Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Tanah (Sebagai Pengetahuan berfokus pada apa arti “TANAH MENURUT MEMPUNYAI SIFAT MAGIS, mengandung

Dasar/Elementer Keagrariaan) UUPA”. semua unsur alam semesta, merupakan


Posted in | di 9/06/2010 04:47:00 PM komponen tubuh fisik makhluk hidup, MINIATUR
Tulisan ini saduran bebas dari UUD 1945 dan DARI ALAM SEMESTA (MIKRO KOSMOS),
PENGANTAR UUPA terutama disarikan dari bagian : ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, harus dipelihara
menimbang, berpendapat, memperhatikan, atau diusahakan dengan ketekunan, saling
Awal istilah TANAH yang ada pada UUPA memutuskan, pasal 1 s/d pasal 19, penjelasan menghargai, ketulusan, kejujuran dan
(Undang – Undang No.5 Tahun 1960 tentang umum dan penjelasan pasal demi pasal serta keharmonisan SUPAYA TANAH, ALAM
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang pidato-pidato pengantarnya dan jawaban Ketua SEMESTA DAN MANUSIA bersahabat dengan
biasanya disebut Undang-Undang Pokok agraria DPR Gotong Royong saat UUPA diundangkan. rukun, harmonis dan saling menguntungkan
atau UUPA) sama dengan PERMUKAAN BUMI dalam satu kesatuan ekosistem bukan saling
atau sama artinya dengan tanah yang dimaksud Semoga melalui pengetahuan elementer/dasar merugikan. Mereka bertiga dalam satu kesatuan
dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya yaitu keagrariaan ini dapat menyadarkan pihak – ekosistem tidak luput dari evolusi waktu dengan
“tanah airku” bukan “lahan airku”. Dan sekarang pihak yang kreatif yang bernaung dibalik rebutan segala perubahan – perubahan yang bersifat
telah berkembang berbagai istilah yang kewenangan kembali azas dasar (BACK TO alamiah dan gejolak / revolusioner. Perubahan –
mencoba membedakan tanah dan lahan, BASIC) yang dianut UUPA dan semua pihak perubahan dapat terjadi membuat diantara
katanya hanya karena karena ingin yang mempelajari masalah keagrariaan mereka “tersiksa” karena proses perubahan
mengindonesiakan istilah asing antara memahami betul makna “TANAH” sesuai revolusioner, yang membuat “kaget” satu sama
“Land(=lahan)” dan “Soil (=tanah)” atau ada dengan peraturan dasarnya yaitu UUPA. lain, sebagai proses kalibrasi pada saat
udang dibalik rebutan kewenangan “Pemerhati Masalah Pertanahan” ketidakharmonisan terjadi.
sebagaimana tanah adalah subsistem dari ruang Atas dasar sifat magis dari tanah, maka
berdasarkan apa yang didefinisikan menurut sifat, adat dan budaya masyarakat telah
Undang-Undang Penataan Ruang. TANAH ADALAH : diakomodasikan dalam peraturan perundangan
pertanahan, sebagaimana tercermin dalam
Pengembangan Istilah tersebut adalah hasil PERMUKAAN BUMI DAN RUANG Pasal 3 dan 5 UUPA :
rekayasa / pengembangan hukum yang sarat TANAH sama dengan PERMUKAAN BUMI
dengan duplikasi yang dampaknya dirasakan adalah karunia TUHAN YANG MAHA ESA Pasal 3
hingga saat ini yaitu penggunaan dan (Pasal 1 ayat 2 Jo Pasal 4 ayat 1), diartikan Dengan mengingat ketentuan – ketentuan dalam
pemanfaatan sumber – sumber agraria belum sama dengan RUANG pada saat pasal 1 dan 2 pelaksanaan hak ulayat dan hak-
mampu mengatasi kemiskinan yang melanda menggunakannya karena termasuk juga tubuh hak yang serupa itu dari masyarakat-
Indonesia. Pengelolaan sumber daya agraria bumi dan air di bawahnya dan ruang angkasa di masyarakat hukum adat (di dalam
tidak sinergis dan kompherensif (demikian atasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan perpustakaan adat disebut “beschikkingsrecht),
pendapat pemenang hadiah nobel ekonomi yang langsung berhubungan dengan sepanjang menurut kenyataannya masih ada,
tahun 2006) sehingga pengentasan kemiskinan penggunaan tanah dalam batas – batas menurut harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
belum berhasil walau sudah diupayakan sejak undang – undang ini dan peraturan – peraturan kepentingan nasional dan Negara, yang
tahun 1976. lain yang lebih tinggi. berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak
boleh bertentangan dengan peraturan –
Oleh karena makna kata “TANAH” telah amat SESUATU YANG MAGIS peraturan lain yang lebih tinggi.
menyimpang dari sumber aslinya yaitu UUPA, Berpijak pada sifat materi sebagai unsur
maka pengetahuan elementer keagrariaan ini pembentuk alam semesta, TANAH Penjelasan
Hukum Agraria Belanda “Agrarische Wet” tidak merupakan barang terbatas, sumber daya yang
mengakui adanya hak ulayat dan sejenisnya, bernilai ekonomis paling strategis, langka dan PEREKAT NKRI
sehingga saat pembukaan hutan besar – semakin langka karena manusia selalu Seorang rela mati bila tanahnya diklaim
besaran, masyarakat hukum adat diabaikan . bertambah jumlah dan nafsunya, sementara atau diduduki orang lain. Suatu bangsa perang
UUPA mengakui hak adat sepanjang masih ada, tanah tidak bertambah atau tidak diperbaharui, berkepanjangan karena perebutan teritorial.
dengan mendengar pendapatnya dan bahkan bertambah tua / lumpuh / karena proses Semakin dewasa paham demokrasi, semakin
memberikan semacam “recognitie”, yang waktu sekalipun tidak digunakan. Dari segi “cerdik” strategi memperluas teritorial. Ingat
memang berhak menerimanya selaku persediaan (supply), tanah merupakan barang kasus pulau Nipah pulau terluar NKRI yang
pemegang hak ulayat, tetapi masyarakat tidak langka sehingga memiliki fluktuasi ekonomis berbatas dengan Singapura, membuat batas
boleh menghalangi program nasional atau yang tidak normal, oleh karenanya manusia rela Singapura meluas ke arah NKRI karena
program pemerintah untuk peningkatan berperang memperebutkannya, sejalan dengan penambangan golongan C pasir laut membuat
kesejahteraan. pepatah jawa “sedumuk bathuk senyari bumi pulau tersebut tenggelam hanya demi
den lakoni taker pati”. kepentingan lokal atau sesaat. Begitu
Pasal 5 mengerikan dampak terhadap keutuhan NKRI
Hukum Agraria yang berlaku atas bumi, air dan Sumber – sumber agraria adalah bumi bila urusan pertanahan diserahkan menjadi
ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang (permukaannya disebut TANAH), air (air urusan rumah tangga Daerah.
tidak bertentangan dengan kepentingan permukaan, air bawah tanah, air laut) dan, ruang
Nasional dan Negara, yang berdasarkan atas angkasa termasuk kekayaan alam yang Secara tegas UUPA menyatakan sifat
persatuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia terkandung didalamnya (tambang) dengan kata Nasional urusan pertanahan sebagaimana Pasal
serta peraturan – peraturan yang tercantum lain diantara TANAH, AIR, RUANG ANGKASA 1 dan Pasal 2 UUPA, dan kalaupun terjadi
dalam undang – undang ini dan dengan dan TAMBANG maka TANAH yang memiliki pembagian kewenangan pemerintahan demi
peraturan perundangan lainnya, segala sesuatu nilai paling strategis karena TAMBANG, AIR efisiensi dan efektifitas penyelenggaraannya,
dengan mengindahkan unsur – unsur yang dan RUANG ANGKASA semua terikat dan wewenang mengatur yang bersumber dari hak
bersandar pada hukum agama. melekat pada TANAH. menguasai dari Negara berdasarkan Pasal 2
UUPA maksimum dapat dikuasakan atau
Penjelasan Karena bumi tidak luput oleh pengaruh waktu, medebewind (bukan diserahkan / bukan
Penegasan bahwa hukum adat dijadikan bahwa degradasi bumi tetap terjadi walaupun diotonomikan) kepada Daerah dan masyarakat –
dasar dari hukum agraria yang baru / UUPA dibiarkan tidak dieksploitasi, maka apalagi masyarakat hukum adat, sekedar diperlukan dan
karena sesuai dengan kesadaran hukum dari dieksploitasi wajib bagi siapa saja menjaga tidak bertentangan dengan kepentingan
pada rakyat banyak. Hukum agraria yang lama kesuburannya serta mencegah kerusakannya nasional, menurut ketentuan Peraturan
terdapat dualisme yaitu di satu pihak hukuk agar tanah dapat dimanfaatkan untuk generasi Pemerintah.
tanah tunduk pada hukum adat dan di lain pihak yang akan datang. (Pasal 15)
tunduk pada hukum barat yang berpokok pada Demikian langkanya tanah tersebut karena tidak PEMBANGUN KONDISI KEBERSAMAAN /
ketentuan – ketentuan dalam Buku II Kitab akan pernah bertambah luas permukaan bumi HARMONIS
Undang – undang Hukum Perdata Indonesia. itu, maka penguasaan tanah pertanian milik Manusia sejak lahir sudah hidup secara
pribadi mutlak dibatasi luasannya, sedangkan berkelompok mulai dari keluarga, rukun
SUMBER DAYA EKONOMI untuk tanah non pertanian dibatasi jumlah tetangga, dusun, kampung, desa, kelurahan,
Oleh karena bumi tidak pernah bertambah bidangnya agar pihak lain memperoleh kabupaten, provinsi, bangsa dan negara.
besar, kecuali semakin tua mengikuti perubahan kesempatan yang sama dalam mengakses Dengan kata lain manusia, secara alamiah
waktu, maka tanah atau permukaan bumi tanah. disebut makhluk ganda, memiliki sifat individu
dan sekaligus memiliki rasa solidaritas ciri utama azas kebersamaan karena sifatnya berjenjang
dari makhluk sosial. Kedudukan tanah juga yaitu rencana tata guna tanah skala nasional PENGAMAN KEPASTIAN KEPENTINGAN
diwarnai oleh sifat manusia, yaitu sebagai benda memayungi rencana tata guna tanah skala PRIBADI
ekonomi yang harus dibatasi dengan patok provinsi selanjutnya menjadi payung atau Pengaturan dan penyelenggaraan
batas permanen dan sama- sama diakui oleh pedoman bagi rencana tata guna tanah tingkat peruntukan, penggunaan, persediaan dan
tetangga yang bersebelahan, juga sebagai aset Kabupaten / Kota. Mekanisme pengendaliannya pemeliharaan tanah mengutamakan
sosial (hak atas tanah berfungsi sosial melalui pengesahan peraturan daerah oleh kepentingan kelompok bukan berarti
sebagaimana Pasal 6 UUPA) yang mana pemerintah yang lebih tinggi sebelum kepentingan pribadi tidak diakui. Hak atas tanah
pemiliknya tidak patut bersikukuh terhadap dinyatakan sah sebagai acuan pembangunan lahir dibawah naungan kepentingan umum
tanahnya bila penduduk sekitarnya (Pasal 14 UUPA). adalah sejalan dengan konsepsi evolusi alam
membutuhkannya (kepentingan orang banyak Kebersamaan juga dibangun melalui semesta yaitu suatu konsepsi/kaidah dimana
memerlukannya), bahkan untuk kepentingan peniadaan ketimpangan dalam pemilikan tanah kepentingan individu selalu mempertimbangkan
