memperhatikan peringatan tentang keselamatan ya karena terkena zat
kimia merupakan penyebab utama cedera mata di daerah pertanian.

5. Defisiensi vitamin A merupakan salah satu penyebab utama ketunanetraan pada anak-
anak di Indonesia. Defisiensi vitamin A dapat mempengaruhi fungsi organ-organ tubuh
lainnya selain dari mata.
6. Glaukoma yaitu cairan bening di dalam bagian depan mata tidak mengalir keluar
sebagaimana mestinya sehingga tekanan yang berlebihan terjadi di dalam bola mata. Jika
tekanan tersebut tidak dikendalikan struktur mata yang lunak itu akan semakin rusak dan
akibatnya penglihatan menjadi kabur bidang pandang menjadi sempit dan akhirnya buta
total. Gejala gejala glukoma dapat berupa sering salah lihat mual tidak dapat
menyesuaikan mata pada ruangan gelap melihat lingkaran berwarna mengelilingi lampu
dan peringatan ke samping berkurang.
7. Katarak adalah kekeruhan atau kekurangan pada lensa mata sehingga menghambat
masuknya cahaya ke dalam mata. Meskipun bentuk-bentuk katarak tertentu bersifat
bawaan sejak lahir namun kemungkinan berkembang yang meningkat seiring dengan
bertambahnya usia.

8   Kelainan mata bawaan artinya semua kasus dari berbagai jenis kondisi yang tercantum
pada bagian ini. Beberapa kondisi mata bawaan seperti retinoblastoma merupakan kondisi
yang benar-benar herediter sedangkan kondisi-kondisi lainnya merupakan akibat dari suatu
penyakit atau defisiensi pada saat kehamilan misalnya campak Jerman atau rubella.
9. Miopia terjadi apabila bola mata lebih panjang daripada yang normal atau apabila terdapat
perubahan di dalam bola mata sehingga mengakibatkan Sinar membelok secara abnormal.

10.Nistagmus yaitu gerakan gerakan otot mata yang menghentak-hentak secara tak sadar dan
terus menerus. Gerakan-gerakan ini dapat ke semua arah atau hanya ke arah tertentu saja
tetapi biasanya lebih jelas ke arah tertentu pada individu tertentu.

11.Ophthalmia neonatorum yang artinya peradangan pada mata bayi baru lahir. Penyakit ini
pernah sangat ditakuti dan merupakan Penyebab umum ketunanetraan tetapi kini dapat
dicegah dengan ilmu kesehatan dan kedokteran modern.

12.Penyakit kornea dan pencangkokan kornea. Kornea adalah lapisan transparan pada bagian
depan bola mata berfungsi sebagai selaput jendela pembias dan pelindung tempat lewatnya
Sinar cahaya yang akan masuk ke retina. Kurnia tidak mengandung pembuluh darah tetapi
mengandung banyak saraf rasa sakit sehingga cedera pada mata akan menimbulkan rasa sakit
yang sangat. Disamping itu salah lihat dapat terjadi sebagai akibat cedera pada kornea atau
gangguan di dalam kornea.

13.Retinitis pigmentosa. Kondisi ini ditandai dengan degenerasi retina dan koloid biasanya
disertai dengan perkembangan pigmen yang berlebihan. Kelainan herediter dengan pola
pewarisan dan perkembangan yang bervariasi.

14.Retinopati diabetika. Diabetes jangka panjang sering mengakibatkan perubahan di dalam


pembuluh pembuluh darah halus pada retina mata. Terdapat dua bentuk retinopati diabetika.

15.Retinopati of prematurity yang kadang-kadang berkembang menjadi suatu kondisi yang


dikenal dengan istilah retrolental fibroplasia pernah diduga merupakan akibat dari
pembedahan bayi yang baru lahir terhadap terlalu banyak oksigen di dalam inkubator tetapi
kini para ahli tidak sepakat mengenai kepastian penyebabnya.

16.Sobeknya dan lepasnya retina. Kadang-kadang sebagai bagian dari proses penuaan
kadang-kadang karena kecenderungan ke arah ini sudah diwarisi dari orang tuanya dan
kadang-kadang karena sebab-sebab lain ada orang yang mengalami sobekan pada retina nya
yang akhirnya sering mengakibatkan terpisah-pisah nya berbagai lapisan retina itu.
17.Strabismus. Kondisi ini yang lebih dikenal dengan sebutan Mata juling pada umumnya
disebabkan oleh ketidakseimbangan otot-otot mata. Namun kelainan ini dapat juga
diakibatkan oleh trauma pada saat kelahiran faktor faktor herediter atau karena gangguan
gangguan lain.

