Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan semakin meningkatnya usia seseorang, maka akan

terjadi perubahan-perubahan pada tubuh manusia. Perubahan-perubahan

tersebut terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan

jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem

muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan

timbulnya beberapa golongan rematik (Fitriani, 2011).

Artritis Rheumatoid merupakan suatu penyakit yang tersebar luas serta

melibatkan semua kelompok, ras dan etnik di dunia. Penyakit ini merupakan

suatu penyakit autoimun (penurunan daya tahan tubuh) yang ditandai dengan

infeksi membran otot yang walaupun terutama mengenai jaringan persendian,

seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya. Sebagian besar penderita

menunjukkan gejala penyakit kronik yang hilang timbul, yang jika tidak di

obati akan menyebabkan terjadinya kerusakan persendian dan deformitas

(kelainan bentuk) sendi yang progesif (memburuk) yang menyebabkan

hilangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal bahkan kematian dini.

Walaupun faktor genetik, hormon sex, infeksi dan umur telah diketahui

berpengaruh kuat dalam menentukan pola perbandingan penyakit ini namun

hingga kini penyebab Artritis Rheumatoid yang sebenarnya tetap belum dapat

diketahui dengan pasti (Syahrul, 2007).

1
2

Menurut World Health Organisation (WHO, 2016) 335 juta penduduk

di dunia yang mengalami Rheumatoid Arthritis. Prevalensi Rematik tahun

2004 di Indonesia mencapai 2 juta jiwa, dengan angka perbandingan pasien

wanita tiga kali lipatnya dari laki-laki. Di Indonesia jumlah penderita

Rheumatoid Arthritis pada tahun 2011 diperkirakan prevalensinya mencapai

29,35%, pada tahun 2012 prevalensinya sebanyak 39,47%, dan tahun 2013

prevalensinya sebanyak 45,59% dan pada tahun 2014 sebanyak 24,7%.

Prevalensi Rheumatoid Arthritis pada tahun 2013, di Aceh sebanyak 13,3%,

Bengkulu 11,9%, Jawa Barat 7,3%, Kalimantan Timur 7,3%, dan prevalensi

Rheumatoid Arthritis di Kalimantan Selatan pada tahun 2018 sebanyak

25,8%. Hal ini menunjukan bahwa kasus Rheumatoid Arthritis di Kalimantan

Selatan lebih tinggi dari angka rata-rata nasional dan lebih cenderung

meningkat sejalan dengan usia (Kemenkes RI, 2018). Kasus Rheumatoid

Arthritis tertinggi di kota Banjarmasin yaitu di wilayah kerja Puskesmas

Banjarmasin Indah pada tahun 2019 dari bulan Januari sampai bulan

September tercatat 130 orang penderita Rheumatoid Arthritis.

Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit yang menyerang sendi, dan

dapat menyerang siapa saja yang rentan terkena penyakit Rheumatoid

Arthritis. Oleh karena itu, perlu kiranya mendapatkan perhatian yang serius

karena penyakit ini merupakan penyakit persendian sehingga akan

mengganggu aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Rheumatoid

Arthritis paling banyak ditemui dan biasanya dari faktor, genetik, jenis

kelamin, infeksi, berat badan/obesitas, usia, selain ini faktor lain yang
3

mempengaruhi terhadap penyakit Rheumatoid Arthritis adalah tingkat

pengetahuan penyakit Rheumatoid Arthritis sendiri memang masih sangat

kurang, baik pada masyarakat awam maupun kalangan medis (Mansjoer,

2011).

Pengetahuan merupakan pedoman bagi individu, keluarga dan

masyarakat untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan tingkat

pengetahuannya. Kurangnya pengetahuan tentang Rheumatoid Arthritis dapat

mempengaruhi Rheumatoid Arthritis berulang dan berlangsung lama. Dari

pengalaman dan penelitian ternyata praktek yang di dasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan

(Notoatmojo, 2003, : 121).

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Rheumatoid Arthritis adalah

penyakit yang biasa terjadi pada lansia dapat berulang sehingga membutuhkan

rawat jalan yang rutin. Pusat pelayanan kesehatan yang menjadi rujukan

pertama untuk rawat jalan adalah puskesmas. Data di Kalimantan Selatan

menunjukan puskesmas Banjarmasin Indah memiliki angka kejadian yang

tinggi terhadap Rheumatoid Arthritis. Hasil dari studi pendahuluan yang

dilakukan oleh peneliti pada hari rabu 9 Oktober 2019, yang dilakukan di

puskesmas Banjarmasin Indah, peneliti memperoleh data penderita

Rheumatoid Athritis bulan Juli sampai September 2019, dari rentang umur 20

sampai 70 tahun sebanyak 100 orang. Hasil wawancara terhadap sepuluh

penderita Rheumatoid Arthritis di puskesmas Banjarmasin Indah pada hari

Jum’at 11 Oktober 2019, semua penderita yang diwawancara mengatakan


4

nyeri datang setelah duduk dan berdiri dalam waktu lama dan nyeri terasa

pada bagian lutut dan pinggang sehingga aktivitas mereka terganggu. Pada

saat wawancara 4 orang (40%) mengatakan mengetahui tentang penyakit

Rheumatoid Arthritis dan penatalaksanaannya seperti olahraga, istirahat pada

saat terasa nyeri dan pegal, istirahat yang tidak berlebihan karena bisa

menyebabkan kekakuan pada sendi, latihan gerak untuk meningkatkan

kekuatan otot, jalan kaki, senam berenang atau bersepeda dan mengonsumsi

obat sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan serta menghindari makanan yang

dapat memperparah Rheumatoid Arthritis, dan 6 orang (60%) mengatakan

mengetahui tentang penyakit Rheumatoid Arthritis tetapi tidak mengetahui

tentang penatalaksanaannya.

Berdasarkan fenomena yang didapatkan oleh peneliti dalam hasil studi

pendahuluan, maka peneliti tertarik untuk melakukan studi mengenai

Gambaran tingkat pengetahuan penderita Rheumatoid Artritis tentang

penatalaksanaannya di Puskesmas Banjarmasin Indah Tahun 2020.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana tingkat

pengetahuan penderita tentang penatalaksanaan Rheumatoid Arthritis di

wilayah kerja puskesmas Banjarmasin Indah


5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat

pengetahuan penderita tentang penatalaksanaan Rheumatoid Arthritis

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran ilmiah

dalam ilmu keperawatan komunitas dalam penatalaksanaan penyakit

Rheumatiod Arthritis

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penderita

Diharapkan penderita lebih memahami dan meningkatkan

pengetahuannya baik melalui tenaga kesehatan maupun media cetak

dan elektronik khususnya tentang penatalaksanaan Rheumatoid

Arthritis

b. Bagi Puskesmas Banjarmasin Indah

Hasil penelitian ini dapat sebagai indikator dan referensi untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan dan pertimbangan dalam

memberikan perawatan bagi pasien Rheumatoid Arthritis

c. Bagi Institusi Kesehatan / STIKES Suaka Insan

Dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber

referensi bagi pendidikan dan mempermudah memberikan informasi


6

tentang gambaran tingkat pengetahuan penderita tentang

penatalaksanaan Rheumatoid Arthritis

d. Bagi Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini bisa digunakan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan, memberikan informasi, dan

praktek penelitian.

e. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data rujukan bagi

penelitian yang akan datang sehubungan dengan kejadian

Rheumatoid Arthritis, yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan

dan perawatan pada penyakit Rheumatoid Arthritis.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tingkat pengetahuan tentang penatalaksanaan Rheumatoid

Arthritis telah banyak diteliti sebelumnya, namun sejauh penelusuran yang

peneliti lakukan selama ini, belum ada penelitian tentang gambaran tingkat

pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan Rheumatoid Arthritis di

puskesmas Banjarmasin Indah. Adapun penelitian yang pernah dilakukan

berkaitan dengan Rheumatoid Arthritis adalah:


7

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

No Judul Persamaan Penelitian Perbedaan Penelitian

Penelitian

1 Fajar Susanti, 1. Sama-sama meneliti 1. Tempat penelitian peneliti

Jamiatun, Elis tingkat pengetahuan terdahulu di RW 01

Nur Indah Sari. 2. Sama-sama Kelurahan Pinang Ranti,

(2016). menggunakan jenis Jakarta Timur. Sedangkan

Gambaran penelitian kuantitatif peneliti melakukan

Tingkat dengan rancangan penelitian di wilayah kerja

Pengetahuan penelitian deskriptif Puskesmas Banjarmasin

Lansia Tentang 3. Sama-sama Indah

Rheumatoid menggunakan 2. Peneliti terdahulu meneliti

Arthritis Di RW instrumen kuesioner tingkat pengetahuan lansia

01 Kelurahan dalam penelitian tentang penyakit

Pinang Rati Rheumatoid Arthritis,

Jakarta Timur sedangkan peneliti

meneliti tingkat

pengetahuan penderita

tentang penatalaksanaan

Rheumatoid Arthritis

3. Subjek penelitian peneliti

terdahulu adalah lansia


8

diatas 60 tahun dengan

Rheumatoid Arthritis,

sedangkan subjek

penelitian peneliti adalah

semua penderita

Rheumatoid Arthritis

4. Populasi pada penelitian

peneliti terdahulu 250

orang dan sampel 169

orang sedangkan populasi

penelitian peneliti 100

orang dan sampel 30

orang

2 Nursyamsi 1. Sama-sama meneliti 1 Tempat penelitian peneliti

Norma Lalla. tentang tingkat terdahulu di Puskesmas

(2016). pengetahuan Tamalanrea Jaya, Kota

Tingkat 2. Sama-sama Makasar. Sedangkan

Pengetahuan menggunakan jenis peneliti melakukan

Tentang penelitian kuantitatif penelitian di wilayah kerja

Penyakit dengan rancangan Puskesmas Banjarmasin

Arthritis penelitian deskriptif Indah

Rheumatoid Di 3. Sama-sama 2 Subjek penelitian peneliti


9

Tinjau Dari menggunakan terdahulu adalah Lansia

Karakteristik kuesioner dalam penderita Rheumatoid

Lansia Di penelitian Arthritis. Sedangkan

Puskesmas subjek penelitian peneliti

Tamalanrea Jaya adalah semua penderita

Kota Makasar Rheumatoid Arthritis

3 Peneliti terdahulu meneliti

tentang tingkat

pengetahuan tentang

penyakit Rheumatoid

Arthritis. Sedangkan

peneliti meneliti tentang

tingkat pengetahuan

tentang penatalaksanaan

Rheumatoid Arthritis

4 Populasi peneliti terdahulu

adalah 30 orang dan

sampel 30 orang.

Sedangkan populasi

penelitian peneliti adalah

100 orang dan sampel 30

orang
10

3 Erwin 1. Sama-sama meneliti 1. Tempat penelitian peneliti

Yektiningsih, tingkat pengetahuan terdahulu di Puskesmas

Siti 2. Sama-sama Gurah, Kecamatan Gurah,

Nurkhalimah. mengunakan jenis Kabupaten Kediri.

(2014). penelitian kuantitatif Sedangkan tempat

Pengetahuan dengan rancangan penelitian peneliti di

Keluarga penelitian deskriptif wilayah kerja Puskesmas

Tentang 3. Sama-sama Banjarmasin Indah

Perawatan menggunakan 2. Subjek penelitian peneliti

Penyakit kuesioner dalam terdahulu adalah seluruh

Rheumatoid penelitian keluarga yang mempunyai

Arthritis Pada lansia dengan Rheumatoid

Lansia Arthritis

3. Populasi peneliti terdahulu

sebanyak 134 orang dan

sampel 57 orang.

Sedangkan populasi

peneliti sebanyak 100

orang dan sampel 30

orang

Anda mungkin juga menyukai