umum hak atas tanah bisa dicabut (Pasal 18 pertanian sehingga memiliki tanah melampaui keunggulan kepentingan bersama / umum. Hak
UUPA). luas maksimum yang diperkenankan dalam atas tanah yang disebutkan dalam Pasal 4 yang
suatu kabupaten (yang biasanya ditetapkan terdiri dari : hak milik, hak guna usaha, hak guna
Fungsi sosial hak atas tanah pembangun berdasarkan kepadatan penduduk) dilarang bangunan, hak pakai, hak sewa, hak membuka
azas kebersamaan yang ingin diwujudkan oleh (Pasal 7 UUPA). tanah, hak memungut hasil hutan, hak-hak lain
UUPA misalnya seorang yang hanya mampu yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut
mengolah tanahnya dengan produksi lebih Kebersamaan juga dibangun melalui dahulu yang akan ditetapkan dengan undang-
rendah karena sambilan, sebaiknya merelakan larangan adanya praktik monopoli swasta dalam undang serta hak-hak yang sifatnya sementara
tanahnya dikerjakan orang lain yang lebih lapangan agraria (Pasal 13) kecuali sebagaimana Pasal 16 UUPA adalah wewenang
mampun memberi hasil lebih tinggi (Pasal 6 Jo diselenggarakan dengan Undang – undang. yang diberikan kepada pemegang hak untuk
Pasal 10 UUPA). Karena hasil yang lebih tinggi Kerjasama yang mengandung unsur pemerasan menggunakan tanah dalam arti ruang yaitu
berguna bagi kesejahteraab orang lebih banyak. atau penindasan dilarang antara pemilik dan permukaan bumi di atas dan di bawahnya,
penggarap atau pihak yang ekonomis kuat atas sebatas yang diperlukan bagi operasional
Terhadap tanah pertanian, yang yang ekomonis lemah. Usaha bersama di penggunaan dan pemanfaatan tanah yang
dilarang apabila yang memiliki bukan petani lapangan agraria lebih disarankan dengan dikuasainya sesuai dengan batasan – batasan
(Pasal 10), kecuali PNS untuk persiapan masa bentuk kooperasi (Pasal 10,11 dan 12 UUPA). yang ada menurut rencana tata guna tanah
pendiun dengan luasan terbatas. Larangan (Pasal 2 Jo Pasal 14 UUPA).
diberlakukan juga bagi pemilik tanah yang PEMBANGUN SISTEM KEMASYARAKATAN
bertempat tinggal di luar kecamatan letak tanah NON DISKRIMINASI ASET TIDAK BERGERAK BERSIFAT UNIK
yang disebut pemilikan secara absente (kecuali Dalam hal pewarisan adat dan agama YANG SISTEM ADMINISTRASINYA BUKAN
kecamatan berbatasan). Jadi tanah pertanian terdapat perbedaan antara wanita dan pria LAYANAN PUBLIK BIASA.
hanya boleh dimiliki oleh petani dan / atau tidak dalam memperoleh porsi warisan. UUPA tidak Supaya hal tersebut memiliki kepastian hukum
absente. membedakan antara wanita dan pria dan juga baik kepastian kewenangan / hak maupun
tidak membedakan suku bangsa dan agama. kewajiban potensial yang menyertainya demi
Pengaturan peruntukan, penggunaan, Hanya WNI yang dapat mempunyai hubungan kepentingan kelompok yang lebih luas / umum
persediaan dan pemeliharaan tanah penuh dengan tanah dan wanita maupun pria (Pasal 14 dan 18 UUPA Jo PP 16 Tahun 2004
sebagaimana yang disebut dengan rencana tata memiliki kesempatan yang sama (Pasal 9 tentang Penatagunaan Tanah) maka hubungan
guna tanah juga berfungsi sebagai pembangun UUPA). hukum dan perbuatan hukum atas tanah harus
didaftarkan secara tertulis baik posisinya, tanah tidak bisa mensubstitusi / menggantikan membiarkan tetangga di bawahnya keseringan
subyek yang menguasai atau yang berhak, bidang tanah yang lain karena baik letak, sifat menderita kebanjiran atau kekeringan.
maupun jenis penggunaan tanah yang diijinkan maupun daya dukunya bersifat unik.
termasuk kewajiban / batasan-batasan yang Azas keadilan dan sebesar-besar kemakmuran
dikenakannya serta perbuatan hukum yang Karena bersifat unik serta memikul makna multi rakyat NKRI merupakan sifat Nsional dari
dialami oleh tanah tersebut (Pasal 19 UUPA Jo aspek, maka sistem pengadministrasiannya manajemen pertanahan, maka database bidang
PP 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah). bukan seperti administrasi aset pada umumnya. tanah harus dikelola melalui sistem jaringan
Pelayanan penerbitan sertipikat tanah online se Indonesia / terpusat seiring dengan
Salinan dokumen pendaftarannya tersebut merupakan satu paket kegiatan yang mulai sistem kependudukan (misalnya nama di KTP
dipegang oleh yang bersangkutan yang disebut sejak (1) Penataan, (2) Pemberian / penerbitan yang bersifat nasional sama dengan nama di
sertipikat tanah yang merefleksikan hal yang Surat Keputusan hak atas tanah, (3) sertipikat tanah, yang diunikan oleh tanggal lahir
sama dengan arsip hidup yang ada di Kantor Pendaftaran hak atas tanah, hingga (4) dan nama Ibu Kandung). Demikian langkanya
Pertanahan (buku/Warkah Tanah). Arsip hidup Pengendalian bidang tanah. tanah tersebut karena tidak akan pernah
sama dengan arsip yang tidak akan/pernah bertambah luas permukaan bumi itu, maka
dimusnahkan seperti arsip lainnya artinya selalu Maka pelayanan sertipikat tidak tepat penguasaan tanah milik pribadi mutlak dibatasi
dipelihara baik perubahan subyeknya, diklasifikasikan sebagai produksi layanan umum luasannya. Dengan terpusat maka ketentuan
perubahan jenis haknya maupun perubahan masyarakat semata, bahkan sertipikat lebih batas maksimum pemilikan tanah dapat
pengenaan kewajiban penatagunaan tanahnya. berperan sebagai alat pengendali bagi diterapkan.
Pemerintah dan Masyaraat agar hubungan
Oleh karena sertipikat sebagai dokumen tertulis hukum dan perbuatan hukum antara subyek Pemahaman masyarakat umum yang telah
tentang tanah dengan muatan multi makna, (pemilik atau yang menguasai) dan obyek berkembang saat ini telah menyimpang dari
meliputi : (sebidang tanah) selalu dalam koridor UUPA. Penyelenggaraab pendaftaran tanah
 Permukaan bumi dan ruang perwujudan masyarakat adil makmur yang mendasarkan PP 10 Tahun 1961, saat ini
 Sesuatu yang magis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. telah dicabut diganti dengan PP 24 tahun 1997,
 Sumber daya ekonomi yang menurut UUPA adalah kewajiban
 Perekat NKRI Azas keadilan dan pemerataan diperhitungkan pemerintah. Penerbitan sertipikat telah menjadi
 Penstimulasi kondisi kebersamaan / bagi seluth rakyat Indonesia dari Sabang sampai layanan publik semata-mata, bahkan
harmonis Merauke dalam wadah NKRI. Maka sudah Pemerintah mencari uang dalam menerbitkan
 Pembangun sistem kemasyarakatan sewajarnya Pulau Jawa sebagai penyangga sertipikat tanah (karena terbatasnya anggaran
non diskriminasi pangan nasional tidak dengan mudahnya negara atau karena belum menyadari
 Pengaman kepastian kepentingan melakukan konversi sawah lestari, masyarakat pentingnya kedudukan manajemen pertanahan
pribadi yang berdomisili dan hidup di daerah hulu yang bagi kemajuan bangsa), dan karena mencari
berfungsi sebagai penyangga air permukaan uang maka banyak pihak berpersepsi dapat
 Aset tidak bergerak bersifat unik yang
maupun air bawah tanah serta pengendali diotonomikan sebagai sumber penghasilan
sistem administrasinya bukan tata
sedimentasi, sudah sewajarnya mengekang Pemerintan Daerah.
usaha layanan publik biasa.
kepentingan ego ekonomisnya menanam
tanaman semusim misalnya kentang/tembakau Mekanisme penerbitan sertipikat tanah dimulai
Tanah adalah benda tidak bergerak menopang
yang memiliki nilai ekonomi dengan dari : pertama, identifikasi rekomendasi /
multi aspek, karena jumlahnya terbatas, memiliki
mengabaikan pelestarian lingkungan hidup atau persyaratan penataan dan pengaturan
nilai ekonomis semakin tinggi bila kepadatan
pertanahan, dilanjutkan, kedua, dengan proses
penduduknya semakin tinggi pula. Sebidang
pemberian dan penetapan jenis hak dan ketiga, digital serta penyiapan lembaga penjamin
dilanjutkan dengan penduplikasian kegiatan Sistem Administrasi (asuransi).
pertama dan kedua, yang disebut “sertipikat
tanah” yang dipegang oleh yang bersangkutan, Pertanahan dalam Hal ini pula yang ditekankan Guru Besar
sedangkan buku tanah / warkah adalah arsip Ilmu Hukum Universitas Brawijaya Prof I
hidup disimpan di kantor pertanahan, keempat,
diakhiri dengan pengendalian bidang tanah guna
RUU Pertanahan Nyoman Nurjaya usai memberikan materi
Bimbingan Teknis Penyusunan Produk
memenuhi persyaratan penataan pertanahan. Adanya sistem informasi pertanahan yang Hukum di Lingkungan Kementerian Agraria
terintegrasi diharapkan akan memudahkan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Oleh karena sertipikat berproses mulai dari pengambil keputusan, pembuat kebijakan, (ATR/BPN) di Malang, beberapa hari lalu.
kegiatan kesatu, kedua, ketiga dan keempat pelaku usaha, masyarakat, serta pemangku
Prof I Nyoman Nurjana mengatakan melalui
merupakan satu rangkaian kegiatan utuh dari kepentingan lainnya dalam pemanfaatan
sistem tersebut, administrasi pertanahan
manajemen pertanahan maka, pensertipikatan dan penggunaan tanah secara optimal. tidak lagi bersifat parsial. Apabila nantinya
tanah bukan layanan publik seperti yang Foto: www.bpn.go.id RUU Pertanahan disahkan menjadi UU,
umum dikenal seperti layanan Surat Ijin
BERITA TERKAIT maka pengelolaan pertanahan tidak lagi
Mengemudi, STNK, KTP dll. sepihak (monopoli) dilakukan oleh
 Delapan Arah Kebijakan dalam RUU Kementerian ATR/BPN.
Sertipikasi tanah adalah produk final dari Pertanahan
manajemen pertanahan yang berfungsi sebagai  Begini Fungsi Bank Tanah dalam RUU "Apabila telah disahkan nanti, pengelolaan
alat bukti pemilikan sekaligus sebagai sarana Pertanahan
pertanahan tidak sepihak lagi. Saat ini
pengendali bidang tanah menuju tanah untuk  Perpres Reforma Agraria Perlu Diperkuat
Menjadi UU
semua jalan sendiri-sendiri. Nantinya
kemakmuran dan keadilan serta menjamin dengan UU Pertanahan akan terjadi
 Substansi RUU Pertanahan Masih
kelangsungan pembangunan berkelanjutan bagi Terbuka Masukan dari Masyarakat keterpaduan dalam pengurusan tanah di
seluruh rakyat NKRI. Oleh karenanya maka Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang seluruh Indonesia,” kata Prof I Nyoman
penerbitan sertipikat tanah hanya dapat dikelola Pertanahan masih terus dibahas antara Nurjana dalam keterangannya, Kamis
dalam satu sistem terpusat. Panja DPR dan pemerintah. Sejumlah hal (1/8/2019). Baca Juga: Delapan Arah
diatur dalam RUU Pertanahan sesuai Kebijakan dalam RUU Pertanahan
Catatan : delapan arah kebijakan pengaturan yang
Tulisan ini merupakan pendapat pribadi dari telah ditentukan pembentuk UU. Salah Pelaksana Tugas (Plt) Biro Hukum dan
perenungan selama mengabdi 33 tahun satunya, pengaturan pendaftaran tanah Hubungan Masyarakat Kementerian Agraria
sebagai PNS Agraria /Pertanahan, semoga menuju single land administration dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan
berguna untuk pencerahan semua orang system dan sistem positif atau sistem Nasional (BPN) Andi
yang masih berhubungan dengan tanah di pendaftaran tanah terintegrasi. Tenrisau mengatakan penting mengatur
NKRI
sistem ini karena selama ini objek
Sistem pendaftaran tanah ini bersifat positif pendaftaran tanah tidak meliputi kawasan
yang memberi kepastian hukum bagi hutan, pesisir, pulau-pulau kecil, waduk,
pemegang hak atas tanah karena tidak pertambangan, cagar alam, situs purbakala,
dapat dibatalkan. Untuk menuju ke arah kawasan lindung dan konservasi, serta
sistem itu perlu modernisasi pengelolaan wilayah strategis pertahanan, sehingga
dan pelayanan pertanahan menuju era pemetaan yang dilaksanakan tidak
terintegrasi dalam satu sistem informasi Dia menerangkan bila single land Pengertian Hukum
pertanahan. administration diterapkan secara
menyeluruh oleh institusi negara, dengan Agraria
Dengan adanya sistem informasi sendirinya arah kebijakan pertanahan
Hukum Agraria pasti berbicara tentang
pertanahan yang terintegrasi akan menuju one map policy. Artinya, terdapat
memudahkan pengambil keputusan, data pertanahan yang terintegrasi dalam hukum soal tanah, demikian
pembuat kebijakan, pelaku usaha, satu peta. “Semangatnya, one map policy kebanyakan kita berpikir mengenai
masyarakat, serta pemangku kepentingan dan single land administration dapat agraria yang sering diperbincangkan.
lainnya dalam pemanfaatan dan berjalan, sehingga tercipta sistem Karena istilah agraria memang identik
penggunaan tanah secara optimal. pertanahan yang terintegrasi dengan satu dengan persoalan tanah. Demikian pula
peta termasuk titik-titik koordinatnya.” dengan hukum agraria.
“Hal ini sangat diperlukan kedetailan dan
pembahasan yang mendalam mengenai Diakuinya, RUU Pertanahan agak sensitif
RUU Pertanahan dari berbagai kalangan karena berkaitan dengan hajat hidup orang
agar bisa menjawab seluruh persoalan dan banyak dalam penguasaan hak atas tanah.
kekhawatiran masyarakat mengenai Karena itu, pihaknya berupaya agar Ketika mendengarnya kita langsung
agraria, pertanahan dan tata ruang. Hal itu pembahasan RUU Pertanahan menyamakan dengan pengaturan atas
berguna untuk meminimalisasi munculnya mengedepankan rasa keadilan masyarakat tanah berdasarkan peraturan yang ada.
masalah di masa yang akan datang,” luas. “Sebenarnya, RUU Pertanahan ini Dan hal ini tidak sepenuhnya salah
katanya. upaya membenahi beragam persoalan ketika mengidentikkan hukum tentang
pertanahan. Mulai konflik lahan, harga tanah dengan hukum agraria.
Sebelumnya, Ketua Panja RUU Pertanahan tanah terlampau tinggi, kepemilikan
Herman Khaeron mengatakan RUU tumpang tindih (sertifikat ganda), disparitas
Pertanahan diperkenalkan single land kawasan tertentu dengan kawasan lain."
administration yang merupakan sistem
administrasi pendaftaran tanah melalui satu Kepala Pusat Perancangan UU Badan Baca Juga Artikel Yang Mungkin
pintu. Sistem pendaftaran tanah ini sudah Keahlian DPR Inosentius Samsul Berhubungan : 31 Pengertian
diterapkan di banyak negara. “Ini menambahkan persoalan konflik/sengketa Hukum Menurut Para Ahli
diadministrasikan oleh negara. Entah siapa pertanahan yang kerap terjadi perlu Terlengkap
(lembaga) yang ditunjuk ya, itu silahkan pencegahan melalui single land
peraturan pemerintah yang mengaturnya!,” administration ini. Bila jalan musyawarah
ujar Herman Khaeron dalam sebuah tidak tercapai kesepakatan dan terjadi
diskusi di Komplek Gedung Parlemen sengketa, RUU Pertanahan membentuk
Jakarta, belum lama ini. pengadilan pertanahan untuk Hukum Agraria dalam ilmu hukum
menyelesaikan sengketa pertanahan. sebenarnya memiliki pengertian yang
Misalnya, single land administration, bila di lebih luas. Jika kita buka dalam Kamus
luar kawasan kehutanan bisa saja “Diatur juga lembaga penjamin sertifikat, Besar Bahasa Indonesia dinyatakan
diadministrasikan oleh Kementerian kepastian sertifikat yang diterbitkan juga
bahwa “Agraria” berarti urusan
ATR/BPN. Sementara di dalam kawasan dijamin pemerintah melalui lembaga yang
kehutanan diadministrasikan oleh diberikan otoritas untuk memastikan
pertanahan dan atau tanah pertanahan
Kementerian Kehutanan. keabsahan legalitas surat tanah. Saya kira serta urusan pemilikan atas tanah.
itu penting juga,” katanya. Sedang dalam bahasa inggris istilah
agraria atau sering disebut dengan  Bachsan Mustafa SH 1. Sumber Hukum
“agrarian” yang berarti tanah dan sering
menyatakan bahwa Hukum agraria ialah Tertulis
dihubungkan dengan berbagai usaha
himpunan peraturan yang mengatur
pertanian.
tentang bagaimana para pejabat  UUD ’45 (Undang-Undang Dasar
pemerintah menjalankan tugas mereka 1945) yang termuat di Pasal yang
dibidang keagrariaan. ke 33 ayat 3.

Pengertian Hukum
Agraria Menurut Para
 W.L.G Lemaire
Ahli  UU (Undang- Undang) Nomer 5
membicarakan hukum agraria adalah pada Tahun 1960 mengenai
Ada beberapa ahli hukum yang suatu kelompok hukum bulat yang Peraturan Dasar Pokok Agraria.
mengemukaakn pendapatnya mengenai meliputi bagian hukum privat maupun Sumber yang kedua ini juga
hukum agraria, yaitu : bagian hukum tata negara dan hukum disingkat sebagai UUPA
 Mr. Boedi Harsono administrasi negara. (Undang-Undang Pokok Agraria).

menyatakan bahwa Hukum agraria ialah


suatu kaidah-kaidah hukum yang
mengatur mengenai bumi, air dalam
batas tertentu juga ruang angkasa serta Sumber Hukum Agraria  Peraturan tentang pelaksanaan
kekayaan alam yang terdapat di dalam Undang-Undang Pokok
Berikut Ini Merupakan Hukum Agraria Agraria.Peraturan bukan
bumi, baik dalam bentuk tertulis
Tertulis Dan Hukum Agraria Yang Tak pelaksanaan Undang-Undang
maupun tidak tertulis.
Tertulis. Pokok Agraria yang telah
dikeluarkan pada tanggal 24
September tahun 1960
disebabkan oleh sebuah masalah
 Drs. E. Utrecht SH yang harus diatur. Masalah
Baca Juga Artikel Yang Mungkin
menyatakan bahwa Hukum agraria ialah Berhubungan :7 Pengertian tersebut dicontohkan seperti UU
sebagai hukum istimewa Hukum Internasional Menurut 51/Prp/1960 mengenai Larangan
memungkinkan pejabat administrasi Para Ahli Pemakaian Tanah yang Tak
bertugas mengurus permasalahan Mendapat Izin Oleh Pemiliknya
tentang agraria untuk melakukan tugas atau Kuasanya.
mereka.
 Peraturan Lama yang sementara Credietverband. Kedua
waktu masih berlaku dan sesuai ketentuan itu masih tetap
dengan ketentuan-ketentuan berlaku sebelum adanya  Berdasarkan pada peraturan yang
pada pasal-pasal peralihan. UU yang mengatur tentang telah tercantum dalam UUPA
Mengapa peraturan lama masih hak tanggungan. serta peraturan perundang-
diberlakukan? Tujuan utama dari undangan yang lain
diberlakukannya peraturan lama  Mengindahkan unsur yang
adalah guna mengisi kekosongan bersandar di hukum agama
peraturan di masa transisi antara  Hukum kebiasaan yang muncul
peraturan lama dan dibuatnya o Pasal 58 UUPA. Pasal
ini memberlakukan setelah berlakunya UUPA yakni
peraturan yang baru. Adapun praktik administrasi dan
pasal yang mengatur tentang peraturan lain tentang
bumi serta air dan sumber yurisprudensi.
adanya peraturan lama adalah :
daya alam yang ada di
dalamnya dan juga hak
kepemilikan tanah selama
tak bertentangan dengan
o Pasal 56 UUPA. Pasal UUPA. Peraturan tersebut
Asas Hukum Agraria
ini memberlakukan masih tetap berlaku Berikut Ini Merupakan Asas – Asas
ketentuan adat masyarkat sebelum peraturan Hukum Agraria.
di sebuah wilayah tertentu pelaksanaan UUPA belum
dan juga peraturan lain dibentuk.
tentang hak milik atas
tanah. Hal ini seperti yang
telah disebutkan pada Baca Juga Artikel Yang Mungkin
Pasal 20 UUPA tentang Berhubungan : Pengertian Hukum
hak milik. Ketentuan 2. Sumber Hukum Pidana Menurut Para Ahli Hukum
tersebut masih berlaku Beserta Sumber Dan Macamnya
Agraria Yang Tak
sebelum adanya UU yang
Tertulis
mengatur tentang hak
milik. Hukum adat yang seirama dan sesuai
dengan ketentuan yang ada di Pasal 5 1. Asas nasionalisme
UUPA, yakni :
Asas nasionalisme menyatakan hanya
 Tak bertentangan dengan warga Negara Indonesia saja yang
o Pasal 57 UUPA. Pasal ini mempunyai hak milik atas tanah dan
memberlakukan ketentuan kepentingan negara dan
kepentingan nasional hubungan antara bumi dan ruang
tentang hipotik yang angkasa tanpa membedakan laki-laki
terdapat pada KUH  Berasaskan peraturan bangsa
Perdata dan juga  Beraraskan sosialisme Indonesia
atau perempauan baik warga negara asli Asas gotong royong menyatakan bahwa  Hubungan hukum antara bangsa
ataupun keturunan. segala usaha bersama berdasarkan Indonesia dengan bumi, air,
kepentingan bersama dalam rangka ruang udara dan kekayaan alam
2. Asas dikuasai oleh Negara mewujudkan kepentingan nasional yang terkandung di dalamnya.
dalam bentuk gotong royong.  Hubungan hukum antara negara
Asas dikuasai oleh Negara menyatakan sebagai organisasi kekuasaan
bahwa bumi, air dan ruang angkasa 8. Asas unifikasi seluruh rakyat Indonesia dengan
beserta kekayaan alam yang terkandung bumi, air, ruang udara dan
didalamnya dikuasai oleh negara. Menurut Asas unifikasi Hukum agraria kekayaan alam yang terkandung
disatukan menjadi satu UU yang berlaku di dalamnya.
3. Asas hukum adat yang disaneer bagi seluruh Warga Negara Indonesia.
Asas hukum adat yang disaneer 9. Asas pemisahan horizontal
menyatakan bahwa hukum adat yang (horizontale scheidings beginsel)
sudah bersih dari dari segi negatif dapat 2. Ruang lingkup agraria menurut
digunakan sebagai hukum agrarian. Asas pemisahan horizontal menyatakan UUPA meliputi bumi, air, ruang
ada pemisahan hak kepemilikan antara angkasa, dan kekayaan alam yang
4. Asas fungsi social pemilik tanah dengan benda dan terkandung didalamnya. Ruang lingkup
bangunan yang ada di atasnya. agraria menurut UUPA sama dengan
Asas fungsi social menyatakan bahwa
penggunaan tanah tidak boleh ruang lingkup sumber daya agraria /
Ruang Lingkup Hukum sumber daya alam menurut Ketetapan
bertentangan dengan norma kesusilaan
dan keagamaan dan juga hak-hak orang Agraria MPR RI No. IX/MPR/2001 tentang
lain serta kepentingan umum. Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan
1. Dalam Undang-Undang No. 5 Sumber Daya Alam. Ruang lingkup
5. Asas kebangsaan atau Tahun 1960 tentang Peraturan agraria / sumber daya agraria / sumber
(demokrasi) Dasar Pokok-Pokok Agraria, tidak daya alam dapat dijelaskan sebagai
memberikan pengertian agraria. Di berikut:
Asas kebangsaan menyatakan bahwa dalamnya hanya memberikan
setiap warga negara mempunyai hak penjelasan tentang ruang lingkup
milik tanah. agraria sebagaimana yang tercantum
dalam konsidera (pasal-pasal maupun
6. Asas non diskriminasi (tanpa penjelasannya). Bunyinya sebagai  Bumi
pembedaan) berikut: Pengertian bumi menurut Pasal 1
Ayat (4) UUPA adalah
Asas non diskriminasi merupakan asas Baca Juga Artikel Yang Mungkin
permukaan bumi, termasuk pula
yang mendasari hukum agraria. Berhubungan : Asas-Asas Hukum
tubuh bumi di bawahnya serta
Internasional Beserta
7. Asas gotong royong yang berada di bawah air.
Penjelasannya
Permukaan bumi menurut Pasal
4 Ayat (1) UUPA adalah tanah.
didalamnya dan hal-hal lain yang Baca Juga Artikel Yang Mungkin
bersangkutan dengan itu. Berhubungan : 7 Subjek Hukum
 Air Internasional Beserta
Penjelasannya
Pengertian air menurut Pasal 1
Ayat (5) UUPA adalah air yang
berada di perairan pedalaman  Kekayaan Alam
maupun air yang berada di laut yang Terkandung di Dalamnya
wilayah Indonesia. Dalam Pasal 1 UUPA dikatakan sebagai hukum agraria
Kekayaan alam yang terkandung nasional karena UUPA memenuhi 2
angka 3 Undang-Undang No. 11 di dalam disebut bahan, yaitu
Tahun 1974 tentang Pengairan, kriteria yaitu :
unsur-unsur kimia, mineral-
disebutkan bahwa pengairan air mineral, bijih-bijih dan segala 1. Secara nasional formal dibuat oleh
meliputi air yang terkandung di macam batuan, termasuk batuan- lembaga legislatif yaitu DPR bersama
dalam dan atau berasal dari batuan mulia yang merupakan Presiden sebagai
sumber-sumber air, baik yang endapan-endapan alam (Undang- pembentuk UU. Hal ini terdapat dalam
terdapat di atas maupun di Undang No. 11 Tahun 1967 konsideran UUPA dimana:
bawah permukaan tanah, tetapi tentang Ketentuan-Ketentuan
tidak meliputi air yang ada di Pokok Pertambangan).
laut.

“hukum agraria colonial harus diganti


dengan hukum agraria nasional yang
 Ruang Angkasa
Tujuan Hukum Agraria disusun dalam bahasa Indonesia,
dibuat oleh pembentuk UU Nasional
Nasional Indonesia dan berlaku dalam wilayah
Pengertian ruang angkasa
menurut Pasal 1 Ayat (6) UUPA Upaya untuk meletakan dasar bagi Republik Indonesia.”
adalah ruang di atas bumi pendayagunaan obyek hukum agraria
wilayah Indonesia dan ruang di yaitu bumi, air, luar
atas air wilayah Indonesia. angkasa dan kekayaan alam yang
Pengertian ruang angkasa terkandung didalamnya, pada tahun 2. Secara nasional materiil:
menurut Pasal 48 UUPA, ruang 1960 telah diundangkan UU
di atas bumi dan air yang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Memiliki arti bahwa tujuan, asas dan isi
mengandung tenaga dan unsur- Dasar Pokok-pokok Agraria yang harus sesuai dengan kepentingan
unsur yang dapat digunakan merupakan induk dan dasar nasional. Berdasarkan
untuk usaha-usaha memelihara politik dan hukum agraria nasional. Konsideran (Berpendapat huruf a s/d d)
dan memperkembangkan bahwa Hukum Agraria yang baru.
kesuburan bumi, air serta
kekayaan alam yang terkandung
Konsepsi Hukum Agraria pengguna, persediaan dan pemeliharaan Baca Juga Artikel Yang Mungkin
bumi, air dan ruang angkasa. Berhubungan : Pengertian,
Setidaknya ada lima kelompok yang Menentukan dan mengatur hubungan- Rumus, Dan Satuan Energi Listrik
membedakan tentang hukum agraria di hubungan hukum antara orang-orang, Beserta Contoh Soalnya Lengkap.
