SKRIPSI
Diajukan Oleh:
Remaja putus sekolah tidak memiliki keterampilan kerja yang sesuai dengan
potensi yang dimiliki, hal ini menyebabkan mereka tidak dapat menyesuaikan diri
dengan baik terhadap lingkungannnya, dan akan mengalami permasalahan ketika
memasuki lapangan pekerjaan. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna adalah suatu lembaga kesejahteraan sosial yang
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak putus sekolah, guna
penumbuhan dan pengembangan keterampilan sosial dan keterampilan kerja,
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosial sebagai anggota masyarakat aktif,
berpartisipasi secara produktif dalam pembangunan. Yang menjadi tujuan
penelitian adalah secara umum untuk mengetahui penerapan bimbingan
vocational terhadap remaja putus sekolah. Secara khusus untuk mengetahui tujuan
diterapkan, proses, tahap-tahap pelaksanaan, hasil evaluasi dan program tindak
lanjut yang diberikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
analitis dengan pendekatan kualitatif. Sumber data terdiri dari kepala UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pembina/pelatih dan 10 orang peserta yang telah
mengikuti pelatihan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling, adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara
dan studi dokumentasi. Setelah mendapatkan data dari lapangan, maka hasil
penelitian menunjukkan bahwa: penerapan bimbingan vocational yang diberikan
kepada remaja putus sekolah sudah efektif. Dilihat dari tujuan diterapkan adalah
untuk membantu remaja putus sekolah mengembangkan diri dalam bakat minat
pada bidang bordir dan menjahit, menjadi seorang yang profesional dapat
membuka usaha sendiri. Proses bimbingan yang diberikan secara sistematis
dengan menggunakan modul yang telah ditetapkan menjelaskan teori terlebih
dahulu selanjutnya baru dilakukan praktik. Tahap-tahap pelaksanaan yang
diberikan secara terstruktur yaitu melakukan seleksi awal, wawancara, orientasi,
memberikan materi umum selanjutnya materi pokok bordir dan menjahit serta
baru dilakukan praktikum. Hasil evaluasi adalah pada evaluasi proses peserta
selalu hadir, alat yang digunakan sudah memadai. Pada evaluasi hasil peserta
masih kesulitan dalam mengikuti pelatihan, peserta lebih mudah memahami
metode praktik langsung. Program tindak lanjut yang diberikan sangat bagus hal
ini dapat dilihat dari pemberian sertifikat dan toolkit, pembina/pelatih monitoring
kelapangan dan memberikan bantuan lanjutan kepada remaja putus sekolah yang
membuka lapangan kerja.
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
dapat meyelesaikan Karya Tulis Imliah ini. Shalawat berangkaian salam yang
mana Nabi telah berjuang banyak untuk umatnya, membawa perubahan dari alam
kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan Beliaulah sosok
mungkin sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun
penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatas ilmu, melalui bantuan dan motivasi yang diberikan oleh banyak
pihak, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Berkenaan dengan hal
1. Yang teristimewa Ayahanda tercinta Ali Hasbi dan Ibunda tersayang Cut
selalu mendoakan dan memberi motivasi dalam menyusun skripsi ini, serta
vi
untuk adik-adik penulis yang tercinta Feronika Muliani, Rinai Sri Moelviani
2. Bapak Dr. M. Jamil Yusuf M.Pd selaku dosen pembimbing pertama dan
Bapak Drs. Umar Latif, M.A selaku dosen pembimbing kedua sekaligus
3. Ibu Dr. Kusmawati Hatta, M.Pd selaku dekan Fakultas Dakwah dan
4. Bapak Drs. Maimun M.Ag selaku penasehat Akademik yang telah banyak
6. Pihak UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh yang telah banyak
ini.
Cut Guslinda Diana, Paman Jaimal Juandi, adik Meri Wahyuni yang selalu
8. Bang Sahdi Sul Admi yang senantiasa memberikan dukungan baik moril
maupun materil.
9. Sahabat-sahabat tercinta Novi Erlita, Wirda Izah Farziah, DC. Wulan, Ayuni,
Widia Sukma, Zurriati Anwar, Sofia Rahmah, Wirda TS, Nurmayang S, Nina
vii
Wati, Hardiyanti dan Rita Zahara yang sudah banyak membantu dan
10. Teman-teman seperjuangan BKI angkatan 2013 unit 1,2,3 dan 4 dan
11. Teman-teman kos Foto Copy Jasa Ayahanda Nida, Eka, Silvia, dan Lina.
Tiada kata yang dapat melukiskan rasa syukur dan terima kasih kepada
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini sangat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran demi penyumpurnaan skripsi ini pada masa yang akan datang. Akhir kata
hanya kepada Allah kita berserah diri, karena segala sesuatu tidak akan terjadi jika
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
4. Teknis Evaluasi Bimbingan Vocational ...........................................82
5. Program Tindak Lanjut ....................................................................86
BAB V : PENUTUP ................................................................................................90
A. Kesimpulan ...........................................................................................90
B. Saran .....................................................................................................91
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 :Materi Pelajaran Remaja Putus Sekolah Jurusan Bordir dan
Menjahit ............................................................................................. 75
Tabel 4.4 :Jadwal Jam Pelajaran (JPL) Perminggu Remaja Putus Sekolah
Jurusan Bordir Dan Menjahit ............................................................. 77
xi
DAFTAR LAMPIRAN
5. Daftar Wawancara
xii
BAB I
PENDAHULUAN
pelatihan atau badan pelatihan, sebenarnya masuk dalam wilayah kerja pendidikan
berikut:
1
2
lapangan pekerjaan atau penampilan diri dalam masyarakat, upaya ini dikaitkan
keterampilan kerja, hal ini menyebabkan remaja putus sekolah tidak dapat
mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
dari pada mereka yang mendapatkan pendidikan lebih baik. Remaja putus sekolah
_________________
3
Nanang Purwanto, Pengantar Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), hlm. 95.
4
Ibid, hlm. 95.
3
putus sekolah, dapat dilakukan dengan melalui lembaga kursus dan lembaga
dengan:
sekolah dapat membantu untuk mengenali potensi yang dimiliki, serta dapat
_________________
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 11.
6
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang Pelbagai
Problem Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hlm. 72.
4
(UPTD) Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, alamat Kota Banda Aceh, ditemukan
Panti Karya Taruna (PPA/PKT), kemudian pada tahun 1994 PPA/PKT berganti
nama menjadi Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Jroh Naguna berdasarkan surat
tanggal 17 maret 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas pada Dinas Sosial Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berubah
Ketiga, remaja putus sekolah yang dibina pada UPTD Rumoh Seujahtera
Jroh Naguna ini, berusia 14-19 tahun dan belum menikah. Remaja putus sekolah
_________________
7
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, (Online), diakses melalui situs:
http://dinsos.acehprov.go.id/index.php/page/10/rumoh-seujahtera-jroh-naguna. Diakes pada
tanggal 25 September 2017.
5
(tamat SD/MI, SLTP dan belum tamat SLTA) yang berasal dari keluarga kurang
pernah diberikan terhadap remaja putus sekolah mencakup tujuh bidang yaitu:
menjahit, bordir, las karbit, ketok duko, montir sepeda motor, perabot dan
elektronik. Pada tahun 2017 ini pelatihan keterampilan vocatianal yang diberikan
yaitu bordir dan menjahit. Selain pelatihan keterampilan vocational, remaja putus
sekolah juga dibekali dengan bimbingan keagamaan pada malam hari yakin
pembina memberikan materi seperti pengajian, ceramah. Hal ini diperoleh peneliti
berdasarkan studi awal di UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh. 9
yang diberikan oleh pembina terhadap remaja putus sekolah. Hal ini dapat dilihat
lapangan kerja, serta meningkatkan status pekerjaan dari buruh kasar menjadi
buruh terampil.
_________________
8
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, (Online), diakses melalui situs:
http://dinsos.acehprov.go.id/index.php/page/10/rumoh-seujahtera-jroh-naguna. Diakes pada
tanggal 25 September 2017.
9
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, diambil pada tanggal
25 Oktober 2017.
6
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda
Aceh? Berdasarkan fokus masalah ini, maka dapat dijabarkan beberapa pokok
sekolah?
putus sekolah?
putus sekolah?
5. Apa program tindak lanjut yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis
C. Tujuan Penelitian
bimbingan vocational terhadap remaja putus sekolah pada Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh. Sedangkan secara
khusus tujuan penelitian ini dapat dirumuskan dalam beberapa pokok tujuan,
yaitu:
putus sekolah.
putus sekolah.
putus sekolah.
8
D. Definisi Operasional
1. Penerapan
Wahab yang dikutip oleh Van Meter dan Van Horn, adalah “tindakan-tindakan
sekolah.
_________________
10
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (An English –
Indonesian Dictionary), (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), hlm. 34.
11
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), hlm. 1258.
12
http://belajarpendidikanpkn.blogspot.com/2017/03/pengertian-penerapan-dan-unsur-
unsur.html. Diakses pada tanggal 16 November 2017.
9
2. Bimbingan Vocational
Istilah bimbingan vocational terdiri dari dua kata yaitu bimbingan dan
Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seorang atau berapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa,
agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana
yang ada dan dapat dikembangkan, berdasarkan norma-norma yang berlaku.15
_________________
13
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia..., hlm. 283.
14
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 152.
15
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2004), hlm. 99.
16
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia..., hlm. 631.
10
komunikasi”.18
vocational yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses pemberian bantuan
pembina/pelatih terhadap remaja putus sekolah, agar remaja putus sekolah yang
Istilah remaja putus sekolah terdiri dari dua kata yaitu remaja dan putus
sekolah. Untuk memudahkan dalam memahami istilah dari remaja putus sekolah,
“adolescent” yang artinya anak remaja, belum dewasa atau matang, sikapnya
_________________
17
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, Cet. 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm.
1263.
18
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, Pedoman
Integrasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) Dalam Pembelajaran, (Jakarta: 2005), hlm. 30.
19
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia..., hlm. 13.
11
seseorang yang mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin. 20 Istilah Remaja
Kedua, istilah putus sekolah dalam Bahasa Inggris disebut sebagai “drop-
out” yang artinya seorang yang keluar dari sekolah sebelum lulus.22 Sedangkan
dalam Bahasa Indonesia istilah putus sekolah adalah “belum sampai tamat
oleh Muhammad Rifa’i adalah “sebagai predikat yang diberikan kepada mantan
Berdasarkan penjelasan dari dua istilah di atas, maka istilah remaja putus
sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah remaja yang berhenti dalam
suatu jenjang pendidikan dari SD ke SMP atau dari SMP ke SMA/Sederajat yang
_________________
20
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesiai..., hlm. 924.
21
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Edisi Kelima, (Jakarta: Erlangga, 1991), hlm. 206.
22
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia ..., hlm. 200.
23
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, Cet. 3..., hlm. 914.
24
Muhammad Rifa’i, Sosiologi Pendidikan: Struktur & Interaksi Sosial Di Dalam
Institusi Pendidikan, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2011) hlm. 201.
12
belum mendapatkan ijazah, dan mereka ini sudah dibina menjadi peserta pelatihan
E. Signifikansi Penelitian
penelitian. Penting untuk melihat efek dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hal ini dapat dilihat dari kegunaan dan manfaat penelitian secara teoritis dan
praktis. Untuk memudahkan dalam memahami manfaat dan kegunaan teoritis dan
1. Secara Teoretis
ilmu pengetahuan dalam bidang bimbingan dan konseling vocational, yang dapat
peneliti dalam ilmu konseling. Serta untuk memberi sumbangan yang positif bagi
_________________
25
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, diambil pada
tanggal 25 Oktober 2017.
13
2. Secara Praktis
digunakan dan bermanfaat pada berbagai pihak. Untuk lembaga, masyarakat dan
bagi peneliti.
a. Bagi Lembaga
Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh dan sumbangan pemikiran bagi instansi yang
masyarakat terutama remaja putus sekolah dapat belajar dan memanfaatkan sebaik
b. Bagi Peneliti
Kegunaan dan manfaat dari hasil penelitian ini, menjadi bahan masukan
duplikasi dan untuk memastikan wilayah masalah penelitian ini belum pernah
dilakukan oleh peneliti terdahulu. Dalam hal ini, fokus peneliti terhadap penelitian
terdahulu dilihat dari dua fokus, yang pertama tentang anak putus sekolah dan
14
yang kedua dilihat dari bimbingan vocational. Oleh karena itu, penelitian yang
beberapa orang peneliti terdahulu yang melihat dari berbagai aspek yang berbeda,
di antaranya:
Anak Putus Sekolah (Studi Kasus di Gampong Meucat Adan Kecamatan Mutiara
Timur Kabupaten Pidie, yang pertama kurangnya minat anak untuk bersekolah
yang kedua faktor lingkungan tempat tinggal anak dan faktor yang ketiga faktor
Meucat Adan yang putus sekolah. Dampak dari anak putus sekolah dalam
perekonomian keluarga, mengurangi beban orang tua dan dari segi negatif
semakin membuat resah orang tua karena kelakuan semakin bebas, membuat malu
orang tua dan keluarga karena putus sekolah akibat pergaulan bebas.
Kedua, dari pihak masyarakat, dari segi positif dapat membantu pekerjaan
dimasyarakat karena anak yang putus sekolah berbuat tindakan amoral, seperti
mencuri, berkelahi, isap ganja, berjudi, akibat tekanan kebutuhan yang sangat
meningkat.26
bahwa kondisi sosial ekonomi orang tua tidak menjadi faktor penyebab anak
putus sekolah, aksesbilitas wilayah tidak menjadi faktor penyebab anak putus
kurun waktu 2011-2014. Motivasi anak sebagai faktor penyebab anak putus
beberapa orang peneliti terdahulu yang melihat dari berbagai aspek yang berbeda,
di antaranya:
_________________
26
Eva Herlisa, Fenomena Anak Putus Sekolah, dalam Skripsi, (Banda Aceh: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, 2016), hlm. 62.
27
Siti Fatimah, Faktor-Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah Pada Jenjang Pendidikan
Menengah (SMA/SMK) Di Kecamatan Mijen Kota Semarang Kurun Waktu 2011-2014. Skripsi,
(Semarang: Universitas Negeri, 2015), hlm. 100-101.
16
Aceh Besar memiliki efek yang positif pada wawasan dan pengalaman, sementara
pengembangan dilakukan.29
peserta mempunyai efek positif yang luar biasa, karena mereka sudah mengenali
potensi yang dimiliki dan mendapatkan pengalaman dan wawasan yang luar biasa
dari program pelatihan yang diadakan oleh lembaga SKB, akan tetapi dibidang
_________________
28
Reza Muttaqin, Dampak Pelatihan Keterampilan Hidup Terhadap Pengembangan
Karier Peserta Pada Sanggar Kegiatan Belajar Jantho, Kabupaten Aceh Besar, dalam Skripsi,
(Banda Aceh: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2012), hlm. 66.
29
Ibid, hlm. 66.
17
Jroh Naguna Banda Aceh, sebanyak 10 orang alumni menjahit yang diteliti hanya
didapatkan di UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh. Ada yang
keperguruan tinggi dan bahkan ada yang tidak bekerja sama sekali.30
dapat ditemukan beberapa hal yaitu ke empat penelitian di atas telah mengkaji
tentang aspek fenomena anak putus sekolah, faktor-faktor penyebab anak putus
alumni remaja putus sekolah. Oleh karena itu terdapat perbedaan aspek yang
diteliti oleh peneliti terdahulu dengan aspek yang peneliti teliti, maka dalam
LANDASAN KONSEPTUAL
BIMBINGAN VOCATIONAL DAN REMAJA PUTUS SEKOLAH
akan dijelaskan pertama tentang sejarah lahir bimbingan vocational dan yang
dan berkembang dengan pesat sejak awal abad 20. Terdapat sejumlah faktor yang
_______________
1
Mulyadi, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT Prenamedia
Group, 2016), hlm. 175.
18
19
Menurut V.S. Winkell S.J. dan MM. Sri Hastuti menjelaskan bahwa,
bimbingan vocational:
bimbingan individu, namun juga bergerak dalam bentuk vocational yang untuk
memilih pekerjaan yang sesuai tetapi juga untuk mengatasi masalah-masalah lain
yang berhubungan dengan tinfkah laku individu. Oleh karena itu bimbingan
_______________
7
Bimo Walgito, Bimbingan & Konseling (Studi & Karier), Edisi ke II, (Yogyakarta:
ANDI OFFSET, 2005), hlm. 15.
8
Ibid, hlm. 15-16.
22
1. Pengertian Bimbingan
istilah guidance dari akar kata guide berarti: mengarahkan (to direct), memandu
dimaksudkan sebagai:
Usaha membantu para pemuda agar mendapatkan pekerjaan. Hal ini berguna
untuk mengatasi kenakalan remaja, dengan asumsi bahwa memberikan
pekerjaan diharapkan ketegangan emosional dan keliaran remaja dapat
berkurang. Sekarang bimbingan tidak saja ditujukan untuk mendapatkan
pekerjaan dan membantu individu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
dalam pekerjaan, akan tetapi mencakup segala aspek kehidupan.10
_______________
9
Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 5.
10
Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung: Alfabeta, 2014),
hlm. 10-11
.
11
Mulyadi, Bimbingan Konseling Di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Kencana, 2016),
hlm. 53.
23
Dewa Ketut Sukardi, bimbingan adalah “bantuan layanan yang diberikan kepada
proses memberi bantuan kepada individu agar individu itu dapat mengenal dirinya
Sunnah Rasul”.17
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat
diketahui bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah suatu proses bantuan,
layanan dan pendekatan terhadap individu agar individu tersebut dapat mengenal
dan memahami dirinya dalam mengatasi masalah dan merencanakan masa depan
2. Tujuan Bimbingan
yang akan diberikan kepada klien. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa tujuan
_______________
19
Thohari Musnamar, dkk. Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam...,
hlm. 34.
26
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi
sebagai berikut:
_______________
20
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling..., hlm. 98.
21
Mulyadi, Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap kesulitan belajar
khusus, (Yogjakarta: Nuha Litera, 2010), hlm. 96-97.
27
“untuk membantu individu berkembang (to help people grow) sehingga mencapai
orang yang bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya, sehingga ia
membuat pilihan dan menentukan sikap yang sesuai dengan kemampuan, minat,
empat, yaitu:24
seoptimal mungkin.
_______________
22
Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek..., hlm. 11.
23
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar..., hlm. 195.
24
Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan..., hlm. 8.
28
lingkungan kerja.
