Anda di halaman 1dari 24

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAAT DAUN SAMBILOTO SEBAGAI OBAT MALARIA

OLEH:

NAMA : TUTIK JATI NUR RAHAYU

NIM : P1337420418051

POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA
2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini
dengan judul ”Pemanfaatan daun Sambiloto Sebagai Obat Malaria”.

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliahbahasa indonesia
tinggkat 1A semester ganjiltahun ajaran 2018/2019 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA dengan harapan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita semua.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan penulis.Namun demikian menulis karya tulis ilmiah tidaklah semudah
membuat karangan biasa. Ide-ide atau gagasan yang ada dalam benak kita, tidak bisa begitu saja kita
tuangkan menjadi suatu tulisan karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan,
dan saran berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca atau
yang membutuhkanya

Blora, 18 November 2018

Penulis,

Tutik Jati Nur Rahayu

iiiiiIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIiiIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

ABSTRAKSI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Manfaat Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 3

2.1 Pengertian Sambiloto..................................................................... 4

2.2 PengertianMalaria..................................................................... 4

2.3 Nama Tanaman Sambiloto........................................................................ 5

2.4Klasifikasi Sambiloto........................................................................ 5

2.5 Mutu Simplisia Sambiloto........................................................................ 5

2.6 Nutrisi Sambiloto........................................................................ 5

2.7 Ekstrat Sambiloto........................................................................ 5

2.8 Ciri Morfologi........................................................................ 5

2.9 Budidaya Sambiloto........................................................................ 5

2.10manfaat Sambiloto bagi kesehatan........................................................................ 5

BAB III PEMBAHASAN

4.1 Cara Mengolah Daun Sambiloto..................................................................... 4

4.2 Samiloto Digunakan Untuk Obat Malaria........................................................................ 5

4.3 Kandungan Samiloto............................................. 6


BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................. 12

3.2 Saran............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 13
ABSTRAKSI

Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan
oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium. Malaria
menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Dalam
kasus yang parah dapat menyebabkan kulit kuning, kejang, koma, atau kematian. Gejala biasanya
muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit. Jika tidak diobati, penyakit mungkin kambuh
beberapa bulan kemudian. Pada mereka yang baru selamat dari infeksi, infeksi ulang biasanya
menyebabkan gejala ringan. resistensi parsial ini menghilang selama beberapa bulan hingga beberapa
tahun jika orang tersebut tidak terpapar terus-menerus dengan malaria.
Untuk itu biasanya masyarakat lebih suka mencegah dari pada mengobati oleh karena itu banyak
tumbuhan atau tanaman di sekitar kita yang dapat di jadikan obat atau penangkal nyamuk.salah
satunya tanaman yang kami teliti adalah daun sambilto, sebagaimana kita ketahui daun sambiloto
mempunyai rasa pahit yang sangat tinggi, dan nyamuk sangat tidak suka, yang mengandung zat-zat
seperti geraniol, metilheptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama
adalah sitronelal. Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, ia dapat
menyebabkan kematian akibat kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk
kekurangan cairan. Kedua tumbuhan itu kami campurkan menjadi satu sehingga terciptalah obat
malaria dari rebusan daun sambiloto. Penelitian ini bertujuan supaya masyarakat lebih memanfaat
kan tumbuhan di sekitar mereka contohnya sambiloto untuk obat malaria.Berdasarkan hasil penelitian
di simpulkan dari hasil temuan penelitian yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa
daun sambiloto dapat digunakan sabagai obat malaria
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

Pada kenyataan banyak orang yang belum mengetahui manfaat daun sambiloto.Pada daun
sambiloto dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk lotion pengusir nyamuk. Sambiloto
tergolong tanaman terna (pendu) yang tumbuh di berbagai habitat, seperti pingiran sawah, kebun
atau hutan (soejono, 1996). Komponen utama sambiloto adalah andrographolide yang terdapat
pada seluruh bagian tanaman, namun bagian tanaman yang tertinggi mengandung
andrographolide.

