Anda di halaman 1dari 25

Cbd

” dermatitis
atopi”
Oleh : Ni Nyoman Sulindri Intan Sari

Pembimbing: dr. Ngurah Gede Boyke Arsa Wibawa,


Sp,B
LATAR
BELAKANG Hemoroid Klasifikasi

Hemproid Hemproid
Pelebaran dan peradangan pada interna eksterna
pembuluh darah vena di daerah anus
yang berasal dari pleksus hemoroid
eradangan kulit (epidermis dan dermis) etio

Menurunkan kualitas hidup dan Multifaktorial


perjalanan peyalitnya buruk dari tahun
ketahun
IDENTITAS
Nama
Tanggal Lahir
PASIEN
: Ny. NPY
: 13-07-1995
Usia : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Kasir
Alamat : Banjarakan , Klungkung
Agama : Hindu

Status Perkawinan : Menikah


No. RM : 193983
Waktu Pemeriksaan d : 25 januari 2024
ANAMNESIS
KELUHAN
Benjolan keluar lewat anus
UTAMA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

terdapat benjolan yang keluar dari anus sejak satu bulan dan tidak dapat dimasukkan kembali dengan jari pasien. Pada awalnya
keluar benjolan dari anus dapat dimasukan kembali dan muncul benjolan saat pasien sedang mengedan saat BAB,namun
keluhan tersebut dalam 7 hari terakhir benjolan tersebut tidak dapat dimasukan .keluhan ini baru pertama kali dialami pasien.
Keluhan lain yang dialami pasien yaitu BAB pasien disertai dengan darah merah segar menetes diakhir BAB, tidak bercampur
dengan feses dan tidak berlendir,nyeri pada anus terutama saat mengejan, duduk dan batuk. Pasien mengatakan seringkali BAB
tidak teratur dan bila BAB harus berlama-lama jongkok di WC dan mengejan karena BAB-nya keras. Pasien mengatakan pola
makan dan minumnya kurang baik, pasien cenderung tidak suka makan sayuran, suka mengkonsumsi makanan pedas serta
jarang minum air mineral. pasien juga sehari hari lebih sering duduk karena perkerjaan. Keluhan pasien ini menyebabkan
perasaan tidak nyaman ketika berjalan maupun duduk dan menyebabkan pasien merasa lemas dan tidak produktif. Keluhan
seperti demam, mual, muntah, nyeri peru,berat badan menurun drastis disangkal oleh pasien. Nyeri uluh hati + BAK +.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat Keluhan yang sama : (+) Pasien sempat berobat ke poli bedah
umum 5 hari yang lalu dengan keluhan serupa namun tidak membaik
dengan pengobatan
Riwayat Asma : (-)
Riwayata hamil : lahir normal pervaginam P1A0
Riwayat Hipertensi : (-)
Riwayat Diabetes Mellitus : (-)
Riwayat Masalah Jiwa : (-) disangkal
Riwayat Tumor : (-)
Riwayat Jantung : (-)
Riwayat HIV : (-)
Riwayat Hepatitis : (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat Keluhan yang sama : (-)


Riwayat Hipertensi : (-)
Riwayat Diabetes Mellitus : (-)
Riwayat Asma : (-)
Riwayat Masalah Jiwa : (-)
Riwayat Jantung : (-)

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Pasien berkerja sebagai kasir koperasi dan aktifitas sehari harinya didominiasi dengan duduk
Pasien mengaku jarang melakukan aktifitas olahraga
Pasien jarang makan sayur dan buah buahan yang mengandung serat
Riwayat merokok : (+)
Riwayat alkohol : (+)
Konsumsi obat-obatan terlarang : (-)
RIWAYAT PENGOBATAN

Poli Bedah Umum 20 Januari 2024


Asam traneksamat 500 mg tab dengan dosis 3x1
Lactulose 3,335 g/5 ml sirup dengan dosis 3xC1

RIWAYAT ALERGI

-
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Present b Status General
Kepala Normocephali, warna rambut hitam, distribusi merata, tidak
Status Present
mudah dicabut, tidak ditemukan cedera kepala.
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran/GCS
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor
Kuantitatif : Compos Mentis
(3mmx3mm), refleks pupil (+/+),
Kualitatif : E4V5M6
Tanda Vital Telinga Otorea (-/-), nyeri tekan tragus dan mastoid (-/-), discharge (-/-),
Tekanan Darah: 120/80 mmHg serumen (-/-)