Indonesia. Ada hukum tanah yang bumi, air dan ruang angkasa.
mengatur hak-hak penguasaan ataas
tanah dalam arti bumi. Ada hak air yaitu
aturan hukum yang mengatur hak-hak
atas air. 1. Hak Bangsa Indonesia yang
Menentukan dan mengatur hubungan- disebut dalam pasal 1, sebagai
hubungan hukum antara orang-orang hak penguasaan atas tanah yang
dan perbuatan hukum mengenai bumi, tertinggi, beraspek perdata dan
air, dan ruang angkasa. Jadi, publik;
Ada hukum pertambangan atau hukum kesimpulan dari hukum agraria adalah 2. Hak Menguasai dari
yang mengatur hak atas kekayaan alam keseluruhan peraturan perundang- Negara yang disebut dalam pasal
yang terkandung dalam air. Ada hukum undangan yang mengatur mengenai 2, semata-mata beraspek publik;
perikanan yaitu hukum yang hak atas agraria (pertanahan). 3. Hak Ulayat Masyarakat Hukum
kekuasaan alam dalam air. Dan hukum Adat yang disebut dalam pasal 3,
penguasaan atas tenaga dan unsur- beraspek perdata dan publik;
unsur dalam ruang angkasa. Serta 4. Hak-hak perorangan/individual,
hukum kehutanan adalah atuan yang semuanya beraspek perdata,
mengatur hak-hak penguasaan atas Hak – hak Penguasaan terdiri atas:
hutan. Atas Tanah
Pengertian “penguasaan” dan
“menguasai” dapat dipakai dalam
arti fisik dan yuridis. Juga berapek  Hak-hak atas Tanah (pasal 4)
Konsepsi hukum agraria bersifat religius perdata dan beraspek publik. Dalam sebagai hak-hak individual yang
disamping hak bangsa Indonesia baik UUD 1945 dan UUPA pengertian semuanya secara langsung
hak milik yang mempunyai kedudukan “dikuasai” dan “menguasai” dipakai ataupun tidak langsung
paling tinggi yang meliputi seluruh dalam aspek publik, seperti yang bersumber pada Hak Bangsa,
tanah yang ada di Indonesia dan bersifat dirumuskan dalam pasal 2 UUPA. yang disebut dalam pasal 16 dan
abadi juga hak menguasai negara. Hierarkhi hak-hak penguasaan atas 53.
tanah dalam Hukum Tanah Nasional
kita, yaitu:

Seperti termaktub dalam pasal 33 UUD


1.
1945 dan pasal 2 ayat 2 UUPA
1. primer : Hak Milik, Hak
mengatakan bahwa negara mengatur
Guna Usaha, Hak Guna
dan menyelenggarakan peruntukan
Bangunan, yang diberikan Kemudian Pasal 16 UUPA hak atas
oleh Negara, dan Hak tanah terbagi atas 7, yaitu: Hak Milik;(2)
Pakai, yang diberikan oleh Hak Guna Usaha (HGU); (3) Hak Guna
Negara (Pasal 16) Bangunan (HGB); (4) Hak Pakai; (5)
2. sekunder : Hak Guna Hak Sewa; (6) Hak Membuka Hutan; (7)
Bangunan dan Hak Pakai, Hak Memungut Hasil Hutan; (8) Hak-
yang diberikan oleh hak lain yang tidak termasuk dalam hak-
pemilik tanah, Hak Gadai, hak tersebut di atas yang akan di
Hak Usaha Bagi-Hasil, tetapkan dengan UU serta hak-hak yang
Hak Menumpang, Hak sifatnya sementara sebagai yang
Sewa dan lain-lainnya disebutkan dalam Pasal 53 UUPA.
(pasal 37,41 dan 53)

Pengertian Konflik
 Wakaf, yaitu Hak Milik yang Agraria
sudah diwakafkan pasal 49;
 Hak Jaminan atas Tanah yang
Jenis – Jenis Hak Tanah Konflik agraria adalah salah satu tema
disebut “Hak Tanggungan” dalam Hukum Agraria Nasional membagi hak sentral wacana pembaruan agraria.
pasal 25, 33, 39 dan 51. atas tanah dalam dua bentuk: Christodoulou (1990) mengatakan,
bekerjanya pembaruan agraria
 Hak primer, hak yang tergantung watak konflik yang
bersumber langsung pada hak mendorong dijalankannya pembaruan.
Bangsa Indonesia, dapat dimiliki
seorang/badan hukum (Hak
Milik, Hak Guna Usaha, Hak
Guna Bangunan, Hak Pakai); Artinya karakteristik, perluasan, jumlah,
 Hak sekunder, hak yang tidak eskalasi, dan de-eskalasi, pola
bersumber langsung dari Hak penyelesaian dan konsekuensi yang
Bangsa Indonesia, sifat dan ditimbulkan oleh konflik-konflik agraria
penikmatannya sementara (Hak di satu sisi dapat membawa
Gadai, Hak Usaha Bagi Hasil, dijalankannya pembaruan agraria
Hak Menumpang, Hak Menyewa (menjadi alasan obyektif dan rasional),
atas Pertanian). di sisi lain menentukan bentuk dan
metode implementasi pembaruan
sendiri.
Konflik agraria mencerminkan keadaan
tidak terpenuhinya rasa keadilan bagi
kelompok masyarakat yang
mengandalkan hidupnya dari tanah dan
kekayaan alam lain, seperti kaum tani,
nelayan, dan masyarakat adat. Bagi
mereka, penguasaan atas tanah adalah
syarat keselamatan dan keberlanjutan
hidup. Namun, gara-gara konflik
agraria, syarat keberlanjutan hidup itu
porak-poranda.

Komitmen politik untuk menyelesaikan


segala konflik menjadi prasyarat yang
tidak bisa ditawar. Dalam kerangka
politik hukum, sebenarnya kita sudah
punya Ketetapan MPR RI No
IX/MPR/2001 tentang Pembaruan
Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya
Alam. Ketetapan MPR ini dapat menjadi
kerangka pokok upaya menyelesaikan
aneka konflik agraria yang diwariskan
rezim masa lalu yang telah dan masih
berlangsung hingga kini.

Anda mungkin juga menyukai