Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini keunggulan
kompetitif merupakan syarat sukses bagi suatu perusahaan. Terlebih bagi perusahaan-
perusahaan yang bergerak pada bidang sejenis, mereka dituntut untuk memiliki suatu
keunikan tersendiri yang dapat memikat konsumen dalam rangka merebut pangsa pasar
yang ada saat ini. Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih suatu produk untuk
sampai pada keputusan membeli produk tersebut.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa tawaran produk sejenis sangat beragam,
tidak terkecuali untuk produk mobil yang sekarang semakin meningkat permintaannya
hal ini dapat dilihat dengan semakin padatnya kendaraan di jalanraya yang didominasi
oleh kendaraan roda empat. Bagi sebagian orang, mobil bukan hanya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan tersier saja, tapi sekarang sudah menjadi kebutuhan primer.
Berdasarkan dari artikel yang diterbitkan oleh katadata.co.id yang di akses oleh penulis
pada hari Kamis, 20 Novenber 2018, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor) menyatakan bahwa sepanjang tahun 2016 jumlah kenaikan penjualan mobil
di Indonesia adalah sebanyak 1.06 juta unit, angka tersebut mengalami kenaikan
sebanyak 4,5 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016.
Maka hal tersebut mendasari peramalan penjualan mobil yang akan kembali
meningkat pada tahun 2017 yakni sebanyak 1.1 juta unit dalam satu tahun. Hal tersebut
menunjukan semakin meningkatnya permintaan pasar untuk kendaraan mobil dari
tahun ke tahun. Berdasarkan kondisi ini, perusahaan yang bergerak di bidang otomotif
pun semakin bersaing ketat dalam melakukan penjualan. Beberapa merek mobil yang
bersaing ketat mendapatkan penjualan di Indonesia diantaranya adalah Toyota,
Mitsubishi dan Wuling. Berikut adalah data penjualan atas merek yang telah
disebutkan berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh automania.com dan
indonesianmotorshow.com. Tapi disini penjualan Toyota avanza di kelas Low Multi

1
Purpose Vehicle (LMPV) mengalami penurunan karena datangnya para pesaing baru
dengan beberapa tambahan fitur-fitur yang memudahkan penggunanya.

Tabel 1.1 Data Penjualan Mobil Tahun 2016-2018

Merk Mobil 2016 2017 2018


Toyota Avanza 131.842 109.529 90.652
Mitshubisi Expander - 8.329 10.570
Wuling Convero - 1.391 4.849
sumber : www.gaikindo.or.id

Berdasarkan hasil survey diatas dapat terlihat pada hampir keseluruhan merek terjadi
penjualan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, namun pada merek mobil
Toyota avanza 2 tahun terakhir malah mengalami penurunan penjualan. Hal ini
ditunjukan pada data penjualan 3 tahun terakhir yang secara berturut –turut Toyota
avanza mengalami penurunan penjualan kendaraan. Yakni pada tahun 2018 yang
semula penjualan adalah sebanyak 131.842 pada tahun 2016, 109.529 pada thun 2017,
dan 90.652 pada tahun 2018 mengalami penurutan yang cukup merosot.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kualitas produk Toyota Avanza?
2. Bagaimana Minat Beli Pada Toyota Avanza?
3. Apakah Kualitas Produk berpengaruh Terhadap Minat Beli?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


1. Untuk Mengetahui Tanggapan Mengenai Kualitas Produk Toyota Avanza.
2. Untuk Mengetahui Tanggapan Konsumen Mengenai Keputusan Minat Beli
Toyota Avanza.
3. Untuk Mengetahui Besarnya Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli.

2
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat
bagi perusahaan atau menjadi evaluasi untuk menjadi perusahaan yang lebih
baik lagi dalam membuat produknya agar dapat di terima oleh masyaratan atau
konsumen
2. Semoga penelitian ini menjadi motivasi bagi perusahaan untuk
mengembangkan produknya yaitu Toyota avanza agar menjdai kendaraan yang
terbaik di kelas Low Multi Purpose Vehicle (LMPV)

