Sosialisasi Perubahan Organisasi PT PLN (Persero)

Agustus 2015
Divisi Pengembangan Organisasi PT PLN (Persero)
LATAR BELAKANG

MENGAPA ORGANISASI PLN

HARUS BERUBAH ?
 Strategi korporat menghadapi tantangan kedepan

Visi, Misi, RJPP, Dirut 17 Juni 2015

Penugasan Pemerintah : Strategy :
- 35.000 MW Hulu ke Hilir, Akuntabel, Fokus, Cepat
- + 45.000 kms
Kebutuhan dana Rp 1200 T
Pertumbuhan demand
- Penjualan naik 16.200 GWh/thn,
- Pelanggan baru 2,3 jt/thn
- RE dari 84% menjadi 97%.
Operasi :
- Kecukupan & Keandalan
- Kecepatan pelayanan
- Pengembangan daerah
Konstruksi :
- Perijinan dan pertanahan
- Keakuratan FS, Disain
- Pengawasan konstruksi
- Kecepatan pembangunan
Tantangan daerah
Dasar pikir Struktur Organisasi
- Mampu melaksanakan proyek 35.000 MW
- 1.922.570 km² daratan - Mampu mengelola pertumbuhan kelistrikan seluruh Indonesia
- 2.342 pulau berpenghuni - Mampu memberdayakan local resources
Keuangan : - Cepat dalam mengambil keputusan
- Akuntabilitas - Akuntabel hulu ke hilir (end to end)
 Review Organisasi PLN
Sesuai Kepdir (Sirkuler) No. 001/DIR/2015 Tgl 6 Januari 2015
Tentang Pembagian Sementara Tugas dan Wewenang Anggota Direksi PLN
DIREKTUR
UTAMA
Sofyan Basir
SATUAN PENGAWAS
INTERN

Regional
DIREKTUR SEKRETARIAT
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR PERUSAHAAN
(NIAGA, MANAJEMEN DIREKTUR
(PERENCANAAN & (PENGADAAN & (KONSTRUKSI & (OPERASI JAWA (OPERASI LUAR (SDM & UMUM)
RISIKO & (KEUANGAN)
PEMBINAAN AFILIASI) ENERGI PRIMER) EBT) BALI) JAWA BALI) KEPATUHAN) Sofyan Basir
Sarwono Sudarto
Murtaqi Syamsuddin Amin Subekti Nasri Sebayang Supangkat Iwan S Amir Rosidin Nicke Widyawati (dirangkap) SATUAN
PELAYANAN HUKUM
KORPORAT

DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI SATUAN

DIVISI
PERENCANAAN PENGADAAN KONSTRUKSI PEMBANGKITAN PEMBANGKITAN PENGEMBANGAN KEUANGAN PENGENDALIAN
NIAGA
KORPORAT STRATEGIS PEMBANGKIT JAWA-BALI INDONESIA TIMUR ORGANISASI KORPORAT KINERJA KORPORAT
DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI
PERENCANAAN PENGADAAN KONSTRUKSI TRANSMISI JAWA- TRANSMISI MANAJEMEN PENGEMBANGAN PERENCANAAN &
SISTEM IPP JARINGAN BALI-SUMATRA INDONESIA TIMUR RISIKO SISTEM SDM PENGENDALIAN
ANGGARAN
DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI
DIVISI PERENCANAAN DIVISI
ADMINISTRASI DISTRIBUSI & DISTRIBUSI & PERTANAHAN DAN PENGEMBANGAN
PENGADAAN BATUBARA DIVISI
KONSTRUKSI PELAYANAN PELAYANAN KELEMBAGAAN SDM & TALENTA
STRATEGIS, ENJINIRING PERBENDAHARAAN
PELANGGAN PELANGGAN
&TEKNOLOGI DIVISI DIVISI
DIVISI JAWA-BALI INDONESIA TIMUR
ENERGI BARU DAN UMUM & DIVISI
DIVISI GAS DAN BBM DIVISI AKUNTANSI, PAJAK
TERBARUKAN MANAJEMEN
BISNIS & TRANSAKSI PEMBANGKITAN & ASURANSI
KANTOR PUSAT
TENAGA LISTRIK DIVISI SUMATERA
SUPPLY CHAIN DIVISI DIVISI
MANAGEMENT DISTRIBUSI & SISTEM INFORMASI
PELAYANAN
PELANGGAN