Denyut Nadi : 78 x/menit, reguler, isi Hidung Bentuk normal, tidak ada nafas cuping hidung, septum deviasi
cukup (-/-), discharge (-/-), serumen (-/-)
Respirasi rate : 18 x/menit, thorako-
Tenggorokan Uvula di tengah, tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring hiperemis (-)
abdominal
Suhu Aksila : 36,5 0C
Mulut Bentuk normal, bibir pucat (-), sianosis (-), lidah kotor (-)
CRT : < 2 detik
SpO2 : 98% Leher Bentuk leher normal, , nyeri tekan (-), kelenjar tiroid tidak
membesar, trakea di tengah, JVP PR+2 cm H2O.
E. Thoraks Anterior dan Posterior G. Ekstremitas Hangat
Pulmo a. Inspeksi Pergerakan dinding dada simetris - -
- -
b. Palpasi Simetris, kuat angkat antara paru kanan dan kiri
Edema
c. Perkusi Sonor di seluruh lapang paru - -
d. Auskultasi Ves +/+ + +
Rh -/-, CRT < 2 detik
Whz -/- akral Dingin(-)
Cor a. Inspeksi Iktus cordis tidak terlihat Telapak tangan Pucat (-/-)
b. Palpasi Iktus cordis kuat angkat, teraba 2 jari pada ICS
Kuku Kuku sendok (-/-)
IV linea mid clavicularis sinistra
H. Kulit Seluruh tubuh Tampak berwarna
c. Perkusi Batas atas, kanan, kiri dan bawah jantung normal
sawo matang
c. Auskultasi BJ I & II normal Ikterus (-),
murmur(-) Pucat (-),
F. Abdomen a. Inspeksi Bentuk abnormal, distensi (+),
asites (+)
b. Auskultas Bising usus (+)
c. Perkusi Timpani di seluruh lapang abdomen, shifting
dullness (+)
d. Palpasi Nyeri tekan (-) pada keempat kuadran abdomen,
Hepar tidak dapat dievaluasi
Lien tidak dapat dievaluasi
STATUS LOKALIS

Lokasi : Anorektal
Inspeksi tampak benjolan arah jam 10, 1, dan 5, berbatas tegas,warna tampak kemerahan, darah (+), pus (-). Edema (+),
fluktuatif (-)

Palpasi : Palpasi : Nyeri tekan (+) teraba hangat (+),Konsistensi teraba kenyal, batas tegas, benjolan sulit dimasukkan

Rectal Toucher Tonus sfingter ani kuat, mukosa licin, ampula recti
tidak kolaps, teraba massa yang menonjol keluar anus pada arah jam 6. Nyeri tekan (+), konsistensi lunak
permukaan rata.

Handscoen darah (+), lendir (-), feses (+)


Diagnosa banding Usulan Pemeriksaan
-Hemoroid interna Grade IV
Penunjang
-Karsinoma Kolorektum -Darah lengkap
-Prolaps reki - Gula darah Sewaktu
Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap 25 Januari 2024 11.31 AM

Jenis Pemeriksan Hasil Satuan Rujukan Keterangan


Hematologi
Darah Lengkap
Hemoglobin 8,7 g/dL 11-13,5 Menurun
Leukosit 2,58 ribu/uL 3,5-10 Meningkat
Hitung Jenis Leukosit
Neutrofil 34 % 39,3-73,7 Menurun
Limfosit 51,3 % 18,0-48,3 Normal
Monosit 9,2 % 4,4-12,7 Normal
Eusinofil 4,54 % 0,600-7,30 Normal
Basofil 1,13 % 0,00-1,70 Normal
Eritrosit 43,6 juta/uL 3,5-5,5 Normal
Hematokrit 27,9 % 35-55 Menurun
Index Eritrosit
MCV 77,0 fL 81,1-96 Normal
MCH 24,1 Pg 27,0-31,2 Normal
MCHC 31,3 % 31,5-35,0 Normal
RDW-CV 13,4 % 11,5-14,5 Normal
Trombosit 212 ribu/uL 145-450 Normal
MPV 5,43 fL 6,90-10,6 Normal
DIAGNOSIS KERJA

HEMOROID INTERNA GRADE IV

TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI TATALAKSANA FARMAKOLOGI


Non Farmakologi
- Farmakologi:
• Rendam duduk dengan betadine 2x/hari
-Suportif :
• Tirah baring untuk membantu mempercepat berkurangnya
IVFD RL 20 tpm
pembengkakan.
- Transfusi PRC 2 kolf Preop
• Koreksi konstipasi dengan meningkatkan konsumsi serat (25-30 gr
sehari), dan menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan
-Simptomatis :
konstipasi.
IVFD RL 20 tpm
• Meningkatkan konsumsi cairan (6-8 gelas sehari).
Painlose 400mg/4ml inj dengan dosis 3x1
• Menghindari mengejan saat BAB, dan segera ke kamar mandi saat
Omeprazole 2x40mg
merasa akan BAB, jangan ditahan karena akan memperkeras feses.
• Menjelaskan kepada pasien mengenai Tindakan pembedahan yang
Asam tranexamat
kemungkinan dilakukan yaitu hemorrhoidektomi.
-Causatif : Hemoridektomi
Antibitik profilaksis ceftriaxone 2gr IV
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad cosmeticam : dubia ad bonam
DEFINISI DA

