A. IDENTITAS
Umur : 55 tahun
Agama : Hindu
Alamat : Tabanan
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Seorang pasien perempuan, usia 55 tahun datang ke IGD RSWP dengan keluhan :
Riwayat PenyakitSekarang
- Pasien mengeluhkan nyeri perut kanan atas, hal ini dialami os sejak 1 minggu ini dan
memberat dalam 3 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri bersifat hilang timbul. Nyeri
dirasakan seperti diremas ,Nyeri muncul bila os selesai makan, Mual (+) muntah (-),
Demam (-) mulut terasa pahit (+), BAB & BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
C. PEMERIKSAAN FISIK
1
Keadaan umum
GCS : E4M6V5
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36.1° C
VAS :7
Keadaan spesifik
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-) Isokor 3mm/3mm. Refleks
cahaya +/+
Paru-paru :Vesikular di kedua lapangan paru (+/+), ronkhi (-/-) wheezing (-/-).
Abdomen
P: supel, nyeri tekan di regio hipocondriac right (+), umbilikal (+) dan epigastric (+),
hepar teraba 2 jari di bawah arcus costae kanan, dan 1 jari dibawah processu
xipoideus, pinggir hepar tajam, konsistensi kenyal, permukaan rata, lien tidak
membesar.
2
A: BU positif normal
Pemeriksaan laboratorium
Darah rutin:
Hb : 11,8 gr/dl
Hematokrit : 36 %
Leukosit : 10.300/mm3
Trombosit : 360.000/mm3
GDS : 108
Cholesistitis kronik
Diagmosis Banding :
dyspepsia
Kolangitis
Koledokolitiasis
Kolelitiasis
USG
3
Kesan :
Cholecystitis
USG organ abdomen lainnya yang terscanning saat ini masih tampak normal
Diagnosis
cholesistitis kronik
Penatalaksanaan
IGD
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
4
Follow Up
Tanggal Perjalanan Penyakit
21 Des 2019 S/ Nyeri perut (+) mual (+)
Pkl. 10.00
O/ KU: sedang, kesadaran: CMC, tekanan darah: 130/81 nadi: 90
x/menit, napas: 20 x/menit, suhu: 36,2oC
Mata: konjungtiva anemis (-), sklera tidak ikterik
Thoraks
cor : Irama teratur, bising (-)
pulmo : vesikular, ronkhi (-)
Abdomen: supel, nyeri tekan hipocondriac right (+)
bising usus (+) normal
Ekstremitas: Edema (-),
A/ cholesistitis
P/
- IVFD RL + ketorolak 2 amp 20 tpm
Injeksi cepraz 1 gr / 12 jam
Injeksi esomax 1amp/12 jam
A/ Kolesistitis
P/
- IVFD RL + ketorolak 2 amp 20 tpm
Injeksi cepraz 1 gr / 12 jam
5
Injeksi esomax 1amp/12 jam
-
23 desember S/ Keluhan tidak ada
2019
Pkl. 10.00 O/ KU: sedang, kesadaran: CMC, tekanan darah: 130/70 nadi: 82
x/menit, napas: 20 x/menit, suhu: 36oC
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks
cor : Irama teratur, bising (-)
pulmo : vesikular, ronkhi (-)
Abdomen: supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Edema (-)
A/ Kolesistitis
P/
- IVFD RL 20 tpm
Injeksi cepraz 1 gr / 12 jam
Injeksi esomax 1amp/12 jam
-
24desember S/ Nyeri perut (-), lemas (-) mual (-)
2019
O/ KU: sedang, kesadaran: CMC, tekanan darah: 120/80 nadi: 80
x/menit, napas: 20 x/menit, suhu: 36oC
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks
cor : Irama teratur, bising (-)
pulmo : vesikular, ronkhi (-)
Abdomen: supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan hipocondriac right
(-)
Ekstremitas: Edema (-)
A/ Kolesistitis
P/
- IVFD RL 20 tpm
Injeksi cepraz 1 gr / 12 jam
Injeksi esomax 1amp/12 jam
25 Desember S/ Nyeri perut (-), lemas (-) mual (-)
2019
O/ KU: sedang, kesadaran: CMC, tekanan darah: 120/80 nadi: 80
6
x/menit, napas: 20 x/menit, suhu: 36oC
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks
cor : Irama teratur, bising (-)
pulmo : vesikular, ronkhi (-)
Abdomen: supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan hipocondriac right
(-)
Ekstremitas: Edema (-)
A/ Kolesistitis
P/
- BPL
- Meloxicam 2x15 mg
- Cefixime 2x100 mg
7
LAPORAN KASUS II
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 51 tahun
Alamat : Kerambitan, tabanan
Agama : hindu
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Tanggal Masuk : 30 November 2019
C. Pemeriksaan Fisik
Leher
Vena Jugular : Pulsasi : tidak teraba
Tekanan : tidak meningkat
Pembesaran Kelenjar Leher : Dijumpai benjolan dileher sebelah kanan sebesar ±7 cm. Hiperemis
(-), immobile (+), konsistensi keras, tidak ada tanda radang pada
benjolan, berbatas tegas dan rata.
Tortikolis : Tidak ada
Trakea : Medials
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Normochest, dinding dada simetris
Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi basah basal (-/-), wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba
Perkusi : Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra
Batas Kanan atas ICS II linea parasternal dextra
Batas kiri bawah ICS V linea midclavicula
Batas kanan bawah ICS V linea stemalis dextra
Auskultasi : BJ I dan II reguler, Gallop -/-, Murmur -/-
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Dinding perut supel, turgor kulit baik, hepatomegali (-),
Splenomegali (-)nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Akral hangat, edema tungkai (-), sianosis (-),capilary refill <2detik
9
Nilai Rujukan
Pemeriksaan Hasil
Pria Wanita
Hemoglobin 15 g/dl 14-18 12-16
Leukosit 6.400/mm3 5.000-10.000
Trombosit 183.000/ mm3 150.000-400.000
Hematokrit 43% 40-48 37-43
Glukosa Sewaktu 80 mg/dl <200
Ureum 43 mg/dl 10,0-50,0
Kreatinin 0,7 mg/dl 0,6-1,1
2.4.2. EKG
Interpretasi EKG :
Irama : Sinus ryhthm
Rate : : 92/menit, reguler
Axis : normal axis
Durasi p-wave : 0,04 s
Durasi QRS-complex : 0,8 s
2.4.3. Histopatologi
Makroskopis
Diterima enam jaringan ukuran terbesar 0,4 cm terkecil diameter 0,2 cm putih kecoklatan
kenyal
Mikroskopis
Sediaan operasi tidak tampak kapsul yang melapisinya. Tampak massa tumor terdiri dari
sel-sel bentuk bulat, oval berukuran besar yang tumbuh hiperplastis, memadat, difus, inti
10
sel polimorfik, hiperkromatis, mitosis ditemukan. Tampak pula sedikit stroma jaringan
ikat.
Kesimpulan
Saran
2.4.4. Imunohistokimia
Kesimpulan
2.5. Diagnosis
Limfoma Non Hodgkin
2.6. Penatalaksanaan
1) IVFD RL 20 tpm/menit
2) Inj. Cefpirome 1gr
3) Inj. Ranitidin 50 mg
4) Inj. Pumpisel 40 mg
5) Inj. Ketorolac 30 mg
6) Paracetamol 3 x 1 tablet
Tanggal
30 -11- 2019
11
S Os mengeluh terdapat 1) Tirah Baring
benjolan di leher sebelah 2) IVFD Futrolite 20 tpm/
kanan, demam menit (makro)
O Sens: CM 3) Inj. Cefpirome 1gr/24 jam
TD: 140/80 mmhg 4) Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
HR: 92 x/ menit 5) Inj. Dexketoprofen 1amp/
RR: 24x/menit 8 jam
T: 38,2oC 6) Dexamethasone 3 x 1tab
A Limfoma Non Hodgkin
Tanggal
01 -12-2019
S Os mengeluh terdapat 1) Tirah Baring
benjolan di leher sebelah
kanan 2) IVFD Futrolite 20 tpm/
O Sens: CM menit (makro)
TD: 130/80 mmhg 3) Inj. Cefpirome 1gr/24 jam
HR: 88 x/ menit 4) Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
RR: 22x/menit 5) Inj. Dexketoprofen 1amp/
T: 37,1oC 8 jam
A Limfoma Non Hodgkin 6) Dexamethasone 3 x 1tab
Tanggal
02 -12- 2019
S Os mengeluh terdapat 1) Tirah Baring
benjolan di leher sebelah 2) IVFD Futrolite 20 tpm/
kanan menit (makro)
Sens: CM 3) Inj. Cefpirome 1gr/24 jam
O TD: 130/80 mmhg 4) Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
HR: 88x/ menit 5) Inj. Dexketoprofen 1amp/
RR: 22x/menit 8 jam
T: 36,8oC 6) Dexamethasone 3 x 1tab
A Limfoma Non Hodgkin 7) Rencana Rujuk RSAM
2.7. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
12
LAPORAN KASUS III
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. J
Usia : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Alamat : selemadeg timur
Status : Menikah
Tanggal MRS : 10 Oktober 2019
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara auto-heteroanamnesis pada tanggal 10 oktober 2019 di IGD Rs.Wisma
Prashanti
a. Keluhan utama
Lemas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
13
Tanda Vital
Tekanan darah :
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Nadi : 116x/menit regular,
Pernafasan : 22x/menit, regular
Suhu : 36,5oC
SPO2 : 90%
Kepala : Normosefali
Leher
Inspeksi : bentuk simetis, warna normal, retraksi suprasternal (-),
tidak tampak perbesaran KGB, JVP tidak meningkat
Palpasi : pulsasi arteri carotis normal, pembesaran thyroid (-),
posisi trakea di tengah, KGB tidak teraba member
Thoraks
- Paru
Inspeksi : penggunaan otot bantuan nafas (-)/(-), retraksi sela iga (-)/(-), bentuk
dada normal, pergerakan kedua paru simetris statis dan dinamis, pola pernapasan
normal
Palpasi : ekspansi dada simetris, vocal premitus sama di kedua lapang paru ,
pelebaran sela iga (-)/(-)
Perkusi : sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
- Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : pulsasi ictus cordisteraba 2 jari lateral dari linea midclavikula
sinistra ICS V
Perkusi : batas jantung kanan pada ICS IV 1 jari lateral lineaparasternal
dekstram batas jantung kiri pada ICS V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi : BJ I-II regular normal, murmur (-), gallop (-)
- Abdomen
Inspeksi : masa (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (+), masa (-), hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)
14
- Ekstremitas
Akral hangat, sianosis (-),edema (-)
15
V. DIAGNOSIS KERJA
Hypoglikemia et causa obat ( glimepiride, metformin)
VII. TATALAKSANA
02 2-4 lpm
GDS 100 mg/dl -> minum manis atau gula dibawah lidah -> cek GDS 1 jam kemudian
GDS 85 mg/dl -> D40% 2 Flash lalu cek GDS 2 jam kemudian
Jika GDS <100, D40% 2 Flash cek GDS 4 jam kemudian, jika GDS 100-200 cek GDS 4 jam
kemudian
Captopril 2x25mg
Amlodipin 1x5mg
Aspilet 1x80mg
16
LAPORAN KASUS IV
A. IDENTITAS
Nama : Tn. A
Umur : 31 tahun
A. SUBYEKTIF – ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan pasien tanggal 22 Oktober pk 15.30 WIB di IGD Rs. Wisma
Prasanthi
Kurang lebih 2 hari SMRS pasien mengeluh nyeri perut (+). Nyeri perut pada awalnya
timbul di daerah ulu hati kemudian berpindah ke daerah perut kanan bawah. Saat ini nyeri
dirasakan di seluruh perut. Nyeri dirasakan semakin berat dan terus-menerus.Pasien
mengaku lebih nyaman jika tidur kedua kaki ditekuk (+). Pasien juga mengeluh badan panas
kurang lebih 2 hari SMRS. Mual (+), muntah (-), nafsu makan menurun (-), flatus (+),BAB
(+), BAK (+).
Riwayat DM : disangkal
Riwayat DM : disangkal
17
Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien seorang karyawan swasta. Istri seorang ibu rumah tangga. Memiliki 1 orang anak
yang belum mandiri. Biaya pengobatan dengan biaya sendiri.
B. OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
Mata : konjungtiva palpebra anemis (-/-), mata cekung (-/-),sklera ikterik (-/-)
Batas jantung kiri SIC 5 linea medioclavicularis sin dan SIC 5 linea
parasternalis sinistra
18
Pulmo : I : simetris saat statis dan dinamis
Abdomen: I : Datar
2. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb : 15 gr/dL
Hematokrit : 45%
Trombosit : 394.000/mm3
Lekosit : 36.100/mm3
GDS : 99 mg/dL
Ureum : 24 mg/dl
SGOT : 13 gr/dl
SGPT : 24 gr/dl
3. PEMERIKSAAN EKG
C. Resume
Peritonitis e.c apendisitis akut perforasi
Seorang laki-laki 31 tahun datang dengan keluhan nyeri perut. Kurang lebih 2 hari
SMRS pasien mengeluh nyeri perut (+) yang berawal dari daerah epigastrium lalu kemudian
berpindah ke perut kanan bawah dan saat ini dirasakan di seluruh lapangan perut. Nyeri
dirasakan semakin berat dan terus-menerus.Pasien mengaku lebih nyaman jika tidur kedua
kaki ditekuk (+). Pasien juga mengeluh badan panas kurang lebih 2 hari SMRS. Mual (+),
nafsu makan menurun (+), flatus (+),BAB (+) sedikit-sedikit, BAK (+) dalam batas normal.
Dari riwayat penyakit dahulu didapatkan bahwa pasien belum pernah mengalami sakit
seperti ini sebelumnya dan tidak pernah menderita peyakit jantung,kencing manis atau darah
tinggi. Dari riwayat penyakit keluarga tidadk didapatkan riwayat adanya anggota keluarga
yang menderita penyakit jantug, kencing manis dan darah tinggi.
Pada pemeriksaan fisik tanggal 22 Oktober 2019 didapatkan keadaan umum pasien
tampak lemah dan terpasang infus RL 20 tetes per menit, dengan tanda vital: tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 102 kali/menit reguler, frekuensi pernafasan 22x/ menit dan suhu
37,90C (axiller). Pada pemeriksaan fisik didapatkan bising usus (+) menurun pada
auskultasi, hipertimpani dan nyeri ketok di seluruh lapangan abdomen pada perkusi, nyeri
tekan (+) pada seluruh lapangan abdomen dan abdomen tegang pada palpasi. Pada
pemeriksaan tambahan didapatkan Rovsing sign (+), Psoas sign (+), obturator sign (+). Pada
pemerisaan rectal toucher didapatkan nyeri tekan (+). Dari pemeriksaan hematologi tanggal
22 Oktober 2014 didapatkan jumlah leukosit lebih dari batas normal yaitu 36.100 mm3.
Skoring alvarado pada pasien didapatkan : Migrating pain (+) = 1, anorexia (+) = 1,
nausea/vomiting (+)= 1, tenderness in right iliac fossa (+)=2, rebound tenderness in right
iliac fossa (+)=1, elevated temperature(+)=1, leukositosis (+)=2. Jumlah alvarado score = 9
dengan interpretasi definite acute appendicitis.
20
Berdasarkan, pemeriksaan fisik , pemeriksaan penunjang dan hasil skoring Alvarode
Score pasien didiagnosis dengan peritonitis e.c appendisitis akut perforata.
D. Penatalaksanaan
Edukasi : memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai penyakit yang
diderita pasien, pengobatan dan perlunya dilakukan tindakan operasi untuk menghilangkan
sumber infeksi dan mencegah penyebaran infeksi. Selain itu dijelaskan pula kepada pasien
dan keluarga bahwa untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihan post operasi
pasien harus menjaga kebersihan bekas luka post operasi, minum obat, disarankan agar tidak
berpantang dalam makan sehingga membantu dalam penyembuhan luka serta perlunya
kontrol ke rumah sakit.
Konsultasi : dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan spesialis Bedah untuk
pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan yang lebih intensif
21
LAPORAN KASUS V
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 53 tahun
Alamat : dauh peken tabanan
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Status : Menikah
Tanggal Masuk : 24 Oktober 2019
C. Pemeriksaan Fisik
Status Presens
Keadaan Umum : Tampak sakit Berat
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
Tekanan Darah : 170/100 mmHg
Nadi : 78 x/menit, kuat
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,7oC
Gizi : Overweight
22
Status Generalisata
- Kepala
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Telinga : Normotia, secret (-/-), serumen (-/-)
Hidung : Bentuk Normal, septum deviasi (-/-), secret (-/-)
Mulut : Faring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1
- Leher
Pembesaran KGB : tidak dijumpai
JVP : tidak ada peningkatan
Trakea : Medial
- Thorax
Pulmo
I : Normochest, dinding dada simetris
P :Stem fremitus kanan dan kiri sama
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor
I : Tidak tampak ictus cordis, tidak tampak jejas
P : Iktus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba
P : Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra
Batas Kanan atas ICS II linea parasternal dextra
Batas kiri bawah ICS V linea midclavicula
Batas kanan bawah ICS V linea stemalis dextra
A : BJ I dan II reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen
I : Simetris
A : Bising usus (+) normal
P : Dinding perut supel, turgor kulit baik, hepatomegali (-), splenomegali (-) nyeri tekan
(-)
P : Timpani
Ekstremitas : Akral dingin, edema tungkai (-), sianosis (-), capilary refill <2detik
D. Pemeriksaan Penunjang
EKG
23
Interpretasi EKG :
Irama : Sinus ryhthm,
Rate : : 78x/menit, reguler
Axis : normal axis
Durasi p-wave : 0,06 s
Durasi QRS-complex : 0,8 s
Elevasi segmen ST di lead V3, V4, V5
VES di lead I, II, III, AVR, AVF, AVL
E. Resume
Pasien datang ke Instalasi gawat darurat RS Wisma Prasanthi dengan keluhan nyeri dada
sebelah kiri sejak ± 1 jam SMRS, timbul mendadak saat pasien sedang bekerja dan tidak
membaik dengan istirahat. Karakteristik nyeri seperti tertimpa benda dan menjalar ke lengan
kiri. Nyeri berlangsung selama lebih dari 30 menit dan disertai dengan keringat dingin.
Pasien juga merasa sesak, yang dirasakan muncul bersamaan dengan nyeri dada. Sesak tidak
dipengaruhi cuaca maupun aktivitas, tidak disertai mengi, batuk, dan demam. Riwayat sesak
saat tidur tidak dijumpai, riwayat tidur dengan dua atau tiga bantal tidak dijumpai, riwayat
kaki bengkak tidak dijumpai.Mual dan muntah tidak dijumpai.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit, kesadaran
composmentis.Tanda vital didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg, Nadi 78 x/menit kuat,
RR 26x/menit, suhu 36,7oC.pada status generalisata didapatkan pemeriksaan mata:
konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), thorax: Simetris, Sonor, Suara pernapasan
24
vesikuler, suara tambahan tidak dijumpai. Abdomen: simetris, soepel, BU(+)N, ekstremitas
dalam batas normal.
Pada pemeriksaan EKG didapatkan Sinus normal 78x/menit, elevasi segmen ST di V3,
V4, dan V5.
F. Diagnosis
NSTEMI Anterolateral
G. Penatalaksanaan
- Tirah Baring
- O2 3-4 lpm
- IVFD RL 15 tpm
- inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
- inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- ISDN 5mg SL
- Aspilet 80 mg 4 tablet dikunyah
- Clopidogrel 75 mg 4 tablet ditelan
H. Prognosa
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
25