Kekuatan Organisasi :

UNIT INDUK Direksi 8+1

UNIT INDUK UNIT INDUK UNIT INDUK
PENYALURAN &
PEMBANGKITAN DISTRIBUSI WILAYAH
PENGATUR BEBAN Divisi / Satuan 37

UNIT INDUK UNIT INDUK ANAK USAHA Unit 47

PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT PERUSAHAAN PATUNGAN
 Review organisasi PLN : Beban Operasi tidak merata
• 77% Pendapatan di Jawa Bali (Rp 184T)
Operasi Luar Jawa Bali • 66% Aset di Jawa Bali (Rp 264T)
Pendapatan Rp 53T EPC KIT : 5.214 MW • 74% Pelanggan di Jawa Bali (37 Jt)
Aset Rp 136T
Pelanggan 19,9juta
TRS : 34.611 kms • 90% Luas area di Luar Jawa Bali
GI : 42.706 MVA
Luas 1.775.713m2 • 93% Banyak pulau di Luar Jawa Bali
Pulau 16.333 • 77% Transmisi akan dibangun di Luar
Jawa Bali

NAD

KALTIM

KALBAR SULUTENGGO
MALUKU
BABEL KALSELTENG

S2JB
SULSERABAR
LAMPUNG
JAYA

JABAR JATENG
JATIM
NTB NTT
BALI
Operasi Jawa Bali
Pendapatan Rp 184T EPC KIT : 5.019 MW
Aset Rp 264T TRS : 10.784 kms
Pelanggan 37,1juta GI : 67.883 MVA
Luas 135.218m2
Pulau 1.171
 Review organisasi PLN

• Beban tidak merata :

• 2 Direktorat menangani operasi dengan beban biaya operasi Rp 277T, aset
Rp 660T, pelanggan 57 juta
• 1 Direktorat Konstruksi menangani konstruksi pembangkit 10 GW dan 46.000
kms transmisi
• 1 Direktorat Pengadaan menangani pengadaan CAPEX dan OPEX dengan
nilai > Rp 200 Trilyun
• Direktorat NRK tidak memiliki integrasi yang jelas antar Divisi dibawahnya.
• Direktorat tidak bertanggungjawab pada proses bisnis hulu ke hilir yang tegas
sehingga mengakibatkan adanya silo, lamban dan pertanggungjawaban yang
samar.
• Unit yang berada dibawah BOD mengakibatkan
akuntabilitas pertanggung jawaban tidak berada
pada satu Direktur.
• Masih terdapat tumpang tindih dan ketidakjelasan
fungsi yang memperlambat pekerjaan
SEJARAH ORGANISASI PLN

KONSEP ORGANISASI
FUNGSIONAL DAN REGIONAL
PERNAH DITERAPKAN PLN
Organisasi PLN 2008 : Regional

2 Regional
Organisasi PLN 2010 : Regional

3 Regional

Indonesia
Timur

Indonesia
Barat

Jawa Bali
Organisasi PLN 2012 : Regional

3 Regional
ARAHAN CEO

HULU KE HILIR DAN CEPAT DALAM

MENGAMBIL KEPUTUSAN

STRUCTURE FOLLOW STRATEGY

Arahan CEO PLN tentang Organisasi kedepan
 Structure Follows Strategy
Struktur Organisasi
Strategi Korporat Dengan philosophy tersebut, maka organisasi yang
dirancang adalah organisasi dengan fungsi
operasional dan bisnis yang disesuaikan dengan
- Mampu melaksanakan proyek karakteristik daerahnya.
35.000 MW
- Mampu mengelola Daerah-daerah tertentu dikelola oleh seorang
pertumbuhan kelistrikan seluruh Direktur yang bertanggungjawab mulai dari
Indonesia konstruksi, operasi pembangkit, transmisi dan
- Mampu memberdayakan local distribusi (end to end).
resources Dengan demikian akuntabilitas pengelolaan
- Cepat dalam mengambil kelistrikan daerah ada pada seorang Direktur
keputusan
- Akuntabel hulu ke hilir (end to Dengan mempertimbangkan pembagian beban dan
end) tanggungjawab, maka struktur organisasi PLN
- Bertanggungjawab keseluruhan dirancang berupa :
dalam satu wilayah
- Terdapat fungsi korporasi yang - Direktorat yang bertanggung jawab pada fungsi
mendukung regional korporat dan
- Direktorat yang bertanggungjawab pada fungsi
Bisnis Regional (end to end)
DISAIN ORGANISASI

INTEGRASI FUNGSI KORPORAT

DAN FUNGSI REGIONAL
 Konsep Organisasi : Integrasi Fungsi Korporat dan Fungsi Regional

DIREKTUR
UTAMA
Fungsi Korporat : Support Fungsi Regional : bertanggungjawab secara
keseluruh dalam suatu wilayah
FUNGSI
FUNGSI FUNGSI
PERENCANAAN DIREKTUR
PENGADAAN REGIONAL
KORPORAT (REGIONAL)

FUNGSI FUNGSI FUNGSI

PENGEMBANGAN KONSTRUKSI OPERASI
REGIONAL REGIONAL REGIONAL

FUNGSI FUNGSI OPERASI FUNGSI OPERASI FUMNGSI OPERASI

DIVISI PEMBANGKIT TRANSMISI DISTRIBUSI
PEMBANGUNAN
PENGEMBANGAN (UNIT) (UNIT) (UNIT)
Jalur komando (UNIT)
REGIONAL
Jalur koordinasi

Hulu ke hilir (end to end) konstruksi sampai operasi

ORGANISASI PLN BARU

MENGAKOMODASIKAN
CORPORATE FUNCTION DAN
BISNIS REGIONAL
 PEMBAGIAN FUNGSI ORGANISASI

DIREKTUR
UTAMA
Bertanggung
jawab sebagai Bertanggung jawab mulai dari
fungsi korporasi konstruksi, operasi
dan penunjang pembangkit, transmisi dan
untuk distribusi (end to end).
FUNGSI Dengan demikian akuntabilitas
mendukung FUNGSI
BISNIS pengelolaan kelistrikan daerah
operasional KORPORAT
REGIONAL ada pada seorang Direktur
seluruh regional

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT

BISNIS DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT HUMAN BISNIS
DIREKTORAT REGIONAL BISNIS REGIONAL DIREKTORAT BISNIS BISNIS
PERENCANAAN PENGADAAN CAPITAL DIREKTORAT BISNIS REGIONAL JAWA BISNIS REGIONAL REGIONAL
KORPORAT KORPORAT MANAGE REGIONAL JAWA JAWA BAGIAN REGIONAL SULAWESI MALUKU
MENT KEUANGAN SUMATERA BAGIAN BAGIAN TIMUR DAN KALIMANTAN NUSA PAPUA
BARAT TENGAH- BALI TENGGARA
 Peraturan Direksi No. 0015.P/DIR/2015
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSI KORPORAT tgl 18 Agustus 2015
 Peraturan Direksi No. 0015.P/DIR/2015
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSI BISNIS REGIONAL tgl 18 Agustus 2015
 Peraturan Direksi No. 0015.P/DIR/2015
Organisasi PLN tgl 18 Agustus 2015

DIREKTUR
UTAMA
BOARD OF DIRECTORS
SATUAN
PENGAWASAN
INTERN

SATUAN HUKUM
KORPORAT
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR BISNIS BISNIS BISNIS DIREKTUR BISNIS BISNIS
SATUAN PERENCANAAN PENGADAAN HUMAN KEUANGAN BISNIS REGIONAL REGIONAL REGIONAL BISNIS REGIONAL REGIONAL
PENGENDALIAN
KINERJA
KORPORAT CAPITAL REGIONAL JAWA BAGIAN JAWA BAGIAN JAWA BAGIAN REGIONAL SULAWESI & MALUKU &
KORPORAT MANAGEMENT SUMATRA BARAT TENGAH TIMUR & BALI KALIMANTAN NUSA PAPUA
TENGGARA
SEKRETARIAT
PERUSAHAAN

DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI

SATUAN DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI
DIVISI PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
KOMUNIKASI PERENCANAAN PERIJINAN & PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
KEUANGAN REGIONAL REGIONAL REGIONAL REGIONAL REGIONAL
KORPORAT SISTIM PERTANAHAN ORGANISASI REGIONAL JBB REGIONAL JBT
SUMATRA JBTB KALIMANTAN SUL & NT MAL & PA
DIVISI HUMAN DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI
DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI
CAPITAL DIVISI KONSTRUKSI KONSTRUKSI KONSTRUKSI KONSTRUKSI KONSTRUKSI
PERENCANAAN PENGADAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI
MANAGEMENT ANGGARAN REGIONAL REGIONAL REGIONAL REGIONAL REGIONAL
KORPORAT STRATEGIS REGIONAL JBB REGIONAL JBT
SYSTEM SUMATRA JBTB KALIMANTAN SUL & NT MAL & PA

DIVISI ENERGI DIVISI SUPPLY DIVISI DIVISI OPERASI DIVISI OPERASI DIVISI OPERASI DIVISI OPERASI DIVISI OPERASI
SATUAN DIVISI DIVISI OPERASI DIVISI OPERASI
BARU & CHAIN PENGEMBANGAN REGIONAL REGIONAL REGIONAL REGIONAL REGIONAL
PENGADAAN IPP TREASURY REGIONAL JBB REGIONAL JBT
TERBARUKAN MANAGEMENT TALENTA SUMATRA JBTB KALIMANTAN SUL & NT MAL & PA

DIVISI
DIVISI
SATUAN ENJINIRING & DIVISI
ADMINISTRASI DIVISI UMUM
BATUBARA PERENCANAAN AKUNTANSI
KONSTRUKSI
PENGADAAN UIP I UIP IV UIP VI UIP VII UIP IX UIP XI UIP XIV
DIVISI DIVISI
SATUAN GAS & TRANSAKSI KESELAMATAN DIVISI UIP II UIP V UIP XVI UIP VIII UIP X UIP XII UIP XV
BBM TENAGA DAN NIAGA
LISTRIK & KESEHATAN TRANSMISI PEMBANGKIT TRANSMISI WIL WIL MALUKU
KERJA, DIVISI UIP III UIP XIII
KEMITRAAN JBB TJB JBTB KALBAR MALUKU UTARA
BISNIS KEAMANAN & SISTEM DAN
LINGKUNGAN TEKNOLOGI PEMBANGKIT TRANSMISI WIL WIL WIL PAPUA
DIVISI DISJAYA DISJATIM
INFORMASI SUMBAGUT JBT KALSELTENG SULUTENGGO PAPUA BARAT
MANAJEMEN
RESIKO & PEMBANGKIT WIL WIL
DISBANTEN DISJABAR DISBALI
KEPATUHAN SUMBAGSEL KALTIMRA SULSELRABAR
P3B DIS WIL
SUMATRA DISJATENG
LAMPUNG NTB
PUSAT PUSAT WIL WIL
PENGATUR PUSLITBANG PUSDIKLAT
MANAJEMEN ACEH NTT
BEBAN KONSTRUKSI WIL
PUSENLIS SUMUT
PUSHARLIS
WIL
PUSAT RIAU & KEPRI
SERTIFIKASI
WIL
SUMBAR
WIL SUMSEL
JAMBI
BENGKULU
WIL
BABEL

UNIT
 Beban Operasi 7 Direktorat Bisnis Regional
Pembagian Beban Operasi
dan Pelayanan Pelanggan

Pendapatan Rp 80,T Pendapatan Rp 16T Pendapatan Rp 20.4T

Aset Rp 76T Aset Rp 23T Aset Rp 30,9T
Pelanggan 11,0juta Pelanggan 2,9juta Pelanggan 4,9 juta
NAD Luas 255,812m2 Pendapatan Rp 6.7 T
Luas 480.793m2 Luas 544.150m2
Pulau 4.556 Aset Rp 5,9 T
Pulau 5.277 Pulau 1.061
Pelanggan 0,862juta
Luas 494,956m2
1 5 KALTIM 6 Pulau 5.439

KALBAR SULUTENGGO 7
MALUKU
BABEL KALSELTENG

S2JB
SULSERABAR

LAMPUNG
JAYA

JABAR JATENG
JATIM
NTB NTT

BALI

2 3 4
Pendapatan Rp 71T Pendapatan Rp 86T Pendapatan Rp 42T
Aset Rp 107T Aset Rp 102T Aset Rp 55T
Pelanggan 6,11juta Pelanggan 20,4juta Pelanggan 10.591juta
Luas 10.327m2 Luas 71.3121m2 Luas 53.580m2
Pulau 349 Pulau 450 Pulau 372
 Beban Konstruksi 7 Direktorat Bisnis Regional
Pembagian Beban EPC
Pembangkit dan Transmisi

EPC KIT : 916 MW EPC KIT : 2.022 MW

EPC KIT : 1.108 MW
TRS : 7.883 kms TRS : 4.986 kms
TRS :18.504 kms
GI : 3.920 MVA GI : 4.150 MVA
NAD GI : 32.406 MVA EPC KIT : 1.158 MW
(UIP IX & X) (UIP XI, XII & XIII
(UIP I, II & III) TRS : 3.238 kms
GI : 2.240 MVA
1 5 6 (UIP XIV, XV)
KALTIM

7
KALBAR SULUTENGGO
MALUKU
BABEL KALSELTENG

S2JB
SULSERABAR

LAMPUNG
JAYA

JABAR JATENG
JATIM
NTB NTT

BALI
2 3 4

EPC KIT : 1.540 MW EPC KIT : 2.329 MW EPC KIT : 1.150 MW

TRS :3.168 kms TRS :5.309 kms TRS : 2.307 kms
GI : 43.641 MVA GI : 10.824 MVA GI : 13.418 MVA
(UIP IV, V) (UIP VI & XVI) (UIP VII & VIII)
RANGKAP JABATAN DIREKSI

PENGATURAN SEMENTARA
UNTUK MEMPERCEPAT JALANNYA
ORGANISASI BARU
 RANGKAP JABATAN DIREKSI PADA ORGANISASI
Keputusan Direksi Sirkuler No. 062/DIR/2015
PT PLN (PERSERO) tgl 19 Agustus 2015

DIREKTUR BOARD OF DIRECTORS

UTAMA
SATUAN PENGAWASAN INTERN
(Sofyan Basir)
SATUAN
HUKUM KORPORAT
SATUAN
PENGENDALIAN KINERJA KORPORAT

SEKRETARIAT PERUSAHAAN

SATUAN
KOMUNIKASI KORPORAT

DIREKTUR DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR BISNIS BISNIS DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
DIREKTUR BISNIS REGIONAL BISNIS BISNIS BISNIS
PERENCANAAN PENGADAAN HUMAN KEUANGAN BISNIS REGIONAL JAWA REGIONAL REGIONAL REGIONAL
KORPORAT REGIONAL JAWA REGIONAL
CAPITAL JAWA BAGIAN KALIMANTAN SULAWESI MALUKU
MANAGEMENT SUMATERA BAGIAN TENGAH BAGIAN NUSA PAPUA
BARAT TIMUR DAN TENGGARA
(Murtaqi S) (Nicke W) (Sarwono S) (Sarwono S) (Amir R) BALI
(Nasri S) (S Iwan S) (Nicke W) (Nasri S) (Amin S) (Amin S)
-

DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI
UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT

SATUAN SATUAN SATUAN PUSAT

PENGADAAN IPP BATUBARA GAS & BBM PENGATUR BEBAN

DIREKTUR PEMBINA DIREKTUR PEMBINA DIREKTUR PEMBINA DIREKTUR PEMBINA

S Iwan S Amir R Amin S Murtaqi S
TANGGAL EFEKTIF ORGANISASI
BARU

KEWENANGAN DIREKSI SESUAI

ORGANISASI BARU
BERJALAN BERTAHAP DENGAN
PENGATURAN YANG BAIK
 TANGGAL EFEKTIF ORGANISASI BARU
Nota Dinas : 00058/SDM.01.03/DIRUT/2015

