Oleh :
Kelompok 3
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
A. Definisi Sistem Informasi Keperawatan
Sistem informasi adalah sistem komputer yang mengumpulkan, menyimpan
memproses, memperoleh kembali, menunjukkan, dan mengkomunikasikan
informasi yang dibutuhkan dalam praktik, pendidikan, administrasi dan penelitian
(Malliarou et al., 2007 dalam Malliarou & Zega, 2009).
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan
proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip
oleh Hariyati, RT., 2009
Menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 2009)
sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat
dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya,
detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
8. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada
satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien.Laporan
ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran
bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan
shift.
9. Laporan statistic
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi
manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di
ruang tersebut.
10. Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan
harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk
melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien
pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat
pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang
dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
11. Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance
based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan
keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK
banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia.Dalam sistem informasi
manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah
dibuat.
12. Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses
dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat
dilakukan on line ketika pasien masih di rawat
Subsistem
Subsistem perencanaan
pemrosesan tenaga kep.
transaksi
Subsistem
Sumber- rekruitmen & P
sumber Basis seleksi
internal E
Data
Subsistem Subsistem N
riset SDM NHRI pengelolaan
Kep. S tenaga kep. G
Sumber- Subsistem G
sumber Kompensasi
lingkungan
U
Subsistem
N
Subsistem
intelegensi
pengembang A
SDM Kep.
an karir
Subsistem
pelaporan
lingkungan
Gambar 1. Bagan Arus Data Menjadi Informasi untuk Sistem Informasi Sumber
Daya Keperawatan Rumah Sakit
1. Input
Data input diperoleh dari sumber-sumber internal yang berupa sistem
pemrosesan transaksi dan sistem riset sumber daya manusia keperawatan yang
melakukan studi-studi khusus pada sumber daya manusia (MCLeod, J.R.,
Schell, J.P., 2008).
Data input yang lain diperoleh dari sumber-sumber lingkungan yang
mengandung permasalahan-permasalahan SDM yang berupa sistem
pemrosesan transaksi, sistem riset sumber daya manusia keperawatan yang
melakukan studi-studi khusus pada sumber daya manusia, dan sistem
intelegensi sumber daya manusia keperawatan (MCLeod, J.R., Schell, J.P.,
2008).
Pengumpulan data awal ini dapat diperoleh sejak awal rumah sakit
berdiri maupun pada saat proses berlangsungnya kegiatan rumah sakit,
kemudian data-data yang diperlukan didokumentasikan kedalam sebuah
database. Kita harus bisa mendefinisikan tujuan akhir dari informasi yang
hendak kita buat. Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus memberikan
pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem
informasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat
memutuskan untuk mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat
menghasilkan informasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.
2. Proses
Proses pengolahan data menjadi informasi terjadi suatu kegiatan
didalam manajemen data. Kegiatan yang terjadi didalam manajemen data
adalah sebagai berikut (Yahya, B.N., 2001):
a. Pengumpulan (pendokumentasian) data.
b. Pengujian data, digunakan supaya tidak terjadi inkonsistensi data.
c. Pemeliharaan data, digunakan untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran
data.
d. Keamanan data, berfungsi untuk menghindari kerusakan serta
penyalahgunaan data.
e. Pengambilan data, ini bisa dalam bentuk laporan, digunakan untuk
memudahkan pengolahan data yang lain.
Jasun. 2006. Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC
Dalam Situasi Informasi Manajeman Keperawatan di Banyumas
Malliarou, M., Zyga, S. (2009). Advantages of Information system in Health Services.
Sport Management International Journal, vol 5 number 2.
Marquis, B.L. & Huston, C., J. 2000. Leadership roles and management function in
nursing: Theory & application. (3rd ed.). Philadelphia: Lippincott
MCLeod, J.R., Schell, J.P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Alih bahasa: Ali
Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriyanti. Edisi 10. Salemba Empat: Jakarta
Yahya, B.N. (2001). Sistem Informasi Manufaktur Dalam Kerangka Kerja Sistem
Informasi Manajemen. Jurnal Teknik Industri Vol. 3, No.2, Desember 2001; 80
– 86.