Anda di halaman 1dari 35

PRESENTASI KASUS

Disfungsional Uterus Bleeding (DUB)


Arly Fadhillah
1102014039
Laporan Kasus

Identitas Pasien No. RM 16.93.24

• Nama : Ny. S
• Umur : 32 Tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Kp. Tanjung Nuhun RT 002/001
Pantai sederhana, Muara Gembong
• Pekerjaan : IRT
• Suku Bangsa : Betawi
• Status Perkawinan: Menikah
• Tanggal MRS : 29 November 2019
Keluhan Utama : Keluar darah dari kemaluan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan
keluar darah dari vagina sudah 1 minggu lebih sebelum datang ke
rumah sakit dan belum berhenti sampai sekarang, menurut pasien
setiap hari mengganti pembalut 10 kali, keluhan tersebut disertai
rasa lemas (+), pusing (+) tidak berputar, mual (+) hingga muntah
(+). demam (-) dan nyeri perut (-) disangkal. Pasien mengaku baru
selesai haid 1 minggu sebelumnya, pasien mengaku haid tidak
lancar, kadang 4 bulan sekali. Pasien saat ini tidak sedang dalam
keadaan hamil dan pasien belum mempunyai anak. BAB dan BAK
dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Terdahulu:
Riwayat Penyakit Keluarga:
• Riwayat di Rawat dengan
keluhan yang sama 3 tahun 1. Tidak ada riwayat penyakit
yang lalu, yang sama dengan pasien.
2. Tidak ada riwayat
• Riwayat operasi (-). keganasan atau tumor.
• Riwayat keganasan atau tumor 3. DM (-), Hipertensi (-),
(-), Asma (-)
• Riwayat DM (-), Hipertensi (-),
Asma (-)
Riwayat Penggunaan Obat :(-)
Riwayat KB :
Riwayat Menstruasi Pasien tidak pernah
- Menarche : 15 Tahun menggunakan alat kontrasepsi
- Siklus Haid: Tidak teratur,
kadang 4 bulan sekali Riwayat Obstetri:
Pasien belum pernah hamil
- Lama Haid: 7 Hari
dan melahirkan.
- Dismenorhea : (+)
Riwayat Ginekologik:
Riwayat Perkawinan 1. Riwayat Keguguran: Belum
Pasien menikah sebanyak satu kali pernah
di usia 18 tahun, usia 2. Riwayat Kuretase: tidak
pernikahan ± 13 tahun. pernah
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
TD : 110/60 mmHg
HR : 90 x/m
RR : 20 x/m
Temp : 36,4 °C
Berat Badan : 55 Kg
Tinggi Badan : 157 cm
Status Generalisata
Kepala dan Leher
- Kepala: Normochepali
- Mata : Konjungtiva anemis
(+/+), Sklera ikterik (-),
Refleks cahaya (+)
- Hidung : Septum deviasi (-),
Sekret (-), Perdarahan (-)
- Telinga : Sekret (-),
Perdarahan (-)
- Mulut : Mukosa bibir: Pucat (+)
- Leher : Pembesaran KGB (-)
Thoraks
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak
tampak
• Palpasi : Nyeri tekan (-),
ictus cordis teraba normal di ICS
V \MC sinistra
• Perkusi : Batas jantung
dalam batas normal ICS IV
Parasternal dextra sampai ICS V
MCL sinistra
• Auskultasi : Reguler, murmur
tidak ada
Paru
• Inspeksi : Simetris kiri dengan
kanan, retraksi (-)

• Palpasi : Nyeri tekan (-), stem


fremitus kanan dan kiri sama

• Perkusi : Sonor dikedua


lapangan paru

• Auskultasi
- Suara pernafasan: Vesikuler
- Suara Tambahan : (-)
Abdomen
• Inspeksi : Bekas SC (-) Ekstremitas
• Palpasi : Nyeri tekan (-) Superior : Oedem (-)
• Perkusi : Timpani Inferior : Oedem (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) Akral hangat : (-)
normal
Status Gynekologi

Abdomen
• Inspeksi : Striae (-), datar
• Auskultasi : Bising usus (+) Pemeriksaan Dalam
normal v/v : tidak ada kelainan
• Perkusi : Redup (-) portio : kuncup
• Palpasi : Soepel, Nyeri
tekan (-), Defens muscular (-)
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
• Leukosit : 15.000 ul • Anti HIV: Non Reaktif
• Haemoglobin : 5,3 g/dL • HBsAg : Non Reaktif
• Gol. Darah: B/Rh (+)
• Hematokrit : 17 % • Tes Kehamilan : Negative
• Trombosit : 265.000 uL (-)
Hasil USG
DIAGNOSA
Dysfunctional Uterine Bleeding + Anemia e.c Blood Loss

RENCANA PENATALAKSANAAN
1. Observasi tanda vital, keadaan umum dan perdarahan
2. IVFD NaCL 0,9% 20 Tpm
3. Rencana PRC 4 Unit (Labu)
4. Kalnex 3x500mg
5. Regumen 2x1 Tab PO
6. Inbion 1x1 Kap PO
7. Ondansentron 3x4mg Inj
Follow Hari Jumat 29 November 2019, Jam 14.50 WIB
Up
Subjective (S) Os datang mengeluh perdarahan sudah lebih
satu minggu, mual-muntah (+), pusing (+)

Objective (O) Compos mentis, sakit sedang


T: 109/67 mmHg N: 107x/m RR: 18x/m S:
36,50 C
SaO2: 98%
Mata: conjungtiva anemis +/+, sklera
ikterik -/-
Abdomen : datar, soepel, bising usus (+)
normal, timpani, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral hangat (-) CRT<2 detik.
VT: V/V T.a.k, porsio kuncup, O tidak ada
Perdarahan: ±30cc
Skala nyeri: 0
Riwayat alergi: seafood
Riwayat bedah: tidak pernah

Assessment (A) DUB + anemia e.c blood loss


Planning (P) Nacl 0,9% 20Tpm, Kalnex 3x500mg IV,
Regumen 2x1tab PO, Inbion 1x1 kap PO,
Ondansentron 3x4mg Inj, rencana tranfusi,
konsul Sp.OG
Follow Hari Sabtu, 30 November 2019, Jam 09.00 WIB

Up
Subjective (S) Masih keluar darah, lemas (+), pusing
berkurang.
Mual (-), muntah (-)
Objective (O) Compos mentis, sakit sedang
T: 110/60 mmHg N: 90x/m RR: 20x/m, S:
36,40 C, SaO2: 99%
Mata: conjungtiva anemis +/+, sklera
ikterik -/-
Abdomen : datar, soepel, bising usus (+)
normal, timpani, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral hangat (+) CRT<2 detik.
Tranfusi labu I selesai jam 23.05 WIB
(29/11/19)
Tranfusi labu II jam 07:40 WIB (30/11/19)

Assessment (A) DUB + anemia e.c blood loss


Planning (P) Inbion 1x1 kap PO.
Lanjut tranfusi
Ondansentron 3x40mg Inj
• PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : Ad Bonam
• Quo ad Functionam : Ad Bonam
• Quo ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
Tinjauan Pustaka
ANATOMI UTERUS
Uterus merupakan suatu organ muskular berbentuk
seperti buah pir/Alpukat terbalik yang sedikit gepeng,
dengan berat sekitar 30 gr – 60 gr. Terletak di rongga
pelvis antara rektum (bagian usus sebelum dubur) dan di
depannya terletak kandung kemih.

Lapisan otot rahim terdiri dari tiga


lapis, yaitu :
a. Endometrium : Bagian dalam uterus
b. Miometrium : Bagian tengah uterus
c. Perimetrium : Bagian luar uterus
Fungsi uterus
1. Setiap bulan, berfungsi dalam pengeluaran darah haid
dengan ditandai adanya perubahan dan pelepasan dari
endometrium.
2. Selama kehamilan sebagai tempat implantasi, retensi
dan nutrisi konseptus.
3. Saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus
dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
 SIKLUS MENSTRUASI
• Menstruasi (haid) adalah
perdarahan secara periodik dan
siklik dari uterus disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium
• Menstruasi normal terjadi akibat
turunnya kadar progesteron dari
endometrium yang kaya estrogen
• Siklus menstruasi normal terjadi
setiap 21-35 hari dan berlangsung
sekitar 3-7 hari.
• Pada saat menstruasi, jumlah darah
yang hilang diperkirakan 35-80 ml
Masa proliferasi, yaitu masa pertumbuhan
lapisan endometrium yang terjadi karena
pengaruh hormone estrogen yang diproduksi dari
sel granulose folikuler seiring dengan pematangan
folikel di ovarium akibat pengaruh FSH hipofisis.

Ovulasi, pecahnya folikel matang di ovarium


melepaskan sel telur, kemudian folikel yang
pecah menjadi korpus luteum yang selanjutnya
menghasilkan hormone progesterone.

Masa sekresi, yaitu masa pematangan lapisan


endometrium dan perkembangan kelenjar-kelenjar
lendir endometrium akibat pengaruh kombinasi
estrogen dan progesterone. Pada masa ini,
endometrium terpisahkan untuk menerima implantasi
jika terjadi pembuahan ovum oleh sperma.
Masa haid, terjadinya karena kadar hormone
estrogen dan progesterone yang menurun jika tidak
ada pembuahan atau kehamilan. Akibat penurunan
ini, lapisan endometrium menjadi rusak, kemudian
menjadi hancur diikuti dengan perdarahan.
a. Kelainan siklus haid
• Polimenora: Siklus haid lebih pendek dari
biasanya (kurang dari 21 hari)
• Oligomenorea: Siklus haid lebih panjang dari
biasanya (lebih dari 35 hari)
• Amenora: Tidak adanya haid untuk sedikitnya
6 bulan (sekunder), Tidak datangnya haid
setelah umur 18 tahun
b. Kelainan banyaknya darah haid yang keluar
• Menorragia: Pendarahan haid yang lebih banyak
dari normal ( lebih dari 80 cc per hari) atau lebih
lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan
ini terletak pada kondisi dalam uterus
• Hipomenorea: Pendarahan haid yang lebih
pendek dan sedikit dari biasanya. Sebab-sebab
dapat terletak pada konstitusi penderita pada
uterus (misalnya sesudah miomektomi), pada
gangguan endokrin, dan lainnya. Hipomenorea
tidak mengganggu fertilitas
c. Pendarahan diluar siklus haid
• Metroragia: Haid yang terjadi diluar siklus yang
normal.
• Menometroragia: Haid yang banyak (lebih dari 8
hari) dan terjadi diluar siklus yang normal
Dysfunctional Uterine Bleeding
Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB) atau
perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan
abnormal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun
di luar siklus menstruasi, karena gangguan fungsi
mekanisme pengaturan hormon (hipotalamus-
hipofisis-ovarium-endometrium), tanpa kelainan
organ. Perdarahan ini juga didefinisikan sebagai
menstruasi yang banyak dan atau tidak teratur tanpa
adanya patologi pelvik yang diketahui, kehamilan
atau gangguan perdarahan umum.
Epidemiologi
Perdarahan uterus disfungsional sering terjadi pada usia
reproduktif. Prevalensi tinggi pada remaja dan
premenopause. Dari semua kasus ginekologi 15 – 20 %
dengan perdarahan uterus disfungsional , 11 % berusia <
20 tahun, 50 % antara 20 – 40 tahun dan 39 % diatas 40
tahun
KLASIFIKASI
DUB

USIA REMAJA MASA REPRODUKSI MASA MENJELANG


• Disfungsi dari kerja • Perdarahan teratur, MENOPOUSE
hipotalamus – hipofisis namun jumlahnya • menjelang menopause
yang mengakibatkan melebihi dari pada fungsi ovarium
anovulasi sekunder. biasanya mengalami
• ovarium masih belum (hypermenorrhoe) kemunduran karena
berfungsi dengan baik • Perdarahan berulang atau secara histologi di
• pada remaja yang intermitten yang terjadi dalam korteks ovarium
mengalami perdarahan di luar siklus haid hanya tersisa sedikit
disfungsional sistem • Episode perdarahan yang jumlah folikel
mekanisme siklus cukup banyak terjadi primordial yang
feedback yang normal pada sembarang waktu resisten terhadap
belum mencapai dalam siklus haid & gonadotropin.
kematangan tidak disertai ovulasi
KLASIFIKASI
Siklus Ovulasi Siklus Anovulasi

• Perdarahan yang bisa terjadi pada • Perdarahan yang terjadi pada masa
pertengahan menstruasi maupun pre-menopause dan masa
bersamaan dengan waktu reproduksi
menstruasi • Terjadi karena tidak terjadi ovulasi,
• Terjadi karena rendahnya kadar sehingga kadar hormon estrogen
hormon estrogen, sementara berlebihan sedangkan hormon
hormon progesteron tetap progesteron rendah
terbentuk • dinding rahim (endometrium)
• Pasien ovulatori dengan mengalami penebalan berlebihan
perdarahan abnormal lebih sering (hiperplasi) tanpa diikuti penyangga
memiliki patologi organik yang (kaya pembuluh darah dan kelenjar)
mendasari yang memadai.
• Kondisi inilah penyebab terjadinya
perdarahan uterus karena dinding
uterus yang rapuh.
Penyebab pasti perdarahan rahim disfungsional (DUB) belum
diketahui secara pasti

KONDISI YANG PENYAKIT YANG DUB JUGA


DIKAITKAN DENGAN DIHUBUNGKAN DAPAT TERJADI
DUB DENGAN DUB KARENA
Kegemukan
(obesitas) Tumor organ
Trombositopeni
reproduksi
Faktor kejiwaan

Alat kontrasepsi
hormonal
Kencing manis Kista ovarium
Alat kontrasepsi (DM) (PCOS)
dalam rahim (intra
uterine devices
Tujuan
Penatalaksanaan
1. Memperbaiki keadaan umum
2. Menghentikan perdarahan
3. Mengembalikan fungsi hormon reproduksi.
4. Menghilangkan ancaman keganasan
Faktor penatalaksanaan DUB

1. Umur, status
pernikahan, fertilitas.
2. Berat, jenis dan lama
perdarahan.
3. Kelainan dasar dan
prognosisnya
Terapi Hormonal
DUB Ovulatoar : DUB anovulatoar
a. Perdarahan tengah siklus Hentikan perdarahan segera
Esterogen 0,625 – 1,25 mg a. Kuret medisinalis
hari ke 10 – 15 siklus Esterogen 20 hari diikuti
b. Perdarahan bercak pra haid progesteron 5 hari
Progesteron 5 – 10 mg hari b. Pil KB kombinasi
ke 17 – 26 siklus 2 x 1 tablet 2 –3 hari
c. Perdarahan pasca haid diteruskan 1 x 1 tablet 21
Esterogen 0,625 – 1,25 mg hari
hari ke 2 – 7 siklus c. Progesteron
d. Polimenore Progesteron 10 10 – 20 mg selama 7 – 10
mg, hari ke 18 – 25 siklus hari
Prognosis
Hasil pengobatan bergantung kepada proses
perjalanan penyakit (patofisiologi)
a. Penegakan diagnosis yang tepat dan regulasi hormonal
secara dini dapat memberikan angka kesembuhan
hingga 90 %.
b. Pada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam
siklus anovulasi, dapat diobati dengan hasil baik
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai