Anda di halaman 1dari 46
MENTER KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/Menkes/SK/I1/2010 TENTANG PEDOMAN KOMUNIKASI OTAK UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN Menimbang Mengingat INTELEGENSIA PADA REMAJA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa remaja merupakan sumber daya manusia yang potensial dalem rangka menghadapi persaingan global; bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas hidup remaja yang salah satunya adalah kesehatan intelegensia diperlukan kebijakan program peningkatan kesehatan intelegensia bagi remaja melalui komunikasi otak; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Komunikasi Otak Untuk Meningkatkan Kesehatan Intelegensia Pada Remaja; . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4238); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimena telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 5063); Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1875/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah beberapa kali terekhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 439/Menkes/ Per/Vi/2009 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XV/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan Menetapkan Kesetu Kedua Ketiga Keempat MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN KOMUNIKAS| OTAK = -UNTUK =—- MENINGKATKAN KESEHATAN INTELEGENSIA REMAJA Pedoman Komunikasi Otak Untuk Meningkatkan Kesehatan Intelegensia Remaja sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, Pedoman sebagaimana dimaksud Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, tenaga kesehatan seria masyarakat dalam meningkatkan Kesehatan intelagensia remaja melalui komunikasi otak. Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Februar 2010 Menteri, Moo 28) dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR. PH. Keputuean Menteri Kesehatan Nomor —; 265/Monkes!SH/I/2010 Tanggat : 10 Februari 2010 PEDOMAN KOMUNIKAS! OTAK UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN INTELEGENSIA PADA REMAJA L PENDAHULUAN A. Later Selakang Sumber daya manusia yang berkuaifies merupskon aset suatu pegara untuk membangun, secara langsung maupun tidak fangsung. Seeara lengeung, dibumhkan tenaga-fenaga terampil yang dapat bekera melaksanskan pembangufan ifrastuktur ‘Secara Gdak langsung. sumber ¢aya manusia yang memiiki kemampuan penguasaan toknologl, kemampuanh manajeral dan kepemimpinan yang cukup dinarapkan dapat tampil untuk menjadi pengeiola, pemimpin yang memimpin pemerintahan dan maiaksanakan pembangunan segala bidang menjadi tai balk. dengan dan 68 tahun ke atas (Media Indonesiacam, 17 Desember 2009), seharusnya mempunyal peluang untuk memenangkan kompetis! window of opportunity pengambangan sumber daya manusia dalam penoce 2020-2030 Dalam melakeanskan pembangunan nasionai, indonesia yang berpenduduk iebin dar 238 jute jiwa (BPS,2009). sebagian besar penducuknya merupakan wan produkt (55%), Hail fersebut menjadi peltiang bagi Indonesia dalam pongembangan sumber daya manvsia (SDM) untuk memanangkan Kompetsl window of opportunity pada periode 2020-2030. Diperiukan adanya penencanaan optimal terintegras! antara pendidican kesehatan dan ekonomi untuk menyiapkan kaider-kader bangos dari sejak remaja (usia produktif) Untuk manjadl tenagitenaga’ profevional yang tetampil dan memiliki kemampuan manajeriai dan kepemimpinan yang seaual dengan kebutuhan Pade Kenyataannya, sebaglun besat remaja (usin produbtif) belum tetjangkas dengan pendidikan mettadal untuk mencapai kompetsns! tertanty dalam bideng pekerjapn separuh lebih atau $8.36 juts dan 111,47 juts ungkatan kerja anys berpendidikan SD ke bawah, sisanya SMP 19,91 persen, SMA 20,7 peteen dan Perguruan tinggi 5,08 poreen. Sehingga kelompok remaja unis produktif yang seharusnya dapat dimanfamtkan untuk prowes pembangunan karere kualitasnya rendah 1ENTERI KESEHATAN, REPUBLIK INDONESIA dan jumiahaya yang tinggi, menjadi beban pemerintah, Sedangkan sebagian kecil saja remaja berada di sekolah untuk melaksanakan tugas perkerbangannya. Sebagian besar remaja gagal memenuhi tugas perkembangannya disebabkan oleh faktor pola asuh orang tua yang tidak member! bimbingan pada proses sosialisasi ke peer group (psicologlc social change), proses pembelajaran di sekolah yang tidak optimal, faktor lingkungan dan kesehatan terulama permasalah gangguan gizi, HIVIAIDS, narkoba, sehingga terjadi fost generation dan terjadinya peningkatan kriminalitas seksual terlinat sebanyak 97 persen remaja pernah menonton film porno, 94 persan pemah berciuman, meraba-raba, oral seks. 63 persen sudan tidak perawan, 21 persen pemah aborsi, dan 57,1 persen kasus HIV/AIDS terjadi pada remaja 75-29 tahun (Komisi Nasional Peslindungan Anak tahun 2008). Dengan melihat kenyataan ketersediaan sumber daya manusia yang ada dikaitkan dengan tantangan global milenium ketiga (brain fo brain competition) untuk dapat memenuhi tuntutan pembangunan nasionai maupun menghadapi tantangan penyediaan SDM berkualitas secara global, pemerintah harus segera meningkatkan potensi kecerdasan para remaja dalam proses pendidikan di lapangan pekerjaan, pola asuh, meialui upaya Kesehatan intelegensia. Apabila tidak dioptimalkan secara baik, maka di masa selanjuinya para remaja akan mengalami kesulitan untuk meningkatkan kompetensinya sehingga mengalami hambatan dalam menghadapi pertacungan dalam peningkatan sumber daya manusia dengan negare Jain Dalam rangka membengun sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, remaja dituntut memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan kemampuannya (Human Capability). Kemampuan tersebut ditingkatkan melalui proses pembelajaran yang sesual dengan perkembangan otak manusia yang disebyt sebagai. Perkembangan intelegensia pada masa remaja merupakan suatu periode kehidupan penting untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuen secara efisien mencapai puncaknya Pada masa ini proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan, sistem saraf yang berfungsi memproses informasi berkembang dengan cepat dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi. sepert Kemampuan merumuskan perencanaan, strategis atau kemampuan mengambil keputusan, Dengan berkembangnya konsep neurosains, cara berkomunikasi dilingkalkan pada proses pembelajaran otak agar mencapai hasil yang optimal untuk meningkatkan kemampuan kognitit, sikap dan perilaku yang sesuai dengan dominasi otak (Speery, 2000). Model pendekatan kornunikasi otak merupakan pendekatan tepat untuk meningkatkan kapasitas intelegensi para remaja sehingga cara berkornunikasi dan gaya bempikir (style of thinking) akan lebih baik, maka model pendekatan komuntkasi otak untuk meningkatkan kecerdasar para remaja dapat diterapkan dalam proses pembelsjaran remaja di sekolah, meningkatkan komunikasi dalam pola asuh orang tua, meningkatkan komunikasi antar remaja sehingga para remaja dapat melewati masa kritis perkembangannya dan dapat menghadapi tuntutan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan kepribadiannya dengan prestasi terbaik. Kementerian Kesehatan mempunyai tugas pokok dan fungsi yang bertanggung- jawab dalam meningkatkan kesehatan Intelegensi termasuk remaja yang berada di MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA provinst, Kabupaten dan seluruh Indonesia. Pusat Pemeliharaan Peningkaian dan Penanggulangan Kesehatan intelegensia menyusun pedoman untuk peningkatan inteligensi kesehatan untuk mengoptimalkan fungsi otak pada remaja melatui kegiatan peningkatan komunikasi otak (Brain Smart Communication). 8. Tujuan dan Sasaran 4. Tujuan a, Tujuan Urnum Meningkatnya kualtas Kesehatan xecerdasan para remaja Indonesia di sekolah, b. — Tujuan Khusus 1) 2) 3) 5) 6) 7) 2. Sasaran Memberikan pemahaman mengenai karakteristik (fisik, afeksi, dan kognisi) kepada remaja guna meningkatkan pemahaman diri sendiri, Meningkatkan pemahaman kepada guru dan orang tua ierkait dengan kerakteristik remaja dan pola asuh dapat mengoptimalkan berbagai kecerdasan para remaja. Mendapatkan gambaran mengenai proses Kognitif (tipe belajar dan tipe berpikir) pada remaja untuk mengoptimalkan kecerdasannya Membantu remaja untuk meningkatkan kemampuan komunikasi guna mengoptimaikan kecerdasannya Membantu guru dan orangtua untuk meningkatkan kemampuan komunikasi terhadap remaja. Membantu ramaja untuk menemukan dan memahami minat dan bakatnya guna mengoptimalkan kecerdasan yang dimilikinya. Memberikan pemahaman dan keterampilan kepada guru terkait dengan teknik pengajaran dan bimbingan yang efektif guna mengoptimalkan kecerdasan remaja a. Sasaran Pedoman 1) 2) 3) 4) Guru terlatih/guru bimbingan konseling di sekolah Kaderfpembina taman remaja Para orangtua Remaja b. Sasaran Manfaat : 1) 2) Kelompok Remaja usia 12-24 tahun Kelompox guru dan kader 3 a e& 3) Kelompok orangtua Indikator Sasaran a Tewujudnya pedoman dan Insirumen komunikas’ otak untuk masaiat Kocerdasan renaja Db. Terbentuknya tim Kader tertatih, serts tim professional (seperti psikalog, esisten psikolog, guru bimbingan konseling mausun pengajar-pengajar terlatih diseketah, pambing taman remaja, maupun pare arenghan atau kacter) untuk meiaksanakan upaye peningkatan keoordasane pada remaja ° eee Pelatinan untuk para kader, tim professional (seperti dalam upaye peningkatan kecarcasans pada remaja. 1. Tenwujudnya pedoman dan instrument komunikas! etak untuk peningkstary potansi kecardusana pada remaja di Wiayah Kerja Kabupaten dan Kota 2. (Drat pecoman ini akan menjadi informas! dan rekamendasi kepada pihsk instansi Kementeriam Kesehatan terkait ditngkat pusat dan daerah. untuk ‘selanjutnye ¢apet dipergunakan sebagai tindasan pembuatan program kegiaton-kegiatan baru atau revisl yang sesuai dengan tema pedoman yang isusun. 3. Draf pedoman akan cisebsriuaekan Kepaca jembags-lembaga pelayanan kesshatan, profes! kesehstan dan pendidikan serta masyarakat lainnya. Peryebarannya akan melibatkan instane! terkait di daerah melalui keginton sosmltsasi dan uji coba padoman Ruang Lingkup Pedorman i mellpatt imstrumen perilaian, stimuinsi dengan metade komunikasi otak yang akan digunakan oleh tim profesional dan kadar untuk Mengeptimalisasikan potensi keséhatan kecerdasana remaja di Taman kegiatan remajn dan Sekolah, Pongertian {, Kesehatan Inteligensia adalah optimalsas! dan aksalarrsi percapaian potensl tian fungsi keceriasan otak dalam meningkatkan Kualtes hidurs sumber deya manusis 2 Inteligensi adalah kemampuan menerapkan pengetahuan yang sudan eda antuk memecahkan maisaiah-Masaiah baru, tingkat inteligensi diukur dengan kecepatan dan katepatan dalam memecahkan masaiah. MENTER! KESENATAN REPUBLIK INDONESIA 3, Pemeriksaan Neuropsikologi adalah pengukuran, neuropsikologi dasar, neuropsikologi umum dan neurobehavior. 4, Pemeriksaan neuropsikologi dasar adaiah penilaian fungsi otak yang berhubungan dengan struktur-struktur tertentu daiam otak yang menentukan kemampuan intelektual. 5, Pameriksaan neuropsikolog! umum adalah penilaian kemampuan intelektual, bakat dan kKompetensi untuk mengetahul kecerdasan otak, 6. Pemeriksaan Neurobehavior adalah pengukuran kemampuan proses penerimaan, pengelolaan/penyimpanan dan pengeluaran informasi untuk menilai fungsi otak dengan memeriksa kemampuan atensi, bahasa, memor, fungs! eksekulif, konstruksi, visual, auditory, psikomotorik dan fungs! kortikal berkaitan (\ihat buku draft instrumen pemeriksaan). 7. Pemeriksaan Neuropsikiatri adalah pengukuran untuk menilal profil kepribadian dan motivasi individu. Selain tu untuk mendeteksi adanya potensi gangguan kepribadian dan kejiwaan pada peserta yang dapat menghambat tugas pokok dan fungsinya sebagai pejabat di kemudian hari, melalui pemeriksaan neuropsikiatr (lihat buku draft instrumen pemeriksaan), 8. Pemeriksa adalah profesional dari berbagai disiplin imu diantaranya Neuroiog, Psikiatris, dan Psikolog yang mempunyai kemampuan dan wewenang 8. Tim pemeriksa adalah para profesional dari tiga profesi dan instansi terkait 10. Tim kelompok kerja (Pokja) adalah para akademisi dan profesi dari berbagai bidang disiplin iimu yang terkait dengan penyusunan draft instrumen dan modu! pelatihan untuk pemeriksa., serta pejabat birokrasi dari instansi lintas program dan sektoral yang terkait dengan penyusunan perangkat kebijakan pelaksanaan pemeriksaan. 11. Peserta pemeriksaan adalah kelompok remaja usia 12-21 tahun. ANALISIS SITUAS! KESEHATAN INTELIGENSIA PADA REMAJA Masa remaja merupakan transisi antara periode ana —anak ke periode dewasa. Masih terdapat berbagai pendapat tentang umur kronologis berapa seorang anak dikatakan remaja, salah satunya adalah bahwa batasan usia remaja adalah 12-21 tahun, sedangkan pendapat lain menambahkan rentang usia remaja berada pada 12~ 23 tahun, Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahil, mulainya usia masa remaja relatif sama, tetapi usia berakhimya masa remaja sangat bervariasi, Perbedean inl berkembang pula dalam peraturan dan kebijakan pemerintah. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak membatasi remaja sebagai Individu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah, Undang-Undang Perburuhan membatasi remaja pada usia 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal sendiri, sedangkan Undang-Undang 5 MENTER) KESEHATAN REPUBLIC INDOMESIA Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 menegaskan bahwa seorang anak dianggap remaja bila sudah cukup matang untuk menikah yaitu 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki, Undang-Undang ini diperkuat dengan Kementeriam Pendidikan dan Kebudayaan yang menyatakan bahwa remaja adalah usia 18 tahun yang sesuai Gengan saat lulus dari sekolah menengah. Pelayanan kesehatan terhadap remaja sangat penting karena mereka mengalami masa Pubertas, dimana terjadinya perubahan fisik dan biologis (misalnya perubahan bentuk {ubuh dan hormon), kemampuan berpikir atau Kognitif, emosi, dan hubungan sosial (Santrock, 2003). Perubahan-perubahan tersebut membutuhkan pelayanan kesehatan, pemenuhan tugas perkembangan, pola asuh, lingkungan (peer group) yang sesuai dengan petubaian tersebut, sehingga remaja dapat berkembang produktif untuk menjadi pewaris bangsa. ((Meita Dhamayanti, Sumber: The 2% Adolescent Health National Symposia: Current Challenges in Management. Jakarta: iDA\, 2009) Kenyataannya remaja terutama yang berumur antara 12 — 18 tahun seringkali mengalami hambatan proses pembelajaran sebagai hasil dari sistem belajar otak (neurologic leming), Proses pembelajaran otak remaja menentukan pembentukan periiaku, kepribadian, dan kemampuan berpikir (kognitif). Pembentukan ini terjadi dalam periode fase belajar formal di sekolah, pola asuh orang tua. peer group serta faktor- faktor lingkungan yang berpengaruh. Proses pembelajaran otak berperan penting dalam mengembangkan kemampuan remaja human capability) sebagai identitas unik. Hasil keseluruhan kerja otak in’ disebut sebagai inteiegensi (Cattel (1971, dalam Clark, 1986) Perkembangan intelegensie pada masa remaja merupakan periode kehidupan sangat pening untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien dalam mencapai puncaknya (Mussen, Conger dan Kagan, 1969). Pada masa ini proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan, sistem saraf yang memproses informasi berkembang pesat dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan perencanaan, strategis atau kemampuan mengambil keputusan (Carol & David, 1995}. ‘Atus informasi melalui media masa baik berupa majalah, surat kabar, tabloid maupun media elektronik seperti radio, televisi, dan komputer, mempercepat terjadinya perubahan. Arus informasi positif menunjang berbagai sektor pembangunan, sedangkan arus informasi negatif melemahkan perilaku sosial masyarakat Indonesia. Remaja merupakan kelompok penduduk yang mudah terpengaruh oleh arus informasi terutama yang negatif Kegagalan remaja dalam mencapai kemampuan potensial (humen capability potential) terjadi akibat gangguan komunikasi otak yang salah dalam proses pembelajaran yang dialaminya. Kualitas pembelajaran otak dipengaruhi oleh faktor- faktor internal dan ekstemal, Faktor internal meliputi tugas perkembangan, komunikasi, dan pola asuh yang mendukung kehidupan seorang remaja. Sedangkan faktor eksternal adalah kondisi peer group yang mendukung atau tidak. Kondisi peer group yang buruk diantaranya kekerasan antar remaja, merokok, alkohol, HIV AIDS, Nerkoba, serta arus informasi negatit (sex bebas, pomografi, dan konsumerisme) menghambat proses pembentukan identitas dirl remaja, sehingga remaja mengalami kegagalan dalam Untuk mondukung proses pembelajarmn otek pada femaja. peran yang sencat penting adalah peranan orang tea den gun Pera orang ja dat mengembangkun tsar cele eeepc sth aber rhea ai hemempuan otak mematiihen dukungan pale amish posit! dar) helumrge, verdenung Pade peergrUpRya ata mencarl Kelompok muupun tokohtokah ideo parvutan oftrinye. ‘Hal in} membentuk Kdentitan cit pang menjadi cir kes masing-sraming renmyjes. Pola aaun yang tkiak harmony antars remaja tan ofarg tua, wert linghutrgert dhwbabkan kegagalan orangtus rreenjudt! figur tauladan bagi anak (Hawa, 1867). Setam iru suasana keluarga yang menimbulkan ree tidak aman, tdok menyerangkan sorta hubungen katana yang kureng bak dapat manimbulkan baheya peikoioga pada runs Fermija, Menund Hirschi (dalam Musser dik, 1994) arangtva dar| remaja naka cendening menilikl @spitaal yang minim mengenal anak-anaknys, menghisdart Keterihwtan kelvarga dan hurangrys bimbingar oranghs terhadap remaia, Seballunya, unsere Keluarye yar menmbulkan rasa amar dan fmenyenangkan alan meraniuhkan hepribadian yang wajar dan poyity pula sebaftknya. Hasil pensittian Mengenai pola aauh pada reamaja merunjukan edenya orang tum ofonter menunjukan, angi sebesar 62%, ahibatrye sevagian besar remajs hampir 72% metsanpqar karangan Gneng tut, axibatys 60% sebapian besar remaji merasaien hukuman fisik, dan teil Peenelitiien menuenjukan 39% femaja menmsaken oring tea ssbagml pemaran. Serva mosndin Faklor panting kedua dalam pengembangan pembelajsran olak femoja actalat peran guru. Haine (2000) menyatnkan bahwa 63% mutu pembelajaran sangat ditentukan oleh pean guru den eelebihny! har oleh varabelveabel lainnya Data Sailthang Depdivnas pada tahun 2006 menunjukan hans 26,94% penren saja guns yang layak frengajar, Guru SD hairy 28,00% yang jayak mengajar, gull’ SMP Negen Tr coe, Grrecar e0400%, gnu SHA Neger 62 25%, ‘Swasia 64,73%, wedangean Guew SMK yang layak maengaear i Negen 55.01% Shenate 54,20% Rendahnye Prafesoraitas yuru i amish satunye dissabkan oleh pencidion gum yang belim mmemodal. Dani 2,7 jute ening guru di Indonesia hanya Seperigniya atau 35% aja yang berpendidikan $1, Sedangkan di Gekolah Omsar guru berpendidiken §1 baru sekitar 10% sedangken menunut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 guru Sekolah Oaser hare st Profesionaliima guns yang fendah ini menjadi sarctan dalam Konfrensi Tingkat Tinggl (KTT) Mental pendidikan negara ©-9 yang bertangsung i Ball pada butan Murat yang ltd, Menurut anotiis Chief Section for Teacher Education Bivisian UNESCO, ‘Camiine Pontefract, pada tahun 2015 tenugs gun yang akan dibutuhken on megars- nagar E-2 (Cina, india, Indanesia, Brasil, Mesir, Bangiacdesh, Pakistan, Mokke, dan Magera) mencapal Ho dha raph tacts Kondish peorgmup saMt iv sanigat bolum Kondusif tituk rmmnbentuh proses identfikas! ramaje menujy petilake dan keperitredian yang diinginkan. Anivat besarrys foraja sult menangka! pongaruh negatt fwktor ekster!. Hal ini Derimplikes! pada hunltas sumber days manuals di imase mendatang, apalagi kunltas perditiken remajs Rendannys kualtes sumber daya maruale indonesia talihet dar posiel HOI Indonesia yang raalh jauh dibawat Negare-negara iaangga HDI dlithat dev tiga kermajuan program pembangunan yaitu pandidian, Kesehatan dim kesejahteraan Pada tahun 2000 indonesia beracte pacts peringkat 111 negara dunia dan peringkat 6 negara Asean beraca dibswah Filiiine dan Thailand Rizal menjeleskan, HEM Indonesia 0,754 Metupaken angka indeks a bewah rata-rate untuk kaweasan Asi Trmar Maman, untuk Asin Pasifik, psncapateny thi sudan di ates raterata sebesar 0,606, eetingga HD! eae Nea DWP Ne ely (ENS neh eyelet, MOL, Fenomena kektueatican kuaitas SOM femaja pade saal ini didssarem pada ‘Survel Biro Psst Stattetik (BPS) tahun 2006 yang menamukan popules! siswa putas Sekolah yang mengkhawatidan Dat date teroebut. tercatat bata sekitar 37,61 ‘perennya putue sekelah dengan alasay bekstjaimencer natheh. Kementeriarr ENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Pendidikan Nasional pada tahun 2005 meneliti jumiah anak putus sekolah, pada jenjang SD 23% mengalami putus sekolah, SMP 48%, dan SMA 20%, Data resmi yang dihimpun dari 33 Kantor Komnas Perlindungan Anak (PA) di 33 provinsi, jumlah anak putus sekolah sudah mencapai 11,7 jula jiwa atau sekitar 20%. Jumlah itu masin bertambah lagi sampai tahun ini, seiring dengan kien buruknya keadaan ekonomi nasional. Sebagian besar (76%) keluarga menyatakan penyebab utama anak putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah adalah karena alasan ekonomi, yang bervariasi dari tidak memiliki biaya sekolah (67,0%) serta harus bekerja dan mencari naikah (8.7%). Hal lain yang lebih mengkhawatirkan pada remaja adalah meningkatnya kasus narkoba, Dari 16.000 kasus narkoba selama dua tahun terakhir, 48 persen diantaranya dilakukan oleh remaja. Masalah Narkoba dari 13.710 responden di kalangan pelajar dan mahasiswa menunjukkan penyalahgunaan narkoba usia termuda 7 tahun den rata-rata pada usia 10 tahun (BNN tahun 2005). Hasil penelitian Prof.Dr.Dadang Hawari pada tahun 1994 yang menyataken bahwa 97% pemakai narkoba adalah para remeja. Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2004, menyebutkan bahwa 78 persen dari 3,2 juta jiwa yang ketaglhan narkoba adalah remaja. Belum lagi perilaku: merokok dan alcohol, perilaku yang sangat sulit diatasi karena remaja menjadi pasar penting kehidupan industri rokok. Remaja menjadi sumber potensial untuk menggantikan pasar perokok lama yang meninggal akibat penyakit-penyakit yeng dibawa rokok. Prevalensi peminum alkehal 12 bulan dan satu bulan terakhir meningkat pada umur 15-24 tahun, yaitu sebesar 55% dan 35%. Berdasarkan tingkat pendidikan, prevalensi minum alkohol meningkat pada tamatan SMP dan tamatan SMA. Prevalensi peminum alkohol temyata di perdesaan lebih tinggi dari perkotaan, Selain itu di Indonesia diperkirakan masatah pornografi dan prostitusi anak juga cukup besar, Berdasarkan survey Yayasan Kita dan Buah Hati (KBH), teshadap 1625 siswa Sekolah Dasar kelas empat hingga enam di Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang, sélama 2008, yang menyatakan pernah menonton situs pomo sebanyak 16%. Data tentang perilaku hubungan seks pranikah pada pelajar terutama dikota besar beberapa tahun terakhir ini cukup signifikan. Survei kecil yang dilakukan Yayasan Pelita imu di Plaza dan Malt Jakarta menemukan bahwa 42% dari 117 remaja 13-20 tahun pernah berhubungan seks dalarn 1=3 bulan terakhir Pengetahuan dan kesadaran remaja tentang kesehatan reproduksi juga masih mengkhawatirkan, BKKBN pada tahun 1999 mempublikasikan riset bahwa 46,2% remaja masih menganggap perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali melakukan hubungan seks, hanya 19,2 % remaja yang menyadari peningkatan resiko untuk tertular Infeksi Menular Seksual (IMS) bila memiliki pasangan lebih dari satu, dan baru 51% Remaja menyadari bahwa mereka akan beresiko tertular HIV bila berhubungan seks dengan pekerja seks komersial Hasil survei yang dilakukan Komisi Nasiona! Pertindungan Anak di 33 provinsi tahun 2008 menyebutkan, hampir sebesar 62,7 persen remaja pelajar SMP dan SMA di Indonesia, sudah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Selain itu Survey Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4500 remaja dikota besar di Indonesia — MENTE RIESENATIN AEPURLA HIBOSEN tahun 2007 juga tidak mamberian gambaran yang jenih balk Dungen meningkanrys angka-periiak: seksual fersebu! secora getimasi det rmemingksthen jumiah prostifize! anak yang berusia 15-20 tahun sebsnyak 60 peresn dari 7} 281 orang (Depaos, 2005) UNIGEF Indonesia manyebut angka 50 persen dari 40-180.000, dan Inwanta menyetut angke 87.000 polacur anak atau $0 persen dar| total panjaja seks (Sn Wahyuningslh dalam Dep.Ses, 2004), dan AIDS sebenyah S701 kusua dimana persentuse tertingg! kawws AICS (81.7%) diderita oleh kelompok umur 20-29 thury (Subdit AIDS cay PMS Kementeriam Kesehatan, Oktober 2004) Penyshab terbesar kasus HIV dan AIDS kelangan rernaja akihat péngyunaan jarum auntik yang bergantianitidnk ster) pads pecantu NAPZA seperti, nasi leperen Rurman Sait Ketergantungan Ohat (RSKO) Jakarta mancetal lantang tingginya kompilkea! HIV dan AIDS golain Hepatitin B dan C akibat pengguiman yang memeada untuk mein citacia Kehidupannya balk dalam Nehidupan pribae, See ee ee lies peotehiee vickves fect? dikarmbangkan meiait komunikast atak yang mafibathan optimaisan setsnit funga! kecerdaaan otuk sebaga) has!) dur aictem belajar otek (neursiogie dnarnity) Pangembangan tomumikas) berbasiskan tungs! kececlazan ofak akan membentuk pertak sensi, resporsit day faksibel dalam mengatas! permasaiahan wenidupan, mengembengkan bepribatian yang pedull den beruunggungmwab. seri MeNgOpHMSHANN REMaNGMaT PEmecAhan Masaish can pengambien keputusan. Prosae kommmican! cisk int diharankan mengetekttan pola asun orang tua, proses beiajar idl sekolah, petan posit! peer group seria faktorfaktor ingkungan yang berpanganun. 10 Proses optimalises! pembelajaran otak ini berperan penting dalam mempersiapkan kupiitas remaja ssbagai aset SOM bangsa untuk berperan aktif dalam membangun bangsa dan negara, | PENINGKATAN KESEHATAN INTELEGENSIA PADA REMAJA DENGAN KOMUNIKASI OTAK A. Komunikasi dan Teori Psikolog! Secara psikologis Komun|kasi merupakan proses perierimaan informasi dari panca indera dengan mela proses perubahan energi dan teriadi pengoiahan di otak dalam dir\ organisme dan diantara organisme. Proses psikologi adalah proses dalam individu yang dipengaruhl oleh faktor lingkungan. Proses komunikasi berkaitan dengan bagaimana seorang individu dapat mmemproses infofmasi yang diperoieh dari interakainya dengan IIngkungan. Hal tersebut dipengaruhi oleh proses kognitit yang berkaitan dengan kerja otak Menurut penelitian osikologs oreses kesadaran yang merupakan dasar terjadinya periaku menugia yang didefirisikan sebogai proses dimena individu menerima rangsang dari stimulus verbal atau non verbal yang dapat merubah perilaku dani individu fainnya. Pendapat tain menurut kerangka psikologi behaviorisme komurtikast adalah usaha untuk "menimbutkan respon meiaiui iambang—lambang verbal” 1 Fungsi dan preses komunikast berdasarkan teon psikoiog! Fungsi komunikasi adalah untuk memaharni diti séncifi dan orang lain agar dapat memapankan hubungan bermskne yang akan mengubsh sikap, perilaky dan aktualisas! din. Akisalisas! diri didefinisican sebagai keinginan untuk mewuludkan kemampuan diri untuk menjad! apapun yang dapet dicapal xesecrang Kons Aktualisas! din ditandai dengan penerimsan diri dan orang lain, spontanitas, keterbukean, hubungan dengan orsng tain yong mistif dekat dan derokratis, kreativitas, humoris, dan mandir pada dasamya, memiliki keashatan mental yang bagus atau sehat secara psikologis Poses aktualisas| diri rmorupakan proses hritis yang sebagai cin khas dari rernaja. Masiow menempaikan usaha untuk mencapal aktualmas: din merupakan puncak Nerarki Kebutuhan, ha! ini berarti bahwa pencapaian dari kebutuhan paling penting ini bergantung pada pemenuhan selunh kebutuhan lainnya, Proses komunikas! dijesskan metatul lima (5) aksloma komunkasi yatu: kita tidak dapal tidak berkomurikasi, setiap injecaksi memiliki dinvens! isi clan) hubungan (kemampuan andlisis); setiap interaks| dinrttan dengan cara bagaimana pétaku interaksi menjelaskan kejadian (ckuptesi emosional); pesan bersitat digital dar analog (kemampuan berbahasa verbal dan non verbal): pertukere kormunikas! 11 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA bersifat simetrik dan komplementer (interpersonal dan intrapersonal) (Watziawick, Beavin gan Jackson). Pembagian Komunikasi berdasarkan Teori Psikologi Berdasarkan teori psikologi komunikasi mengacu pada bagaimana otak menerima informasi, mengolah informasi, dan memberikan reaksi dalam bentuk verbal dan nonverbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak sehingga terjalin suatu Komunikasi yang efektif. Berdasarkan hal tersebut komunikasi dibagi menjadi : a. Psikologi pesan Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara—cara tertentu. Setiap cara berkata memberikan maksud tersendiri (pesan paralinguistic). Tetapi manusia juga menyampaikan pesan dengan cara-cara lain selain dengan bahasa, misalnya dengan isyarat (pesan ekstralinguistik). 4) Pesan Paralinguistic Pesan paralinguistic menjelaskan pagaimana kita dapat berbahasa, (menurut teori belsjar, ansk-snak memperoleh pengetahuan bahasa melalui tiga proses yaitu, asosiasi, imitasi, dan peneguhan). Asosiasi berarti melazimkan suatu bunyi dengan objek tertentu. Imitasi berarti menirukan pengucapan dan struktur kalimat yang clidengarnya. Peneguhan dimaksudkan sebagai ungkapan kegembiraan yang dinyatakan ketika anak mengucapkan kata-kata dengan benar, bahasa dan proses berfikir (secara singkat dapat disimpulkan bahwa pandangan seseorang tentang dunia dibentuk oleh bahasa, dan karena bahasa berbeda, pandangan kita tentang dunia juga berbeda), kata-kata dan makna (dalam tilikan psikologi) makna tidak terletek pada kata-kata tetap! pada pikiran orang, pada persepsinya, Makna terbentuk Karena pengalarnan individu. 2) Pesan Ekstralinguistic 8) Fungsi pesan non verbal: =~ Repetisi yaitu, mengulang Kembali gagasan yang sudah disajiken secara verbal + Substitusi yaitu, menggantikan lamibang-4ambang verbal = Kontradiksi yaitu, menolak pesan verbal atau memberikan makna lain pada pesan verbal * Komplemen yaitu, melengkapi dan memperkaya makna pesan verbal + Aksentuasi yaitu, menegaskan pesan-pesan verbal b) Macar-macam pesan non verbal: + Kinesik yaitu gerak sebagian anggota tubuh 12 Paralinguiatic (suara} Proksemik yaitu gerakan serum snggate tubuh Penciuman atau ollaisi ‘Sentifitas kutit Artitactual (pakalan dar Kosmetik) & Sistem komunikas! intyapersonal Komunikas! intrapersonal menguraikan bagaimana orang manenma, menyimpannye dan menghasiikannya kemball, Komunikas: intapersonal (proses pengoiahan informasi) meliput sensasi, persepsi memon, dan beri, Senses) adalah proses menangkap stimut Persepsi iaiah proses member) makna pada gensasisehingga manusia mampercleh pengetahusn baru, dengan kata ain persepsi men guban snaasi menjadi informmasi, Memort adalah proses menyempan informaai dan memanggiinya kemball Sedangkan berfikir adalah mengolah dan memanipulas: Informant untuk memenubt kebutuhen atau membenkan respons sees & Sisto komunikas! interparsonal Sistem komunikasi interpersonal ditantuken oleh fakter personal dan 8) Deskripsi verbal yaltu, bagaimana mngkalan katn sifat menentukary persops! orang 6} Petunjuk proksemik yall studi tentang penggunaan jarsk daism menyampalkan pesan. @) Potunjuk kinesik ynitt: petunjuk pada perseps! yang di dasarkan patie gerakan orang lain. @) Pettinjuk wejah, yang menimbulkan persepsi yang bies diandabkan macam penampitan 3) Proses pembentukan pesan, suatu pesan dapat disampaikan atau diterima dengan balk melalui tahapan proses: w MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA a) _ stereotyping, menjelaskan tentang terjadinya primacy effect dan halo effect b) implicit personality theory, yaitu teori yang tidak pernah dinyatakan. ¢) atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak 4) Proses pengolahan kesan yaitu. dengan membicarakan bagaimana kecermatan persepsi interpersonal dimudahkan oleh petunjuk-petunjuk verbal dan non verbal, dan dipersuilt oleh faktor-faktor personal pada penanggap. Komunikasi dan Perkombangan Otak Definisi Secara definisi komnunikasi otak adalah suatu proses hantaran informasi ke otak secara pasif dan akti€ yang mempengaruhi kerja otak untuk meningkatkan potensi otak. Proses Komunikas] adalah proses transformasi energi dari masing- masing alat indera sebagai resepior ke olak. Sebagai conton, benda teriinat dimata pada peristiwa tersebut terjadi reaksi kimiawi yang ditransformasi menjadi energi tistrik yang dihantarkan ke pusat primer di otak dan akan berhubungan dengan pusat yang febih tinggi apabila informasi yang masuk belum pemah diterima sebelumnya dan memerlukan pengertian yang lebih mendatam dari bagian otek yang Jainnya (asosiasi).Model perdekatan komunikasi otak menggunakan cara kerja otak akan berpengaruh terhedap perilaku kita dan peritaku lawan bicare. Yang dipengaruhi oleh modalitas penginderaan, modalitas belajar, tipe berpikir. dominasi otak, kepercayaan (believe), merupakan ciri spesifik dari setiap pendengar (receiver). Para temaja berkomunikas} dengan remaja lainnya (peergroup) dengan orang tua dalam (pola asuh) pada proses pembelajaran di sekolah untuk melaksanakan tugas perkembangannya, komunikasi di tempat kerja dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sosiainya apabila mode! Komiunikasi otak dilakukan secara optimal maka akan menstimulasi perkembangan jobus prefrontal dan frontal secara optimal. Penerimaan dan pengolahan informasi saling berpengaruh karena informasi baru yang diterima akan melibatkan pengetahuan yang sudah ada (kognitif) dan adanya faktor emosional yang juga terlibat di dalam proses masuknya infermasi meliputi: 2. Sensasi Sensasi berasal dari kata “sense” alal indera yang berfungsi sebagai organ penerima rangsang dari luar (reseptor) yang akan meneruskan informasi ke otak Kemudian informasi tersebut diolah sehingge organisme 44 ENTER! KESEHATAN REPUBLIC INDONESIA dapat berinteraksi dengan Jingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau knseptual’, Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengena! tima alat indeva atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia Iuar (eksternal) atau dati dalam dirl (internal). informasi deri iuar diindera oleh eksteroseptor (misainya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, sistem peredaran darah), Gerakan tubuh kita sendiri diindera olen propriseptor (misalnya, organ vestibular). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi. seperti juga sensasi ditentukan oleh fakfor personal dan faktor situasional. Faktor terpenting yang mempengaruhi persepsi, yakni perhatian. 1) Perhatian (Attention) Perhatian itu merupakan proses aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif. Kita memperhatikan hal-hal tertentu yang penting sesuai dengan kepercayaan, sikap. nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita, Selain itu, kebiasaan tidak hanya menentukan apa yang menarik peshatian, telapi juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian kila. Setelah informasi masuk dipersepsi oleh otak perhatian itu dipengaruhi oleh proses mental. Kenneth E. Andersan berpendapat bahwa perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian a) Faktor Eksternal Penarik Perhatian Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal, Fakior situasional terkadang disebut sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan sifat-sifat yang menonjof, seperti * Gerakan secara visual terterik pada objek-objek yang bergerak. Intensitas Stimuli, kita akan memperhatikan stimuli yang menonjot dari stimuli yang lain * Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menerik perhatian. + Perulangan, hal-hal yang disajikan terkali-kali bila disertai sedikit variasi akan menarik perhatian 6) Faktor Internal Penaruh Perhatian Apa yang menjadi perhatian kita lolos dati perhatian orang lain, atau sebaliknya, Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin 18 MENTER] KESEHATAN REPUBLIKINQNESIA kita lihat. dan mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan ini timbul dati faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh faktor yang mermengaruhi perhatian kita adalat Faktor-faktor Biologis, Faktor diologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita mempertatikan pengaruh biclogis tethadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut Telan diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan pemgarun fingkungan atau siluasi, Diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang fazim cisebul sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif bioiogis adalah Kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksusl, dan kebutuhan untuk melindungi dis dari bahaya. Faktor-faktor Sosiopsikologis, diklasifikasikannya ke dalam tiga komponen, yaitu Komponen Afektif, mesupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebetumnya, Komponen Kognitif, aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia; Komponen Konatif. aspek volisional yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan dan kemauan mempengaruni apa yang kita perhatiken. Andersen menyimpulkan dalil-dalil tentang peshatian seiektif yang harus diperhatkan oleh ahli-ahli komunikasi, Disebut juga dengan motif sekunder sebagai lawan motit prmer (motif biologis). Berbagai kiasifixasi motif sosiogenesis, antara lain: ~ WJ Thomas dan Florian Znanieckci, 1. Kelnginan memperoleh pengalaman baru; 2. Keinginan untuk mendapatkan respons; 3. Keinginan akan pengakuan; 4, Keinginan akan rasa aman — David McClelland, Kebutuhan berprestasi (need for achievement), Kebutuhan akan kasih sayang (need for aifiiation), Kebutuhan berkuasa (need for power; Abraham Maslow, Xebutuhan akan rasa aman (safely needs), Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and iove needs), Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs) ~ Kebutuhan untuk pemeauhan din (self-actualization): Meivin H.Marx, yaitu Kebutuhan organismis diantaranya 16 KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Motif ingin taku (curiosity), Motif kompetensi (competence), Motif prestasi (achievement, Motit-motif sosial ; Motif kasih sayang (affiliation), Motif kekuasaan (power), Motif kebebasan (independence), motif sosiogenesis dapat dijelaskan: + Motif Ingin tahu: mengerti, menata dan menduga. Seliap orang berusaha_- memahami dan memperoieh arti dari dunianya. = Motif kompetensi: setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun + Molif cinta: sanggup mencintai dan dicintai adatah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian. + Motif harga dit dan kebutunan untuk mencari identitas: erat kaitannya dengan kebuluhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperolen kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukan eksistensi ci dunia ini + kebutuhan akan nifai, kedambaan dan makna higup: Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk: menuntunnya dalam mengambll keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya. Kebutuhan akan pemenuhan oi: Kita bukan saja_ingin mempertahankan hidup, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan diri kita: ingin memenuhi peotensi-potensi kita Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek melalui memori (visual, auditorik, Kinestetik), peristwa, afau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan sehingga dapat memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimull) yang melibatkan faktor emosional dan kognitif. Faktorfaktor fungsional yang menentukan persepsi berasal dari kebutunan, pengalaman masa (alu dan hal lain yang termasuk apa yang ingin kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli itu. Sebagai kerangka rujukan (Freme of Reference), awalnya konsep ini berasal dari penelitian psikofisik yang berkaitan dengan persepsi objek. Kegiatan komunikasi kerangka rujukan mempengaruhi bagaimana individu memberi makna pada pesan yang diterimanya. Selain itu juga ada fakto ~faktor struktural yang menentukan nersepsi Hal int berasal dari sifat stimuli fisik dan efek—efek saraf yang ditimbulkannya Ww KESEHATAN LIK INDONESIA pada sistem saraf individu. Para psikoiog Gestalt, seperti Kohler, Wertheimer, dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat st-uktural. Prinsip-prinsip ini kemudian terkenal dengan nama teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, dalam mempersepsi sesuatu, kita mempersensikannya sebagai suatu keseluruhan. Dengan kata fain, kita tidak metinat bagian-bagiannya Jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakte-fakta yang terpisah; kita haus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi, menjadi empat bagian yaitu: 1) Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Berarti objek-objek yang mendapatian tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi‘ujuan individu yang melakukan persepsi. 2) Medan perseptual dan kognifif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasixan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimull yang kita persepsi 3) Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara kesefuruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, maka semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh keanggotean kelompoknya dengan efek berupa asimilasi atau kontras 4) Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama, Dalil ini umumnya betul-betul bersifat structural dalam mengelompokkan objek-objek fisik, seperti titik, garis, atau balok. Pada persepsi sosial, pengelompoken tidak muri structural; sebab apa yang dianggap sama atau berdekatan oleh seorang individu, tidaklah dianggap sama atau berdekatan dengan individu yang lainnya. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan kredibiltasnya, atau mengakrabkan diri dengan orang-orang yang punya prestise tinggi. Jadi, kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimull ditanggapi sebagai begian dari struktur yang sama. Kecenderungan untuk mengelompokan stimuli berdasarkan kesamaan dan kedekatan adalah hal yang universal. Memori Dalam komunikasi Intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam memengarvhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya, Memori melewati tiga proses: 18 -MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDOWESIA 1) Perekaman (enceding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit saraf internal. 2) Penyimpanan (storage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada berserta kita, dalam bentuk apa, dan di mana 3) Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan Jenis~jenis Memori Pemanggilan diketahui dengan empat cara : 1) Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk menghasikan kembali fakta dan informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas. 2) Pengenalan (Recognition), Agak sukar untuk mengingat kembali sejumian fakta; lebin mudah mengeneinya. 3) Belalar lagi (Re/earning), Menguasai kambati pelajaran yang sudah kita peroleh termasuk pekerjaan memori. 4) Redintergrasi (Reaintergration, Merekontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil. 2. Komunikasi, perkembangan otek dan perubahan perilaku a. Komunikasi dan perkembangan otak Komunikasi pada proses perkembangan otak terjadi sejak janin dalam kandungan akibat rangsang (stimulus) fisik maupun psikologis akan memacu perkembangan sel-sel saraf di olak yang pada periode saat gestasi/pembuahan 20 minggu berkembang amat cepat 250.000 sel neuran baru tumbuh setiap menit dan mencapai jumtah 200 miliar setelah itu pertumbuhan dilanjutkan dengan kemampuan sel untuk mempertahankan diri dimana proses kernatian sel secara alamiah (apoptosis) dapat dikendalikan. Selanjutnya terjadi proses migrasi sel neuron (survival of the fittes cell) untuk membentuk kluster/kelompok-kelompok sel yang sama yang disebut sitkuit yang akan membentuk sistem pembelajaran sebagai modal perkembangan Intelegensi seianjutnya sel otak akan tumbuh terus sempai umur 2 tahun dan dilanjatkan pembentukan jaringan koneksi antar sel (nerve cell connection), Dan selanjutnya terbentuk hubungan antar sinaps yang membentuk jaringan antar sel. Stadiurn ini dinamakan synaptogenesis yang berlanjut sampai umur 16 tahun jadi pertumbuhan sel-sel otak dipacu olen rangsang fisik dan psikologis secara passif oleh anak dari ingkungan atau pengalaman yang didapat oleh setiap individu dalam — proses pembelgjararinya, Berdasarkan penelitian, diketahui_ bahwa pertumbuhan dan perkembangan otak anak perempuan temyata lebih cepat dibandingkan otak anak laki-laki, Sebaliknya, otak anak laki-aki iebih besar dibandingkan otak perempuan kemurigkinan karena faktor genetik. 49 Pada masa remaja pertumbuhan struktur fislk sel-sel otak tidak bertambah akan tetapi perkembangan fungsional otak memproduksi hormon-hormon dati kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon pertumauhan (Growth hormon), sehingge tuouh menjadi lebih besar dan lebih tinggi secara fisik, selain itu, kelenjar hipofisis juga mengeluarkan hormon Gonadotrofin Stimulation Hormon’s merangsang pertumbuhan alat genital merupakan tanda-tanda spesifik yang membedakan anak-anak dengan remaja {tanda-tanda seksual sekunder). Dengan adanya tanda-tanda seksual sekunder sebagai tanda spesifik pericde pubertas remaja sebagai dasar teori perkembangan psikologi, berdasarkan pemikiran tersebut perubahan fisik akibat perkembangan struktur dan fungsi otak memerlukan adaptasi sosial dengan perubahan lingkungan yang sesuai (Sovial Psychologic Changes) dari lingkungan anak-anak menuju kepada lingkungan dewasa yang memerlukan kelompok spesifik (Peergroup). Masa remaja merupakan suatu periode dari kehidupan manusia dimana kapasitas untuk memperoieh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya. Pada masa inl proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan, sistem saraf yang berfungsi_ memproses _informasi berkembang dengan copat. Juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celeh sentral (frontal lobe) yang berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan perencanaan, kemampuan strategis, dan kentampuan mengambil keputusan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan manusia seutuhnya, remaja dituntut memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan kemampuannya (Human Capability). Kemampuan tersebut ditingkatkan melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan perkembengan otak manusia yang disebut sebagai intelegensi. Diantaranya adalah mengembangkan Kemampuan intelektual dan konsep penting dalam mengembangkan kompetensi dalam diri, seta memifin dan mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, Remote kontrol dari otak adalah prefrontal cortex, bagian dari otak yang mengontrol impuis-impuls emosi Bagian otak juga membantu orang memahami satu sama Jain, Pada remaja lebih muda aktivasi prefrontal anterior relatif kurang (bagian depen otek) sedangkan sistem iymbic (amygdala) lebih aktif sebagai kelanjutan masa anak-anak. Ketidaktahuan para remaja, orang tua, guru, masyarakat dalam menghadapi perubahan perkembangan perilaku para remaja dimana keadaaan peergroup yang tidak mendukung pembentukan identitas diri remaja. Orang tua canderung tidak memberikan bimbingan terhadap proses transisi tersebut. Akibatnya banyak remaja cenderung melakukan aktivilas dengan pola pikir emosional tanpa analisis dan tidak mempunyai kemampuan decision making sehingga terjadi depresi (mental block) yang dapat mengganggu perkembangan otak untuk mencapai tingkat kematangan 20 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDOWESIA optimal sehingga mekanisme kontrol terhadap sistem limbic tidak bekerja, dopamine meningkat, serotonin menurun. Sehingga lobus prefrontal dan frontel tidak berkembang. Perkembangan lobus prefrontal dan frontal dapat terstimulasi dengan optimal apabila dilakukan komunikasi dalam proses pembelajaran otak (neurologic learning) yang dimiliki secara spesifik oleh setiap individu yang akan membentuk perilaku dan kepribadian. Perkembangan Neuroscience memperkaya Konsep untuk mengoptimalkan —_perkembangan kecerdasan/inteligensi dalam proses pembelajaran pada _remaja. Kecerdasanvintelegensi diartikan sebagai perkembangan semua fungsi otak. Pengertian tersebut merupakan kombinasi sifat-sifat manusia yang mencakup kemampuan untuk memahami hubungan yang komplaks, proses yang terlibat dalam berpikir abstrak, Kemampuan penyesuaian dalam pemecahan masalah, dan kemampuan untuk memperoleh kemampuan baru. Seorang Neurolog (Howard Gardner, thn 1983) mengembangkan tort tentang inteligensi ganda yaitu suatu teori faktor jamak bahwa inteligensi manusia memiliki 7 dimensi yang semi otonom yaitu linguistik, musik, logis, matematis, visuospasial, kinestetik fisik, sosial interpersonal, intrapersonal, setiap dimensi merupakan kompetensi yang setiap dimensinya berdiri sendirt dalam sistem neuron artinya memiliki organisiasi neorologis yang berdiri sendiri bukan hanya terbatas kepada yang bersifat intelektual, hubungan Kejiwaan dan perilaku yang berkaitan dengan fungsi otak, Untuk meningkatkan potensi kecerdasan para remaja dari sisi akaderik maupun dari sisi kecerdasan jamak agar para remaja mempunyai kapasitas dan kapabiliti yang optimal perlu dilakukan suatu program peningkatan komunikas! otak melalui proses pembelajaran di sekolah ataupun di dalam aidivitas kehidupan sosialnya sehari-hari dengan peergroupnya ataupun dengan generas! yang tebih tua, Untuk ity pertu dilakukan_ penilaian kemampuan penginderaan, pengenalan dominasi otak, pola pikir dan mind set yang sudah dimiliki para remaja. Untuk menyusun suatu suatu program perubahan komunikasi sesuai potensi otaknya dari para remaja diarahkan perkembangannya sesuai agar memiliki kemampuan analisis, decision making dan emosional yang seimbang dalam paket (Brain Management pada Remaja). 1) Perubahan perilaku a) Afektif Kemampuan afektif yaitu kemampuan yang dapat dibentuk melalu: proses pendidikan, terdiri dari emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, terdiri dar > Penerimaan (receiving/attenaing) Kawasan penerimaan diparinci ke dalam tiga tahap, yaitu : 24 v MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INGOMESIA Kesiapan untuk menerima (awareness), yaitu adanya kesiapan untuk berinteraksi dengan stimulus (fenomena atau ‘objek yang akan dipelajari), yang ditandai dengan kehadiran dan usaha untuk memberi perhatian pada stimulus yang bersangkutan. Kemauan untuk menerima (willingness (0 receive), yaitu usaha untuk mengelokasikan perhatian pada stimulus yang bersangkutan. Mengkhususkan pertatian (controlled or selected attention) Mungkin perhatian itu hanya tertuju pada warna, suara atau kata-kata tertentu saja. Sambutan (responding) Mengadakan aksi terhadap stimulus, yang meliputi proses sebagai berikut, Kesiapan menanggapi (acquiescene of responding). Contoh : mengajukan pertanyaan, menempelkan gambar dari tokoh yang disenangi pada tembok kamar yang bersangkutan, atau mentaati peraturan lalu lintas. Kemauan menanggapi (willingness to respond), yaitu usaha untuk meiihat hakhal khusus di dalam bagian yang diperhatikan. Misalnya pada desain atau warna saja Kepuasan menanggapi (satisfaction in response), yaitu adanya aksi atau kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk memueskan keinginan mengetahui Contoh kegiatan yang tampak dari kepuasan menanggapi ini adalah bertanya. membuat coretan atau gambar, memotret dari objek yang menjadi pusat perhatiannya. dan sebagainya Penilaian (valuing) Pada tahap ni sudah mulai timbul proses intemalisasi untuk memiliki dan menghayati nilai dari stimulus yang dinadapi Penilaian terbagi atas empat tahap sebagai berikut: Menerima nilai (acceptance of valve), yaitu kelanjutan dart usaha_memuaskan diri untuk menanggapi secara lebih intensif. Menyeleksi nilai yang lebih disenangi (preference far a valve) yang dinyatakan dafam usaha untuk mencari contoh yang dapat memuaskan perilaku menikrnati, misalnya lukisan yang memiliki yang memuaskan, Komitmen yaitu kesetujuan terhadap suatu nilai dengan alasan-alasan tertentu. yang muncul dari rangkaian pengaiaman. 22 ®) weortem neseiintan MCrUBL I DOMESA - Kemitmen ini dinyatakan dengan msa senang. kagum, laypésona. Kagum ats keberanian seseorang, menunjukken komitmen terhadup nilat keberanian yang dihargninya satu nilal teltentu seperti pada tahap komitmen, tetap! mufat mefihat bebsraps nifai yang relevan untuk disusun menjadi gat siete rl. Prose Id terol dni con tahopen yl iavakierisasi, sistem it, ssiniu konsisten. Proses ini terdin ates dua mae Generelisasi, yaity kemampuan untuk melihat suaty masaish ‘dart sumtu sudut pandang tertentu - Karakfarisesi, yaitu. mengembangkan pandangan nidup fertentu yang memberi corak tersendiri pada kepribadias ditt yang bersangkutan Kemampuan Psitomotor Semontora itu, Abin Syamsudetin Makenun (2003) rmerinel sub kawasan ini dengan tahapan yang berbeda, yaar » Gerakan reflaks (raflay movements) Basis semua perllaku bergersk atau respons terhadep stimulus tanpo sadar, ‘imisainya : melompat, menunduk, bedulan dan eebagainya. > Gemluin dasar biasa (Bedie funclamental movements) yaltu gerakan yang muncul tanpa lstihan tapi dapat diperhalus meialul prokiik, yang tarpola dan dapat ditebak. » Gerakan Pernepsi (Perceptual abilities) yaitu gecakan sudah lebih meningkat karena dibanty kemampuan perseptial °) MEUTERI KESEHATAN REPUSLIE INDONESIA Gerakan fisik (Physical Abilities) yaitu gerakan yang menunjukkan daya tahan (endurance), kekuatan (strength), kelenturan (Rexibiliy) dan kegesitan. > — Gerakan terampil (skilled movements) yaitu dapat mengontro! berbagai tingkatan gerak secara terampil, tangkas, dan cekatan dalam melakukan gerakan yang sulit dan cumit (kompleks). Gerekan indah dan kreatif (Non-discursive communication) yaitu mengkomunikasikan perasan melalui gerakan, baik dalam bentuk gerak estetik: gerakan-gerakan terampil yang efisien dan indah meupun gerak kreatif: gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan peran. Kawasan psikomotar yaitu kawasan yang berkeitan dengan aspek- aspek Kelerampilan yang melibatkan fungsi sistem syarat dan ctot {neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari: (a) kesiapan; (bj) peniruan (imitation); (c) membiasakan (habitual), (d) menyesuaikan (adaptation) das (e) menciptakan (origination). > Kesiapan yaitu berhubungan dengan kesediaan untuk ieiatih diri tentang keterampilan tertentu yang dinyatakan dengan usaha_ untuk —melaporkan —_kehadirannya, mempersiapkan alat, menyesuaikan diti dengan siluasi, menjawab pertanyaan. » — Meniru adalah kemampuan untuk melakukan sesuai dengan contoh yang diamatinya walaupun belum mengerti hakikat atau makna dari keterampilan itu. Seperti anak yang baru beiajar behasa meniru kate-kata orang tanpa mengeri artinya > Membiasakan yaitu seseorang dapat melakuxan suatu keterampilan tanpa harus melihat contoh, sekalipun ia befum: dapat mengubah polanya. > Adaptasi yaitu seseorang sudah mampu melakukan modifikasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan atau situasi tempat keterampilan itu dilaksanakan. Menciptakan (origination) di mana seseorang sudah mampu menciptakan sendiri suatu karya. v v Kemampuan Kognitif Pengertian kognitif adalah segala hal yang berkaitan dengen berpikir secara analitis yang mengikuti proses perksmbangan manusia. Kemampuan kognitif merupakan usaha untuk mendapatkan Sengetahuan dari lingkungan tersistem maupun yang tidak tersistem (alam maupun di sekolah melalui proses 24 MENTERI KESEHATAN REPUBLIN'OONESIA kogniti). Pengetahuan dasar (basic knowledge) yang didapat dari aspek kognitif yang paling rendah yaitu kemampuan untuk mengenal dan mengingat kembali suatu objek, ide prosedur, konsep, definisi, nama, peristiva, tahun, daftar, rumus, teori, atau kesimputan Pengetahuan yang lebih tinggi (high cortical function) atau isi pengetahuan merupakan suatu pengertian secara khusus tentang cara untuk memproses atau melakukan sesuatu, Berupa terminologi yang berhubungan dengan mengenal atau mengingat kembali istilah, konsep tertentu yang dinyatakan dalam bentuk simbol, baik berbentuk verbal maupun non veroal. Mengetahui fakta tertentu yang berkaitan dengan mengenal atau mengingat kembali tanggat, peristiwa, orang, tempat, sebagai sumber informasi dari kejadian masa lal yang berkaitan dengan kebudayaan masyarakat tertentu, Kemampuan kognitif yang iebih tinggi (assosiative thinking) juga merupakan suatu cara untuk memproses atau melakukan sesuatu, diantaranya mengetahul kebiasaan atau cara mangetengahkan ide atau pengalaman, mengetahui urutan dan kecenderungan yaitu proses, arah dan gerakan suatu gejala atau fenomena pada wakiu yang berkaitan, mengetahui ~—penggolongan —atau pengkategorisasian. Mengetahui Kelas, kelompok, perangkat atau susunan yang digunakan di dalam bidang tertentu, atau memproses sesuatu, mengetahul krileria yang digunakan untuk mengidentifkasi fakta, prinsip, pendapat atau periakuan. Mengetahui metodologi, yaitu perangkat cara yang digunakan untuk mencari, menemukan atau rmenyelesaikan masalah. Mengetahui hathal yang universal dan abstrak dalam bidang tertentu, yaitu ide, bagan dan pola yang digunekan untuk mengorganisasi suatu fenomena atau pikiran. Mengetehui prinsip dan generalisas} serta mengetahui teori dan struktur. > Aspek-Aspek Berpikir Aspek-aspek intelektual atau berfikidnalar adalah (1) pemahaman (comprehension), merupakan kegiatan mental intelektua! yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui. Temuantemuan yang didapat dari mengetanui seperti definisi, informasi, peristiwa, fakla disusun kembali dalam struktur kognitif yang sda, Temuan-temuan ini diakomodasikan dan kemudien berasimitasi dengan struktur kognitif yang ada, sehingga membentusk struktur kognitif baru. Tingkatan dalam pemahaman ini meliputi : (a) transtasi yaitz mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa perubahan makna, Misalkan simbel dalam 25 MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDOWESTA bentuk kate-kata diubah menjadi gambar, bagan atau grafik; (b) interpretasi yaitu menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik dalam bentuk simbo! verbal maupun nen verbal. Seseorang dapat dikatakan telah dapat menginterpretasikan tentang suatu konsep ata prinsip tertentu jika dia telah mampu membedakan, memperbandingkan atau mempertentangkannya dengan sesuatu yang lain. Contoh sesesorang dapat dikatakan telah mengerti konsep tentang “motivasi kerja” dan dia telah dapat membedakannya dengan konsep lentang “motivasi belaiar”; (c) Ekstrapolasi; yaitu melihat kecenderungan, arah atau kelanjutan dari suatu temuan. Misalnya, kepada siswa dinedapkan rangkaian bilangan 2, 3, 5, 7, 11, dengan kemapuan ekstrapolasinya tentu dia akan mengatakan bilangan ke-6 adalah 13 dan ke-7 adalah 19. Untuk bisa seperti itu, terlebih dahulu dicari prinsip apa yang bekerja diantara kelima bilangan itu. Jika diternukan bahwa kelima bilangan tersebut adalah urutan bilangan prima, maka kelanjutannnya dapat dinyatakan berdasarkan orinsip tersebut. Selanjutnya yang kedua yaitu (2) kawasan penerapan (application), menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan seheri- hari, Seseorang dikatakan menguesai kemampuan ini jika ia dapat memberi contoh, ~— menggunakan, —- mengklasifikasikan, memanfaatkan, menyelesaikan dan mengidentifikasi hal-hal yang sama. Contoh, duly ketika pertama kali diperkenalkan kereta api kepada petani di Amerika, mereka berusaha untuk memberi nama yang cocok bagi alat angkutan tersebut. Satu-satunya alat transportasi yang sudah dikenal pada waktu itu adalah kuda. Bagi mereka, ingat kuda ingat transportasi, Dengan pemahaman demikian, maka mereka memberi nama pada kereta api tersebul dengan iron horse (kuda besl). Hal ini menunjukkan bagaimana mereka menerapkan konsep terhadap sebuah temuan baru. Didukung dengan adanya (3) kawasan Penguraian (analysis), menentuken bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukkan hubungan antar-bagian tersebut, melihat penyebab- penyebab dari suatu peristiwa atau memberi argumen-argurnen yang menyokong suatu pemyataan. Secara inci Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu menganalisis unsur meliputi Kemampuan melihat asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan secara eksplisit pada suatu pemyatean, kemampuan untuk membedakan fakta dengan hipotesa, kemampuan untuk membedakan pemyataan faktual dengan pemyataan nomatif, kemampuan untuk mengidentifikasi motif-motif dan membedakan mekanisme perilaku antara individu dan kelompok, kemampuan 26 MENTERI KESEHATAN ‘REPUSLIK INDONESIA untuk memisahkan kesimpulan dari pemyataan-pemyataan yang snendukungnya Kemudian menganalisis hubungah, tnéliputl kemampuan untuk melihat secara komprehensif Inter@lasi antar ide dengan ide, kemampuan untuk mengenal unsur-unsur khusus yang membenarken suatu pemyataan, kemampuan untuk mengenal fakta atau asumsi yang esensial yang mendasari suai pendapat atau tesis alau aigumen-argumen yang = mendukungnya, kemampuan untuk memastikan Konsistensinya hipotesis dengan informasi atau asumsi yang ada, kemampuan untuk menganalisis hubungan di aitare pemyataan dan argumen guna membedakan mana pemyataan yang relevan mana yang tidak, kemampuan untuk mendeteksi hat-hal yang tidak logis di dalam suatu argument, Kemampuan untuk mengenal hubungan kausal dan unsur-unsur yang peating dan yang tidek penting di dalam perhitungan historis. Sedangkan menganalisis prinsip-prinsip organisasi, meliputl kemampuar untuk menguraikan antara bahan dan alat, kemsmpuan untuk mangenal hentuk dan pola karya seni dalam fangka memahami maknanya, kemampuan untuk mengatahui maksud dan pengareng swatu karya (ulls, sudut pandang atau cil berikimya dan perasaan yang dapat diperoleh dalam karyanya, kemampuan untuk melihat teknik yang digunakan dalam meyusun ‘suai mater! yang bersifat persuasif seperti advertensi dan propaganda. Selain itu juga ada (4} kawasan momadukan (synthesis), yailu menggabungkan, meramu, atau merangkal berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau menjadi suatu hal yang baru. Kemampuan berfikit induktif dan konvergen merupakan citi kemampuan ini. Gantoh: memifih nadadan irama dan kemudian manggabungkannya sshingge menjadi gubahan musik yang baru, memberi nama yang sesuai bagi suatu temuan ban, menciptakan logo ofganisasi Di samping itu membutunkan (5) kawasan penitalan (evaluation), yaituy mempertimbangkan, menilai dan mengambil Keputusan benar-salah, baik-buruk, atau bermanfaat — tak bermanfaat berdasatkan kriteria-kriterla farientu balk kualtatit maupun kuantitatf, Terdapat dua kriterta. pembenaran yang digunakan, yaitu pembenaran berdasarkan kriteria interna), yang dilakukan dengan memperhatikan konsistensi atau kesermatan susunan secara logis unsurunsur yang ada di dalam objek yang diamati; dan pembenaran berdasarkan kriteria ekstemsl, yang dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria yang be‘oumbor d| Ivar 7 MUM TERI KESEWATAM REPURL I INDOMERIA ‘ebjek yang ciamail, misainya kesesuaiannya dengan aspirasi umum atau keoocokannya dengan kebutuhan pemakai ® — Kognitif dan Perilaku Periisku adalah eeapon individu terhadap suatu stimulus atau auatu Endokan yang dapat diamati dan mempunyai fekuensi Spesifik, durasi dan tujuan beik disadari maupun tidak. Pesiaku merupaken kumpuian berhagal faktor yang saling berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks sehingga kadang-kadang kita tidak sempat memikirkan penyetab Seseorang monerapkan pestady tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat monoiaah aiasan dbalk periiaku individu, sebelum ta mampu mengutsh periiakuy tersedut. Heath bollef Model cicasarkan atas tiga taxtor esensi, yaitu kesiapan individy untuk meruhah perilaku dalam rangka dipengarutw olen fisktor-faktor tain yang berhubungan dengan kepribadian dan fingkungan individu, seria pengalaman berhubungan dengan sarane & petugas kesehatan Kesiapan individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi tentang kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, ‘motives! untuk memperkecil Kersntanan terhadap penyakit. potensi ancaman, dan adanya Kepercayasn bahwa perubahan perilaku akan meimberikan keuntungan. Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku adalah gerilaku ils sendii yang dipengaruhi oleh karaktoristi« individu, penifalan individu terhadap perubahan yang di tawerkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang marekomendasikan perubahan perilaku, dan pengalamen mencoba merubah perilaku yang serupa Konsep motivasi beiajar berksitan erat dangan prinsip balwa Perllaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) di masa halu fedihy mamiliki kemungkinan ciulang dikandingkan dengan peritaku ‘mengetjakan pexerjaan sexolan daam rangka mendapatkan hani! yang diinginkan (Bandura, 1986 dar Wstheiwicks, 1995). ‘Seringkali suker menentukan motives! belajar siswa dari perilaku mereka karena banyak motives! yang betbeda dapat mempengatuhl perllaku. Kadang-tosdang suatu janis motwasi jelas- jelas menentuken perilatu, tetapi pada saat yang in, ade motivesi 2B MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA lain yang berpengaruh (mempengaruhi) terhadap perilaku belajar siswa > — Kognitif, afektif, dan perilaku Kaitan antara kognitif, afektif dan perilaku merupakan suatu hubungan yang tidak dapat tepisahkan melalui suatu proses perkembangan intalegensi sepanjang masa kehidupannya Pikiran, perasaan, dan perilaku adalah hal yang saling mempengaruhi satu sama lain, Ali Terapi Kognitif (Beck) mengatakan bahwa core belief, pikiran, perasaan dan perilaku saling berhubungan satu sama lain. Adanya kesalahan berpikir {@'storsi kogniti) dapat menyebabkan terjadinya stres secara psikologis dan dapat menyebabkan berbagal masalah seperti depresi, kecemasan dan masalah lainnya. Dengan mencari tehu distorsi kognitif apa yang dimiliki seseorang, maka hal ini dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi dan memperbaiki pole kesalahan berpikir yang dimilikinya dan kemudian akan mengubah perilakunya. Perubahen perilsku dan kepribadian akan terjadi apabila proses komunikasi sesuai dengan pembelajaran neurologic leaming (pembelajaran otak) sehingga individu tersebut memiliki modal untuk berubah (change able). Dengan ferciptanya proses belajar dan mengajar yang efektit akan menstimulasi terbentuknya struktur pikiran (mind structure) dan gambaran dalam pikiran mereka (mental picture) secara otomatis dalam metaksanakan tugas-tugas perkembangannya tanpa ada beben psikologis dan selanjutrya terjadi reorganisasi lingkaran saraf frontal lobe (belahan olak bagian depen sampai pada belahan atau celah sentra!) yang berfungs! mengembangkan kemampuan penalaran yang memberinya suatu tingkat pertimbangan moral dan kesadaran sosial yang baru (Myers, 1996). Pendekalan khusus dilakukan dengan sasaran para remaja, orang tua, masyarakat dan lembaga pendidikan, hingga saat ini, pihak sekolah belum memperhatikan perubahan perilaku para semaja yang merupakan proses alamiah untuk mengaktualisasikan dirinya. Sehingga timbul suatu keadaan miss communication atau kesalahan komunikasi yang menghambat tugas perkembanganpara remaja yang ada di sekolah. Proses belajar dan mengajar di sekolah seharusnya dapat dilaksanakan secara efektif (exellence learning) dengan terciptanya suasana nyaman di dalam sistem level komunikasi otak para pelajar dan pendidik. Hal inilah yang akan mengurangi tekanan dan menurunkan tingkat depresi, sehingga para pelajar 28 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA remaja tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan perilaku yang menimbulkan masalah psikososial. Gangguan proses komunikasi antara remaia dan lingkungannya untuk melaksanakan tugas perkembangannya akan membebani aktivitas yang dilakukannya dan terbentuknya fokus intemal (intemal focus) dengan pola-pola fisiotagis (ohysiology patter) yang kurang mendukung dalam melaksanakan tugas perkembangan remaja dapat membentuk sebuah mood yang menghambat dan menghasilkan perilaku (behavior) yang menyimpang. Proses pengulangan antara fokus internal dan pola~ pola fisiologis (physiology pattem) inilah yang membentuk imprint di dalam sistem saraf mereka yang membuat pelajar remaja menjadi sttes secara sosial dalam proses belajar disebut sebagai cybernetic looping dan timbulnya mental block. Mental Block adalah suatu keadaan dimana proses berpikir terhambat dipusat emosi dan individu tersebut bertindak secara emosional, persepsi tidak dilakukan ke bagian otak terutama lobus frontal sehingga proses berpikir secara analisis tidak depat dilakukan. Untuk mengatasi keadaan lersebut seseorang harus memperbaiki persepsinya datam menilai sesuatu (mindset), yaitu berpikir positif menyenangi sesuatu yang belum diketahui tanpa praduga sebelumnya. Gangguan ferkembangan kognitif pada remaja dapat berupa semua atau tidak sama sekali (aif or nothing thinking), yaitu melihat sesuatu dengan hitam putih, Misainya, apabila performa seseorang Kurang baik, maka orang tersebut akan menganggap bahwa performanya gagal secara keseluruhan, Generalisasi yang berlebinan Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obysk atau peristiwa. Pembelajaran yang bermakna = (meaningful feaming) kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilkan dalam proses pembelajaran, Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan Pengembangan alternatif pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya. Perilaku bertujuan (pusposive behavior): bahwa periiaku terarah pada tujuan, Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetap/ ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pambelajaran akan berjalan etektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oieh karena itu. guru hendaknya menyaderi tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya. 32 a (SENTER) HEBLHATAN AEPUBL IX MOOMESIA > — Prinsip ruang hidup (life space); batwa periiaku individu memisic: Kotickaitan dengan lingkungan dimans ia berada, Oleh karena itu, materi yang disjarken hendaknya memiliki keterkaitan dengan situa! dan kondiel ingkungan kehidupan pesert cidik. Transfer dalam Belajar, yaitu pemindahan pola-pola periaku dalam situssi pembeinjaran tertenty ke situasi fain. Menurut pendangen Gestalt. transfer beiajar tejadi dengan jalan obyek dati suatu konfiguras! dalam -situasi tertentu untuk "emuden menempatkan datam situs! konfigurasi iain daiam tata-susunan yang \epat. Judd menekankan pentingnya penungkapan prinsip-prinsip pakok yang ives dalam pembelajaran dan kemudian menyusun ketentuan- ketentuan umum (generisasi), Transfer betsjar akan teyjadi apabie peserta didik teiah menangkap prinsip-prinsip pokck dari sumty persoalan dan menemukan generatisay! untuk kemudian digunakan dalam mamecahkan masalah delam aituasi tain. Oleh karena fh, guru hendaknya dapat membantu peserta didic untuk menguasal prinsip~ prinsip pokok dari materi yang disjarkannya. Teor) belajar dun pengolahan informasi 8) Penampungan kesan-kesan penginderaan jungka pendek (STSS) t | i i i i ») Infermasi yag diamat) dan diperhatikan oleh seseorang akan masuk ke dalam memoti jangke pendek (STM)atau memori kerja (WM). Melaiu) penampungan penginderaan jangka pendek (STSS), STM adalah iste penyimpanan yang mampu MENTERI NESEHATAN REPUBLIK INDONESIA menyimpan sejumlah informasi selama beberapa detik. Demikian pula STM merupakan bagian dari memori dimana suatu informasi pada akhimya dipikirkan untuk disimpan. Apabila seseorang berhenti untuk memikirkan informasi yang baru masuk, maka nformasi akan segera hilang dari STMnya. Keterbatasan kapasitas yang dimiliki STM juga memiiiki implikasi penting dalam pembelajaran.Gurv tidak boleh tertalu banyak menyajixan gagasan dalam sekali pembelajaran kecualijika gagasan itu diorganisir dengan baik dan dihubungkan dengan informasi yang telah ada didalam LTM siswa, sehingga STM mereka dengan bantuan LTM dapat mengkoordinasi sefuruh gagasan tersebut. ©) Memori Jangka Panjang Teori belajar kognitif membagi memori jangka panjang kedalam 3 bagian: } Memori episodic (Episodic memory) > Adalah memori tentang pengaraman personal, yakai semacam gambaran mental mengeriai sesuatu yang telah dilihat /didengar. > — Memari semantic (semantic memory) > Bevisi tentang fakta dan informasi tergeneralisasi yang telah diketahui sebelumnya, konsep-konsep prinsip, dan cara menggunakan informasi tersebut, sera Keterampilan pemecahan masalah dan strategi belajar. > — Memori srosedural (procedural memory) > Menunju pada pengetahuan tentang cara mengerjaken sesiiatu, erutama alam mengerjakan tugas-tugas fisik. Jenis memori ini disimpan dalam serangkaian pasangan stimulus- respon Sebagian besar teknik komunikasi otak berakar dari sistem representasi (representational system) modalitas ini membawa kite kepada representasi intemal dalam sebuah memory dan imajinasi. Seluruh informasi pertama yang masux kedalam sistem pikiran kita masuk melalui satu atau lebih diantara lima pancaindera kita (five sense). Kita memandang dunia melalui mental image (gambaran mental), intemal sounotract {suara yang terekam dalam bawan sadar) dan emotional structure (struktur emesi). Setiap sistem representasi merespon satu darl lima pancaindera : melihat, mendengar. merasakanimeraba, mengecap dan mencium. Dalam keyakinan yang berkembang didalam masyarakat adalah tidak ada dikotomi entara pikiran dan perasaan. Perasaan adalah sebuah komponen dari pikiran. Proses berpikir sangat dapat terjadi ketika ada 34 MERTEN REREMATAN REPURILIK INDONESIA akses data visual, audio dan kinestetk dalam nec-cortex, Komunikes! ‘otak biasa menyebut ini sebagai respon emosi yang terstruktur. Dan fespon eos! yang teratruktur tu diberi label penamaan seperl| senang, sedih, gembira dan lain-lain. Setiap orang menggunakan seluruh sistem ini secara simultaneous. Cc. Tande-Tanda Komunikasi Efoktit Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal; 1. Pengertian: Penerimaan yang cermat dari isi stimull seperti yang dimeksudkan oleh Komunikator 2. Kesenangan: Komunikasi tats (phatic communication), dimaksudkan menimutican kesenangan. Komunikas! inilah yang menjadixan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan. 3. Mempengaruhi sikap: Komunikast persuasif memeriukan pemahaman tentang faktorfaktor pada diri komunikator, dan pesan menimbulken efek pada komunikete, Parsuasi diefniksikun sevagai "proses mampengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulas! paikologia sahingga orang fersebut bevtindsk seperti atas kehendaknya sendin. 4. Hubungan vosial yang baik = manusia adaiah makhiuk sosial yang tidak tahan hidup sendiri Kita ingin berhubungan dengan orang lain seeara positif, Abraham Maslow menyebutnya dengan “kebutuhan akan cinta" atay “belongingness” Williaes Schutz merinci kebuthan dalam tiga hal ; kebutuhan untuk menumbuhkan can mempertahankan ubungan yang memuaskan dengar orang lain dalam hat interaks| dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekvasaan (contre). cinta Serta rasa Kasin sayang (affection). 5. Tindakan: Persugai juga’ ditujuan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki Merimbuken tindakan nyeta memang indikator efektivilas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tindakan, kits hares berhasil lebih duly menanamkan Pengerian, membentuk dan menguhan sixap, atau menumbuhkan hubungan yang ‘balk, 6 Kemampuan fraksis, meiaiukan kegiatan aktivitas motorik sesual dengan tujuan, PENILAIAN KESEHATAN INTELEGENSIA FADA REMAJA DENGAN QETEKSI (KEMAMPUAN OTAK Penilaian kesehaten intelegensia adalah suatu kegiauan yang harus dilakukan sebelum Mmelakukan Xegiatan peningkatan komunikasi otsk, yang meliput! penilaian tunge! penginderaan (persepsi), modalitas beiajar (earning modulity), tipe berpikir (style of thinking), dan dominasi olak. Komunikasi otak wkan secara aptimal merangsang kerja otak dan mempengaruhi potensi otak, sehinggs dalam proses perkembangan komunikasi otak dapat merangsang potensi otak. 36 MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Instrumen Penilain Brain Menagement Adalah suatu pendexatan Neuro aplikasi untuk menilai potensi otak yang menentukan kemampuan (Human Capability) seseorang untuk meningkatkan kapasitas/potensi yang dimilikinya. Brain Management terdiri dari: a. Pemeriksaan Brain Screening Pemenksaan Neuropsikologi diawali dengan dilakukan Pemeriksaan Skrining Neuro Behavior untuk menemukan adanya gangguan fungsi kognilif yang tidak tampak secara Klinis, jika tidak ditemukan adanya kelainan maka dilanjutkan dengan pemeriksaan Neuropsikiatri untuk memperoleh profil kepribacian dan Hasil pemeriksaan, dari instrumen-instrumen yang digunakan akan diperoteh hasil akhir yang menjadi dasar untuk memberikan rekomendasi dalam mencapai peningkatan kemampuan strategis kepemimpinan yang optimal pada calon pemimpin. Pemeriksaan ini terdisi dari : 37 1) 2 3) 4) 5) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Penilatan tipe belajar, adalah model masukaya informasi ke otak meleiui panca indera setiap orang berveda-beda, Pengenalan lingkungan melalui modalitas indera yang berbeda menyebabkan setiap orang memerlukan pendekatan khusus untuk menerima informasi. Penilaian Dominasi otak, Hermann membagi otak menurut dua komponen utama; kulit otak (cortex cerebri) yang menata fungsi-fungsi kognitif serta sistem limbik yang menata fungsi-iungsi emosi dan membagi atak menjadi 4 bagian yang disebutnya empat kuadran otak, melanjutkan hasit temuan Roger Spery yang membagi atak menjaci dua belahan (hemisferibelahan kir-kanan), bahwa setiap orang mempunyai dominasi otak yang berbeda. Menyebabkan setiap individu mempunyei pendekatan yang berbeda untuk mengatasi masalahnya, ada yang seora holistix dan ada yang detail. Penilalan Tipe berpikir, adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu dati proses belajarnya yang cenderung mengarah pada pola yang tetap. Penilaian mindset, merupakan perubahan perkembangan lobus frontal otak yang merupakan tanda-tanda spesifik perubahan kogritif pada remaja dimana dengan berkembangnya daerah tersebut diharapkan remaja dapat berpikir secara rasional, analisis dan mampu mengambit keputusan dengan tepat. Penilaian tallent mapping adalah suatu pendekatan dengan mengungkap gambaran potensi (bakat) dari seseorang, namun belum bisa memberikan gamberen kinerja seseorang, karena kinerja baru bisa maksimal apabila potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi kekuatan yang didapat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan potensi tersebut. B. _ Intervens! Peningkatan Komunikasi Otak 1 2. Meningkatkan kemampuan teknik mengajar memberikan informasi ke sasaran (guru, orangtua, peserta didik dan masyarakal). Meningkatkan kemampuan proses kognitif, meliputi: a Mind mapping, adalah suatu pendekatan yang mengacu kepada cara kerja otak untuk mengintegrasixan kemampuan otak kiri dan kanan secara simultan untuk lebih meningkatkan kemampuan meyerap informasi oaru dan meningkatkan kemampuan analitis. Memory traming, adalah suatu pendekatan yang mengacu pada cara kerja otak untuk meningkatkan proses penyimpanan dan proses pengambilan kembali informasi di otak. ini adalah proses memori yang merupakan pusat belajar dan berpikir kita. Manusia terus-menerus belajar sepanjang masa hidupnye. Hanya sebagian besar volume infommasi yang dipilih dan disimpan dalam otak, dan tersedia untuk 38 ENTER! KESEHATAN REPUBLIC INDONESIA, diingat_ kemudian, ketika ¢iperlukan. Belajar_ adalah perolehan pengetahuan baru, dan memori adalah retensi pengetahuan ini Kombinasi pembelajaran dan memori merupakan dasar dari semua pengetahuan dan kemampuan. Ini adalah apa yang memungkinkan kita untuk mempertimbangkan masa lau, masa Kini dan rencana untuk masa depan. Setiap bagian dari kehidupan kita bergantung pada tingkat tertentu pada memori dan itulah yang memungkinkan kita untuk berjalan, belajar, santal, berkomunikasi dan bermain, bahkan, fungsi apa pun yang kita lakukan, semacam proses memori sedang bekerja, Sementara masih belajar banyak tentang fisiologi penyimpanan memori i otak, apa yang diketahui adalah memeri melibatkan asosiasi daci beberapa sister otak bekerja bersama-sama, Hal in. juga menerima bahwa semakin banyak kita menggunakan ingatan kita menjadi semakin baik. Oleh Karena itu, penting untuk merangsang memori dengan menggunakan kemampuannya, belajar keterampilan baru dan menggunakan teknik peningkatan memori Tes ini dirancang untuk menguji dan menilai kemampuan memori dan pada saat yang sama untuk membantu dalam ~—meningkatkan = memori. dengan mengembangkan daya Konsentrasi, dan mendisiplinkan diri_ untuk memperbaiki pikiran pada subjek yang sedang dipelajari, Terdiri dari Memary tests Emotional training. Kecerdasan emosional, lebih sering disebut sebagai EQ (emosional quotient), adalah kemampuan untuk menyadari emosi sendiri dan orang-orang isin. Dua aspek utama dari EQ adalah memahami diri sendiri dan tujuan, aspirasi, tanggapan serta periaku; dan memahami orang lain dan perasaan mereka, Secara umum, istilah kepribadian mengacu pada pola-pola pikiran, perasaan dan pefilaku yang unik, dan ini adalah karakteristik yang membedaken kita dari orang lain. Kepribadian — mengimplikasikan preciktabilitas bagaimana kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi dalam keadaan yang berbeda. Sekarang secara luas diakui bahwa jika seseorang dianggap cerdas intelektual tersebut tidak harus mengikuti bahwe dia juga cerdas secara emosional. Menjadi intelektual brilian tidak berarti bahwa seseorang dapat berhubungan dengan orang lain secara sosial, dan juga tidak berarti bahwa seseorang yang mampu mengelola emosi sendiri atau dapat memotivasi dirinya sendiri. Terdiri dari ; attitucie, success factor, how imaginative are you, Personality questionnaires: overall assessment. Meningkatkan kemampuan berpikir 1) Kemampuan Rasional 39 ay Untuk berpikir capal dan barpaks! @ecara natures. Trenye terdin dari tes kecepaian, ci mana peri urad tetrp tneng dan menjaga kansertras! kotika bekere berpaci dengan warty Kemampuan Marajerial Keruirpuan merencanaiay pola dalam mencapal auaty juin pomecahan moasiah dan kerampune membantck pole informant Gaiam imencipiakun strukiy ide gar perntagian pecan dalam Racca an same rane Organssing: Aemampuan menyatuka ide dan mengatur hubungan aaty sama lain untuk mencepe sustu kemimpulan. bh) Sequential Kemampuan mangans undan, bentuk Angha dar warra. = Detail) kemampuan manganall sesuaty secam jinc d) Planed! kemampuary yntuk memtwal perencensan aaenia siatematic Kemsmpuan Perronulty Kemampusn mangandalkkan dit dan mengembangkan fingkah iaku bersatmbat yang meyakinkan, menyenangkan, menanangkary dan mengarahkan orang lain untek merigikad) kminginarayys secars efekilf pada lempainys demi kepentingan jangke panjang «) Interpersonal: keorramouan, membangun daw ‘mempertahgnken hubungan yang beret dengan orang iain, MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA b) Intrapersonal’ kemampuan mengendalikan dirt terhadap stimulasi yang dirasakan ©) Feeling based: kemampuan mengelola emosi dan menampilkan reaksi emosi dengan baik. 3) Kinesthetik:. kemampuan memahami suatu hal yang dilakukan orang lain. 4) Kemampuan Strategic Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan tepat melalui pemiiihen berbagai tingkatan aiternatif Jangkah yang kompleks, ambigus dan berisiko. a) Holistik: Kemampuan melihat gambaran umum melalui informasi yang kecil b) Induktif: kemampuan memahami suaty ide melalui pemahaman tehadap bagian-bagian keci! dari da tersebut ©) Integratif: kemampuan menggabungken ide-ide sederhana menjadi ide besar yang bermakna. @)— Sintetik: kemampuan menyimpulkan suatu ide menyatukan kesamaan makna suatu Tests and exercises of creative thinking. Istiiah kreativitas mengacu pada proses mental yang mengarah ke solusi, ide. konsep, artistik bentuk, teori atau produk yang unik. Karena ini kurang dimantaatkan banyak bakat kreatif di banyak orang tetap belum tersentuh sepanjang hidup. Kebanyakan dari kita tidak pemah tahu apa yang kita dapat benar-benar capai. Kita semua memiliki sisi kreatif otak kita, karena itu, kita semua memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Namun, karena tekanan hidup modern dan kebutuhan spesialisasi dalam rangka untuk mengembangkan karir yang sukses, banyak dan kite tidak pernah punya waktu atau kesempatan, atau bahkan diberi dorongan, untuk menggali bakat-bakat terpendam kita. Untuk dapat memecahkan banyak masalah yang melibatkan proses berpikir kreatif sering diperlukan untuk berpikir lateral. Kata lateral berarti “dari atau berhubungen dengan sisi‘ jauh dari sumbu median *. Berpikir lateral adalah metede pemecahan masalah dengan mencoba untuk melihat masaiah dari banyak sudut daripada mencari kepala langsung pada solusi. Karena itu, melibatkan kebutuhan untuk berpikir di luar kotak dan mengembangkan tingkat kreatif, pemikiran inovatif, yang berusaha untuk mengubah persepsi alami dan tradisional, konsep dan ide, Dengan mengembangkan pemikiran dapat meningkatkan kemampuan kita untuk memecahkan masalah yang hadapi atau bankan sevaliknya, Peningkatan Kemampuan Penginderaan 1) Visual Kanan a) Mengenai warna “4 MEWTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA b) Menyusun wama ©) Menyenangi wama tertentu d) Menyusun simbol-simbol sesual dengan wama yang disenang! 2) Visual kiri a) Menyusun rangkalan secara terstruktur b) Menguraikan, mengelompokkan, menyusun, membuat rencana, melihat langkah-langkah perencanaan. 3) Auditorikc Kiri a) mendengar secara global, b) _menentukan urutan kata dengan mendengar, ©) mengenali kode-kode yang hampir sama, bermein angklung. 4) Kinestetik Kiri a) gerakan yang berurutan, b) _membuat rangkalan gerak dengan angka-angka, ©) menyusun peta. 5) Kinestetik kanan 2) gerakan luas, b) mamperhiatikan gerak, c) meniru gerakan air/bunga/binatang qd) Meningkatkan kemampuan analisis V. PENGORGANISASIAN DAN STRATEGI A. Pengorganisasian Kegiatan Dalam pelaksanasn kegiatan komunikas! otak untuk meningkatkan inteligensia pada remaja perlu dilaksanakan secara efisien dan efektif, Oleh karena itu periu adanya peran dan tanggung jawab disetiap jenjang administrasi. Peran dan tanggung jewab tersebut adalah sebagai berikut B, Strateg! Pengorganisasian Menyusun strategi pelaksanaan dilakukan dengan cara meningkatkan peran serta masyarakat melalul unsur—unsur PKK di tingkat propins| dan kabupaten C. Pengorganisasian Tingkat Pusat Pengorganisasian di tingkat pusat dibeniuk oleh kebijakan bersama antara Kementeriam Kesehatan (Pusat Pemeliharaan, Peningkatan, Penanggulangan Intelegensia Kesehatan; Subdit indera dan Lanjut usia Bina Pelayanan Komunitas), Kementeriam Pendidikan Nasional, dan bermitra dengan LSM atau Organisasi pedull remaja seperti PKBI yang membantu memberikan masukan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Kementeriam 42 MENTERI KESEHATAN REPLBLIK INDONESIA Kesehatan dalam hal ini mernberikan masukan pedoman peningkatan irtelagensia remaja melalui komunikasi otak. Pengorganisasian Tingkat Daerah Pedoman yang telah disusun oleh tim pemerintah pusat akan ditindaktanjuti di lingkat daerah yaitu di tingkat kabupaten bekerjasama dengan Sub keschatan remajalusia sekolah (anjutan Oinas Kesehaten Kabupaten Provinsi, Subdit Pendidikan tingkat Lanjutan Dinas Pendidikan Kabupaten Provinsi, Subdit remaja Dinas Sosial Kabupaten Provinsi, Subdit Pembinaan Rohani Masyarakat dan pembina madrasah aliysh dan tsanawiyah Dinas Agama Kabupaten Provinsi, PKI Remaja cabang Kabupaten Provinsi, kelompok Kegiatan remaja, kepala sekalah SMA dan SMP, serta dan Penggerak PKK di tingkat kabupaten dan provinsi sebagai koordinator kegiatan. Langkah pengorganisasian dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain: 7. Pembentukan Pusat Pemberdayaan Masyarakat 2. Membentuk Pusat Pemberdayaan Masyarakat yang terdiri dari unsur- unsur PKK di tingkat Propinsi dan Kabupaten. b. Menyusun program kerja Pusat Pemberdayaan Masyarakat berupa pelaksanaan pedoman pemberdayaan remaja untuk meningkatkan inteligensia yang dikoordinasikan oleh Pusat Inteligensia DEPKES Ri melalui kerjasama lintas program dan sektoral terkait 2. Kerlasama tintas program a. Direktorat Kesehatan Anak usia sekolah lanjutan : Merekomendasikan instrumen pemeriksaan perkembangan anak usia sekolah lanjutan yang akan digunakan dala pemeriksaan ceteksi dan evaluasi peningkatan intetigensi anak dan merekomendasikan dokter-dokter spesialis anak yang sudah terfatin dalam pemeriksaan kesehetan tumbuh kembang anak remaja. . Biro Hukum dan Organisasi: Menyiapkan perangkat hukum untuk melakukan kerjasema lintas sektor. 3. Kerjasamalintas sektor a, Direktorat Pendidikan tingkat Lanjutan Depdiknas: Merekomendasikan instrumen pemeriksaan pendidikan anak remaja yang akan digunakan dalam deteksi prestasi pendidikan. b. Dinas Kesehatan di Daerah: Fasilitasi pelaksanaan pedoman peningkalan intelegensia remaja melalui komunikasi otak untuk meningkatkan inteligensi remaja di daearah melalui perangkat kebijakan kesehatan di daerah dan menyiapkan petugas kesehatan di lingkat Puskesmas den profesi Kesehatan di tingkat Rumah Sakit yang akan didenkan pelatinan, © Dinas Pendidkan di Daerah: Memfasilitasi pelakeanaan pedoman peningkatan intelegensia remaja melalui komunikasi otak di daeaiah 43 MENTERI KESEAATAN REPUBLIK OONESIA melalui perangkat kebijakan pendigikan di daerah dan menyiapkan guru-guru den BK gi tingkat sekolah yang akan diberikan pelatihan, 4. Dinas Sosial di Daerah: Memfasilitasi pelaksanaan pedoman peningkatan intelegensia remaja metalui komunikasi otak di daearah melalui perangkat kebijekan layanan sosial di daerah dan menyiapkan pekerja sosial di tingkat panti-panti yang akan diberikan pelatihan. ©, Kandep Agama di Daerah: Memfasiitasi peiaksanaan gedoman peningkatan intelegersia remaja mefalui komunikasi otak di daearah melalui perangkat kebijakan layanan keagamaan di daerah dan menyiapkan guru-guru agame di tingkat madrasah dan majelis taklim yang akan diberikan petatinan, Vi. PENUTUP Pengenalan mengenai potensi diri dan proses berpikir penting untuk mengembangkan potensi belajar seseorang. Melalui program komunikasi otek, remaja, orangtua, dan guu, dapat memahami karakteristik remaja, potensi yang dimiliki, hal-hal_ yang menghambat, dan cara mengembangkan polensinya. Inteligensi remaja berkembang dan mengoptimaikan minat serta bakal. Peran orangtua dan guru penting datam mendukung dan membimbing sesuai dengan potensi dan cara belajar unik yang dimiliki setiap remaja Menteri, MiWau.2 hf dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH

Anda mungkin juga menyukai