Organisasi PLN Pusat Baru akan berjalan mulai Tanggal 1

September 2015

Mulai tanggal tersebut Satuan, Sekper, Divisi bertanggungjawab

kepada Direktur sesuai pengaturan organisasi baru

Mulai tanggal tersebut Unit PLN bertanggungjawab kepada

Direktur sesuai pengaturan organisasi baru

Secara bertahap kelengkapan organisasi baru, khususnya SDM

dan Sarana Prasarana akan dipenuhi

Proses migrasi dilaksanakan secara bertahap dan lembut

(smooth)
PENGATURAN DIVISI DAN BIDANG
PADA MASA TRANSISI

PENGATURAN PADA MASA

TRANSISI SAMPAI ORGANISASI
BARU EFEKTIF
PENGATURAN PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PADA MASA TRANSISI
UNTUK JABATAN MANAJEMEN ATAS PADA KANTOR PUSAT
Bertanggung jawab kepada
No Divisi/ Satuan Catatan
Organisasi Lama Organisasi Baru
1 KDIV SIS DIRREN DIRREN
2 KDIV RKO DIRREN DIRREN
3 KDIV RET DIRREN DIRREN
4 KDIV BTL DIRREN DIRREN
5 KDIV DAS DIRDAN DIRDAN
Divisi IPP menadi Satuan dibawah BOD
BOD
6 KDIV IPP DIRDAN dengan pembina harian dibawah
Pembina DIRREG-JBT
DIR REG-JBT
Divisi BAT menadi Satuan dibawah BOD
BOD
7 KDIV BAT DIRDAN dengan pembina harian dibawah
Pembina DIRREG-SUM
DIR REG-SUM
Divisi GBM menadi Satuan dibawah BOD
BOD
8 KDIV GBM DIRDAN dengan pembina harian dibawah
Pembina DIRREG-SNT
DIR REG-SNT
9 KDIV SCM DIRDAN DIRDAN
DIRREG-SUM
DIRREG-JBB
Divisi Konstruksi Pembangkit membagi
DIRREG-JBT
pekerjaan, dokumentasi, dan
10 KDIV KON-KIT DIRKON DIRREG-JBTB
tanggungjawab kepada Direktorat
DIRREG-KAL
Regional yang baru
DIRREG-SNT
DIRREG-MP
DIRREG-SUM
DIRREG-JBB
Divisi Konstruksi Jaringan membagi
DIRREG-JBT
pekerjaan, dokumentasi, dan
11 KDIV KON-JAR DIRKON DIRREG-JBTB
tanggungjawab kepada Direktorat
DIRREG-KAL
Regional yang baru
DIRREG-SNT
DIRREG-MP
12 KDIV AKO DIRKON DIRDAN
13 KDIV EBT DIRKON DIR REN
DIRREG-JBB Divisi Pembangkitan Jawa Bali membagi
14 KDIV KIT-JB DIR OP-JBS DIRREG-JBT pekerjaan, dokumentasi, dan
DIRREG-JBTB tanggungjawab kepada Direktorat
15 KDIV KIT-SUM DIR OP-JBS DIRREG-SUM
DIRREG-SUM Divisi Transmisi Jawa Bali Sumatera
DIRREG-JBB membagi pekerjaan, dokumentasi, dan
16 KDIV TRS-JBS DIR OP-JBS
DIRREG-JBT tanggungjawab kepada Direktorat
DIRREG-JBTB Regional yang baru
PENGATURAN PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PADA MASA TRANSISI
UNTUK JABATAN MANAJEMEN ATAS PADA KANTOR PUSAT
Bertanggung jawab kepada
No Divisi/ Satuan Catatan
Organisasi Lama Organisasi Baru
DIRREG-JBB Divisi Distribusi Jawa Bali membagi
17 KDIV DIS-JB DIR OP-JBS DIRREG-JBT pekerjaan, dokumentasi, dan
DIRREG-JBTB tanggungjawab kepada Direktorat
18 KDIV DIS-SUM DIR OP-JBS DIRREG-SUM
DIRREG-KAL Divisi Pembangkitan Indonesia Timur
19 KDIV KIT-IT DIR OP-IT DIRREG-SNT membagi pekerjaan, dokumentasi, dan
DIRREG-MP tanggungjawab kepada Direktorat
DIRREG-KAL Divisi Transmisi Indonesia Timur
20 KDIV TRS-IT DIR OP-IT DIRREG-SNT membagi pekerjaan, dokumentasi, dan
DIRREG-MP tanggungjawab kepada Direktorat
DIRREG-KAL Divisi Distribusi Indonesia Timur
21 KDIV DIS-IT DIR OP-IT DIRREG-SNT membagi pekerjaan, dokumentasi, dan
DIRREG-MP tanggungjawab kepada Direktorat
22 KDIV AGA DIR RNK DIRKEU
23 KDIV MRO DIR RNK DIRREN
24 KDIV PNK DIR RNK DIRDAN
25 KDIV ORG DIR SDM DIRHCM
26 KDIV SDM DIR SDM DIRHCM
27 KDIV TLN DIR SDM DIRHCM
28 KDIV MUM DIR SDM DIRHCM
29 KDIV KEU DIR KEU DIR KEU
30 KDIV ANG DIR KEU DIR KEU
31 KDIV BDH DIR KEU DIR KEU
32 KDIV AKT DIR KEU DIR KEU
33 KDIV SIM DIR KEU DIR KEU
34 SETPER DIREKSI DIRUT
35 KSPKK DIREKSI DIRUT
36 KSPI DIRUT DIRUT
PROSES BISNIS ORGANISASI BARU

INTEGRASI INVESTASI DAN

OPERASI
PROSES BISNIS KONSTRUKSI ORGANISASI BARU
Level 0 (Direktorat)
PROSES BISNIS KONSTRUKSI ORGANISASI BARU
Level 1 (Divisi / Satuan / Unit)
PROSES BISNIS KONSTRUKSI ORGANISASI BARU
PROSES BISNIS KONSTRUKSI ORGANISASI BARU
PROSES BISNIS KONSTRUKSI ORGANISASI BARU
PROSES MIGRASI ORGANISASI
KANTOR PUSAT

