Diusulkan oleh :
GRESIK 2016
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala MAN 1 Gresik,
ii
SURAT PERNYATAAN KETUA
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa karya tulis dengan
judul diatas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan belum
pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan di luar kegiatan “Lomba Karya
Tulis Ilmiah “SMART SOLUTION FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE”
Se-Gerbang Kertasusila Tahun 2016” yang diselenggarakan oleh Ikatan
Mahasiswa Agroteknologi UPN “Veteran” Jawa Timur.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti
terdapat pelanggaran didalamnya,maka kami siap untuk didiskualifikasi dari
kompetisi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.
Materai
6000
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
RINGKASAN ........................................................................................ vi
iv
C. Disesuaikan dengan Tekstur yang Diperlukan................................ 14
D. Penggunaan Bahan yang Higienis dan Tanpa Bahan Pengawet ..... 15
A. Kesimpulan ..................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................... 17
v
RINGKASAN
Banyak diketahui oleh setiap orang terutama ibu-ibu di Indonesia bahwa bayi
yang baru lahir sampai dengan usia 2 tahun diperkenankan mengkonsumsi ASI
karena dalam ASI terdapat banyak kandungan untuk memperkembangkan gizi
bayi, namun untuk ASI eksklusif boleh dikonsumsi sampai 6 bulan saja. Dalam
usia lebih dari 6 bulan, bayi biasanya dibolehkan mengkonsumsi asupan lain
selain ASI, bisa jadi mengkonsumsi buah-buahan yang dihaluskan,bubur, maupun
biskuit. Namun, asupan-asupan tersebut diberikan secara bertahap sesuai umur
karena tekstur asupan itu berbeda.
Biskuit merupakan salah satu asupan untuk bayi yang berusia lebih dari 6 bulan,
karena biskuit mudah dicerna oleh bayi, bahkan biscuit juga bisa dijadikan bubur
dengan mencampurnkan biskuit dengan susu.memang sebenarnya banyak
MPASI yang lain tapi disini kami memandang biscuit lah yang akhir-akhir ini
digemari oleh bayi. Dalam kenyataan tidak semua biskuit itu baik untuk bayi
karena banyak juga biskuit yang mengandung bahan pengawet serta biscuit yang
terbuat dari bahan yang tidak mengandung banyak gizi. Bahan pengawet yang
sering dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit dan penurunan tingkat
perkembangan bayi. Jadi untuk ibu-ibu ataupun semua orang diharapkan memilih
biskuit dengan benar untuk diberikan pada bayi.
Untuk mengatasi kekhawatiran dalam pemilihan biskuit, kita dapat memilih
untuk membuat biskuit sendiri dan tentunya dengan bahan-bahan yang banyak
mengandug gizi untuk perkembangan bayi serta tidak menggunakan bahan
pengawet. Banyak makanan yang mengandung zat-zat penting dalam membantu
perkembangan bayi. Untuk membuat biskuit sehat dan bergizi, kami
menggunakan metodelogi seperti menjadikan buah pisang, tajin dan biji labu
sebagai bahan utama dan bahan yang lain adalah bahan-bahan yang aman serta
tanpa bahan pengawet. Kami memilih Buah pisang karena pisang sendiri banyak
mengandung kalsium yang begitu dibutuhkan bayi. Bukan hanya buah pisang
saja, namun biji labu dan tajin yang sering terbuang itu bisa dijadikan campuran
dalam pembuatan biskuit karena di dalam bahan tersebut banyak terkandung gizi
yang dibutuhkan bayi.
Jadi menurut kami, TA’JIL PISANG yang telah kami teliti sebelumnya adalah
rekomendasi yang baik bagi ibu-ibu yang ingin anaknya mengkonsumsi MPASI
murah, higienis serta sehat karena memiliki gizi tinggi sdan MPASI ini adalah
solusi untuk mengatasi kekhawatiran dalam maraknya makanan yang banyak
beredar dan mengandung bahan pengawet.
vi