dasar
1 15 Tn. A, S= Tn. A datang dengan keluhan Gangrene R/ Ciprofloxacin 500
September 64 luka di jempol kaki kiri sejak 5 hari mg tab 2x1
2020 tahun, yang lalu. Luka tidak kunjung Gentamicin tube
160 cm, sembuh dan 3 hari yang lalu muncul Dexamethasone tab 3x1
60 kg nanah dan semakin bengkak. Luka
juga disertai rasa nyeri. Demam Edukasi:
disangkal. Riwayat pengobatan - Meminta pasien untuk
dioleskan betadine tetapi tidak kontrol ulang DM dan
kunjung sembuh. Os didiagnosis minum obat teratur
dengan DM Tipe 2 5 tahun yang lalu - Menjaga kebersihan
tetapi tidak rutin kontrol ke dokter. luka
O = Keadaan umum: Sakit
Sedang/Gizi Cukup/Compos Mentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
P : 20 kali/menit
S : 36,3oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Ulkus o/t digiti pedis I sinistra, nyeri
tekan (+)
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Hipertimpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik, turgor
3 12 Ny. E, S= Ny. E datang dengan nyeri di Genu R/ Natrium diclofenac
Oktober 63 lutut kiri yang sudah dialami sejak 4 arthrosis 50 mg tab sprn
2020 tahun, minggu ini. Menurut pasien, nyeri R/ Antasida tab 3 x 1
157 cm, terutama muncul saat pasien Edukasi:
70 kg beraktivitas. Pasien menjadi sulit - Menurunkan berat
dalam menggerakan lutut, pasien juga badan pasien
mengeluhkan adanya kembung dan
mual. Riwayat penyakit lain
disangkal. Riwayat penggunaan obat-
obatan disangkal.
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik, turgor, krepitasi (+) radang (-)
pada genu sinistra.
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-), shadow test (+)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
5 12 Tn. W, S= Tn. W datang dengan keluhan Hipertensi R/ Amlodipine 10 mg
Oktober 63th, sakit kepala sejak 4 hari sebelum tab No XXX
2020 168cm, datang ke poli. Sakit kepala dirasakan S1 dd tab I
70kg seperti berputat sehingga os lebih
nyaman Jika dalam posisi berbaring. R/ Aptor 100 mg tab No
Pandangan berkunang-kunang dan XXX
terasa sakit ditengkuk belakang leher. S1 dd tab I
Os juga mengeluhkan mual tetapi
tidak muntah dan lemas. Keluhan R/ Simvastatin 20 mg
demam, batuk, pilek, sesak, nyeri tab No XXX
dada dan jantung berdebar-debar S1 dd tab I
disangkal. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Os didiagnosis dengan Edukasi:
hipertensi sejak 8 tahun yang lalu dan - Meminta pasien
rutin berobat ke dokter. untuk kontrol ulang
dan minum obat
O = Keadaan umum: Sakit Sedang/ teratur
Gizi Lebih/ Compos Mentis - Edukasi tentang
TD : 150/100 mmHg modifikasi gaya
Nadi : 90 kali / menit hidup sehat
RR : 20 kali / menit
Suhu : 36,7 C
Status Generalisata :
KEPALA :
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-), S3 gallop (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada empat
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
Status Generalisata :
KEPALA :
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-), S3 gallop (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada empat
kuadran, nyeri ketok ginjal (-/-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
Status Generalisata :
KEPALA :
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-), S3 gallop (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada empat
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
bronkovesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-),
sklera ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha
dalam batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-),
MT kanan: suram, retraksi,
refleks cahaya hilang
Mulut: Stomatitis (-), tonsil
T1/T1 tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak
tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung
normal
Auskultasi: BJ I/II murni
regular, murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest,
pergerakan simetris kiri-kanan,
jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan
(-), sela iga normal, vocal
fremitus sama kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua
lapangan paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing
(-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar
dan lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Pemeriksaan penunjang:
KGD puasa: 285 mg/dl
13 15 Ny. T, S = Ny. T datang dengan keluhan Headache R/ Paracetamol 500 mg
Oktober 30 nyeri kepala yang sudah dialami 2 3x1
2020 tahun, hari ini. Nyeri dirasakan di seluruh
153 cm, kepala dan terasa seperti diikat. Nyeri Edukasi:
60 kg bersifat hilang timbul. Nyeri - Makan obat
berdenyut disangkal. Mual dan teratur
muntah disangkal. Riwayat - Hindari sebisa
pengobatan tidak dijumpai. mungkin
kondisi yang
O = Keadaan umum: Sakit dapat membuat
Sedang/Gizi Cukup/Compos Mentis cemas dan stress
TD: 110/70 mmHg
Nadi: 85 kali/menit
P: 20 kali/menit
S: 36.5 oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
14 15 Tn. R, S = Tn. R datang dengan keluhan GERD R/ Omeprazole 20 mg
Oktober 58 nyeri di ulu hati sejak 4 hari yang tab 2x1
2020 tahun, lalu, nyeri bersifat seperti panas di Domperidone 10 mg tab
160 cm, dada. Pasien juga mengeluhkan rasa 3x1
70 kg asam di mulut. Mual dijumpai.
Muntah disangkal. Demam tidak Edukasi:
dijumpai. Pasien merupakan perokok - Modifikasi gaya
dan sering minum kopi. Riwayat hidup dengan
pengobatan sebelumnya tidak mengurangi
dijumpai. BAB dan BAK dalam batas berat badan,
normal berhenti
merokok, tidak
O = Keadaan umum: Sakit mengkonsumsi
Sedang/Obesitas/Compos Mentis makanan dan
TD: 130/80 mmHg minuman yang
Nadi: 85 kali/menit mengiritasi
P: 20 kali/menit lambung seperti
S: 36.6oC kafein, makanan
asam dan pedas.
Pemeriksaan Fisik: - Posisi tidur
KEPALA: dengan kepala
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera yang lebih
ikterik (-) tinggi
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam - Tidur minimal 2
batas normal jam setelah
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-) makan, dengan
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1 makanan porsi
tidak hiperemis kecil
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan ulu hati (+),
hepar dan lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
15 15 An. S, S= An. S, datang dengan keluhan Dermatitis R/ Betametason Valerat
Oktober 14th, gatal dan kering pada tangan kanan Kontak 0,1% cream tube I
2020 170cm, dan kiri. Awalnya muncul bentol- Alergi S2 dd applic I
68kg bentol kecil sepanjang tangan kanan
dan kiri seminggu setelah R/ Loratadine 10 mg tab
menggunakan deterjen baru. No X
Kemudian pasien mengobatinya S1 dd tab I
dengan obat salep pada bentol-bentol
tersebut. Bentol-bentolnya hilang R/ Vit B compleks tab
namun kulitnya berubah menjadi No X
sangat merah dan gatalnya tidak S2 dd tab I
hilang. Beberapa hari kemudian, kulit
tangan kanan dan kiri pasien R/ Vit C 500 mg tab No
mengelupas dan menjadi kering. Rasa X
gatal tetap tidak hilang. Os S2 dd tab I
sebelumnya pernah mengalami
keluhan yang serupa 2 tahun yang Edukasi:
lalu. Riwayat sakit yang lain - Hindari kontak
disangkal. Riwayat keluarga dijumpai dengan alergen
anak os mengalami dermatitis atopi. penyebab.
Riwayat penggunaan obat-obatan Memakai alat pelindung
dijumpai namun keluhan os tidak diri seperti sarung
membaik. tangan apabila kontak
dengan alergen.
O = Keadaan umum: Sakit Ringan/
Gizi Cukup/ Compos Mentis
TD : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi : Tidak dilakukan pemeriksaan
RR : Tidak dilakukan pemeriksaan
Suhu : 36,5 C
Status Generalisata :
KEPALA :
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-), S3 gallop (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada empat
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
Status Dermatologis :
Regio Ekstremitas superior dextra et
sinistra : Tampak plakat berbatas
tegas dengan tepi yang tidak aktif.
Lesinya hiperpigmentasi, berskuama,
erosi dan xerosis. Papul (-), vesikel
(-), nodul (-), krusta (-), ulkus (-),
urtika (-), hipopigmentasi (-),
sikatriks (-), fissure (-).
16 15 Ny. N, S = Ny. N datang dengan keluhan Lichen R/ CTM 4 mg tab 3x1
Oktober 52 gatal sekali pada punggung kaki kiri Simpleks R/ Betametason 0,05%
2020 tahun, yang sudah dialami 6 bulan ini. Kronik cream 3x1
152 cm, Awalnya ruam hanya kemerahan dan
60 kg bengkak namun sering digaruk oleh Edukasi:
pasien sehingga kulit bagian - Berhenti
punggung kaki yang digaruk menggaruk
mengalami penebalan. Gatal tidak ruam
dirasakan terus menerus namun - Menjaga
muncul ketika pasien tidak kebersihan kulit
beraktivitas. Riwayat alergi
disangkal. Riwayat terkena bahan
iritan disangkal. Riwayat pengobatan
salep yang dijual bebas tetapi tidak
mengalami perbaikan.
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Status lokalisata:
Likenifikasi kulit, kering, berskuama,
hiperpigmentasi di pinggiran
penebalan ukuran plakat di regio
dorsum pedis sinistra.
17 16 Tn. L, S = Tn. L datang dengan keluhan dorsalgia R/ Natrium diclofenac
Oktober 78 nyeri punggung bawah kanan 50 mg tab 2x1
2020 tahun, menjalar hingga tungkai kanan sejak
165 cm, 1 minggu yang lalu. Nyeri bersifat Edukasi:
65 kg seperti ditusuk-tusuk. Nyeri terutama - Menghindari
dirasakan saat mengangkat benda mengangkat
berat dan membaik dengan istirahat. benda-benda
Riwayat trauma disangkal. Riwayat sebisa mungkin
operasi disangkal. Pasien belum - Memperbaiki
pernah mendapatkan pengobatan postur, hindari
untuk mengurangi keluhan. membungkuk
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Nadi: 80 kali/menit
P: 20 kali/menit
S: 36,7oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
THORAX:
COR:
PULMO:
ABDOMEN:
EKSTREMITAS:
Status lokalisata:
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
20 16 Tn. S, S= Tn. S datang dengan keluhan Stable R/ Rujuk ke spesialis
Oktober 63 riwayat nyeri dada sejak 4 hari ini. Angina Jantung
2020 tahun, Nyeri dada seperti tertekan benda Pectoris
165 cm, berat tetapi pasien tidak bisa Edukasi:
75 kg melokalisir titik nyeri. Nyeri menjalar - Mengurangi kerja berat
ke leher. Nyeri biasanya muncul saat dimana membutuhkan
beraktivitas dan berlansung selama banyak oksigen dalam
10 menit kemudian menghilang aktivitasnya
dengan istirahat. Nyeri dada juga - Menghentikan
disertai rasa berdebar-debar dan konsumsi rokok
keringat dingin. Riwayat merokok - Mengurangi konsumsi
dijumpai lebih dari 20 tahun. Riwayat makanan berlemak
hipertensi dan DM disangkal. - Mengurangi berat
Riwayat keluarga mengalami keluhan badan dengan mengatur
yang sama disangkal. pola makan
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
21 16 Tn. H, S= Tn. H datang dengan keluhan Dyspepsia R/ Omeprazol 20 mg tab
Oktober 66 nyeri di ulu hati sejak 1 minggu ini. No VI
2020 tahun, Pasien juga mengeluhkan mual. Rasa S 2 dd tab I
168 cm, seperti terbakar di dada, dan muntah
77 kg disangkal pasien. Pasien juga R/ Domperidone 10 mg
mengeluhkan rasa asam di mulut. tab No X
Demam (-), pilek (-), BAB biasa, S 3 dd tab I
BAK lancar.
Riwayat keluhan sama sebelumnya R/ Vitamin B6 tab No X
(+). Pasien belum ada mengonsumsi S 3 dd tab I
obat untuk keluhan sekarang. Pasien
mengaku pola makan tidak teratur Edukasi:
dan sering mengonsumi kopi. - Minum obat teratur
- Makan makanan
O = Keadaan umum: Sakit Ringan/ bergizi
Gizi Cukup/ Compos Mentis - Hindari makanan
TD : 120/80 mmHg asam, pedas, dan
Nadi : 84 kali / menit berlemak
P : 18 kali / menit - Hindari minum kopi
S : 36.6 C
Status Generalisata :
KEPALA : Normocephal, rambut
hitam, tidak mudah dicabut
Mata: Konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis, mukosa mulut pucat
(+)
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
alpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal
Perkusi : Timpani pada empat
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan ulu hati (+),
hepar dan lien tidak teraba.
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-),
radang (-), corpus alienum (+), MT
tidak tampak
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik, turgor
23 17 Ny. I, S= Ny. I datang dengan keluhan Otitis R/ Chloramphenicol ear
Oktober 61 nyeri pada telinga kanan sejak 4 hari Eksterna drops 3xgtt III
2020 tahun, ini. Sebelum nyeri, pasien suka Paracetamol 500 mg
150 cm, mengorek-ngorek telinga karena sprn
57 kg telinga terasa sangat gatal. Pasien
juga mengeluhkan telinga terasa Edukasi:
penuh dan kadang-kadang terasa - Tidak mengorek
basah. Demam disangkal. Batuk dan telinga baik dengan
pilek disangkal. Penurunan cotton bud maupun alat
pendengaran dijumpai. Pasien lainnya
merupakan pasien DM yang teratur - Selama pengobatan
berobat. Riwayat pengobatan untuk pasien tidak boleh
telinga disangkal. berenang
- Penyakit dapat
O = Keadaan umum: Sakit berulang sehingga harus
Sedang/Gizi Cukup/Compos Mentis menjaga liang telinga
TD : 130/80 dalam kondisi tidak
Nadi : 90 kali/menit lembab
P : 20 kali/menit
S : 36,5oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), nyeri tekan
tragus (+), meatus acusticus externa:
hiperemis (+), edema (+), sekret min
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
24 21 Ny.M, S = Ny. M datang dengan keluhan Pitiriasis R/ Miconazole 2%
Oktober 38 muncul bercak-bercak muncul putih vesicolor cream tube I
2020 tahun, pada punggung pasien yang sudah S 2 dd applic I
154 cm, dialami sejak 2 minggu ini. Awalnya, Cetirizine tab sprn
58 kg ruam hanya berukuran kecil tapi
semakin lama-semakin lebar. Edukasi:
Keluhan ini juga disertai rasa gatal. - Tidak
Penurunan sensasi pada ruam tidak menggunakan
dijumpai. Pasien mengaku sering pakaian lembab
berkeringat karena pekerjaannya yang - Tidak berbagi
membutuhkan banyak pergerakan. handuk dengan
orang lain
O = Keadaan umum: Sakit - Menjaga
Ringan/Gizi Cukup/Compos Mentis higenitas tubuh
TD: 110/60 mmHg - Memakai obat
Nadi: 82 kali/menit dengan teratur
P: 22 kali/menit
S: 36,8oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Status Lokalisata:
Pemeriksaan dermatologis: makula
hipopigmentasi berskuama halus,
bentuk tidak beraturan dengan batas
tegas o/t back
25 21 Ny. Y, S = Ny. Y datang dengan riwayat Vulnus R/ Membersihkan luka
Oktober 63 tergores kaca pada kaki kanan 1 hari insivum Amoksisilin 500 mg tab
2020 tahun, yang lalu. Pasien mengaku mencuci 3x1
160 cm, luka dengan air mengalir tetapi belum Paracetamol 500 mg
70 kg diobati. Saat ini luka sudah tidak sprn
berdarah lagi.
Edukasi:
O = Keadaan umum: Sakit - Menjaga
Sedang/Gizi Cukup/Compos Mentis kebersihan luka
TD: 120/80 mmHg - Minum obat
Nadi: 83 kali/menit teratur
P: 22 kali/menit
S: 36,5oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Status lokalisata
Vulnus insivum regio dorsal pedis
dextra dengan kedalaman epidermis,
hiperemis, perdarahan aktif (-),
edema (-), nyeri tekan (+)
26 21 Tn. A, S = Tn. A datang dengan keluhan Vertigo R/ Betahistin 12 mg tab
Oktober 68 pusing berputar yang dialami sejak 2 3x1
2020 tahun, minggu ini. Keluhan ini dipicu
168 cm, dengan perubahan posisi kepala. Edukasi:
70 kg Serangan ini bersifat periodik dan - Menjelaskan
berlangsung singkat. Pasien juga kepada pasien
mengeluhkan mual. Keluhan BPPV bukan
pendengaran tidak dijumpai. Riwayat sesuatu yang
operasi tidak dijumpai. Riwayat berbahaya dan
penyakit sebelumnya tidak dijumpai. prognosis baik
Pasien belum pernah berobat - Mendorong
sebelumnya. pasien untuk
teratur
O = Keadaan umum: Sakit melakukan
Sedang/Gizi Cukup/Compos Mentis latihan
TD: 130/70 mmHg vestibular
Nadi: 80 kali/menit - Mengurangi
P: 20 kali/menit pergerakan yang
S: 36.3oC memerlukan
pergerakan
Pemeriksaan Fisik: kepala yang
KEPALA: spontan
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
bronkial, rhonki (+/+), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
28 22 Tn. S, S = Tn. S datang dengan keluhan Gastroenter R/ Metronidazole 500
Oktober 65 mencret yang sudah dialami sebanyak itis mg tab 3x1
2020 tahun, 6 kali dalam 1 hari ini. Air lebih
165 cm, banyak daripada ampas tinja. BAB Selediar tab 2x1
70 kg lendir maupun berdarah disangkal.
Pasien juga mengeluhkan perut terasa Edukasi:
kembung. Nyeri perut dijumpai.
Demam tidak dijumpai. Mual dan - Minum obat teratur
muntah tidak dijumpai. Riwayat
makan sembarang disangkal. Riwayat - Waspada tanda
alergi disangkal. Riwayat konsumsi dehidrasi
obat tidak dijumpai.
- Konsumsi
O = Keadaan umum: Sakit makanan berserat dan
Sedang/Gizi Cukup/Compos Mentis cukup minum
TD: 130/70 mmHg - Menjaga higenitas
diri dan lingkungan
Nadi: 80 kali/menit
- Cuci tangan
sebelum dan sesudah
P: 20 kali/menit makan
S: 36.1oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
THORAX:
COR:
PULMO:
ABDOMEN:
Perkusi: hipertimpani
EKSTREMITAS:
P: 20 kali/menit
S: 38oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
THORAX:
COR:
PULMO:
ABDOMEN:
Perkusi: hipertimpani
EKSTREMITAS:
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
31 26 Tn. E, S = Tn. E datang dengan keluhan HNP R/ Asam mefenamat tab
Oktober 67 nyeri di pinggang bawah kiri sudah 6 3x1
2020 tahun, bulan ini. Nyeri pinggang sering
150 cm, menjalar ke kaki kiri. Nyeri terutama Vitamin B complex tab
72 kg dirasakan ketika pasien beraktivitas 1x1
berat, mengangkat barang atau
jongkok. Nyeri berkurang saat Edukasi:
istirahat dan tidur. Riwayat trauma
disangkal. BAB dan BAK dalam - Mengurangi
batas normal. Pasien sebelumnya aktivitas yang berat
sudah pernah didiagnosis dengan
Hernia Nucleous Pulposus. - Hindari
mengangkat beban yang
O = Keadaan umum: Sakit berat
Sedang/Obesitas/Compos Mentis
- Kontrol ulang jika
TD: 130/80 mmHg keluhan tidak membaik
S: 36,3oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
THORAX:
COR:
PULMO:
ABDOMEN:
EKSTREMITAS:
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (+), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
Status lokalisata:
Massa di leher bagian sinistra
permukaan rata, mobile, single, nyeri
tekan (+), ukuran sekitar 0,5 cm
33 27 Tn. P, S = Tn P datang dengan keluhan Konjungtiv R/ Gentamycin eye
Oktober 45 kedua mata merah yang sudah itis ointment 5g tube No. I
2020 tahun, dialami sejak 2 hari ini. Mata belekan S2 dd applic ODS
TB 169 dijumpai. Belekan berwarna kuning R/ Vit. C tab No. X
cm, BB kehijauan. Belekan semakin banyak S3 dd tab I
72 kh pada saat pasien bangun tidur
sehingga mata menjadi lengket. Edukasi:
Riwayat mata berair dijumpai. - Jaga higienitas mata
Riwayat pasien mengucek-ngucek - Bersihkan mata secara
mata diakui oleh pasien. Riwayat teratur
demam tidak dijumpai. Riwayat - Menggunakan salep
alergi tidak dijumpai mata secara teratur
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-), injeksi konjungtiva (+),
sekret (+) kehijauan
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
34 27 Ny. O, S = Ny. O datang dengan keluhan Senilis R/ Rujuk ke dokter
Oktober 56 pandangan kabur secara perlahan Katarak spesialis mata untuk
2020 tahun, dalam 1 tahun ini dan memberat 6 operasi
160 cm, bulan ini di kedua mata. Keluhan
50 kg juga disertai dengan pandangan silau Edukasi:
dan seperti melihat asap. Riwayat
keluhan yang sama di keluarga - Memberitahu pasien
disangkal. Riwayat penyakit gula dan bahwa katarak adalah
darah tinggi disangkal. Riwayat gangguan penglihatan
memakai kacamata sebelumnya yang dapat diperbaiki
dijumpai. Riwayat merokok
disangkal. Pasien bekerja sebagai - Meminta pasien untuk
pedagang keliling. menggunakan kacamata
pelindung saat
O = Keadaan umum: Sakit beraktivitas
Sedang/Gizi Cukup/Compos Mentis
Nadi: 83 kali/menit
P: 20 kali/menit
S: 36,6oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
THORAX:
COR:
PULMO:
EKSTREMITAS:
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik
S: 38oC
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
THORAX:
COR:
PULMO:
ABDOMEN:
Perkusi: hipertimpani
EKSTREMITAS:
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak
tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas-batas jantung
normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-), S3 gallop (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan
(-), sela iga normal, vocal fremitus
sama kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua
lapangan paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing
(-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada empat
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar
dan lien tidak teraba.
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher: Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung normal
Auskultasi: BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO:
Inspeksi: Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi: Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN:
Inspeksi: Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi: Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi: Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2 detik
Status dermatologis:
- Lokasi: Regio plantar pedis dextra
- Lesi: Multipel, penyebaran diskret,
bentuk bulat, batas sirkumskrip,
ukuran sebagian numular, sebagian
plakat
- Efloresensi: Plak berwarna
kekuningan dengan permukaan kasar
dan likenifikasi
- Effloresensi: Urtika
eritematosa a.
Lokasi :
Telapak
kaki kiri
b.
Distribusi :
Diskret
c. Bentuk :
Bulat
d. Susunan
: sirsinar
e. Batas :
sirkumskri
p
f. Ukuran :
Numular,
plakat
g.
Efloresensi
:Plak
berwarna
kekuninga
n dengan
permukaan
yang
39 05 Tn. B, S: Tn B datang dengan nyeri sendi OA Tatalaksana:
November 68 yang dialami sejak 6 hari yang lalu. R/ Natrium diklofenak
2020 tahun, Nyeri dirasakan di pinggang dan 50 mg tab s.p.r.n
165 cm, kedua lutut pasien. Nyeri dirasakan
75 kg memberat saat beraktifitas. Pasien Edukasi:
juga mengeluhkan kaku di pinggang. - Mengurangi berat
Pembengkakan disangkal. Riwayat badan
trauma disangkal.
Riwayat keluhan sama sebelumnya
tidak dijumpai. Pasien belum ada
mengonsumsi obat untuk keluhan
yang sekarang.
Status gizi:
BB: 85 kg
TB: 165 cm
IMT: 31,2 kg/m2
Status Generalisata :
KEPALA : Normocephal, rambut
hitam, tidak mudah dicabut
Mata: Konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-), kekeruhan lensa (+),
shadow test (+)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis, mukosa mulut pucat
(+)
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal
Perkusi : Timpani pada empat
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan(-), hepar dan
lien tidak teraba.
Pemeriksaan Fisik:
KEPALA:
Mata: Konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung: Rinorrhea (-), concha dalam
batas normal
Telinga: Otorrhea (-), sekret (-)
Mulut: Stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar getah
bening (-), DVS R+2 cmH20
THORAX:
COR :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular,
murmur (-)
PULMO :
Inspeksi : Normochest, pergerakan
simetris kiri-kanan, jejas (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-),
sela iga normal, vocal fremitus sama
kiri-kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan
bronkovesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
ABDOMEN :
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas,
jejas (-)
Auskultasi : Bunyi peristaltik (+),
kesan normal, bruit umbilicus (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh
kuadran
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba.
EKSTREMITAS:
Akral hangat, edema (-), CRT <2
detik