BEDOL DIVISI DAN MIGRASI KE

DIVISI BARU
MIGRASI ORGANISASI LAMA KE BARU

1. Skema Migrasi Divisi yang tidak berubah :

Bedol Divisi, seluruh pegawai pada Divisi
lama pindah ke Divisi baru
2. Kepala Divisi langsung bertanggungjawab
kepada Direktur diatasnya
3. Divisi yang berubah (konstruksi dan operasi)
dipecah dan disebar diorganisasi baru
 MIGRASI DIREKTORAT PERENCANAAN KORPORAT
Organisasi Saat Ini Organisasi Baru

1. Skema Migrasi Direktorat Perencanaan :

Bedol Divisi, seluruh pegawai pada Divisi
lama pindah ke Divisi baru
2. Kepala Divisi langsung bertanggungjawab
kepada Direktur Perencanaan Korporat
 MIGRASI DIREKTORAT PENGADAAN
Organisasi Saat Ini Organisasi Baru

1. Skema Migrasi Direktorat Pengadaan : Bedol Divisi, seluruh

pegawai pada Divisi lama pindah ke Divisi baru
2. Kepala Divisi langsung bertanggungjawab kepada Direktur
Pengadaan Korporat
3. Divisi Pengadaan IPP, Batubara dan Gas & BBM menjadi Satuan
dan berada dibawah pembinaan Direktur Pengadaan
 MIGRASI DIREKTORAT HCM DAN KEUANGAN
Organisasi Saat Ini Organisasi Baru

1. Skema Migrasi Direktorat HCM dan Keuangan : Bedol Divisi, seluruh pegawai
pada Divisi lama pindah ke Divisi baru
2. Divisi Umum dipecah menjadi dua Divisi yaitu Divisi Umum dan Divisi HSSE
3. Kepala Divisi langsung bertanggungjawab kepada Direktur HCM dan
Keuangan
 MIGRASI DIVISI KONSTRUKSI DAN DIVISI OPERASI

Organisasi Saat Ini Organisasi Baru

Konsep migrasi :
1. Divisi Konstruksi dan Operasi mengalami migrasi dengan perubahan struktur dan nama Divisi seperti skema diatas.
2. Divisi selain Divisi Konstruksi dan Operasi mengalami migrasi dengan konsep “bedol divisi” tanpa merubah
struktur dan nama Divisi. Misal Divisi Pengadaan GBM berubah menjadi Satuan Pengadaan GBM.
RE ORGANISASI UNIT PLN

INTEGRASI MENYELURUH
 Perubahan Organisasi Unit Induk
Didalam evaluasi terhadap organisasi saat ini ditemui bahwa terdapat peluang untuk
meningkatkan kinerja operasi melalui restrukturisasi (pembentukan atau pemecahan)
organisasi operasi yang ada, khususnya organisasi unit induk di Jawa. Restrukturisasi ini
meliputi :

Restrukturisasi Unit P3B JB menjadi :

• Unit Transmisi Jawa Bagian Barat yang mengelola asset transmisi di Jawa bagian Barat;
• Unit Transmisi Jawa Bagian Tengah yang mengelola asset transmisi di Jawa bagian
Tengah
• Unit Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali yang mengelola asset transmisi di Jawa
Bagian Timur dan Bali;
• Unit Pusat Pengatur Beban yang mengelola operasi transmisi di seluruh Jawa Bali

Restrukturisasi Unit UPJB : Unit UPJB direstrukturisasi dan diserahkan pengelolaannya ke

Anak Perusahaan (IP dan/atau PJB),

Restrukturisasi Distribusi Jakarta Raya Tangerang dan Distribusi Jawa Barat Banten melalui
pembentukan Unit Baru Distribusi Banten

Perubahan nama Jasa Manajemen Konstruksi menjadi Pusat Manajemen Konstruksi dan
Nama Jasa Sertifikasi menjadi Pusat Sertifikasi
 Terima Kasih
Divisi Pengembangan Organisasi
Agustus 2015