Alam sesungguhnya menyuguhkan banyak alternatif yang dapat kita ambil manfaatnya. Begitupun
dengan obat bagi sebuah penyakit, yang terkadang sulit untuk di temukan obatnya. Berbagai
kandungan obat sesungguhnya telah ada dalam tubuh jenis tanaman tertentu. Selain itu contoh
yang sekarang sedang melanda masyarakat luas adalah demam berdarah ( malaria). Malaria adalah
penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan
oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam tinggi yang muncul tiba-tiba yang biasanya
berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit DBD di Indonesia telah puluhan tahun dilakukan berbagai
pemberantasan vektor, tapi hasilnya belum optimal. Usaha untuk memberantas nyamuk dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu cara kimia dan pengelolaan lingkungan. Penggunaan insektisida
yang berlebihan dan berulang-ulang dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan seperti
pencemaran lingkungan, maka salah satu cara untuk mendapatkan bahan kimia yang ramah
lingkungan adalah memanfaatkan potensi alam salah satunya memanfaatkan daun sambiloto
sebagai obat malaria.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara mengelolah daun sambiloto agar menjadi obat malaria ?


2. Apakah daun sambiloto dapat dijadikan obat malaria ?
3. Bagaimana kandungan yang terdapat di sambiloto ?

1.3 Tujuan penulisan

1. Mengetahui lebihjauh manfaat daun sambiloto sebagai obat malaria.


2. Mengetahui bagaimana cara mengelolah daunsambiloto sebagai obat malaria.
3. Untuk membuktikan bahwa daun sambiloto mampu pengobati penyakit malaria.

1.4 Manfaaat penulisan

1. Bagi Pembaca : untuk menambah pengetahuan tentang pemanfaatan daun sambiloto


sebagai obat malaria .
2. Bagi Instansi : agar dapat digunakan sebagai alternatif dan maupu berinovasi dalam
dunia kesehatan.
3. Bagi penulis : dapat digunakan sebagai tambahan dalam tulisannya.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sambiloto

Sambiloto tanaman yang dijuluki sebagai king of bitter alias si raja pahit ini merupakan
tumbuhan khas tropis.Sambiloto termasuk tanaman semak yang biasanya tumbuh liar.Namun
semakin tingginya kesadaran konsumsi obat herbal membuat banyak orang menyediakan lahan
khusus untuk menanamnya. Sambiloto (Andrographis paniculata) adalah sejenis tanaman herba dari
famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka.Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah
lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di
benua Amerika.Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat
medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto).

Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa


lakton diterpenoid bisiklik.Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter
pada tahun1911. Sambiloto merupakan tumbuhan khas tropis tergolong tanaman terna (perdu) yang
tumbuh di berbagai habitat, seperti pinggiran sawah, kebun, atau hutan.Sambiloto memiliki batang
berkayu berbentuk bulat dan segi empat serta memiliki banyak cabang (monopodial).Daun tunggal
saling berhadapan, berbentuk pedang (lanset) dengan tepi rata (integer) dan permukaannya halus,
berwarna hijau.Bunganya berwarna putih keunguan, bunga berbentuk jorong (bulan panjang) dengan
pangkal dan ujung lancip.Buah berbentuk memanjang sampai jorong kecil, bila tua akan pecah
menjadi 4 keping, sedang bijinya berbentuk gepeng.
2.2 Nama Tanaman Sambiloto
Nama lain : Sambiloto
Nama tanaman asal : Andrographis paniculata (Nees)
Keluarga : Acanthaceae
Zat berkhasiat : 2 macam zat pahit yaitu suatu hablur kuning
(androgon folida) yang rasanya sangat pahit) dan kalmegin (zat amorf). Minyak atsiri,
alkaloida, asam kersik, damar, garam alkali.
Penggunaan : Tonikum, antipiretika, diuretika.
Pemerian : Tidak berbau, rasa sangat pahit.
Bagian yang digunakan : Ranting berdaun.
Deskripsi tanaman : Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di
kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran
rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 – 90 cm, batang disertai
banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar.

2.3 Klasifikasi Sambiloto

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhanberpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkanbiji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhanberbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkepingdua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Scrophulariales

Famili : Acanthaceae

Genus : Andrographis

Spesies : Andrographis paniculata Nees

2.4 Mutu Simplisia

Berdasar Materia Media Indonesia (MMI), standar mutu


simplisia sambiloto adalah sebagai berikut :
1. Kadar abu : kurang dari 12%
2. Kadar abu tidak larut dalam asam : 2,2%
3. Kadar sari larut dalam air : lebih dari 6%
4. Kadar sari larut dalam alkoho : lebih dari 9,7%
5. Bahan organik asing : kurang dari 2%

2.5 Nutrisi sambiloto


 Kalsium dan natrium
 Flavonoid yang antara lain berfungsi untuk mencegah dan menghancurkan penggumpulan
darah
 Minyak asiri(essential oil) yang bermanfaat sebagai anti radang
 Zatandrographolid. Zatini menghasilkan rasa pahit yang luar biasa pada sambiloto. Umumnya
zat ini mengandung racun
 Alkane, keton, aldehid, asamkersik, dan dammar
 Kalium yang berfungsi sebagai anti radang dan antiseptic karena mengandung
neoandrographolid, anrographolid
 Deoksiandro grapholid,14-deoksi-11, dan 12-didehidroan drographolid

2.6 Ekstrak Daun Sambiloto

Sebagai Anti Bakteri, Anti Malaria dan Anti Cacing. Ekstrak Sambiloto berisi 4 senyawa aktif yang
mempunyai aktivitas antimalaria melawan Plasmodium berghei, salah satu parasit pembawa malaria.
Ekstrak Sambiloto menghasilkan penghambat perkembangan parasit. Senyawa aktif yang dikandung
oleh Sambiloto yaitu neoandrographolida dan deoxiandrographolida jika digunakan bersama diketahui
lebih efektif dibanding jika menggunakan keempat senyawa yang dikandung oleh Sambiloto. Ekstrak
Sambiloto juga efektif untuk membunuh filaria (cacing yang mikroskopis) yang menyebabkan sakit
gajah, tanpa menimbulkan racun. Penelitian baru dilakukan dengan hewan uji yaitu pada anjing tapi
peneliti percaya bahwa ekstrak Sambiloto aman untuk manusia.Ekstrak Sambiloto mempunyai
aktivitas antidiare, yaitu menghambat respon usus terhadap enterotoksin dari bakteri Escherichia coli
penyebab gejala diare pada percobaan dengan ileum.

Andrographolida dan Neoandrographolida memiliki potensi kuat menghambat pengeluaran


enterotoksin E. coli penyebab diare in vivo. Andrographolida sama efektifnya dengan loperamid
dalam melawan enterotoksin termolabil dan lebih efektif daripada loperamid jika diuji melawan
enterotoksin termostabil. Sedangkan Neoandrographolida sama efektif dengan loperamid terhadap
enterotoksin termolabil dan sedikit kurang efektif dibanding loperamid dalam melawan enterotoksin
termostabil. Mekanisme penghambatan respon usus terhadap enterotoksin termolabil dengan memacu
enzim adenilat siklase sedangkan untuk menghambat respon usus terhadap enterotoksin termostabil
adalah melalui aktivitas enzim guanilat siklase.

2.7 Ciri-Ciri Morfologi


A. Morfologi Akar dan Batang
Sambiloto merupakan tanaman perdu yang memiliki akar tunggang dan berwarna putih
kecoklatan. Batang tanaman ini berbentuk bulat, segi empat dan merupakan
monopodial(memiliki banyak cabang). Batang tak berambut dngan tebal antara 2 mm
sampai 6 mm. pada bagian atas batang, sudut biasanya agak berusuk.
B. Morfologi Daun Sambiloto
Untuk daun bentukya bersilang berhadapan dn umumnya terlepas dari btang. Berbentuk
lanset(pedang) hingga bentuk lidah tombak dengan ukuran panjang 2 cm hingga 7 cm dan
lebar 1 cm hingga 3 cm. Daun tersebut cukup rapuh dan tipis, tidak memiliki rambut,
pangkal, dan ujung daun berbentuk rancing, serta bagian tepi daun rata. Permukaan daun
berwarna hijau tua atau kecoklatan, sedangkan bagian permukaan bawahnya berwarna
hijau pucat.
C. Morfologi Bunga Sambiloto
Bunga sambiloto termasuk jenis bunga majemuk yang tumbuh dari teriak daun.Memiliki
2 benang sari dan ukuran putik yang pendek.Kelopak bungga terdiri dari 5 helai daun
kelopak dengan panjang 3 sampai 4 mm, dan memiliki rambut.Daun mahkotanya
berwarna putih sampai keungguan dengan bentuk pangkal dan ujungnya lancip.
D. Morfologi Buah Sambiloto
Sementara buahnya berbentuk joromg, bagan pangkal dan ujung tajam dengan panjang ±
2 cm, lebar ± 44 mm. buah ini terkadang pecah secara membujur laluterbelah menjadi 4
keping. Permukaan buah berwarna hijau tua hingga kecoklatan.Permukaan bagian dalam
buah berwarna putih hingga putih kelabu.

