Anda di halaman 1dari 2

Pengobatan untuk Neisseria gonorrheae.

Pilihan utama pada pengobatan Neisseria gonorrheae yaitu penisilin.


Penisilin yang efektif ialah penisilin prokain-G. Dosisnya 4,8 juta Unit + 1 gram
probenesid. Obat lain yang dapat digunakan yaitu ampisilin dan amoksilin.
Dosisnya yaitu 3,5 gram ampisilin + 1 gram probenesid, sedangkan untuk
amoksilin dosisnya yaitu 3 gram + 1 gram probenesid. Kontraindikasi untuk
pemberian golongan obat penisilin ini yaitu alergi penisilin serta pada daerah yang
tinggi insidens Neisseria gonorrheae Penghasil Penisilinase (N.G.P.P).1,2

Pengobatan untuk N.G.P.P ialah spektinomisin, kanamisin, sefalosporin,


kuinolon, tiamfenikol. Dapat diberikan sefalosporin generasi III yaitu seftriakson
dosisnya 250 mg i.m, spektinomisin dosisnya 2 gram i.m, kanamisin dosisnya 2
gram i.m, tiamfenikol dosisnya 3,5 gram secara oral. Sedangkan golongan
kuinolon yang dapat diberikan yaitu ofloksasin 400 mg.1,2

Sejak meluasnya pemakaian penisilin, resistensi gonokokus terhadap


penisilin perlahan-lahan timbul karena seleksi mutan kromosom, sehingga
sekarang banyak strain yang memerlukan penisilin G kadar tinggi (MIC
≥2μg/mL) untuk menghambatnya. N gonorrhoeae penghasil penisilinase (PPNG)
juga mengalami peningkatan dalam prevalensinya. Sering ditemukan bentuk
resisten terhadap tetrasiklin yang diperantarai secara kromosom (MIC ≥2μg /mL).
Selain resistensi terhadap tetrasiklin dalam kadar tinggi (MIC ≥32 μg/ mL),
terdapat juga resistensi spektinomisin seperti resistensi terhadap antimikroba lain.
Karena masalah resistensi terhadap antimikroba pada N gonorrhoeae, Pelayanan
Kesehatan Masyarakat di AS menganjurkan agar infeksi genital atau rektal yang
tidak berkomplikasi diobati dengan seftriakson 250 mg secara intramuskuler
dalam dosis tunggal. Terapi tambahan dengan doksisiklin 100 mg yang diberikan
melalui oral dua kali sehari selama 7 hari, dianjurkan bagi yang kemungkinan
disertai infeksi klamidia; pada wanita hamil, selain doksisiklin diberikan juga
eritromisin basa 500 mg melalui oral empat kali sehari selama 7 hari. Modifikasi
terapi ini dianjurkan untuk infeksi N gonorrhoeae jenis lain.3
Referensi :
1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi 6. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2010.
2. Gillespie S, Bamford K. At a Glance Mikrobiologi Medis dan
Infeksi. Edisi 3. Jakarta: Erlangga; 2009.
3. Brooks FG, Butel S J, Morse S A. mikrobiologi kedokteran jawetz,
melnick dan adelberg. Edisi 23. Jakarta: EGC; 2007.

Anda mungkin juga menyukai