Hemoroid berasal dari kata haemorrhoides (Yunani) yang berarti aliran darah (haem: darah, rhoos: aliran) jadi
dapat diartikan sebagai darah yang mengalirkeluar. pelebaran dan inflamasi yang terjadi pada pembuluh darah
vena dari pleksus hemoroidalis

hemoroid interna berdasarkan letaknya dari garis mukokutan (garis dentata). Hemoroid eksterna timbul dari
pelebaran dan inflamasi vena subkutan (dibawah kulit) di bawah atau di luar garis dentate dan hemoroid interna
timbul dari dilatasi vena submukosa (di bawah mukosa) di atas garis dentata

EPIDEMIOLOGI

Data dari WHO tahun 2017, jumlah kasus hemoroid mencapai 230 juta orang.
Pada tahun 2017 presentase kejadian hemoroid di seluruh dunia meningkat hingga 54%.
RISKESDA tahun 2015 prevalensi kasus hemoroid berkisar 5,7% atau 12,5 juta orang dari total populasi di
Indonesia
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Diet tinggi serat kurang

Konstipasi

Usia Lanjut

Aktifitasi fisik berat

Kehamilan

Sirosis hepatic
Patofisiologi

Bendungan dan hipertrofi


pada bantalan anus
kegagalan pengosongan vena bantalan
anus secara cepat saat defekasi

bantalan anus terlalu mobile,


bantalan anus terperangkap oleh sfingter
anus yang ketat.
Akibatnya, vena intramuskular kanalis anus akan
TEKANAN INTRA Aliran balik vena terjepit (obstruksi).
OBSTRUKSI
ABDOMEN MENINGKAT terganggu
Tekanan di vena Tekanan di vena
Aliran darah berubah
meningkat pelebran meningkat
vena hemorid
Trombus
KLASIFIKASI

Hemorid Interna Hemorid eksterna

biasa trombosis bentuk skin ta


Belum
keluar
benjolan

Reduksi
Spontan

Reduksi
Manual

Tidak
dapat
reduksi
Manifestasi klinis

Nyeri Hebat

Pendarahan

Anemia

Prolaps

Pruritus Anus
Pemeriksaan penunjang

Colok dubur

Anoskopi

Feses rutin

sigmoidoskopi

Koloniskopi
Diagnosis

Anamnesa
-. Darah Segar Saat BAB
-. Massa Pada Anus
-. Rasa Tidak Nyaman
-. Nyeri

Pemeriksaan Fisik

-. Colok Dubur

Pemeriksaan Penunjang
-. Kolonoskopi  pd Usia Tua , Memiliki Riwayat Neoplama Kolorektal
-. Anoskopi  U/ Melihat Hemoroid Interna yg Tidak Menonjol Keluar
-. P. Proktosigmoidoskopi  U/ Konfirmasi tanda Keganasan
Diagnosis banding
• Karsinoma Kolorektum
• Penyakit Divertikel
• Polip
• Kolitis Ulserosa
Tatalaksana
• Non Medikamentosa
– Modifikasi Gaya Hidup (makanan berserat, hindari mengejan)
• Medikamentosa
– Non bedah
• Obat2an simptomatik / untuk memperlancar defekasi
• Obat untuk mengehentikan perdarahan

– Bedah
• Ligasi dengan karet gelang
• Skleroterapi
• krioterapi / bedah beku
• Koagulasi infra merah
• Hemorrhoidal artery ligation
KESIMPULA
N
Telah di laporkan kasus yaitu Pasien Perempuan berusia 29 tahun mengeluhkan keluar
benjolan melalui anus sejak satu bulan yang lalu, benjolan tersebut tidak dapat
dimasukan kembali , BAB berdarah menetes, nyeri + , keluhan baru dirasakan pertama
kali, penurunan BB disangkal, demam -, Bak + dan memiliki faktor resiko sering sulit
BAB , aktivitas perkerjaan cenderung duduk, jarang konsumsi makanan kaaya serat.
Pemeriksaan Fisik Status Present dan General dalam batas normal. Status lokasi
didapatkan pada regio anorectal tampak benjolan warna tampak kemerahan. Bengkak
(+) Palpasi: konsistensi teraba kenyal, batas tegas, nyeri tekan (+), benjolan sulit
dimasukan.,
Berdasarkan hal tersebut pasien didiagnosis hemorid interna grade IV Pasien
diberikan terapi hemoroid dimulai dari terapi konservatif namun tidak membaik ,
terapi nonnbedah dan terapi bedah yang disesuaikan dengan derajat dari keparahan
hemoroid itu sendiri.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai