Trafo ini digunakan untuk mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menaikkan Tegangan dari
110VAC ke 220 VAC atau menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC.
Fungsi Transformator
Untuk itu kita harus menaikkan tegangan sebelum distribusi dan transmisi listrik jarak
jauh agar drop tegangan tidak terlalu besar serta lebih murah karena kabel yang
digunakan lebih kecil (semakin besar tegangan besar maka arus semakin kecil sesuai
dengan Hukum kekekalan energi).
Seperti Perusahaan Listrik Negara (PLN), Tegangan yang di hasilkan oleh pembangkit
sebesar 13,8 KV lalu di naikkan menjadi 150 KV lalu diturunkan ke 380 V untuk di
distribusikan ke rumah – rumah.
2. Rangkaian Kontrol
Pada peralatan elektronik seperti komputer, charger dan berbagai macam peralatan
lainnya, transformator sering kali digunakan untuk menurunkan tegangan agar dapat
digunakan pada tegangan kontrol (5 Volt, 12 Volt,dsb).
Begitu juga rangkaian kontrol motor pada pabrik, Trafo dipakai untuk mengenergize
dan meng dienergize kontaktor yang dipakai untuk menghidupkan dan mematikan
motor induksi.
1. Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang mempunyai lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, hingga memiliki fungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini umum ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang dipakai dalam
transmisi jarak jauh.
2. Step-Down
Transformator step-down mempunyai lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
primer, sehingga memiliki fungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini
mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
3. Autotransformator
Transformator jenis ini terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Sebagian lilitan primer dan merupakan lilitan sekunder.
Fasa arus dalam lilitan sekunder berlawanan dengan arus primer, hingga untuk tarif
daya yang sama lilitan sekunder mampu dibuat dengan kawat yang lebih tipis
dibandingkan transformator biasa.
Tetapi transformator jenis ini tidak bisa memberikan isolasi secara listrik antara lilitan
primer dengan lilitan sekunder.
4. Autotransformator Variabel
Autotransformator variabel sebenarnya yaitu autotransformator yang sadapan
tengahnya mampu diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder
yang berubah-ubah.
5. Transformator Isolasi
Transformator isolasi mempunyai lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan
primer, tegangan sekunder samadengan tegangan primer.
Tetapi beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak guna
mengkompensasi kerugian.
Transformator ini memiliki fungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan
audio, transformator jenis ini sudah banyak digantikan oleh kopling.
6. Transformator Pulsa
Transformator pulsa merupakan transformator yang didesain khusus untuk
memberikan keluaran gelombang pulsa.
Transformator ini memakai material inti yang cepat jenuh hingga setelah arus primer
mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.
Karena GGL induksi pada lilitan sekunder cuma terbentuk jika terjadi perubahan fluks
magnet, transformator memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada
lilitan primer berbalik arah.
Lilitan primer umumnya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder
dihubungkan secara delta.