Pasien perempuan 40 th dating dengan keluhan luka tertusuk paku di bagiaan telapak kali
sebelah kanan, luka tampak kotor
Diagnosis v.ictum
- Membersihkan luka
- Pemberian tetagram
- Ciprofloxasin 2x1
- Pct 3x500 mg
Kie : - luka jgn kena air dan jaga kebersihan luka
Pasien perempuan 40 th dating dengan keluhan luka tertusuk paku di bagiaan telapak kali
sebelah kanan, luka tampak kotor, Riwayat pemberian vaksin tetanus (-), riwayat penyakit (-)
riwayat alergi (-)
TD : 120/90
Hr : 84 x/i
Rr : 20 x/i
T : 36,2
Status generalis :
Kepala : normochepal
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)
Tht : dbn
Leher : pembesaran kgb (-)
Thorax : cor : bunyi jantung S1 &S2 murni regular
Pulmo : vesicular (-) whizzing (-)
Abdomen : bising usus (+), timpani (+) nyeri tekan (-)
Ekstremitas atas : dbn
Ekstremitas bawah : tamak luka sedalam 1cm pada telapakk kaki kanan
2. Pasien wanita usia 25 th dating dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang lalu, mual (+)
muntah (+)
Vertigo
- Betahistin 2x1
- Domperidone 3x1
- Vit. Bcomp 1x1
Kie : istirahat yg cukup
Pasien wanita usia 25 th datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang lalu, mual (+)
muntah (+), telinga berdenging (-) riwayat penyakit : vertigo, riwayat alergi (-)
Td : 110/80 hr : 86 , rr : 22 x/I t : 36
Kepala : normochepal
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)
Tht : dbn
Leher : pembesaran kgb (-)
Thorax : cor : bunyi jantung S1 &S2 murni regular
Pulmo : vesicular (-) whizzing (-)
Abdomen : bising usus (+), timpani (+) nyeri tekan (-)
Ekstremitas atas : dbn
3. Pasien laki2 usia 24 th dating dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu, demam lebih sering
pada sore hari menjelang malam hari, pusing (+), mual (+), muntah (-), nyeri perut (+) nafsu
makann menurun, lemas . Bab tidak lancer , bak normal
- Ivfd rl 30 gtt
- Paracetamol 3x500 mg
- Ciprofloxasin 2x500 mg
- Ranitidine 2x1
- Vit b comp 1x1
Kie : bedrest
Pasien laki2 usia 24 th dating dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu, demam lebih sering pada
sore hari menjelang malam hari, pusing (+), mual (+), muntah (-), nyeri perut (+) nafsu makann menurun,
lemas . Bab tidak lancer , bak normal
Kepala : normochepal
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)
Mulut : lidah : tampak kotor
Hidung : dbn
Leher : pembesaran kgb (-)
Thorax : cor : bunyi jantung S1 &S2 murni regular
Pulmo : vesicular (-) whizzing (-)
Abdomen : bising usus (+), timpani (+) nyeri tekan (+)
Ekstremitas atas : dbn
4. Pasien anak perempuan 6 th dating dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam yang lalu, batuk (+)
batuk berdahak, warna dahat putih keruh
Asma bronchial
- Ventolin ( nebulizer) 2,5 mg/ml
- Salbutamol 3x ½
- Ambroxol syr 3x1 cth
- Vitamin syr 1xcth 1
- Kie : - hindari factor pencetus (debu, dingin)
- -minum air putih
- Istirahat yg cukup
Pasien anak perempuan 6 th dating dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam yang lalu, batuk (+) batuk
berdahak, warna dahat putih keruh bab (+) bak (+) riwayat penyakit :a sma , riwayat alergi (-)
Kepala : normochepal
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)
Mulut : dbn
Hidung : dbn
Leher : pembesaran kgb (-)
Thorax : cor : bunyi jantung S1 &S2 murni regular
Pulmo : vesicular (+) whizzing (+)
Abdomen : bising usus (+), timpani (+) nyeri tekan (-)
Ekstremitas atas : dbn
- Pasiien laki2 usia 55 th datang untuk kontrol ulang, riwayat hipertensi (+) , dm (+)
Alergi obat (antibiotik)
Kepala : normochepal
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)
Mulut : dbn
Hidung : dbn
Leher : pembesaran kgb (-)
Thorax : cor : bunyi jantung S1 &S2 murni regular
Pulmo : vesicular (+) whizzing (-)
Abdomen : bising usus (+), timpani (+) nyeri tekan (-)
Ekstremitas atas : dbn
6. Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 33 hari yg lalu, pilek (+), pusing (+), nafsu
makan menurun
Ispa
- Ambroxol 3x1
- Demacolin 3x1
- Paracetamol 3x1
- Vit b comp 1x1
Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 33 hari yg lalu, pilek (+), pusing (+), nafsu
makan menurun bab (+), bak (+)
Riwayat penyakit (-), riwayat alergi (-)
Td : 120/80, HR : 80 rr: 22 T : 37
Kepala : normochepal
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)
Mulut : dbn
Hidung : tampak hiperemis
Leher : pembesaran kgb (-)
Thorax : cor : bunyi jantung S1 &S2 murni regular
Pulmo : vesicular (+) whizzing (-)
Abdomen : bising usus (+), timpani (+) nyeri tekan (-)
Ekstremitas atas : dbn
a. Anak perempuan usia 4 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 hari yang lalu, batuk (-)
pilek (-) bab normal, bak normal
Obs febris
Anak perempuan usia 4 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 hari yang lalu, batuk (-)
pilek (-) bab normal, bak normal. Riwayat alergi (-), riwayat penyakit (-)
Bb : 17 kg, T : 38,8 c Hr : 96 x/I rr : 22 x/i
Kepala : normochepal
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)
Mulut : dbn
Hidung : dbn
Leher : pembesaran kgb (-)
Thorax : cor : bunyi jantung S1 &S2 murni regular
Pulmo : vesicular (+) whizzing (-)
Abdomen : bising usus (+), timpani (+) nyeri tekan (-)
Ekstremitas : dbn
b. Pasien laki2 mengeluh kedua matanya merah. Pasien jugamengeluh kedua matanya
terasa gatal, sehingga pasien sering menggosok-gosok keduamatanya dan keluar air mata
berwarna bening tapi tidak banyak. Pasien mengaku saat bangun tidur terdapat kotoran
mata yang cukup banyak. Tidak ada keluhan nyeri, pandangan mata kabur pada kedua matanya
dan keluhan lain yang menggangguaktivitasnya
Konjungtivitis bakteri
Kepala : normochepal
Mata : konjutiva: tampak merah, secret (+) ODS
Mulut : dbn
Hidung : dbn
Leher : pembesaran kgb (-)
Thorax : cor : bunyi jantung S1 &S2 murni regular
Pulmo : vesicular (+) whizzing (-)
Abdomen : bising usus (+), timpani (+) nyeri tekan (-)
Ekstremitas : dbn
- pasien wanita usia 66 tth datang denggan keluhan nyeri perut sejak 1 hari ini, nyeri terus
menerus, mual (+), mutah (+) satu kali , nafsu makan menurun sejak kemarin BAB (+), BAK (+),
riwayat penyakit ( magh ) riwayat alergi ( -)
TD : 120/70 mmhg
hr : 86 x/i
rr : 22 x/i
t : 36
Status generalis :
Kepala : normochepal
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-)
Tht : dbn
Leher : pembesaran kgb (-)
Thorax : cor : bunyi jantung S1 &S2 murni regular
Pulmo : vesicular (-) whizing (-)
Abdomen : bising usus (+), timpani (+) nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas : dbn
DIAGNOSA : Dyspepsia
- Pasien datang dengan keluhan nyeri pada belakang punggung dan leher sejak 3 minggu. Nyeri
dirasakan terus-menerus, nyeri bila digerakkan, tidak bertambah berat namun mengganggu
aktivitas. Selama 3 minggu ini pasien mengaku sedang aktif perjalanan keluar kota, sering lama
duduk di mobil dan membawa benda-benda berat. Riwayat trauma disangkal. Tidak ada demam,
batuk pilek (-), , penurunan berat badan (-), tampak lesu dan lemas, nyeri kepala, nyeri pada
bagian tubuh lain. Tidak ada gangguan BAK dan BAB.
-
- Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 80x/menit,
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,6 C
ͦ
pasien laki-laki usia 69 th datang keluhan lemas disertai keringat dingin sejak 1 jam yg lalu
Latar belakang :
Jentik nyamuk merupakan salah satu tahap dalam siklus hidup nyamuk. Keberadaan jentik nyamuk erat
kaitannya dengan angka kejadian deman berdarah dengue (DBD) . Demam Berdarah Dengue (DBD)
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus
Flavivirus, dan family Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama
Aedes aegypti.Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok
umur. Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Indonesia
adalah daerah endemis DBD dan mengalami epidemik sekali dalam 4-5 tahun. Faktor lingkungan dengan
banyaknya genangan air bersih yang menjadi sarang nyamuk, mobilitas penduduk yang tinggi dan
cepatnya trasportasi antar daerah, menyebabkan sering terjadinya demam berdarah dengue. Indonesia
termasuk dalam salah satu Negara yang endemik demam berdarah dengue karena jumlah penderitanya
yang terus menerus bertambah dan penyebarannya semakin luas
Permasalahan :
Musim penghujan merupakan salah satu factor penyumbang peningkatan angka penderita dbd.
Ditambah kesadaran masyarakat yang kurang terhadap lingkungannya untuk memberantas nyamuk.
Untuk itu dilakukan survey jentik nyamuk pada setiap rumah .
Perencanaan :
Monitoring :
Dari hasil survey tidak didapatkan jentik nyamuk tapi tetap selalu menjaga kesehatan lingkungan
agar bebas dari penyakit dbd .
2. latar belakang :
Diare merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Penyakit ini terutama
disebabkan oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi akibat akses kebersihan yang
buruk. Di dunia, diperkirakan sekitar 2,5 miliar orang mempunyai akses kebersihan yang buruk.
Penyakit diare sampai saat ini masih merupakan penyebab kematian utama di dunia, terhitung
5-10 juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan
dan kematian akibat diare. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 4 milyar kasus
terjadi di dunia dan 2,2 juta diantaranya meninggal, dan sebagian besar anak-anak dibawah
umur 5 tahun. Meskipun diare membunuh sekitar 4 juta orang/tahun di negara berkembang,
ternyata diare juga masih merupakan masalah utama di negara maju.
Permasalahannya :
Di Indonesia penyakit diare masih merupakan penyakit yang sering menyerang semua kalangan
umur terutama pada balita. Walaupun Angka mortalitas diare menurun namun angka
morbiditas diare pada balita masih cukup tinggi. Seriusnya dampak akibat penyakit diare pada
balita, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita akibat kehilangan
cairan yang sering serta terganggunya proses absopsi makanan dan zat nutrien yang dibutuhkan
balita untuk pertumbuhan bahkan bisa mengakibatkan kematian pada anak.
Perencanaan :
- Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dengan memberika leaflet tentang diare
Monitoring :
- Diharapkan kepada masayarakat mengerti tentang diare dan pencegahan terhadap kasus diare.
3. pemeriksaan ANC
Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan asuhan yang diberikan saat hamil sampai
sebelum melahirkan. ANC penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal dan
mendeteksi ibu hamil yang tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan
dapat terdeteksi secara dini serta ditangani secara memadai. Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah
satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya
(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas
(42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Permasalahan :
Angka kematian ibu (AKI) tergolong tinggi yaitu 59/100.000 kelahiran hidup, penularan hepatitis melalui
persalinan dan HIV.
Metode perencanaan :
Monitoring :
4. latar belakang :
Tuberculosis paru (TB paru) merupakan salah satu penyakit infeksi yang prevalensinya paling tinggi di
dunia. Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO, 2012) sepertiga populasi dunia yaitu
sekitar dua milyar penduduk terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis. Lebih dari 8 juta populasi terkena
TB aktif setiap tahunnya dan sekitar 2 juta meninggal. Lebih dari 90% kasus TB dan kematian berasal dari
negara berkembang salah satunya Indonesia. Di Indonesia, tuberculosis merupakan masalah utama
kesehatan masyarakat dengan jumlah menempati urutan ke-3 terbanyak di dunia setelah Cina dan India,
dengan jumlah sekitar 10% dari total jumlah pasien tuberculosis di dunia. Diperkirakan terdapat 539.000
kasus baru dan kematian 101.000 orang setiap tahunnya. Jumlah kejadian TB paru di Indonesia yang
ditandai dengan adanya Basil Tahan Asam (BTA) positif pada pasien adalah 110 per 100.000 2 penduduk
.
Permasalahannyab :
Di Indonesia, tuberculosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dengan jumlah menempati
urutan ke-3 terbanyak di dunia setelah Cina dan India, dengan jumlah sekitar 10% dari total jumlah
pasien tuberculosis di dunia. Diperkirakan terdapat 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang
setiap tahunnya
5. latar belakang
Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada tahap ini ditandai dengan
menurunnya kemampuan kerja tubuh. Semakin bertambahnya usia akan memicu berbagai masalah
kesehatan. Pada seseorang yang tidak begitu terkontrol kesehatannya, kerap sekali terjadi beberapa
masalah resiko gangguan penyakit dan menurunnya kekebalan tubuh. Sumber lain menyebutkan hal
tersebut dapat sampai menimbulkan berbagai penyakit kronis seperti diabetes mellitus, gangguan fungsi
ginjal, hati dan gangguan fungsi organ tubuh lainnya serta dapat menyebabkan terjadinya penyakit
hipertensi.
Permasalahannya : Semakin bertambahnya usia akan memicu berbagai masalah kesehatan. Terutama
penyakit kronis seperti dm dan HT