• Nama : Ny. S
• Umur : 32 Tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Kp. Tanjung Nuhun RT 002/001
Pantai sederhana, Muara Gembong
• Pekerjaan : IRT
• Suku Bangsa : Betawi
• Status Perkawinan: Menikah
• Tanggal MRS : 29 November 2019
Keluhan Utama : Keluar darah dari kemaluan
• Auskultasi
- Suara pernafasan: Vesikuler
- Suara Tambahan : (-)
Abdomen
• Inspeksi : Bekas SC (-) Ekstremitas
• Palpasi : Nyeri tekan (-) Superior : Oedem (-)
• Perkusi : Timpani Inferior : Oedem (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) Akral hangat : (-)
normal
Status Gynekologi
Abdomen
• Inspeksi : Striae (-), datar
• Auskultasi : Bising usus (+) Pemeriksaan Dalam
normal v/v : tidak ada kelainan
• Perkusi : Redup (-) portio : kuncup
• Palpasi : Soepel, Nyeri
tekan (-), Defens muscular (-)
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
• Leukosit : 15.000 ul • Anti HIV: Non Reaktif
• Haemoglobin : 5,3 g/dL • HBsAg : Non Reaktif
• Gol. Darah: B/Rh (+)
• Hematokrit : 17 % • Tes Kehamilan : Negative
• Trombosit : 265.000 uL (-)
Hasil USG
DIAGNOSA
Dysfunctional Uterine Bleeding + Anemia e.c Blood Loss
RENCANA PENATALAKSANAAN
1. Observasi tanda vital, keadaan umum dan perdarahan
2. IVFD NaCL 0,9% 20 Tpm
3. Rencana PRC 4 Unit (Labu)
4. Kalnex 3x500mg
5. Regumen 2x1 Tab PO
6. Inbion 1x1 Kap PO
7. Ondansentron 3x4mg Inj
Follow Hari Jumat 29 November 2019, Jam 14.50 WIB
Up
Subjective (S) Os datang mengeluh perdarahan sudah lebih
satu minggu, mual-muntah (+), pusing (+)
Up
Subjective (S) Masih keluar darah, lemas (+), pusing
berkurang.
Mual (-), muntah (-)
Objective (O) Compos mentis, sakit sedang
T: 110/60 mmHg N: 90x/m RR: 20x/m, S:
36,40 C, SaO2: 99%
Mata: conjungtiva anemis +/+, sklera
ikterik -/-
Abdomen : datar, soepel, bising usus (+)
normal, timpani, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral hangat (+) CRT<2 detik.
Tranfusi labu I selesai jam 23.05 WIB
(29/11/19)
Tranfusi labu II jam 07:40 WIB (30/11/19)
• Perdarahan yang bisa terjadi pada • Perdarahan yang terjadi pada masa
pertengahan menstruasi maupun pre-menopause dan masa
bersamaan dengan waktu reproduksi
menstruasi • Terjadi karena tidak terjadi ovulasi,
• Terjadi karena rendahnya kadar sehingga kadar hormon estrogen
hormon estrogen, sementara berlebihan sedangkan hormon
hormon progesteron tetap progesteron rendah
terbentuk • dinding rahim (endometrium)
• Pasien ovulatori dengan mengalami penebalan berlebihan
perdarahan abnormal lebih sering (hiperplasi) tanpa diikuti penyangga
memiliki patologi organik yang (kaya pembuluh darah dan kelenjar)
mendasari yang memadai.
• Kondisi inilah penyebab terjadinya
perdarahan uterus karena dinding
uterus yang rapuh.
Penyebab pasti perdarahan rahim disfungsional (DUB) belum
diketahui secara pasti
Alat kontrasepsi
hormonal
Kencing manis Kista ovarium
Alat kontrasepsi (DM) (PCOS)
dalam rahim (intra
uterine devices
Tujuan
Penatalaksanaan
1. Memperbaiki keadaan umum
2. Menghentikan perdarahan
3. Mengembalikan fungsi hormon reproduksi.
4. Menghilangkan ancaman keganasan
Faktor penatalaksanaan DUB
1. Umur, status
pernikahan, fertilitas.
2. Berat, jenis dan lama
perdarahan.
3. Kelainan dasar dan
prognosisnya
Terapi Hormonal
DUB Ovulatoar : DUB anovulatoar
a. Perdarahan tengah siklus Hentikan perdarahan segera
Esterogen 0,625 – 1,25 mg a. Kuret medisinalis
hari ke 10 – 15 siklus Esterogen 20 hari diikuti
b. Perdarahan bercak pra haid progesteron 5 hari
Progesteron 5 – 10 mg hari b. Pil KB kombinasi
ke 17 – 26 siklus 2 x 1 tablet 2 –3 hari
c. Perdarahan pasca haid diteruskan 1 x 1 tablet 21
Esterogen 0,625 – 1,25 mg hari
hari ke 2 – 7 siklus c. Progesteron
d. Polimenore Progesteron 10 10 – 20 mg selama 7 – 10
mg, hari ke 18 – 25 siklus hari
Prognosis
Hasil pengobatan bergantung kepada proses
perjalanan penyakit (patofisiologi)
a. Penegakan diagnosis yang tepat dan regulasi hormonal
secara dini dapat memberikan angka kesembuhan
hingga 90 %.
b. Pada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam
siklus anovulasi, dapat diobati dengan hasil baik
THANK YOU