3. Fungsi Bimbingan
a. Fungsi pemahaman
adalah:
b. Fungsi preventif
_______________
25
Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling..., hlm.
16.
29
dari penyakit jiwa. Dalam hal ini M. Jamil Yusuf, mengemukakan bahwa fungsi
pencegahan yaitu, “setiap individu yang dibantu terpelihara dari semua penyakit
jiwa dan membentengi diri dari berbagai dorongan nafsu, syahwat serta mampu
peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan
_______________
26
Hallen A., Bimbingan dan Konseling, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), hlm. 56.
27
M. Jamil Yusuf, Model Konseling Islami Suatu Pendekatan Religius di Tengah-Tengah
Keragaman Pendekatan Konseling di Indonesia, (Banda Aceh: Arraniry Press, 2012), hlm. 180.
28
Hallen A., Bimbingan dan Konseling..., hlm. 57.
29
Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan..., hlm. 8.
30
ini berkaitan erat dengan pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami
masalah, baik yang menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir”.30
Individu yang dibantu terlepas dari berbagai penyakit jiwa dan menjadi
individu yang memiliki jiwa yang sehat suci (an-nafs az s-zakiyah), sehingga
terhindar dari perasaan putus asa, kecewa, kacau balau pikiran, rendah diri,
resah dan gelisah, kekosongan hati, ketegangan perasaan, ketegangan
perasaan dan membuat kehidupan menjadi tidak tenteram.31
e. Fungsi penyaluran
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minta bakat,
f. Fungsi penyesuaian
_______________
30
Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling...,
hlm.16.
31
M. Jamil Yusuf, Model Konseling Islami Suatu Pendekatan Religius di Tengah-Tengah
Keragaman Pendekatan Konseling di Indonesia..., hlm. 180.
32
Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling...,
hlm.17.
33
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier)..., hlm. 9.
31
kerja”.34 Kecakapan vocational dirumuskan oleh Ditjen Agama Islam menjadi dua
bagian, yaitu:35
menggunakan alat sederhana yang diperlukan bagi semua orang yang menekuni
pekerjaan manual (misalnya: palu, tang, obeng). Di samping itu kecakapan ini
mencakup aspek sikap taat asas, presisi, akurasi dan tepat waktu yang mengarah
_______________
34
Ivan Hanafi, Pendidikan Teknik & Vokasional Menggali Pengalaman Sukses Intstusi
Bi-National di Negeri Jiran, dari Konsep hingga Impelmentasi, (Bandung: PT Refika Aditama,
2014), hlm. 4.
35
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Integrasi Life Skill Terhadap
Pembelajaran Madrasah Aliyah, (Jakarta: 2005), hlm. 10-
32
vocational untuk anak putus sekolah, terdapat beberapa keterampilan yang dapat
disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh remaja putus sekolah, yaitu di
antaranya:
1) Keterampilan terbuka
lingkungan seperti dalam pengertian teori sistem. Artinya, setiap perilaku sebagai
2) Keterampilan tertutup
_______________
36
Wowo Sunaryo Kuswana, Dasar-Dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan, (Bandung:
Alfabeta, 2013), hlm. 93.
33
proses terjadinya perilaku dengan waktu yang terjadi. Artinya ada kejelasan antara
memulai dari suatu tindakan sampai berakhirnya gerakan yang telah dilakukan
dari suatu tindakan dalam waktu yang sangat singkat. Misalnya dalam mengatur
kepala lepas pada mesin bubut, memasang mata bor, menggerinda mata bor, dan
atau membuka dan memasang ban pada roda kendaraan. Keterampilan gerak,
semacam ini dapat diatur dan diukur sehingga tujuan yang dilakukan oleh
Suatu keterampilan, yang tidak jelas antara tindakan awal dan akhir dari
pelakunya.
_______________
37
Ibid, hlm. 95.
34
pekerjaannya.
atau oksigen, membuka mur pengikat roda pada kendaraan alat berat.38
memerlukan kontrol tinggi pada otot-otot kecil atau halus, dan melibatkan
menghasilkan derajat ketepatan tinggi, koordinasi mata dan tangan serta emosi.
fisik dan gerak yang didominasi oleh kognitif. Pekerjaan ini, keberhasilannya
merupakan kualitas keputusan apa yang harus dibuat dan keterampilan gerak
_______________
38
Wowo Sunaryo Kuswana, Dasar-dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan..., hlm. 96.
35
Predikat yang diberikan kepada mantan peserta didik yang tidak mampu
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan
studinya ke jenjang pendidikan berikutnya. Misalnya seorang warga
masyarakat/anak yang hanya mengikuti pendidikan di sekolah Dasar (SD)
sampai kelas 5 (lima), disebut putus sekolah SD (belum tamat SD tanpa
STTB). Demikian juga seorang warga masyarakat yang ber-STBB SD
kemudian mengikuti pendidikan di SMP sampai kelas 2 (dua ) saja, disebut
putus sekolah SMP, dan seterusnya.39
adalah “siswa yang dinyatakan telah keluar dari sekolah yang bersangkutan
sebelum waktu yang telah ditentukan atau sebelum dinyatakan lulus dan
Selanjutnya Menurut Djumhur dan Surya (1975: 179) jenis putus sekolah
_______________
39
Muhammad Rifa’i, Sosiologi Pendidikan: Struktur & Interaksi Sosial didalam Institusi
Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 201.
40
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Malang: Departemen
Pendidikan Nasional, 2004), hlm. 125
41
Karakteristik Anak Putus Sekolah, diakses melalui situs:
http://digilib.unila.ac.id/21014/15/BAB%20II.pdf, 09 November 2017.
36
Putus sekolah dalam jenjang ini yaitu seorang murid atau siswa yang
Putus sekolah di ujung jenjang artinya murid atau siswa yang tidak
Menurut Eka Prihatin, yang dimaksud putus sekolah (drop out) adalah
“keluar dari sekolah sebelum waktunya, atau sebelum lulus. Drop out demikian
ini perlu dicegah, oleh karena hal demikian dipandang sebagai pemborosan bagi
biaya yang sudah terlanjur dikeluarkan untuknya. Banyaknya peserta didik yang
_______________
42
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 148.
37
sekolah, yaitu:
suatu jenjang atau berhenti sekolah sebelum lulus dari suatu jenjang pendidikan
tentu ada faktor yang melatarbelakangi hal itu dapat terjadi. Dalam hal ini,
Dalam konvensi hak anak yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia
sebenarnya telah disebutkan dan diakui bahwa hakikatnya anak-anak berhak
untuk memperoleh pendidikan yang layak dan mereka seyogianya tidak
terlibat dalam aktivitas ekonomi secara dini. Namun demikian, akibat
kemiskinan, kurangnya animo orang tua terhadap arti penting pendidikan, dan
sejumlah faktor lain, maka secara suka rela maupun terpaksa anak menjadi
salah satu sumber pendapatan keluarga yang penting. 44
_______________
43
Ary H. Gunawan, SOSIOLOGI PENDIDIKAN Suatu Analisis Sosiologi Tentang
Pelbagai Problem Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hlm. 72.
44
Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 340.
38
dengan sekolah, mereka lebih sering membantu orang tuanya dalam berkerja
oleh Bagong Suyanto, dalam hasil kajiannya menjelaskan faktor utama penyebab
Faktor utama anak putus sekolah adalah kesulitan ekonomi atau dikarenakan
orang tua anak tersebut tidak mampu untuk menyediakan biaya bagi sekolah
anak-anaknya. Disamping itu tidak jarang terjadi orang tua meminta anaknya
berhenti sekolah karena mereka membutuhkan tenaga anaknya untuk
membantu pekerjaan orang tua. Di dareah perkotaan, anak-anak dibawah usia
bekerja di pabrik untuk membantu ekonomi keluarga, adapun di daerah
pedesaan, selain disektor pertanian dan perkebunan, biasanya anak-anak
bekerja di sektor industri kecil, sektor informal, dan perdagangan
tradisional.46
kebanyakan.
b. Karena tidak punya biaya untuk sekolah. Ini terutama banyak terjadi di
penyebab siswa tidak sekolah sampai dengan batas waktu yang dia
sendiri tidak tahu. Lantaran sudah jauh tertinggal dengan peserta didik
bekerja pada sektor formal yang terikat oleh waktu dan aturan.
_______________
47
Muhammad Rifa’i, Sosiologi Pendidikan: Struktur & Interaksi Sosial didalam Institusi
Pendidikan..., hlm. 203-204
48
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik..., hlm. 148-150.
40
f. Karena di drop out oleh sekolah. Hal ini terjadi karena yang
g. Karena peserta didik itu sendiri ingin drop out dan tidak mau sekolah.
h. Terkena kasus pidana dengan kekuatan hukum yang sudah pasti. Pidana
yang dialami oleh peserta didik untuk beberapa tahun, bisa menjadikan
i. Karena sekolah dianggap tidak menarik bagi peserta didik. karena tidak
penyebab remaja putus sekolah adalah faktor ekonomi, orang tuanya tidak mampu
tertentu sampai tamat, selanjutnya faktor internal remaja tersebut seperti minat
dan motivasi untuk sekolah serta faktor lingkungan sosial dimana ia berada yaitu
terjadinya putus sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:pertama, jika
belum terjadi putus sekolah maka dapat dicegah dengan memberikan kegiatan-
kegiatan yang positif dan bermanfaat sejak dini, khususnya setelah diketahui ada
indikasi bahwa seseorang akan putus sekolah. Kedua, jika sudah terlanjur putus
sekolah maka upaya pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan
dikembangkan.
mencegah anak putus sekolah dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu:49
prestasi belajar relatif buruk di sekolah, dan apalagi siswa yang terbukti pernah
tinggal kelas. Untuk mencegah agar siswa tidak DO, karena itu sebelumnya
mereka sudah harus sedini mungkin ditangani. Sebagian mungkin bisa berupa
perhatian khsusus dari pihak guru dan sekolah, tetapi di sisi lain juga bisa
_______________
49
Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak..., hlm. 348.