2.8 Budidaya Tanaman Sambiloto


 Syarat Tumbuh Sambiloto

Tanaman sambiloto dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 700 meter dari permukaan
laut. Sambiloto dapat tumbuh baik pada derah dengan curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun dan
suhu udara 25-32 derajat Celcius. Kelembaban yang dibutuhkan tanaman sambiloto ini termasuk
sedang, yaitu sekitar 70-90% dengan penyinaran agak lama. Jenis tanah yang baik untuk menanam
tanaman sambiloto yaitu latosol dan andosol.

 Persiapan Bibit Sambiloto


Perbanyakan bibit sambiloto dapat dilakukan melalui biji maupun setek. Jika melakukan penanaman
melalui biji, biji direndam terlebih dahulu selama 24 jam lalu keringkan dan semaikan. Setelah
seminggu semai, biji akan berkecambah. Setelah bibit memiliki 5 helai daun, bibit dapat dipindahkan
ke polybag kecil yang berisi media tanam berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang. Setelah
berumur 21 hari, bibit dapat dipindahkan ke lahan tanam sebenarnya Jika melalui stek, caranya ambil
3 ruas tanaman yang telah berumur 1 tahun atau lebih. Bibit stek biasanya dapat dipindah tanamkan
setelah berumur 15 hari.Pada saat penyemaian, lakukan penyiraman sebanyak dua kali sehari yaitu
pada pagi dan sore hari dan ditempatkan di tempat yang memiliki naungan.

 Persiapan Lahan Tanam Sambiloto

Bersihkan lahan dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, setelah itu gemburkan tanah dengan
cara digarpu dan mencakulinya dengan kedalam sekitar 30 cm. Selanjutnya buatlah bedengan atau
guludan yang ukurannya disesuaikan dengan kondisi lahan lalu lakukan pemupukan dasar dengan
menggunakan pupuk kandang lalu diamkan selama beberapa hari.

 Penanaman Sambiloto

Setelah semua siap, segera lakukan penanaman. Tanam bibit pada bedengan yang telah disiapkan.
Jarak tanam yang dapat disarankan yaitu sekitar 40 x 50 cm atau 30 x 40 cm.

 Pemeliharaan Tanaman Sambiloto

Lakukan perawatan pada drainase guna menghindari genangan air. Lakukan pula penyiangan pada
gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar tanaman.Agar nutrisi yang
dibuytuhkan tanaman sambiloto terpenuhi, maka lakukan pemupukan dapat dilakukan dengan
menggunakan pupuk kandang, urea, SP-36 dan KCL. Dosis pemberian pupuk kandang dapat
diberikan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah , jika kurang subur maka dosisnya lebih
banyak.Pupuk SP-36 dan KCL diberikan pada saat masa tanam, sedangkan pupuk urea diberikan
sebanyak 2 kali yaitu pada 1 dan 2 bulan setelah tanam.

 Masa Panen Sambiloto

Pemanenan sambiloto yang baik dilakukan sebelum tanaman berbunga yaitu berumur 2-3 bulan
setelah tanam. Cara memanen sambiloto yaitu dengan memangkas bagian batang utama sekitar 10 cm
diatas permukaan tanah. Pemanenan berikutnya dapat dilakukan 2 bulan setelah tanam.
2.9 Manfaat Sambiloto Bagi Kesehatan

 Menyembuhkan Rematik

Sambiloto memiliki kandungan Andrografolida, suatu senyawa ekstrak dari Andrographis telah
memberikan efek anti-pertumbuhan dan pro-apoptosis sehingga mungkin memiliki potensi digunakan
dalam mengobati Rheumatoid arthritis (RA) adalah gangguan kronis inflamasi sistemik yang dapat
mempengaruhi banyak jaringan dan organ, tetapi terutama menyerang sendi fleksibel (sinovial).
Penyakit ini sering juga disebut rematik.

 Sebagai Suplemen Hati (Liver)

Sambiloto secara klinis memiliki kandungan S. chirayita yang bermanfaat sebagai perlindungan
terhadap penyakit hepatitis.

 Pencegah Kanker

Tanaman Sambiloto dikenal sebagai tanaman yang memiliki kandungan zat antioksidan, zat ini dapat
berfungsi melindungi sel dari bahayanya radikal bebas. Radikal bebas adalah salah satu peyebab
timbulnya penyakit kangker.

 Pencegah Maag

ekstrak hydroalcoholic dari Sambiloto bermanfaat mengurangi keasam lambung. Sehingga obat herbal
yang berkomposisikan Sambiloto sangat aman dikomsumsi oleh orang yang memiliki sakit Maag.

