Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lia Betha Wijayanti

Nim : G701 17 045


Kelas : B klinik

Judul artikel “Pentingnya sterilisasi bagi keselamatan


pasien”
Sterilisasi adalah proses yang bertujuan untuk menghilangkan semua jenis
organisme hidup, nah dalam hal ini bisaberarti untuk menghilangkan
mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang ada pada
suatu benda. Dalam proses Sterilisasi desain untuk bisa membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme yang fungsinya untuk menjaga kebersihan
suatu benda atau objek yang akan di pakai oleh manusia.

Tujuan Sterilisasi adalah :


1. Menjaga kebersihan, merawat alat kedokteran untuk siap pakai.
2. Mencegah suatu peralatan cepat rusak(alat laboratorium, alat masak, alat kedokteran).
3. Mencegah adanya infeksi terhadap bakteri berbahaya.
4. Menjamin kebersihan alat suastu alat.
5. Sebagai jaminan suatu produk sudah steril dan aman digunakan oleh suatu konsumen.
Proses Sterilisasi dalam kehidupan sehari – hari
Tidak hanya untuk peralatan medis atau laboratorium saja, tapi Sterilisasi sering kita lakukan hampir
setiap hari, inti dari sterilisais adalah proses menghilangkannya bakteri dan partikel - partikel lainnya yang
membahayakan dari suatu benda atau objek.

1. Mandi : saat mandi kita menggunakan sabun untuk membersihkan kotoran karean dalam sabun
terdapat Triclosan yaitu antiseptik untuk membunuh kuman.
2. Obat Kumur (berkumur) : Proses berkumur menghilangkan sisa makanan dan bakteri yang masih
tersisa dari proses sikat gigi, pada obat kumur ada zat yang mempunyai fungsi sebagai antimikroba
dengan spektrum luas sehingga bisa melawan berbagai macam bakteri , fungsi lainnya untuk melawan,
menekan pertumbuhan bakteri pada mulut.
3. Mencuci tangan dengan Handsanitaizer : Pada Handsanitaizer mengandung bahan- bahan untuk
membunuh / mencegah pertumbuha jasad renik pada jaringan hidup .
4. Merebus botol susu bayi : Proses ini untuk membunuh spora-spora maupun sel-sel vegetative yang
tumbuh di dalam botol susu.
5. Mengepel lantai : Pada pembersih lantai yang kita pakai terdapat bahan kimia yang bisa membunuh
sel-sel vegetatif dan jasad renik, biasanya digunakan pada obyek yang tidak hidup.

Contoh usaha sterilisasi yaitu dengan menggunakan antiseptic, pada keadaan


kulit luka atau setelah melakukan aktivitas. Antiseptik merupakan zat kimia yang
dapat menghambat atau memperlambat pertumbuhan kuman. Produk antiseptik
sering digunakan ketika terjadi luka, atau sebelum memulai prosedur medis
tertentu dengan tujuan untuk mencegah infeksi.
Usaha untuk sterilisasi dirumah, bisa juga dengan membersihkan peralatan
dengan disinfektan, dengan mengepel rumah atau pun mencuci piring.
Dengan menggunakan produk yang mengandung antibakteri atau antivirus
maupun pembunuh kuman.

Kebersihan merupakan salah satu tanda dari keadaan hygiene yang baik yaitu bebas dari kotoran,
termasuk diantaranya debu, sampah dan bau. Lingkungan yang nyaman secara tidak langsung akan
mempercepat kesembuhan, memudahkan perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan
kepada pasien. Mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi silang. Menumbuhkan kepercayaan dan
kesan baik kepada pasien dan keluarganya maupun masyarakat terhadap rumah sakit.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang kebersihan


Peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomor 7 tahun 2019 tentang
kesehatan lingkungan rumah sakit ditetapkan menteri kesehatan RI Nila Faried
Moeloek pada tanggal 19 februari 2019. Permenkes 7 tahun 2019 tentang
kesehatan lingkungan rumah sakit diundangkan dalam berita negara republic
Indonesia tahun 2019 nomor 296 dijakarta pada tanggal 18 maret 2019 oleh
Widodo Ekatjahjana, Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan
Kemenkumham RI dan mulai diberlakukan..

Jadi kebersihan atau sterilisasi merupakan factor utama untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan peralatan yang digunakan dalam sehari-hari, penyakit
akan enggan muncul.

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

Dampak yang akan timbul jika personal hygiene kurang adalah


(Wartonah,2003) :

1. Dampak fisik, yaitu gangguan fisik yang sering terjadi karena adanya
gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, adalah
gangguan yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga
dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial, yaitu masalah-masalah social yang
berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi social.

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum.
Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara mengelap jendela dan perabot rumah tangga,
menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu
gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah.

Cara-cara untuk menjaga kebersihan lingkungan:

1. Sampah sebaiknya di buang ke tong sampah.


2. Membersihkan selokan dari sampah-sampah.
3. Melakukan kegiatan kerja bakti.
4. Menyediakan tong sampah yang terbagi atas sampah organik dan
non organik.
5. Tanam tanaman agar udara tetap segar dan bersih.
6. Kurangi pencemaran udara di lingkungan kita.

Anda mungkin juga menyukai