42
keterampilan praktis dan bermanfaat sejak dini agar kelak bila diperlukan dan
dapat mandiri dan tidak menjadi beban masyarakat atau menjadi parasit dalam
termasuk mebina hasrat pribadi untuk berkehidupan yang lebih baik dalam
dan sebagainya.
_______________
50
Muhammad Rifa’i, Sosiologi Pendidikan: Struktur & Interaksi Sosial didalam Institusi
Pendidikan..., hlm. 201-203
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Istilah deskriptif berasal dari bahasa Inggris yaitu to describe yang berarti
memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi,
situasi, peristiwa, kegiatan, dll. Dengan demikian yang dimaksud dengan
penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.3
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan penelitian yang bersifat deskriptif
analitis, maka cakupan kajian tentang metode penelitian ini ditekankan pada
_______________
1
Sugiyono, Metode Peneleitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 2.
2
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2003), hlm. 24.
3
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2013), hlm. 3.
43
44
beberarap aspek yaitu tentang: (1) jenis data penelitian, (2) sumber data penelitian,
(3) teknik pengumpulan data, (4) teknik analisa data, dan (5) lokasi penelitian.
merupakan catatan atas kumpulan fakta yang diperoleh dari lapangan. Menurut
Moleong sebagaimana yang dikutip oleh Tabrani. ZA, menjelaskan bahwa “jenis
data dalam penelitian kualitatif dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil
peroleh dari lapangan berhubungan dengan alat peraga yang digunakan, tata ruang
dan lain sebagainya. Data ucapan lisan, peneliti peroleh dari hasil wawancara
dengan beberapa orang peserta dan pelatih atau pembina. Selanjutnya data
_______________
4
Tabrani. ZA, Dasar-dasar Metodolologi Penelitian Kualitatif, (Banda Aceh:
Darussalam Publishing, 2014), hlm. 121.
45
Sumber data dalam sebuah penelitian, sangat penting untuk dilihat, karena
penelitian peneliti. Dengan kata lain, sumber data merupakan segala sesuatu yang
Berdasarkan kajian di atas, maka sumber data dalam penelitian ini dapat
dibedakan menjadi dua sumber yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder.
_______________
5
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2007), hlm. 110.
6
Tabrani. ZA, Dasar-dasar Metodolologi Penelitian Kualitatif..., hlm. 121.
7
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik..., hlm. 172.
46
peneliti dari sumber utama. Adapun yang menjadi sumber utama dalam
pembina atau pelatih, dan 10 orang peserta yang telah mengikuti pelatihan
keterampilan vocational.
_______________
8
Sugiyono, Metode Peneleitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., hlm. 218-219.
9
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik..., hlm. 183.
47
remaja.
kegiatan peserta.
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
_______________
10
Sugiyono, Metode Peneleitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., hlm. 224.
48
1. Observasi
diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek,
dilakukan oleh peserta, peneliti hanya mewawancarai pembina atau pelatih dan
_______________
11
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik..., hlm.200.
12
Hamid Darmadi, Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 34.
13
Sugiyono, Metode Peneleitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., hlm.145.
49
digunakan.
2. Wawancara
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
respondennya sedikit/kecil”.14
“percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, menurut
menggali data dan informasi yang akurat dari subjek yang akan diteliti yang tidak
_______________
14
Ibid, hlm. 137.
15
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm. 186.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., hlm. 240.
50
dapat diperoleh hanya dengan melakukan observasi, selain itu peneliti juga dapat
wawancara yang di ajukan peneliti terhadap peserta dan pelatih adalah mengenai
3. Studi Dokumentasi
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
penelitian ini adalah fakta yang tersimpan dalam bentuk catatan dan wawancara
vocational. Selain itu dokumen yang dimaksud dalan penelitian ini adalah
dokumen yang terkait dengan keterampilan vocational seperti alat praga yang
_______________
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., hlm. 240.
51
mengolah dan menyusun data, analisis data dilakukan setelah seluruh data sudah
Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain.18
Model analisis data dalam penelitian ini yaitu mengikuti konsep yang
diberikan Miles and Huberman. Miles and Huberman sebagaimana yang dikutip
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh”.19 Adapun aktivitas dalam analisis data, yaitu
reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan
_______________
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 333.
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., hlm. 246.
52
Hasil data yang diperoleh peneliti dari lapangan melalui berbagai sumber,
data mentah dari lapangan baik dari hasil observasi, wawancara maupun
diringkas hal-hal yang pokok agar mudah dipahami, sesuai dengan fokus
penelitian maka peneliti merduksi data menjadi beberapa catatan dari hasil temuan
data lapangan.
_______________
20
Ibid, hlm. 247.
53
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori flachart dan sejenisnya. Dalam hal ini
“yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut. Dalam penellitian ini, hasil data yang telah direduksi, peneliti
tujuan penelitian antara satu dengan yang lain terkait pertanyaan pokok yang telah
dirumuskan.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya”.22 Dalam penelitian ini, hasil data yang telah
_______________
21
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., hlm. 249.
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., hlm. 252.
54
Raniry 2013.
F. Lokasi Penelitian
pembatasan lokasi guna lebih fokus dalam meneliti. Lokasi yang dipilih adalah
Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh. Alasan
peneliti meneliti pada tempat tersebut karena banyak remaja putus sekolah yang
Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan data temuan hasil penelitian
remaja putus sekolah pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumoh
Sejarah singkat, visi dan misi, tugas dan fungsi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
1. Sejarah Singkat
Teknis Dinas (UPTD) yang membidangi pembinaan remaja putus sekolah. UPTD
(PPA/PKT), kemudian pada tahun 1994 PPA/PKT berganti nama menjadi Panti
Sosial Bina Remaja (PSBR) Jroh Naguna berdasarkan Surat Keputusan Menteri
55
56
digabungkan pula Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Jroh Naguna dengan Panti
Sosial Tresna Werdha (PSTW) Meuligoe Ulee Kareng sehingga berubah nama
menjadi UPTD Panti Sosial Meuligoe Jroh Naguna sesuai SK Gubernur Provinsi
korban Tsunami.
Pada Tahun Anggaran 2007 UPTD Panti Sosial Meuligoe Jroh Naguna
kembali menerima remaja putus sekolah sebagai tugas pokok dan fungsi serta
17 Maret 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas pada Dinas Sosial Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berubah nama
untuk meningkatkan kapastitas generasi muda terutama para remaja putus sekolah
2. Visi Misi
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumoh Seujahtera Jroh Naguna tidak
terlepas dari visi mewujudkan UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna sebagai
Aceh. Sedangkan misi dari UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna adalah: (a)
meliputi fisik, mental dan sosial. (c) melakukan kerjasama dan koordinasi dengan
instansi terkait dalam rangka meningkatkan kapasitas kerja petugas sekolah. (d)
_______________
2
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, diambil pada hari 11 Desember
2017.
58
pedoman kerja.
_______________
3
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, diambil pada hari 13 Desember
2017.
4
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, diambil pada hari 11 Desember
2017.
59
pelayanan.
services).
4. Struktur Organisasi
Dari hasil dokumentasi yang ada pada UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
Naguna Dinas Sosial Aceh, struktur organisasi terdiri dari Kepala UPTD, Kasie
60
Pembinaan, Ka. Subbag TU, Kasie Pelayanan dan Penyantunan, PNS dan Tenaga
Kontrak. Adapun struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Kepala UPTD
Drs. Saifullah
Drs. PNS
Saifullah PNS PNS
1. Dra. Sakdiah 1. Fauziah, A.Md 1. Nilawati, S. Pd
Drs. Saifullah
2. Siti Hajar, S.I. Kom 2. Nur Asnah, S.Sos 2. Cut Ernalita
3. Rukaiyah 3. Rasyid 3. Aisyah
4. Azwir 4. Mishar Karmi 4. Hamzah
_______________
5
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, diambil pada hari 13 Desember
2017.
61
5. Jenis-jenis Pelatihan
keterampilan yang diberikan antara lain menjahit, bordir, las karbit, ketok duko,
yang berbeda-beda. Untuk setiap tahun terdapat dua angkatan pelatihan yang
dibuka. Untuk tahun 2017 pelatihan keterampilan yang diberikan pada angkatan
70 yaitu pelatihan keterampilan sepeda motor dan las karbit yang diikuti oleh 30
orang remaja putra dari 23 kabupaten/kota Provinsi Aceh selama 3 bulan penuh.
yaitu menjahit dan bordir yang diikuti oleh 30 remaja putri dari 23 kabupaten/kota
_______________
6
Vocational training adalah proses bimbingan pelatihan kepada penyandang cacat agar
memiliki keterampilan vokasional yang memadai.
7
Hasil wawancara dengan Bapak Saifullah, Kepala UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
Naguna Banda Aceh, pada tanggal 11 Desember 2017.
8
Hasil wawancara dengan Bapak Saifullah, Kepala UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
Naguna Banda Aceh, pada tanggal 11 Desember 2017.
62
terhadap remaja putus sekolah pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, maka penulis telah melakukan
penelitian dan temuan hasil penelitian deskripsi data dikelompokkan menjadi: (1)
peroleh dari hasil penelitian, maka penulis akan memilih hasil wawancara
terhadap pembina/pelatih, staf dan beberapa orang peserta yang telah mengikuti
karena jawaban atas pertanyaan yang termasuk dalam lembaran hasil wawancara
pada umumnya memiliki kemiripan bahkan ada yang sama. Oleh karena itu
penulis melakukan penilaian dan mencari jawaban yang paling signifikan dengan
tentang tujuan bimbingan vocational, maka hasil penelitian dapat dilihat dari tiga
63
sumber data yaitu pembina/pelatih, staf dan peserta yang telah mengikuti
pelatihan. Oleh karena itu temuan dan hasil wawancara dari pihak pembina dan
menyatakan bahwa tujuan dari keterampilan yang diberikan terhadap remaja putus
sekolah adalah:
Sehubungan dengan hal ini, Ibu Sakdiah selaku staf Kasie Pembinaan
_______________
9
Hasil wawancara dengan Ibu Hersie Malahayatie, Kepala Kasie Pembinaan UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada Tanggal 13 Desember 2017.
64
Agar dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan target lima bulan
setelah selesai mengikuti pembinaan sudah menjadi seorang ahli yang
profesional dalam bagian bordir dan mempunyai butik sendiri.12
_______________
10
Hasil wawancara dengan Ibu Sakdiah, selaku Staf bagian Pembinaan pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada tanggal 11 Desember 2017.
11
Hasil wawancara dengan Bapak Faisal, selaku kepala Kasie Pelayanan pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada tanggal tanggal 01 November 2017.
12
Hasil wawancara dengan Siti Rokayah sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 27 Oktober 2017.
65
membuka lapangan kerja dan menjadi seorang yang ahli dalam bidang
membordir”.13
Juni Arti sebagai peserta jurusan bordir mengatakan bahwa tujuan mengikuti
wawasannya dalam bidang membordir dengan target satu tahun dapat menjadi
membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja untuk orang lain”.16
_______________
13
Hasil wawancara dengan Putri Amirna sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober 2017.
14
Hasil wawancara dengan Ninda Wahyuni sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 29 Oktober 2017.
15
Hasil wawancara dengan Juni Arti sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 29 Oktober 2017.
16
Hasil wawancara dengan Herlina sebagai peserta jurusan Bordir, pada UPTD Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
66
selesai mengikuti pelatihan ingin belajar kembali agar kemampuan menjahit yang
sudah dimiliki menjadi lebih baik lagi dan menjadi seorang yang ahli”.18
pelatihan dapat membangun usaha sendiri dan dapat memberi peluang terhadap
mendapatkan skill pada bidang menjahit setelah selesai pelatihan bisa memiliki
_______________
17
Hasil wawancara dengan Winda Rahmika sebagai peserta jurusan Menjahit, pada
UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
18
Hasil wawancara dengan Cut Nurhayati sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
19
Hasil wawancara dengan Nurul Aswad sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
67
pekerjaan dan dapat membuka lapangan usaha sendiri dengan demikian saya bisa
peserta pelatihan keterampilan jurusan Bordir dan Menjahit yang ada pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh. Adapun daftar peserta dapat
Tabel 4.2. Daftar Peserta Pelatihan Keterampilan Jurusan Bordir dan Menjahit
Angkatan 71 Tahun 2017 (tanggl 01 Agustus s/d tanggal 01
November 2017)
Tempat Alamat
No Nama Pddk Jurusan
Tanggal Lahir Desa Kec Kab
Putri Banda Aceh/ 20 Punge Blang
1 SMP Jaya Baru Banda Aceh Bordir
Amirna Juni 1998 Cut
Dilib
Ninda Dilib
2 Lamteungoh/ 04 MAN Suka Makmur Aceh Besar Bordir
Wahyuni Lamteungoh
Juli 1999
Siti Lamsie/ 08
3 SMP Lamsie Kuta Cot Glie Aceh Besar Bordir
Humairah Januari 2000
Aceh Besar/ 27
4 Marlina SMA Meunara Indrapuri Aceh Besar Bordir
Juli 1999
Mega Seureumoe/ 03
5 SMP Seurumoe Indrapuri Aceh Besar Bordir
Lelinda Mei 1999
_______________
20
Hasil wawancara dengan Lisa Sartika sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 29 Oktober2017.
21
Hasil wawancara dengan Siti Rahmah sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 29 Oktober2017.
68
Data Makmur/ 04
6 Khairiah SMP Data Makmur Blang Bintang Aceh Besar Bordir
Desember 1996
Batu Raja/ 07
7 Jumiati SMK Batu Raja Tedu Raya Nagan raya Bordir
Juli 1996
Cumbok Niwa/
8 Magfirah SMA Cumbok Niwa Sakti Pidie Bordir
06 Januari 2000
Blang Poroh/ 08
10 Rahmidar SMA Blang Poroh Jeunieb Bireun Bordir
Oktober 1994
Blangkejeren/ 20 Kota
11 Herlina SMA Blangkejeren Gayo Lues Bordir
September 1999 Blangkejeren
Jerangun/ 25 Mei
12 Juniarti SD Bustanussalam Blangkejeren Gayo Lues Bordir
2001
Subulussalam/ 28
15 Shallatiras MAN Subulussalam Simpang Kiri Subulussalam Bordir
November 1996
Lamlung/ 04 Juni
17 Sri Muliani SMK Lubuk Gapuy Ingin Jaya Aceh Besar Menjahit
1999
Aceh Besar/ 17
19 Mulyani SMA Lam Tanjong Suka Makmur Aceh Besar Menjahit
Agustus 1997
Siti Seureumoe/ 13
21 MAN Seurumoe Indrapuri Aceh Besar Menjahit
Aminah September1999
Lhok Guci/ 10
22 Nur Hijriah SMP Lhok Guci Pasie Raya Aceh Jaya Menjahit
Oktober 1997
Latong/ 05
24 Suriani SMA Latong Seunagan Nagan raya Menjahit
Februari 1998
Meunasah Paku/
25 Nur Rahmi MAN Meunasah Paku Bandar Dua Pidie Jaya Menjahit
04 Juni 1997
69
Suhayla Beulawan/ 26
26 SMP Matang Bayu Baktiya Barat Aceh Utara Menjahit
Mumtazah Juni 1998
Labuhan Tarok/
Cut
27 11 November SMA Labuhan Tarok Meukek Aceh Selatan Menjahit
Nurhayati
1998
Siti Bakongan/ 02
28 SMA Darul Ikhsan Bakongan Aceh Selatan Menjahit
Rahmah Desember 1995
Pulo Kambing/
29 Lisa Sartika MAN Pulo Sarok Singkil Aceh Singkil Menjahit
03 Oktober 1997
Sepakat Segenep/
Winda Sepakat
30 07 November MAN Semadam Aceh Tenggara Menjahit
Rahmika Segenep
1998
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui beberapa hal. Pertama, dari
30 peserta pelatihan di atas dilihat dari asal daerah kabupaten/kota terdiri dari:
Aceh Besar 10 orang, Nagan Raya 3 orang, Banda Aceh 2 orang, Gayo Lues 2
orang, Aceh Singkil 2 orang, Aceh Selatan 2 orang, Pidie 2 orang, Subulussalam 2
orang, Aceh Utara 1 orang, Aceh Tenggara 1 orang, Pidie Jaya 1 orang, Aceh Jaya
1 orang, Bireun 1 orang. Kedua, dilihat dari segi pendidikan terdiri dari:
orang peserta tidak diketahui latar belakang pendidikannya. Ketiga, dilihat dari
tahun lahir terdiri dari: 1994 1 orang, 1995 1 orang, 1996 3 orang, 1997 6 orang,
1998 5 orang, 1999 11 orang, 2000 2 orang dan 2001 1 orang. Keempat, dilihat
dari segi jurusan terdiri dari: 15 orang peserta jurusan bordir dan 15 orang peserta
jurusan menjahit.
_______________
22
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh,
di ambil pada tanggal 15 Desember 2017.
70
pelatihan dapat mengembangkan potensi diri baik rohani, jasmani maupun sosial.
Provinsi Aceh, tidak ada remaja putus sekolah yang mengikuti pelatihan. Adapun
tujuan bimbingan vocational yang diterapkan oleh UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
remaja putus sekolah dan seorang yang profesional dalam bidang bordir dan
menjahit, serta diharapkan agar remaja putus sekolah mandiri dan dapat
dilihat dari tiga sumber data yaitu pembina/pelatih, staf dan peserta yang telah
_______________
23
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh,
di ambil pada tanggal 15 Desember 2017.
71
mengikuti pelatihan. Oleh karena itu, temuan dan hasil wawancara dari pihak
adalah:
Sebelum masuk kedalam ruangan peserta terlebih dahulu mengikuti apel pagi.
Selanjutnya pelatih yang memberikan materi kepada peserta memiliki modul
praktis yang materinya sesuai dengan jurusan masing-masing tetapi memiliki
panduan yang sama. Proses belajar dilaksanakan dari hari senin sampai hari
sabtu setiap hari peserta belajar dari pagi hingga sore waktu istrahat hanya
pada saat makan siang dan waktu shalat. Metode yang digunakan oleh
pelatih/pembina adalah dengan ceramah dan langsung praktik. Selain belajar
menjahit atau bordir peserta juga dibekali dengan pelajaran umum dan agama
seperti belajar kitab yang dilaksanakan pada malam hari setelah shalat
maghrib. Adapun jadwal pelatihan yang telah ditetapkan adalah selama tiga
bulan, dua bulan pertama peserta fokus belajar menjahit atau bordir untuk
_______________
24
Hasil wawancara dengan Ibu Hersie Malahayatie, Kepala Kasie Pembinaan UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada Tanggal 13 Desember 2017.
72
bulan terakhir peserta praktik kerja lapangan (PKL) ketempat yang telah
ditentukan.25
Pertama sekali pembina menjelaskan sedikit materi tentang bordir setelah itu
dilanjutkan dengan praktik, pada saat praktik jika ada yang kami tidak
mengerti caranya kami tanyakan kembali kepada pembina. Biasanya pembina
membagikan kelompok agar mudah menjelaskannya, kami setiap hari belajar
dari pagi sampai sore.26
diberikan adalah:
Pembina menjelaskan terlebih dahulu tentang apa yang akan kami praktikkan
baru setelah itu dilanjutkan dengan praktik, pembina mengkontrol kami satu
persatu dan jika ada yang kurang mengerti pembina mengajarkan kami lagi,
biasanya pembina memberikan pelatihan dengan membagi kelompok dan ada
juga secara individual tetapi keseringan secara individual. Setiap hari kami
belajar dari pagi sampai sore.27
_______________
25
Hasil wawancara dengan Ibu Sakdiah, selaku Staf bagian Pembinaan pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada tanggal 11 Desember 2017.
26
Hasil wawancara dengan Siti Rokayah sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 27 Oktober 2017.
27
Hasil wawancara dengan Herlina sebagai peserta jurusan Bordir, pada UPTD Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
73
sebagai berikut:
Pendapat di atas juga didukung oleh Putri Amirna sebagai peserta jurusan
pembina adalah:
Proses belajar bordir yang diberikan oleh pembina, didalam ruangan pembina
terlebih dahulu menjelaskan kepada kami teori-teori yang berhubungan
dengan apa yang akan kami praktikkan baru setelah itu kami langsung praktik
dan pembina juga mengontrol satu persatu apa yang kami kerjakan. Jumlah
pembimbing yang mengajar hanya satu orang dengan membagikan kelompok
terlebih dahulu satu kelompok berjumlah enam orang, dan setiap hari kami
belajar dari pagi sampai.29
Sebelum masuk kedalam ruangan kami ada apel pagi baru setelah itu kami
belajar, didalam ruangan pembina menjelaskan terlebih dahulu cara-cara
untuk menggunakan alatnya dengan bahasa yang mudah kami pahami jika
ada yang belum mengerti atau merasa kesulitan pembina akan menjelaskan
kembali dan membantu kami agar mudah memahami yang disampaikan baru
setelah itu kami praktik. Pembina yang memberi pelatihan kepada kami hanya
_______________
28
Hasil wawancara dengan Ninda Wahyuni sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 29 Oktober 2017.
29
Hasil wawancara dengan Putri Amirna sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober 2017.
74
pembina adalah:
adalah:
Panduan yang digunakan oleh pembina pada saat memberi pelatihan kepada
kami materinya sesuai dengan jurusan kami dan sebelum praktik pembina
menjelaskan terlebih dahulu kepada kami agar mudah kami pahami. Pada saat
belajar biasanya pembina menjelaskan secara individu dan juga ada secara
kelompok, namun kalau saya lebih mudah dijelaskan secara individual.32
pembina yang memberikan materi kepada peserta menggunakan slide power point
_______________
30
Hasil wawancara dengan Juni Arti sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 29 Oktober 2017.
31
Hasil wawancara dengan Nurul Aswad sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
32
Hasil wawancara dengan Cut Nurhayati sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
75
yang disusun sesuai dengan panduan, setiap slide yang dijelaskan diiringi dengan
video-video yang berhubungan dengan materi tujuannya agar para peserta mudah
jawab.33
Selain dari hasil observasi dan wawancara, penulis juga menganalisis hasil
dokumentasi materi pelajaran remaja putus sekolah jurusan bordir dan menjahit.
Adapun materi yang diberikan adalah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Materi Pelajaran Remaja Putus Sekolah Jurusan Bordir dan Menjahit
MATERI
NO
Materi Umum Materi Pokok
Teori dan Praktik Menjahit Dasar dan
1 Motivasi Personal dan Relationship
Lanjutan
2 Ketahanan dan Kedisiplinan Diri Teori dan Praktik Bordir
Pemberdayaan Sosial Ekonomi
3 Teori dan Praktik Menjahit
Siswa
4 Pembinaan Mental Spiritual dan PKL
5 Strategi Dasar Pemasaran dan Produk
_______________
33
Hasil observasi proses belajar peserta pada UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna,
pada tanggal 29 Oktober 2017.
34
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh,
di ambil pada tanggal 15 Desember 2017.
76
materi yang diberikan kepada peserta yang mengikuti pelatihan. Materi tersebut
dibagi kedalam dua kelompok yaitu materi umum dan materi pokok. Materi
pokok yang diberikan untuk memaksimalkan hasil belajar para peserta yang
kelompok melalui konsep olah hati, olah fikir, olah rasa dan olah terampil.
kemudain ceramah dari fasilitator, dilanjutkan dengan diskusi dan diakhiri dengan
menjahit yang telah ditetapkan oleh UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, dapat
_______________
35
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh,
di ambil pada tanggal 15 Desember 2017.
77
Tabel 4.4. Jadwal Jam Pelajaran (JPL) Perminggu Remaja Putus Sekolah Jurusan
Bordir dan Menjahit
penulis lakukan, maka dapat dipahami bahwa proses bimbingan vocational yang
kepada peserta memiliki panduan dan modul khusus yang telah ditetapkan.
_______________
36
Dokumentasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh,
di ambil pada tanggal 15 Desember 2017.
78
diberikan dengan tujuan agar lebih efektif dan mudah dipahami oleh remaja putus
Materi yang diberikan kepada peserta terbagi kepada dua yaitu materi
umum dan materi pokok, selain kedua materi tersebut peserta juga dibekali
dengan materi agama. Adapun metode pengajaran yang digunakan pembina terdiri
dapat dilihat dari tiga sumber data yaitu pembina/pelatih, staf dan peserta yang
telah mengikuti pelatihan. Oleh karena itu, temuan hasil wawancara dari pihak
Tahap pertama yaitu menyeleksi remaja putus sekolah yang akan diterima
menjadi siswa di UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, selanjutnya
melakukan konseling awal dan menentukan jurusan yang akan dipilih oleh
peserta. Tahap selanjutnya melakukan orientasi gunanya untuk membangun
kekuatan motivasi personal dan kelompok. Peserta yang telah mengikuti
orientasi sudah siap untuk menerima pelajaran dan selanjutnya peserta
memasuki tahap belajar pada tahap belajar proses konseling masih tetap
dilanjutkan. Untuk setiap jurusan tahapan dan metode yang digunakan
pembina metode tidak baku, disesuaikan oleh masing-masing pembina yang
mengajar peserta. Dalam kesehariannya peserta memiliki pembimbing,
mentor-mentor serta pengasuh selama mereka menjadi peserta pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, setelah mereka mendapatkan teori umum
79
dilaksanakan adalah:
Tahap pertama yang dilakukan adalah menyeleksi remaja putus sekolah yang
akan diterima sebagai peserta pelatihan keterampilan vocational, selanjutnya
diberikan pelatihan awal terlebih dahulu yaitu tetang pemahaman-pemahaman
awal yang berhubungan dengan kedisiplinan lalu selanjutnya masuk kedalam
tahap pembelajaran mengenai bordir dan menjahit, pembina yang
memberikan materi kepada remaja menyesuaikan metode yang digunakan
dengan suasana belajar tujuannya agar peserta mudah memahami yang
disampaikan oleh pembina.38
Hal ini diperkuat oleh tanggapan Bapak Saifullah selaku kepala UPTD
Pada tahap awal remaja putus sekolah diseleksi oleh dinas sosial
kabupaten/kota dan TKSK39 diseluruh Provinsi Aceh. Tahap selanjutnya
remaja putus sekolah diseleksi lagi sampai di UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
Naguna, dengan mewawancarai kembali remaja yang akan menjadi peserta,
selanjutnya dilihat kesehatannya dan diberikan konseling awal dan diberikan
pemahaman tentang kedisiplinan pemahaman tentang agama. Tahap
selanjutnya peserta mengikuti pelatihan sesuai dengan jurusan yang dipilih.
_______________
37
Hasil wawancara dengan Ibu Hersie Malahayatie, Kepala Kasie Pembinaan UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada Tanggal 13 Desember 2017.
38
Hasil wawancara dengan Ibu Sakdiah, selaku Staf bagian Pembinaan pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada tanggal 11 Desember 2017.
39
TKSK adalah singkatan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan merupakan
seseorang yang diberi tugas, fungsi dan kewenangan oleh Kementrian Sosial dan/ Dinas Sosial
Provinsi, Dinas/ Instansi Sosial Kabupaten/ Kota selama jangka waktu tertentu untuk
melaksanakan dan atau membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai dengan wilayah
penugasan di kecamatan.
80
mengatakan bahwa:
Pada tahap awal menyiapkan persyaratan yang diminta oleh UPTD Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna selanjutnya setelah kami lulus seleksi dari kabupaten,
sampai di Rumoh Seujahtera Jroh Naguna kami diseleksi lagi dan
diwawancarai yang berhubungaan dengan kesungguhan kami untuk
mengikuti pelatihan, dan kami dibolehin memilih jurusan sesuai dengan yang
kami inginkan. Baru tahap selanjutnya kami diberikan pemahaman awal
tentang kedisiplinan, belajar agama baru selanjutnya kami belajar membordir
dan diikuti dengan pelajaran-pelajaran umum yang lain. Tahap-tahap yang
diberikan oleh pembina sama semua untuk jurusan bordir dan menjahit.41
dilakukan adalah:
Seleksi dulu baru selanjutnya diwawancarai dan diberi pemahaman awal dan
baru dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan jurusan
masing-masing. Pembina yang mengajar memiliki panduan yang sama tetapi
cara mengajarannya berbeda-beda terkadang dengan cara tanya jawab terlebih
dahulu, ada diskusi, ceramah baru dilanjutkan dengan praktik.42
_______________
40
Hasil wawancara dengan Bapak Saifullah, Kepala UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
Naguna Banda Aceh, pada tanggal 11 Desember 2017.
41
Hasil wawancara dengan Siti Rokayah sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 27 Oktober 2017.
42
Hasil wawancara dengan Herlina sebagai peserta jurusan Bordir, pada UPTD Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
81
dilakukan adalah:
dilakukan adalah:
Pelayanan, dan staf serta beberapa orang peserta yang telah mengikuti pelatihan
dilakukan pada UPTD Rumoh Seujahtera adalah: (a) melakukan seleksi awal, (b)
melakukan wawancara, (c) konseling awal dan orientasi, (d) pemberian materi
_______________
43
Hasil wawancara dengan Nurul Aswad sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
44
Hasil wawancara dengan Siti Rahmah sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 29 Oktober2017.
82
dasar kedisiplinan dan materi umum, dan (e) belajar teori dan praktik bordir dan
menjahit.
evaluasi bimbingan vocational, maka hasil penelitian dapat dilihat dari tiga
sumber data yaitu pembina/pelatih, staf dan peserta yang telah mengikuti
pelatihan. Oleh karena itu, temuan hasil wawancara dari pihak pembina dan staf
mengatakan bahwa:
Untuk keaktifan mengikuti pelatihan para peserta sangat antusias dan selalu
hadir kecuali ada hambatan-hambatan yang lain seperti sakit. Selanjutnya
juga dilakukan penilaian terhadap peserta yang memiliki prestasi, informasi-
informasi peserta yang berprestasi dikumpulkan dari nara sumber bagi peserta
yang berprestasi diberikan apresiasi. Selanjutnya pada saat ini perlengkapan
alat untuk praktik sudah memenuhi standar tetapi alat untuk praktik masih
kurang, bahan yang digunakan untuk menjahit dan bordir masih kurang
berfariasi, selain itu apabila terjadi kecelakaan kerja juga terkendala dengan
obat-obatan. Masa pelatihan yang diberikan tidak begitu lama hanya tiga
bulan.45
_______________
45
Hasil wawancara dengan Bapak Faisal, selaku kepala Kasie Pelayanan pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada tanggal tanggal 01 November 2017.
83
mengatakan bahwa:
mengatakan bahwa:
Selalu hadir dan aktif dalam mengikuti pelatihan keterampilan, alat yang
digunakan sudah memadai akan tetapi ada kesulitan pada saat membuat
bordiran, jarum selalu patah dan benang selalu putus. Adapun metode yang
mudah saya pahami adalah dengan menggunakan metode praktik langsung.48
_______________
46
Hasil wawancara dengan Ibu Sakdiah, selaku Staf bagian Pembinaan pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada tanggal 11 Desember 2017.
47
Hasil wawancara dengan Siti Rokayah sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 27 Oktober 2017.
48
Hasil wawancara dengan Herlina sebagai peserta jurusan Bordir, pada UPTD Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
84
Selalu hadir pada saat proses belajar pelatihan keterampilan, alat yang
digunakan pada saat praktik sudah memadai dan metode yang digunakan oleh
pembina mudah dipahami semua.49
mengatakan bahwa:
_______________
49
Hasil wawancara dengan Putri Amirna sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober 2017.
50
Hasil wawancara dengan Nurul Aswad sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
51
Hasil wawancara dengan Siti Rahmah sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
85
Pada saat mengikuti pelatihan selalu hadir dan sedikit aktif tetapi sangat
bersungguh-sungguh. Alat yang digunakan untuk praktik sudah memadai,
metode yang mudah saya pahami adalah dengan melakukan praktik langsung.
Adapun kesulitan yang dihadapi pada saat praktik adalah kesulitan pada saat
memecahkan model baju.52
dan alat yang digunakan oleh peserta. Adapun ruangan yang digunakan adalah
pada pelajaran umum sesekali diadakan pada ruangan Aula dikarenakan peserta
belajar praktik bordir dan menjahit terdapat ruangan khusus yang sudah
dilengkapi dengan alat-alat. Adapun untuk alat dan bahan yang digunakan untuk
praktik sudah memadai terdapat bahan-bahan seperti benang, kain dan lain
pelayanan dan staf bagian pembinaan serta beberapa peserta yang telah mengikuti
putus sekolah dibagi menjadi dua yaitu evalusai proses dengan evaluasi hasil.
Adapun pada evaluasi proses, rata-rata peserta yang mengikuti pelatihan selalu
hadir dan tidak ada unsur paksaan dari pihak lain. Alat yang digunakan sudah
memadai tetapi masih kurang efektif dikarenakan sebagian alat yang digunakan
_______________
52
Hasil wawancara dengan Lisa Sartika sebagai peserta jurusan Menjahit, pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 29 Oktober2017.
53
Hasil observasi proses belajar peserta pada UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna,
pada tanggal 29 Oktober 2017.
86
oleh peserta pada saat praktik masih ada yang mudah rusak seperti mesin dan
kesulitan pada saat praktik membordir atau menjahit. Kebanyakan dari peserta
lebih mudah memahami metode praktik langsung. Peserta yang berprestasi akan
tentang program tindak lanjut, maka hasil penelitian dapat dilihat dari tiga sumber
data yaitu pembina/pelatih, staf dan peserta yang telah mengikuti pelatihan. Oleh
karena itu, temuan hasil wawancara dari pihak pembina dan staf dapat ditemukan
_______________
54
Hasil wawancara dengan Bapak Faisal, selaku kepala Kasie Pelayanan pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada tanggal tanggal 01 November 2017.
87
Sejalan dengan hal ini, Ibu Hersie Malahayatie selaku kepala Kasie
mengatakan bahwa:
Program tindak lanjut yang dilakukan adalah pihak UPTD Rumoh Seujahtera
Jroh Naguna mengevaluasi kedaerah kabupaten/kota alamat peserta. Hal
demikian dapat dilakukan melalui bantuan dinas sosial kabupaten/kota dan
TKSK pertama sekali mengirimkan surat kesana bahwa pihak UPTD Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna akan kesana untuk memantau perkembangan peserta
_______________
55
Hasil wawancara dengan Ibu Sakdiah, selaku Staf bagian Pembinaan pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada tanggal 11 Desember 2017.
56
Toolkit merupakan alat atau perkakas yang diberikan oleh UPTD Rumoh Seujahtera
Jroh Naguna kepada remaja putus sekolah yang pernah mengikuti pelatihan keterampilan pada
UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna.
57
Hasil wawancara dengan Ibu Hersie Malahayatie, Kepala Kasie Pembinaan UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, pada Tanggal 13 Desember 2017.
88
yang telah selesai mengikuti pelatihan. Jika ada peserta yang telah berhasil
membuka usaha makan akan ditambah fasilitas lanjutan kepada peserta
misalnya seperti menjahit akan diberikan kain, dll.58
Setelah selesai mengikuti pelatihan selama tiga bulan penuh, kami diberikan
sertifikat dan alat menjahit selanjutnya kami dipulangkan dan beberapa bulan
kemudian kami akan dipantau kembali oleh pihak UPTD Rumoh Seujahtera
Jroh Naguna dan kami tidak punya komunitas jaringan dengan pihak UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, kami hanya memiliki komunitas jaringan
dengan sesama alumni.60
Jroh Naguna, Kasie Pembinaan, Kasie pelayanan dan staf bagian pembinaan serta
beberapa peserta yang telah mengikuti pelatihan dapat diketahui bahwa program
_______________
58
Hasil wawancara dengan Bapak Saifullah, Kepala UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
Naguna Banda Aceh, pada tanggal 11 Desember 2017.
59
Hasil Wawancara dengan Siti Rokayah sebagai peserta jursan Bordir pada UPTD
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 27 Oktober 2017.
60
Hasil wawancara dengan Winda Rahmika sebagai peserta jurusan Menjahit, pada
UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, pada tanggal 28 Oktober2017.
89
tindak lanjut yang dilakukan adalah (a) memberikan sertifikat dan toolkit, (b)
terhadap peserta yang telah membuka usaha pada bidang bordir atau menjahit.
Adapun maksud dan tujuan dari pemberian toolkit kepada peserta yang
pelatihan. Toolkit tersebut diberikan sebagai bahan dasar remaja putus sekolah
PENUTUP
A. Kesimpulan
putus sekolah pada UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna Banda Aceh, sudah
untuk membantu remaja putus sekolah agar mampu mengembangkan diri dalam
bakat minat pada bidang bordir dan menjahit, menjadi seorang yang ahli dan
dipasarkan secara profesional. Tujuan tersebut sudah berjalan dengan baik dalam
megembangkan bakat minat remaja putus sekolah, tetapi untuk menjadi seorang
sistematis, hal ini dapat dilihat dari modul yang diberikan, tata cara pelatihan yang
terstruktur, hal ini dapat dilihat dari seleksi awal dan wawancara yang dilakukan,
memberikan konseling awal, tata cara pemberian materi dimulai dari materi
90
91
umum dan agama terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan pemberian materi
Keempat, dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan sudah efektif, hal ini
dapat dilihat dari evaluasi proses yang dilakukan dimana remaja putus sekolah
yang mengikuti pelatihan selalu hadir, pada alat-alat yang digunakan belum
sepenuhnya memadai dikarenakan sebagian alat masih mudah rusak seperti jarum
patah dan mesin jahit yang mudah rusak. Dilihat dari evaluasi hasil, remaja putus
Kelima, dilihat dari program tindak lanjut yang dilakukan sangat bagus,
hal ini dapat dilihat dari pemberian sertifikat dan toolkit yang bertujuan untuk
memudahkan mereka membuka usaha pada bidang bordir dan menjahit. Setelah
melihat perkembangan remaja putus sekolah jika ada yang membuka usaha maka
B. SARAN
Jroh Naguna.
92
potensi yang mereka miliki pada setiap jurusan yang akan dipilih. Peneliti
toolkit yang diberikan kepada hal-hal positif dan membuka usaha sendiri
Budiman, Nasir. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Cet:I. Banda Aceh: Ar-
Raniry Press, 2004.
Herlisa. Fenomena Anak Putus Sekolah. Skripsi, tidak diterbitkan. Banda Aceh:
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, 2016.
93
94
V.S. Winkel S.J. dan Hastuti, MM. Sri, Bimbingan dan Konseling di Intitusi
Pendidikan, Yogyakarta: Media Abadi, 2004
Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier) Edisi III, Yogyakarta:
Andi Offset, 2013.
_______. Bimbingan & Konseling (Studi & Karier), Edisi ke II, Yogyakarta: Andi
Offset, 2005
No Aspek Uraian
1 Tujuan Memperoleh informasi yang mendalam tentang:
1. Gambaran umum UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna,
sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, jenis-jenis
pelatihan.
2. Tujuan bimbingan vocational
3. Proses bimbingan vocational
4. Tahap pelaksanaan bimbingan vocational
5. Teknik evalusai hasil
6. Program tindak lanjut
2 Tehnik 1. Pegamatan (observasi)
pengumpulan 2. Wawancara (intervew)
data 3. Dokumentasi
3 Informan dan Informan: Kepala UPTD Rumoh Seujahtera, Pembina/ Pelatih, Staf
responden UPTD Rumoh Seujahtera.
Responden: sepuluh orang peserta yang telah mengikuti pelatihan
4 Waktu 60 menit
5 Lokasi UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna, Banda Aceh
6 Langkah- 1. Memperkenalkan diri
langkah (proses) 2. Menjelaskan maksud dan tujuan peneliti.
wawancara 3. Meminta kesediaan informan dan responden untuk
mendalam diwawancarai, dicatat dan atau direkam sebagai data
penelitian.
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab sesuai
dengan pedoman wawancara.
5. Meminta persetujuan informan dan responden bahwa data
yang diberikan akan dijadikan dokumen dalam penelitian.
6. Konfirmasi semua hasil catatan dan rekaman dengan
informan dan responden untuk akurasi informasi yang
diperoleh.
7. Menyampaikan informasi kepada informan dan responden
atas waktu dan infromasi yang diberikan.
8. Meminta kesediaan informan dan responden menerima
peneliti kembali jika memerlukan informasi tambahan.
9. Mengakhiri wawancara dan berpamitan.
7 Perlengkapan/ 1. Alat tulis (ballpoint dan catatan penelitian lapangan)
alat yang 2. Alat perekan visual (kamera)
digunakan 3. Alat perekam audio (aplikasi perekam suara dari telepon
genggam)
Pedoman Wawancara Penelitian Skripsi S1:
Identitas Responden :
Nama Lengkap :
Tempat/ Tanggal Lahir :
Pekerjaan/ Jabatan :
Alamat :
Tempat dan Tanggal Wawancara :
Pengantar:
E. Apa program tindak lanjut yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna terhadap remaja putus sekolah?
1. Apakah saudara atau saudar memahami program tindak lanjut yang
diberikan oleh pembina untuk setiap keterampialn yang sudah diterima
selama pembinaan?
2. Apakah setelah Saudara atau Saudari menerima pelatihan keterampilan
yang diberikan oleh pembina dapat dipulangkan?
3. Apakah terdapat fasilitas khusus untuk menerapkan praktek lanjutan
disetiap bidang keterampilan?
4. Apakah pembina melakukan pemantauan kembali setelah Saudara atau
Saudari mengikuti pelatihan keterampilan?
5. Bagaimana pemantauan yang dilakukan oleh pembina setelah Saudara
atau Saudari mengikuti pelatihan?
6. Apakah ada komunitas jaringan seluruh alumni dengan pihak Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna?
Pedoman Wawancara Penelitian Skripsi S1:
Identitas Informan:
Nama Lengkap :
Tempat/ Tanggal Lahir :
Pekerjaan/ Jabatan :
Alamat :
Tempat dan Tanggal Wawancara :
Pengantar:
1. Penelitian ini dimohon agar bapak dan ibu memberikan informasi mengenai
data yang berhubungan dengan penelitian ini.
2. Mohon kiranya bapak dan ibu besedia memberikan data untuk digunakan
dalam penelitian ini.
3. Mohon kiranya bapak dan ibu meluangkan waktunya untuk memberikan
informasi mengenai hal yang berhubungan dengan penelitian ini.
4. Mohon kiranya bapak dan ibu setuju bahwa data yang diberikan akan dijadikan
dokumen dalam penelitian ini.
5. Mohon kiranya bapak dan ibu memberi izin informasi yang disampaikan
dicatat atau direkam sebagai data penelitian.
6. Bahwa data keterangan tidak disalahgunakan hanya untuk kepentingan skripsi.
A. Apa tujuan bimbingan vocational yang diterapkan oleh Unit Pelaksana Teknis
Dinas Rumoh Seujahtera Jroh Naguna terhadap remaja putus sekolah?
1. Apakah Bapak atau Ibu dapat menceritakan kenapa ada tujuh keterampilan
yang diberikan kepada peserta?
2. Apakah Bapak atau Ibu dapat menjelaskan kepada saya tentang apa yang
menjadi tujuan umum diberikan bimbingan keterampilan di Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna ini?
3. Apakah Bapak atau Ibu bisa menjelaskan kepada saya tentang apa yang
menjadi tujuan khusus diberikan pelatihan dari tujuh keterampilan
terhadap peserta?
4. Apakah peserta yang dibina dipilih sendiri keterampilannya secara khusus
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki atau mencakup semua
keterampilan yang ada?
5. Bagaimana target skill keterampilan yang diharapkan setelah pembinaan
apakah menjadi seorang ahli?
6. Dalam pembinaan keterampilan terhadap peserta apakah ada kaitannya
dengan pembangunan Kota Banda Aceh untuk kedepannya?
7. Adakah kendala yang Bapak atau Ibu dapatkan selama mencapai tujuan?
E. Apa program tindak lanjut yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas
Rumoh Seujahtera Jroh Naguna terhadap remaja putus sekolah?
1. Bagaimana tindak lanjut untuk setiap keterampilan menjahit, bordir, las
karbit, ketok duko, montir sepeda, perbot dan elektronik yang diberikan
terhadap peserta?
2. Apakah setelah Bapak atau Ibu selesai memberikan pelatihan peserta
dapat dipulangkan?
3. Apakah terdapat fasilitas khusus untuk menerapkan praktek lanjutan
disetiap bidang keterampilan?
4. Apakah terdapat partner kerja sama untuk menampung peserta yang telah
mempunyai keahlian yang sesuai dengan potensi yang dimiliki?
5. Apakah ada pemantauan kembali yang Bapak atau Ibu lakukan setelah
peserta mengikuti pelatihan?
6. Bagaimana pemantauan terhadap peserta setelah mengikuti pelatihan?
7. Apakah ada komunitas jaringan seluruh alumni dengan pihak Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna?
Gambar: wawancara dengan Kepala UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
Naguna, Kasie Pembinaan, Kasie Pelayanan dan Staf UPTD Rumoh
Seujahtera Jroh Naguna
Gambar: Toolkit yang diberikan oleh pihak UPTD Rumoh Seujahtera Jroh
Naguna
Gambar: Lingkungan UPTD Rumoh Seujahtera Jroh Naguna
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
Riwayat Pendidikan
Orang Tua/Wali
Penulis,