18.Trakoma adalah penyakit menular disebabkan oleh sejenis virus yang menyerang kelopak
mata dan kornea. Penyakit ini masih banyak berjangkit di negara-negara berkembang.

19.Tumor. Tidak semua tumor dan daging jadi adalah kanker. Sebuah tumor jinak tidak
banyak berbeda dengan jaringan di sekelilingnya. Dia berhenti tumbuh setelah mencapai
kebesaran tertentu dan tidak menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya. Akan tetapi ada pula
tumor jinak yang mengganggu penglihatan atau menyebabkan rasa sakit.

20.Uveitis. Peradangan pada usia yaitu lapisan Tengah mata antara sklera dan retina disebut
uveitis. Gejala-gejalanya mencakup terlalu peka terhadap cahaya penglihatan kabur rasa sakit
dan mata merah.

1. Pencegahan terjadinya ketunanetraan.

Vision 2020 akan memungkinkan masyarakat internasional untuk memerangi kebutaan yang
dapat dihindari melalui.

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit.


2. Pelatihan personel.
3. Memperkuat infrastruktur perawatan mata yang ada.
4. 4. Penggunaan teknologi yang tepat dan terjangkau.
5. Mobilisasi sumber-sumber.

Disamping itu ada strategi untuk mencegah ketunanetraan pada anak yaitu

1. Pencegahan berjangkitnya penyakit.


2. Pencegahan timbulnya komplikasi yang mengancam penglihatan bila penyakit telah
berjangkit.
3. Meminimalisasi ketunanetraan yang diakibatkan oleh penyakit atau Cedera yang telah
dialami.
Strategi lainnya dikenal dengan perang modern melawan faktor penyebab ketunanetraan ya
itu profilaksis imunisasi perawatan kehamilan yang tepat perawatan neonatal perbaikan gizi
pendidikan masyarakat penyuluhan genetika ketentuan-ketentuan yang mengatur produksi
dan pengadaan barang barang mainan yang berbahaya deteksi dan intervensi Dini serta
meningkatkan higienitas dan perawatan kesehatan

Dampak Ketunanetraan terhadap Kehidupan Seorang Individu

A. PROSES PENGINDRAAN
1. Indra Pendengaran
Dari bunyinya, Anda juga dapat memperkirakan apa yang tengah dilakukan oleh
orang-orang di sekitar Anda, Jika burung-burung mulai berkicau dan bunyi lalu-lintas
semakin ramai, Anda akan yakin bahwa matahari sudah terbit untuk memulai
kehidupan siang hari; dan bila suara-suara ini mereda,itu tandanya malam hari mulai
menjelang.

Dengan melatih keterampilan pendengaran seperti ini, tanpa menggunakan indra


penglihatan Anda akan dapat menyadari apa yang sedang dilakukan oleh orang-orang
di sekitar Anda melalui sumber informasi bunyi yang telah ada di sana, tetapi Anda
tidak menyadarinya karena Anda selalu bergantung pada indra penglihatan, satu hal
yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh individu tunanetra karena kondisi
yang memaksanya.

2. Indra Perabaan
Dengan meraba perbedaan bentuk kemasannya atau teksturnya, Anda dapat
membedakan bermacam-macam bahan makanan yang akan Anda masak. Anda pasti
tidak akan mempertukarkan kecap dengan minyak goreng, atau beras dengan kacang
hijau,misalnya.

Indra perabaan tidak terbatas pada tangan saja. Arus udara yang menerpa wajah Anda
dapat menginformasikan bahwa pintu atau jendela telah dibiarkan terbuka.Kaki Anda
dapat belajar mendeteksi perbedaan antara karpet, tikar, dan permukaan lantai, antara
jalan aspal dengan tanah atau rumput.

3. Indra Penciuman
Indra penciuman juga harus dikembangkan. Lihatlah betapa banyaknya bahan
makanan yang dapat Anda kenali melalui indra penciuman. Misalnya, jika Anda tidak
dapat membedakan antara kunyit dan jahe melalui perabaan, kenalilah baunya.Indra
penciuman juga dapat membantu Anda mengenali lingkungan Anda.

4. Sisa IndraPenglihatan
Sebagian besar orang yang dikategorikan sebagai tunanetra masih mempunyai sisa
penglihatan.

B. VISUALISASI, INGATAN KINESTETIK, DAN PERSEPSI OBYEK

1. Visualisasi
Setelah berorientasi dengan baik dengan memanfaatkan semua indra dengan sebaik-
baiknya, individu tunanetra dapat menggambarkan lingkungannya di dalam pikirannya.
Misalnya, di dalam mata pikirannya, dia dapat melihat ke arah mana pintu terbuka, barang
apa yang terdapat di sebelah kiri atau kanannya, barang apa yang menjorok dan
menghambat jalan yang akan dilaluinya, dan di mana letak jendela. Dia juga harus
mengingat di mana letak tombol lampu meskipun dia sendiri sesungguhnya tidak
memerlukan lampu, tetapi dia perlu menyalakan atau mematikannya pada saat yang tepat
agar tetap menjadi bagian dari kehidupan yang normal.

2. IngatanKinestetik
Mungkin Anda sering menyaksikan orang tunanetra berjalan, dan tanpa terlihat
mendeteksi dengan tongkatnya, dia belok pada saat dan tempat yang tepat, memperlambat
langkahnya tepat di depan tangga yang akan dinaiki atau dituruninya. Anda bilang dia
dapat melakukannya karena hafal?Ya.Hafalan semacam ini disebut kinesthetic memory.
Ingatan kinestetik adalah ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh
interaksi antara indra perabaan (tactile), propriosepsi dan keseimbangan (yang dikontrol
oleh sistem vestibular, yang berpusat di bagian atas dari telinga bagian dalam.
Sisteminipekaterhadappercepatan,posisi,dangerakankepala).

3. Persepsi Obyek (ObjectPerception)


Kemampuan persepsi obyek (object perception) adalah suatu kemampuan yang
memungkinkan individu tunanetra itu menyadari bahwa suatu benda hadir di sampingnya
atau di hadapannya meskipun dia tidak memiliki penglihatan sama sekali dan tidak
menyentuh benda itu. Fenomena ini sebagian dapat dijelaskan bahwa dia mendengar gema
langkah kakinya sendiri atau bunyi lain yang ditimbulkannya yang dipantulkan oleh benda
tersebut. Kehadiran benda itu juga dapat disadarinya melalui pengindraan yang
dihantarkan oleh kulitnya. Kemampuan persepsi obyek ini biasanya dikembangkan oleh
mereka yang buta total dan mungkin tidak dapat dimiliki oleh mereka yang mengalami
gangguanpendengaran.

C. BAGAIMANA CARA MEMBANTU SEORANGTUNANETRA

1. Menuntun OrangTunanetra
2. Mengorientasikan (menunjukkan arah)
Pendidikan Bagi Siswa Tunanetra diSekolah Umum dalam Setting
Pendidikan Inklusif

A. KEBUTUHAN KHUSUS PENDIDIKAN SISWA TUNANETRA

Kebutuhan pendidikan khusus yang diciptakan oleh ketunanetraan itu dapat dirangkum
sebagai berikut.

1. Kehilangan penglihatan dapat mengakibatkan terlambatnya perkembangan konsep


yang apabila tidak mendapat intervensi yang efektif, berdampak sangat buruk terhadap
perkembangan sosial, emosi, akademik, danvokasionalnya.
2. Siswa tunanetra sering harus belajar melalui media alternative, menggunakan indra-
indra lain.
3. Siswa tunanetra sering memerlukan pengajaran individual karena pengajaran klasikal
untuk belajar keterampilan-keterampilan khusus mungkin tidak akan begitu
bermaknabaginya.

4. Siswa tunanetra sering membutuhkan keterampilan-keterampilan khusus serta buku


materi dan peralatan khusus untuk belajar melalui media alternative.
5. Siswa tunanetra terbatas dalam memperoleh informasi melalui belajar secara insidental
karena mereka sering tidak menyadari adanya kegiatan- kegiatan kecil yang terjadi di
dalamlingkungannya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dibutuhkan dibidang kurikulumuntuk


orangberkebutuhan khusus :

1. PengembanganKonsep
Konsep adalah simbol atau istilah yang menggambarkan suatu obyek, kejadian, atau
keadaan tertentu. Seseorang dikatakan memahami suatu konsep jika ia dapat mengenal
istilah (simbol)-nya serta dapat mendeskripsikan apa yang digambarkan oleh istilah
(simbol) tersebut. (Sunanto,2008).

2. Teknik Alternatif dan Alat Bantu BelajarKhusus


Teknik alternatif adalah cara khusus (baik dengan ataupun tanpa alat bantu khusus)
yang memanfaatkan indra-indra nonvisual atau sisa indra penglihatan untuk melakukan
suatu kegiatan yang normalnya dilakukan dengan indra penglihatan. Teknik-teknik
alternatif itu diperlukan oleh siswa dalam berbagai bidang kegiatan seperti dalam
membaca dan menulis, bepergian, menggunakan komputer, menata rumah, menata diri,
dll.Kadang- kadang teknologi diperlukan untuk membantu menciptakan teknik-teknik
alternatif tersebut.

3. KeterampilanSosial/Emosional
Agar efektif dalam interaksi sosial, anak perlu memiliki keterampilan-keterampilan
tertentu, termasuk kemampuan untuk membaca dan menafsirkan sinyal sosial dari orang
lain dan untuk bertindak dengan tepat dalam merespon sinyal tersebut. Tanpa
keterampilan ini, anak tunanetra sering kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dan
menjadi terpencil dalam kelompoknya.

4. Keterampilan Orientasi danMobilitas


Kemampuan mobilitas yaitu keterampilan untuk bergerak secara leluasa di dalam
lingkungannya. Keterampilan mobilitas ini sangat terkait dengan kemampuan orientasi,
yaitu kemampuan untuk memahami hubungan lokasi antara satu obyek dengan obyek
lainnya di dalam lingkungan (Hill & Ponder, 1976).

5. Keterampilan Menggunakan SisaPenglihatan


Alat bantulow vision yang paling efektif adalah cahaya. Cahaya merupakan alat
bantulow vision pertama yang harus dipertimbangkan. Jika tingkat pencahayaan
lingkungan rendah, dan cahaya lampu yang ada tidak cukup terang maka sebaiknya
dipergunakan lampu belajar yang dapat diputar ke segala arah, sebaiknya dengan watt
yang rendah (lihat Gambar 4.8). Watt yang rendah itu sangat penting untuk kenyamanan
karena panas yang dipancarkannya minimum dibandingkan dengan yang dipancarkan dari
lampu pijarbiasa.

B. STRATEGI DAN MEDIAPEMBELAJARAN

1. StrategiPembelajaran
Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah pendayagunaan secara tepat dan optimal
dari semua komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran yang meliputi tujuan,
materi pelajaran, media, metode, siswa, guru, lingkungan belajar, dan evaluasi sehingga
proses pembelajaran tersebut berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan komponen yang tidak dapat dilepaskan dari suatu
proses pembelajaran karena keberhasilan proses pembelajaran tersebut, salah satunya
ditentukan oleh penggunaan komponen ini.

PERTANYAAN PERTEMUAN KE 3

1. Batasan seperti apa anak berkebutuhan khusus yang dapat bersekolah di sekolah
umum?

Jawab. Pada saat ini pemerintah sudah mengupayakan pendidikan anak berkebutuhan
khusus dapat bersekolah di sekolah umum, namun pada kenyataannya guru dan
lembaga sekolah belum siap karena masih banyak guru yang menginginkan proses
pembelajaran dengan mudah tanpa (tanpa ada anak berkebuthuhan khusus) dan
menghasilkan output/nilai baik dan maksimal.
2. Bagaimana persiapan guru dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus pada saat
penerimaan peserta didik baru?

Jawab.Tentunya dilakukan penyaringan dengan cara tes untuk mengetahui


sejauhmana kemampuan anak, selain itu juga dapat dilakukan dengan melihat nilai
rapot.

3. Bagaimana cara agar anak berkebutuhan khusus tidak mengganggu anak yang lain
dalam pembelajaran?

Jawab : semua tergantung guru dalam mengelola pembelajaran.. guru yang baik
adalah guru yang dapat menyelesaikan tantangan dengan baik. Pembelajaran pada
saat ini adalah pembelajaran behavioristik artinya pembelajaran yang seragam namun
baru-baru ini menteri pendidikan menginginkan pembelajaran kedepan adalah
pembelajaran konstruktivisme artinya makna/ ruh pembelajaran akan akan terlihat
dengan cara guru mengenali karakter siswa, mengajari apa yang menjadi kekurangan
siswa dan mendampingi apa yang menjadi minat dan bakat siswa (fasilitator)

4. Apakah anak telmi dapat dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus?

Jawab.Anak yang pada umumnya tidak umum dianggap sebagai anak berkebutuhan
khusus, harus apa pendekatan khusus dan motivasi kepada anak tersebut agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik dan tidak mengambat peserta yang lain, kemudian
selain itu guru juga dapat memberi jam tambahan kepada anak tersebut untuk lebih
memaksimalkan proses belajar anak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai