Disusun Oleh :
Kelas 1D3B
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2020
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat sehat, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa,
shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan (jahiliyah) menuju zaman yang terang
benderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah “Toksikologi lingkungan”,
yang telah memberikan pelajaran serta pengarahan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga untuk teman-teman kelompok 8 serta
yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Jakarta,Februari 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
2.1 Tujuan
A. Definisi Racun
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil
menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap
ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan keracunan
didefinisikan sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke
dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan
lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada
tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan
dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian
beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung
mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga
zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek
kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati
uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi,
keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang
yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-
a) Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia,
diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain-
lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-
proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan
b) Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan
pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam,
c) Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta
pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan
b. Bahan pelarut
c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida
Sianida (HCN), Hidrogen Sulfida (H2S), Nikel Karbonil (Ni(CO)4), Sulfur Dioksida (SO2), Klor
(Cl2), Nitrogen Oksida (N2O; NO; NO2), Fosgen (COCl2), Arsin (AsH3), Stibin (SbH3).
Golongan metalloid/logam, yaitu timbal (Pb), Posfor (P), air raksa (Hg), Arsen (As), Krom
Golongan bahan organic, yaitu Akrilamida, Anilin, Benzena, Toluene, Xilena, Vinil Klorida,
Karbon Disulfida, Metil Alkohol, Fenol, Stirena, dan masih banyak bahan kimia beracun lain yang
Saat ini banyak industri besar menggunakan bahan kimia berbahaya dalam pelaksanaan
produksinya. Jika dilihat 50 tahun yang lalu, mungkin hanya 1 juta ton dihasilkan setiap tahunnya
tetapi sekarang kurang elbih 400 juta ton bahan kimia yang dihasilkan setiap tahunnya.
Di antara 5 sampai 7 juta bahan kimia yang diketahui lebih dari 80.000 dipasarkan dan
diperkirakan 500 sampai 10.000 bahan kimia diperdagangkan mengandung bahaya yang
diataranya 150 sampai 200 jenis kemungkinan dapat menyebabkan kanker pada manusia.
- Pertanian (Agrochemical)
- Industri
- Labolatorium
- Kedokteran
Berdasarkan United Nation / North America UN/UNA, bahan Kimia berbahaya ini dibagi
menjadi 7:
campuran tertentu atau jika mengalami pemanasan, gesekan, tekanan dapat mengakibatkan
peledakan.
Contoh :
diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid, (TNT, Nitro Glycerine,
b) KELAS 2 : GAS-GAS
Terdiri dari :
Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl
methyl ether, butane, neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline, thinner, bensin.
Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon, nitrous
Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine, boron
Uap dari bahan yang termasuk kelas ini dapat mengakibatkan pingsan bahkan kematian.
d) KELAS 4 : PADATAN
Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti
percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan
Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid,
dinitrophenol, hexamine.
Bahan Padat yang Mudah Terbakar secara spontan (spontaneously Combustible Substances)
Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan yang besar untuk terbakar
secara spontan. Beberapa jenis mempunyai kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika
lembab atau kontak dengan udara lembab Juga dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar.
Bahan yang berbahaya ketika basah (Dangerous when wet) Padatan atau cairan yang dapat
menghasilkan gas mudah terbakar ketika kontak dengan air. Bahan ini juga meningkatkan gas
calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium, aluminium hydride.
Organic peroxides
Dapat membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar panas atau
api pada waktu yang lama dapat mengakibatkan peledakan. Jika bereaksi dengan material yang
lain efeknya akan lebih berbahaya. Dekomposisi dari bahan ini dapat menghasilkan racun dan gas
Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate, peracetic acid.
Bahan yang dapat menyebabkan kematian atau cidera pada manusia jika tertelan, terhirup
Bahan yang dapat membahayakan pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan
kulit
dll
Contoh : tisue dari pasien, tempat pengembang biakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan
h) KELAS 7 : BAHAN YANG BERADIASI
radioactive. Bahan yang mengandung material atau combinasi dari material yang dapat
Tidak ada batasan yang jelas antara bahan kimia berbahaya dan tidak berbahaya
- Bahan kimia berbahaya bila ditangani dengan baik dan benar akan aman digunakan
- Bahan kimia tidak berbahaya bila ditangani secara sembrono akan menjadi sangat berbahaya
- Paracelsus (1493-1541) ” semua bahan adalah racun, tidak ada bahan apapun yang bukan racun,
hanya dosis yang benar membedakan apakah menjadi racun atau obat”
- Untuk mengetahui toksisitas bahan dikenal LD50, semakin rendah LD50 suatu bahan,
maka makin berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya Racun super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh:
Propilen glikol
bentuk partikel bila terhisap, makin kecil partikel makin terdeposit dalam paru-paru
Dosis (konsentrasi)
Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk dalam tubuh makin besar efek bahan racunnya.
E=TxC
T = time
C = concentration
Lamanya pemajanan
- Aditif :
efek yang timbul merupakan penjumlahan kedua bahan kimia ex. Organophosphat
- Sinergistik :
efek yang terjadi lebih berat dari penjumlahan jika diberikan sendiri2 ex. Pajanan asbes
denganmerokok.
Distribusi
Bahan kimia diserap dalam tubuh kemudian didistribusikan melalui aliran darah
Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu, hati dan paru-paru
- Faktor genetic
- Jenis kelamin : pria peka terhadap bahan kimia pada ginjal, wanita pada hati
- Factor umur
- Status kesehatan
Sifat fisik bahan kimia, yang dapat berwujud gas, uap (gas dari bentuk padat/cair), debu
(partikel padat), kabut (cairan halus di udara), fume (kondensasi partikel padat), awan (partikel
Lamanya pemaparan.
Sifat kimia zat racun: jenis persenyawaan; kelarutan dalam jaringan tubuh, jenis pelarut.
Rute (jalan masuk ke badan), yang bisa melalui pernapasan, pencernaan, kulit
Faktor-faktor pekerja, seperti umur, jenis kelamin, derajat kesehatan tubuh, daya tahan/toleransi,
E. Bahaya Kesehatan
Bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau luka bila dihirup, ditelan atau disentuh.
zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi peradangan (inflamasi) bila zat tersebut
zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan (visible destruction) / kerusakan yang permanen
pada jaringan hidup atau zat yang dapat memakan (eating away) bahan tertentu termasuk jaringan
tubuh manusia.
zat kimia yang dapat menimbulkan respon yang menyerupai alergi (allergie-like
response) pada mereka yang terpapar zat-zat kimia tersebut secara berulang
Zat kimia yang menyerang organ tubuh yang spesifik (target-organ chemicals)
zat yang menyebabkan kerusakan pada organsistem tubuh yang spesifik. Zat kimia
tersebut dapat merusak paru, jantung, hati, ginjal dan sistem saraf pusat.
F. Usaha-Usaha Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri yang
memproduksi maupun menggunakan baik bahan baku maupun bahan penolong yang bersifat
racun agar tidak kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu dapat terjadi di lingkungan
2. Penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaiannya khusus, krim kulit,
sepatu, dsb)
4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol, dan sebagainya.
10. Kontrol administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat, pengurangan jam pemaparan.
11. Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan, job training masalah penanganan bahan
kimia beracun.
13. Pemeriksaan kesehatan awal, periodik, khusus, dan screening, serta monitoring
14. House keeping, yaitu kerumahtanggaan yang baik, kebersihan, kerapian, pengontrolan.
15. Sanitasi, yakni dalam hal hygiene perorangan, kamar mandi, pakaian, fasilitas
Jadi dalam hal ini sangat diperlukan pembekalan pengetahuan dalam pengelolaan bahan kimia
beracun dari segi pengamanan, pengelolaan, penanggulangan kebakaran dan pertolongan
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil
menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap
ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. keracunan didefinisikan
sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat
langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat
tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah
atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.
Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh
tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan
membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi,
kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan
gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau
Saran yang dapat kami berikan adalah kesehatan adalah hak asasi setiap orang dan
merupakan investasi, juga merupakan karunia Tuhan. Oleh karena itu, siapapun, kelompok
https://keslikers.blogspot.com/2015/01/makalah-bahan-kimia-beracun_12.html