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kualitas Produk


Pengertian kualitas produk memiliki inti pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan yang bertujuan untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut
Kotler dan Armstrong (2014:11), kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk
dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas,
ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya.
Menurut Kotler dan Keller (2016:164), kualitas produk adalah kemampuan suatu
barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang
diinginkanpelanggan. Sedangkan menurut Mowen (2012:61), kualitas produk
merupakan proses evaluasi secara keseluruhan kepada pelanggan atas perbaikan
kinerja suatu produk.
Kualitas produk memiliki suatu ketertarikan bagi konsumen dalam mengelola
hubungan yang baik dengan perusahaan penyedia produk. Adanya hubungan timbal
balik antara perusahaan dengan konsumen akan memberikan peluang untuk
mengetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan harapan yang ada pada
persepsi konsumen. Maka, perusahaan penyedia produk dapat memberikan kinerja
yang baik untuk mencapai kepuasan konsumen melalui cara memaksimalkan
pengalaman yang menyenangkan dan meminimalisir pengalaman yang kurang
menyenangkan konsumen dalam mengkonsumsi produk. Apabila kinerja dari suatu
produk yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan konsumen, maka kualitas
produk yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan konsumen. Ada beberapa
pendapat mengenai dimensi kualitas produk, antara lain menurut Kotler (2016:203)
apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar
maka perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh
konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk

4
pesaing. Oleh karena itu kualitas produk dapatdimasukkan ke dalam Sembilan dimensi,
yaitu :
1. Bentuk Produk dapat dibedakan secara jelas dengan yang lainnya berdasarkan
bentuk, ukuran, atau struktur fisik produk.
2. Ciri - ciri produk Karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk
menambah fungsi dasar yang berkaitan dengan pilihan - pilihan produk dan
pengembangannya.
3. Kinerja Berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan
karakterisitik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang
tersebut.
4. Ketepatan atau kesesuaian Berkaitan dengan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi
yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Kesesuaian
merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan
karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
5. Daya TahanBerkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat digunakan tanpa
menimbulkan masalah pada saat penggunaan
6. Keandalan Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil
menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan
dalam kondisi tertentu pula.
7. Kemudahan Perbaikan Berkaitan dengan kemudahan perbaikan atas produk jika
rusak. Idealnya produk akan mudah diperbaiki sendiri oleh pengguna jika rusak.
8. Gaya Penampilan produk dan kesan konsumen terhadap produk.
9. Desain Keseluruhan keistimewaan produk yang akan mempengaruhi penampilan
10. Dan fungsi produk terhadap keinginan konsumen.
Menurut Gaspersz Dalam Alma (2012:11)

2.2 Minat Beli


Menurut Kotler dalam Tafan Russuardi (2012;568) “minat beli adalah tahapan
yang dilakukan konsumen sebelum merecanakan untuk membeli suatu produk. Sebuah
perusahaan harus mampu mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan

5
keinginan konsumen”. Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari
komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap
dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung
dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada
suatu altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk
membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan.
Kenyataan menunjukkan bahwa mengetahui kebutuhan dan keinginan
konsumen tidak mudah. Konsumen bisa mengubah pemikirannya pada detik - detik
terakhir. Tentu saja pemasar mengharapkan konsumen bersikap positif yaitu bersedia
membeli barang yang ditawarkan. Untuk menarik atau menumbuhkan minat beli
konsumen terlebih dahulu pemasar harus memahami bagaimana konsumen
berkeputusan.

Tahap – Tahap Minat Beli


Tahapan -tahapan produsen dalam menentukan minat beli atau menentukan
dorongan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan, dapat kita lihat pada konsep atau model AIDA yang dikembangkan oleh
Kotler (2012:568), yaitu:
Tabel 2.1 Model AIDA
Cognitive state Attention
Affective state Interest
Desire
Behaviour Action
Sumber: Philip Kotler (2012:568)

6
Pengertian dari tahap - tahap tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Attention
Tahap ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atau jasa sesuai
dengan kebutuhan calon pelanggan, selain itu calon pelanggan juga mempelajari
produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Interest
Dalam tahap ini calon pelanggan mulai tertarik untuk membeli produk atau jasa
yang ditawarkan, setelah mendapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai
produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Desire
Calon pelanggan mulai memikirkan serta berdiskusi mengenai produk atau jasa
yang ditawarkan, karena hasrat dan keinginan untuk membeli mulai timbul.
Dalam tahapan ini calon pelanggan sudah mulai berminat terhadap produk atau
jasa yang ditawarkan. Tahap ini ditandai dengan munculnya minat yang kuat dari
calon pelanggan untuk membeli dan mencoba produk atau jasa yang ditawarkan.
4. Action
Pada tahap ini calon pelanggan telah mempunyai kemantapan yang tinggi untuk
membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

2.3 Kerangka Pemikiran


Aktivitas pemasaran pada dasarnya adalah bagaimana agar perusahaan dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang lebih baik dari waktu ke waktu
dan memenangkan persaingan dengan para pesaing. Untuk memenangkan persaingan
yang semakin kompetitif para pelaku usaha dituntut untuk mampu menciptakan
keunggulan bersaing atas produk dan layanannya dalam upaya memuaskan Konsumen.
Hal ini sangat penting karena konsep pemasaran menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi keberlangsungan
hidup perusahaan, tanpa adanya konsumen,setiap perusahaan akan kehilangan
pendapatan yang berakibat pada jatuhnya bisnis tersebut .Kualitas produk merupakan

7
hal penting yang harus dihasilkan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk
atau jasa yang dihasilkan dapat diminati oleh konsumen.

2.3.1 Gambar Kerangka Berfikir

Manajemen Pemasaran

Bauran Promosi Prilaku Konsumen

1. Produk

2. Price Proses Keputusan


Pembelian
3. Place
1 Pengenalan Masalah
4. Promosi
2 Pencarian Informasi
.Kotler dan Keller
(2012:498) 3 Penilaiyan alternatif

4 Keputusan Pembelian
Kualitas produk
5 Prilaku Setelah
1. kinerja Pembelian

2. ciri-ciri atau Kotler dan Keller (2012)


keistimewaan tambahan

3. Kesesuaian dengan Minat Belli


spesifikasi
- Attention
4. kualitas yang - Interest
dipersepsikan - Desire
- Action
Philip Kotler yang di alih
bahasan oleh fandy
tjiptono (2014 ; 49) Kotler dan Keller (2009)

8
2.3.2 Gambar Paradigma Penelitian
Variabel X
Variabel Y
Kualitas Produk Minat Belli
1. Kinerja Attention
2. Ciri-ciri atau Interest
keistimewaan
tambahan Desire

3. Kesesuaian dengan Action


spesifikasi

4. kualitas yang Koler dan Keller


dipersepsikan (2009)

Philip Kotler yang di alih


bahasan oleh fandy tjiptono
(2014 ; 49)

9
BAB III
OBJEK DAN PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan ojek penelitan berupa gambaran perusahaan
dimana tempat penulis melakukan penelitian, metode penelitian dlm proses penelitian,
dan operasonal variable penelitian.

3.1 Objek Penelitian


Objek penelitian menurut Sugiyono (2017:38) adalah variabel penelitian yang
merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis yang menjadi objek
penelitianya adalah kualitas produk terhadap minat beli.

Sejarah Toyota avanza


Toyota Avanza pertama kali dikenalkan di publik Indonesia pada tanggal 11
Desember 2003 pada event Gaikindo Auto Expo. Lahir dari pabrikan PT. Astra
Daihatsu Motor (ADM) Indonesia, yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. Selain di
Indonesia, Avanza juga diproduksi di Malaysia oleh Ferodua Manufacturing Sdn. dan
di Tiongkok oleh FAW Jilin. Mobil ini memiliki saudara kembar yaitu Daihatsu Xenia.
Mobil berjenis MPV (Multi Purpose Vehicle) atau kendaraan dengan segala kegunaan
dengan kapasitas penumpang 7 orang mobil ini sangat cocok untuk keluarga Indonesia.
Toyota Avanza, kendaraan dengan julukan "Mobil Sejuta Umat" terus diproduksi
hingga sekarang ini. Toyota Avanza diterima baik di pasaran Indonesia yaitu dengan
ditandai terus berjalannya proses produksi dari tahun 2003 hingga sekarang ini serta
jumlah penjualan yang terus meningkat.

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode deskriptif.
Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

10
variabel bebas atau mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa menghubungkan
dengan variabel lain (Sugiyono, 2012:53).

Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu


No Peneliti Judul, Tahun dan Variabel Hasil dan Kesimpulan
Sumber Penelitasan
1. Rizki Pengaruh Kualitas • Kualitas Variabel kualitas
Ananda Produk terhadap Produk produk terhadap
2016 Minat • Minat Beli minat beli konsumen
Beli Konsumen sebesar 83,6%,
Tablet sisanya dipengaruhi
iPad Apple di Kota oleh variabel yang
Bandung lain.

2. Kurnia Pengaruh Kualitas •Kualitas Variabel kualitas


Sari Produk dan Kualitas Produk (X1) produk terhadap
Pelayanan terhadap •Kualitas minat beli
Minat Beli Pelayanan konsumen sebesar
Konsumen (X2) 83,6%, sisanya
Waroeng Steak •Minat Beli dipengaruhi oleh
Dipatiukur Bandung (Y) variabel yang
(2013) lain.

3. Kamal Pengaruh kualitas •Kualitas Semakin baik


Ghanimata produk terhadap produk kualitas produk
minat beli kartu •Minat beli maka akan
perdana Kouta menciptakan
Telkomsel di minat beli yang
Bandung (2014) semakin tinggi

11
4. Samsul Pengaruh kualitas •Kualitas Variabel X1 dan
Arifin produk Produk (X1) X2 berpengaruh
dan kualitas •Kualitas positif terhadap
pelayanan pelayanan varibael Y dan
terhadap minat beli (X2) Variabel yang
konsumen Alfamart •Minat beli (Y) paling dominan
(2015) mempengaruhi
adalah kualitas
pelayanan

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel


Variabel Konsep Dimensi Dimensi Ukuran Skala
Variabel

Variabel (X) Kemampuan Peformance Cita rasa Tingkat cita Ordinal


Kualitas sebuah produk produk rasa produk
Produk dalam
memperagakan Kesegaran Tingkat Ordinal
fungsinya, hal produk kesegaran
ini termasuk produk
keseluruhan
durabilitas, Features Keragaman Tingkat Ordinal
reliabilitas, produk keragaman
ketepatan, produk
kemudahan
pengoperasian, Ciri khas Tingkat ciri Ordinal
dan reparasi produk khas produk
produk, juga
atribut produk Reliability Kualitas bahan Tingkat Ordinal
lainnya kemasan kualitas bahan
kemasan

12
(Kotler dan
Amstrong 2012 Conformance Kesesuaian Tingkat Ordinal
: 83) to penyajian kesesuaian
Spesification produk penyajian
produk
Konsistensi Tingkat Ordinal
rasa produk konsistensi
rasa produk

Durability Kadaluarsa Tingkat Ordinal


kadaluarsa

Kualitas Tingkat Ordinal


ketahanan kualitas
kemasan ketahanan
kemasan

Serviceability Kemudahan Tingkat Ordinal


penyajian kemudahan
penyajian
Estethica Daya tarik Tingkat daya Ordinal
penyajian tarik penyajian
produk

Daya tarik Tingkat daya Ordinal


tampilan tarik tampilan
kemasan kemasan
produk produk

Perceived Kesan kualitas Tingkat kesan Ordinal


Quality produk kualitas produk

Variabel (Y) Kemampuan Attention Kesadaran Tingkat Ordinal


Minat Beli atau keinginan konsumen kesadaran
daya beli konsumen

13
konsumen terhadap terhadap
terhadap produk produk
produk
(Kotler dan Keingintahuan Tingkat Ordinal
Keller 2009) konsumen keingintahuan
terhadap konsumen
produk terhadap
produk

Pengetahuan Tingkat Ordinal


konsumen pengetahuan
terhadap konsumen
produk terhadap
produk

Interest Manfaat Tingkat Ordinal


produk yg manfaat
ditawarkan produk yg
ditawarkan

Keunggulan Tingkat Ordinal


dibanding keunggulan
produk dibanding
produk lain

Keingintahuan Tingkat Ordinal


produk-produk keingintahuan
yg ditawarkan produk-produk
yg ditawarkan
Harga produk Tingkat harga Ordinal
yang produk yang
terjangkau terjangkau

14
Desire Kebutuhan Tingkat Ordinal
untuk kebutuhan
memiliki untuk memiliki
produk produk
Menyukai Tingkat Ordinal
produk yang kesukaan pada
ditawarkan produk yang
ditawarkan
Ketertarikan Tingkat Ordinal
untuk membeli ketertarikan
produk untuk membeli
produk

Action Keharusan Tingkat Ordinal


membeli dan keharusan
memiliki membeli dan
produk memiliki
tersebut produk tersebut

Daya beli Tingkat daya Ordinal


untuk membeli beli untuk
produk membeli
produk
Produk yang Tingkat produk Ordinal
dimiliki sesuai yang dimiliki
harapan sesuai harapan
Kepuasan Tingkat Ordinal
membeli kepuasan
produk membeli
produk

15
Daftar Pustaka

https://www.gaikindo.or.id/
http://wardoyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11948/PROPOSAL+Keputusa
n+membeli.pdf
http://repository.unpas.ac.id/141/2/BAB%20II.pdf
https://automania.com/
https://indonesianmotorshow.com/

16

Anda mungkin juga menyukai