 Menyembuhkan pilek dan flu

Sambiloto mengandung antioksidan yang sangat banyak sehingga mampu meningkatkan kekebalan
tubuh Anda. Sambiloto dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati pilek dan flu. Selain itu, juga
dapat mengurangi gejala pilek, seperti demam, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Antioksidan
yang terkandung dalam sambiloto juga dapat membantu tubuh Anda dalam mencegah kerusakan sel
akibat radikal bebas.

 Membantu mencegah penyakit jantung

Sambiloto telah dipercaya dapat meningkatkan kesehatan jantung. Tanaman ini dapat mencegah
pembentukan gumpalan darah serta dapat membantu memecah gumpalan darah. Penelitian yang
diterbitkan oleh Chinese Medical Journal tahun 1994 telah membuktikan bahwa ekstrak A.
paniculata dapat mengulur waktu pembentukan gumpalan darah dan mencegah penyempitan
pembuluh darah. Sehingga, tanaman ini mampu membantu melancarkan peredaran darah dan
mencegah penyakit jantung. Selain itu, sambiloto juga berkhasiat untuk melemaskan otot-otot dinding
pembuluh darah, sehingga membantu Anda menurunkan tekanan darah tinggi.

 Membantu mencegah diabetes

Selain penyakit jantung, sambiloto juga telah dikenal dapat membantu mencegah diabetes. Penelitian
pada tikus yang diberi asupan lemak dan gula tinggi telah menunjukkan bahwa A. paniculata dapat
menurunkan kadar glukosa, trigliserida, dan kolesterol LDL. Penelitian yang diterbitkan oleh Indian
Journal of Pharmacology tahun 2012 menyimpulkan bahwa senyawa andrographolide aktif yang
terdapat dalam A. paniculata mempunyai efek hipoglikemik dan hipolipidemik. Efek ini mampu
mencegah Anda dari diabetes.

 Membantu menyembuhkan infeksi

Sambiloto juga mempunyai sifat antibakteri, antivirus, dan antiparasit yang membuatnya mampu
menyembuhkan penyakit infeksi. Salah satu penyakit infeksi yang dapat disembuhkan dengan
bantuan sambiloto adalah sinusitis. Sambiloto dapat membantu menghentikan proses bakteri yang
menyebabkan sinusitis menempel pada lapisan sinus Anda. Sehingga, Anda lebih cepat sembuh dari
sinusitis.

Selain itu, beberapa penyakit infeksi lain yang dapat disembuhkan dengan sambiloto
adalah herpes, kusta, pneumonia, tuberkulosis, gonore, sifilis, malaria, leptospirosis, dan rabies.
Sambiloto juga baru-baru ini dikenal dapat membantu mengobati HIV/ AIDS. Tanaman ini dapat
meningkatkan jumlah sel darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada pasien HIV.

 Membantu menyembuhkan masalah pada sistem pencernaan

Sambiloto dapat digunakan untuk menjaga kesehatan saluran cerna Anda. Tanaman ini mampu
membantu Anda mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti diare, sembelit, kolik, gas dalam
usus, dan sakit perut. Selain itu, A. paniculata juga dapat membantu memperkuat organ hati dan
mengatasi masalah hati, seperti pembesaran hati, sakit kuning, dan kerusakan hati akibat obat.

 Menyembuhkan penyakit malaria

Malaria adalah jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Parasit tersebut
banyak ditemukan di negara dengan iklim tropis dan sub-tropis, termasuk Indonesia. Sebetulnya ada
lima jenis Plasmodium yang berpotensi menyerang manusia. Namun Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax, dan Plasmodium falciparum lah yang paling berbahaya, mengapa? karena dapat
menyebabkan kematian.
 Menurunkan panas pada badan (antipiretika)
Daun sambiloto memiliki kandungan antiperetika yang sangat mujarab untuk menurunkan panas
dalam.

 Menurunkan Tekanan Darah


Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan
farmakologi menunjukan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0,3 ml/kg berat
badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi
glibenclamid.

 Efektif Untuk Penyakit Tifus


Sambiloto juga di percaya bisa di gunakan sebagai obat penyakit tifus dengan cara mengambil 10-15
daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya.

 Mengatasi gatal-gatal
 Meningkatkan daya tahan tubuh
 Menjaga stamina
 Mengobati sakit perut
 Kencing manis (DM)
 Gejala penyakit hepatitis
 Infeksi saluran empedu
 Mengatasi Diare
 Mengatasi disentri basiler
 Mengobati tifoid
 Mengobati radang paru (pneumonnia)
 Mengobati radang saluran pernapasan (bronkhitis)
 Mengobati radang ginjal akut (pielonefritis akut)
 Mengobati radang telinga tengah (OMA)
 Mengobati radang usus buntu
 Mengobati sakit gigi
 Mengobati leptospirosis
 Efektif untuk menawar racun
 Baik Untuk Kulit (penggunaan luar)
 Menghilangkan flek hitam di kulit
2.10 Pengertian Penyakit Malaria

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium antara lain
plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium ovale yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh nyamuk malaia (anopheles)/, penyakit malaria
dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur (dari
bayi, anak-anak, sampai dewasa), apapun pekerjaannya, penyakit malaria biasanya menyerang yang
tinggal didaerah yang mempunyai banyak genangan air yang sesuai untuk tempat perkembangbiakan
nyamuk malaria seperti persawahan, pantai, perbukitan dan pinggiran hutan (Depkes RI, 2004).

Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2003 malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
beberapa parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan
penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit malaria
adalah salah satu penyakit yang menular, penyakit parasit yang hidap dalam sel darah manusia yang
ditularkan melelui nyamuk malaria dari penderita malaria kepada orang lain, penyakit malaria dapat
menyerang kelompok umur dan semua jenis kelamin.Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh
plasmodium dan ditularkan kepada manusia melalui vector nyamuk anopheles. (Harijanto, 2000).
Malaria adalah suatu penyakit yang ditandai oleh rasa dingin dan badan menggigil, suhu badan
meningkat dan denyut nadi cepat (Nadesul, 1995)

2.11 Gejala Malaria Pada Anak

Gejala malaria akan muncul sejak 10-14 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala klasiknya adalah demam
yang bersifat periodik, menggigil, dan keringat dingin. Sayangnya, pada anak gejala tersebut sering
kali tidak khas atau malah tidak tampak, sehingga membuat diagnosis relatif lebih sulit. Anak yang
mengalami malaria akan menunjukkan gejala sebagai berikut:
● Demam

Pada orang dewasa, demam yang muncul adalah demam periodik, yaitu naik dan turun dengan pola
tertentu, misalnya suhu akan naik setiap 48 jam lalu turun kembali. Gejala ini tak demikian
dengan anak. Alih-alih bersifat periodik, anak yang terkena malaria akan mengalami demam hingga
40 derajat Celcius yang terjadi terus-menerus sepanjang hari.

● Flu-like symptoms

Selain demam, anak juga dapat mengalami berbagai gejala yang menyerupai flu seperti batuk, pilek,
dan hidung berair selama satu hingga dua hari.

● Muntah dan buang air besar cair (diare)

Muntah sangat sering terjadi pada anak yang mengalami malaria. Gejala tersebut disertai diare ringan
hingga sedang. Diare biasanya berwarna hijau gelap dan berlendir. Bila terjadi secara terus-menerus,
kedua gejala ini dapat berujung pada dehidrasi.

● Kulit kuning (ikterus)

Parasit penyebab malaria dapat bersarang pada hati dan menyebabkan kerusakan sel hati. Akibatnya,
tidak jarang penderitanya mengalami kulit dan mata berwarna kuning. Selain itu, perutnya pun
mungkin tampak membesar akibat pembengkakan hati.

● Kejang

Kejang juga sering terjadi pada anak yang menderita malaria. Kejang bisa terjadi, bahkan tanpa
didahului demam. Hal tersebut terjadi karena infeksi parasit sudah mencapai sistem saraf. Selain
kejang, anak juga dapat mengalami gangguan kesadaran seperti mengigau, bicara melantur, hingga
tidak sadarkan diri

1.11 Jenis-Jenis Penyakit Malaria

Dibedakan pada jenis parasit malaria yang menjadi penyebab malaria yaitu protozoa dari
jenis Plasmodium. Parasit malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anophheles yang habitat
hidupnya adalah tempat-tempat basah dan lembab.

Jenis-jenis Malaria digolongkan menjadi 4, yaitu:

 Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam
muncul setiap hari ketiga. Merupakan penyebab kira-kira 43% kasus malaria pada manusia
 Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap
hari keempat. Menyebabkan kira-kira 7% malaria didunia.
 Malaria tropica, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, merupakan malaria yang paling
patogenik dan seringkali berakibat fatal. Jenis penyakit malaria ini adalah yang terberat,
karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria (malaria
otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.Penderita
Malaria jenis ini mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian
otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
 Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium ovale. Malaria jenis ini jarang sekali
dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat.

Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian
disebut infeksi campuran (mixed infection). Biasanya campuran Plasmodium
falciparum dengan Plasmodium Vivax atau Plasmodium Malariae. Infeksi campuran tiga jenis
sekaligus jarang sekali terjadi. Infeksi jenis ini biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka
penularannya. Malaria yang disebabkan oleh Plasmadium Vivax dan Plasmadium Malariae dapat
kambuh jika tidak diobati dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh spesies selain Plasmadium
Falciparum jarang berakibat fatal, namun menurunkan kondisi tubuh lemah, menggigil dan demam
yang biasanya berlangsung 10-14 hari.

2.12 Penyebab Penyakit Malaria

Penyebab Malaria adalah parasit yang merupakan anggota genus plasmodium. Penyakit Malaria pada
manusia umumnya disebabkan oleh 4 jenis plasmodium yaitu Vivax, ovale, malariae dan falciparum,
sedangkan plasmodium knowlesi yang kebanyakan ditemukan pada kera atau orang utan kecil
jumlahnya ditemukan pada manusia.

Nyamuk yang menjadi penyebar dari parasit ini adalah nyamuk Anopheles betina, yang mana nyamuk
ini menjadi terinfeksi sebelumnya dengan menggigit orang yang telah terinfeksi oleh parasit
plasmodium. Nyamuk ini akan membawa parasit ini dalam tubuhnya selama satu minggu sampai
waktu makan selanjutnya, yang mana nyamuk tersebut akan menggigit orang lain sekaligus
menyuntikan parasit plasmodium kedalam darah orang itu.

Penyakit malaria yang tinggal di dalam sel darah merah dapat juga ditularkan melalui transfusi darah,
jarum suntik yang telah terkontaminasi, atau transplantasi organ. Penyakit malaria juga dapat
ditularkan oleh ibu hamil kepada bayinya. Dari seluruh jenis plasmodium yang menyerang manusia,
plasmodium vivax paling sering ditemukan dalam kasus penyakit malaria di seluruh dunia, sementara
plasmodium falciparum paling sering ditemukan sebagai penyebab malaria akut yang menyebabkan
kematian di seluruh dunia dengan angka sekitar 90% dari total kematian akibat penyakit malaria di
seluruh dunia.
Parasit plasmodium knowlesi selain menyerang hewan mamalia seperti kera,monyet, dan orang utan,
juga menyerang hewan lain seperti reptil, hewan pengerat, dan burung.

2.13 Tanda-Tanda Penyakit Malaria

Menurut berat-ringannya tanda-tanda dan gejalanya, gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 jenis:

 Gejala malaria ringan (malaria tanpa komplikasi)

Meskipun disebut malaria ringan, sebenarnya gejala yang dirasakan penderitanya cukup menyiksa.
Gejala malaria yang utama yaitu: demam dan menggigil, juga dapat disertaisakit kepala, mual,
muntah, diare, nyeri otot atau pegal-pegal. Gejala-gejala yang timbul dapat bervariasi tergantung daya
tahan tubuh penderita dan gejala spesifik dari mana parasit berasal. Gejala malaria ini terdiri dari tiga
stadium berurutan yang disebut trias malaria, yaitu

a).Stadium dingin (cold stage)

berlangsung kurang kebih 15 menit sampai dengan 1 jam. Dimulai dengan menggigil dan perasaan
sangat dingin, gigi gemeretak, denyut nadi cepat tetapi lemah, bibir dan jari-jari pucat kebiru-biruan
(sianotik), kulit kering dan terkadang disertai muntah.

b)Stadium demam (hot stage)

berlangsung lebih dari 2 hingga 4 jam. Penderita merasa kepanasan (fever). Muka merah, kulit kering,
sakit kepala dan sering kali muntah. Nadi menjadi kuat kembali, merasa sangat haus dan suhu tubuh
dapat meningkat hingga 41oC atau lebih. Pada anak-anak, suhu tubuh yang sangat tinggi dapat
menimbulkan kejang-kejang.

c)Stadium berkeringat (sweating stage)

berlangsung lebih dar 2 hingga 4 jam. Penderita berkeringat sangat banyak. Suhu tubuh kembali
turun, kadang-kadang sampai di bawah normal. Setelah itu biasanya penderita beristirahat hingga
tertidur. Setelah bangun tidur penderita merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain sehingga dapat
kembali melakukan kegiatan sehari-hari.

 Gejala malaria berat (malaria dengan komplikasi)

Penderita dikatakan menderita malaria berat bila di dalam darahnya ditemukan parasit malaria melalui
pemeriksaan laboratorium Sediaan Darah Tepi atau Rapid Diagnostic Test (RDT) dan disertai
memiliki satu atau beberapa gejala/komplikasi berikut ini:
Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat (mulai dari koma sampai penurunan kesadaran lebih
ringan dengan manifestasi seperti: mengigau, bicara salah, tidur terus, diam saja, tingkah laku
berubah)

Keadaan umum yang sangat lemah (tidak bisa duduk/berdiri)

Kejang-kejang

Panas sangat tinggi

Mata atau tubuh kuning

Tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang, bibir kering, produksi air
seni berkurang) Perdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan

Nafas cepat atau sesak nafas

Penyebab malaria yang paling utama adalah karena penularan parasit malaria yang dibawa oleh
nyamuk Anopheles. Tanda-tanda dan gejala malaria yang paling umum adalah deman spesifik dimana
tubuh terasa panas, namun penderita merasakan kedinginan yang amat sangat.

2.15 Cara Penularan Dan Siklus Penyakit Malaria

1).cara penularan

Penyakit malaria ditularkan melalui 2 cara yaitu secara alamiah dan non alamiah :

a. Secara Alamiah

Yaitu penularan melalui gigitan nyamuk anopheles yang mengandung parasit malaria.

b. Secara Non alamiah

Yaitu penularan yang bukan melalui gigitan nyamuk anopheles Berikut beberapa penularan malaria
secara non alamiah :

1) Malaria Bawaan (Kongenital)

Malaria congenital adalah malaria pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria.
Penularan terjadi karena adanya kelainan pada sawar plasenta ( selaput yang melindungi plasenta )
sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada janinnya. Selain melalui plasenta, penularan
dari ibu kepada bayinya juga dapat melalui tali pusat. Gejala pada bayi yang baru lahir berupa
demam, iritabilitas (mudah terangsang sehingga sering menangis), pembesaran hati dan limpa,
anemia, tidak mau makan atau minum, kuning pada kulit dan selaput lender. Pembuktian pasti
dilakukan dengan deteksi parasit malaria pada darah bayi.

2). Penularan Secara Mekanik

Penularan secara mekanik adalah infeksi malaria yang ditularkan melalui transfusi darah dari donor
yang terinfeksi malaria, pemakaian jarum suntik secara bersama-sama pada pecandu narkoba atau
melalui transplantasi organ.

3). Penularan Secara Oral

Cara penularan ini pernah dibuktikan pada ayam (Plasmodium gallinasium), burung dara
(Plasmodium relection) dan monyet (Plasmodium knowlesi).

2)Siklus Hidup Malaria

Siklus hidup malaria terdiri dari fase seksual (Sporogoni) didalam tubuh nyamuk dan fase aseksual
(Skizogoni) diluar tubuh nyamuk :

a. Fase Seksual

Jika nyamuk anopheles betina menghisap darah manusia yang mengandung parasit malaria, parasit
bentuk seksual masuk ke dalam perut nyamuk. Bentuk ini mengalami pematangan dan menjadi
mikrogametosit dan makrogametosit dan terjadilah pembuahan yang disebut zigot (ookinet).
Selanjutnya ookinet menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista. Jika ookista pecah,
ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar air liur nyamuk dan siap ditularkan jika nyamuk
menggigit tubuh manusia.

b. Fase Aseksual

Siklus dimulai ketika anopheles betina menggigit manusia dan memasukkan sporozoit yang terdapat
pada air liurnya kedalam aliran darah manusia. Jasad yang langsing dan lincah ini dalam waktu 30
menit sampai 1 jam memasuki sel parenkim hati dan berkembang biak membentuk skizon hati yang
mengandung ribuan merozoit. Proses ini disebut fase skizogoni eksoeritrosit karena parasit belum
masuk kesel darah merah. Lama fase ini berbeda untuk setiap spesies plasmodium. Pada akhi fase,
skizon hati pecah, merozoit keluar lalu masuk dalam aliran darah (disebut sporulasi). Fase eritrosit
dimulai saat merozoit dalam darah menyerang sel darah merah dan membentuk trofozoit-skizon-
merozoit. Setelah dua sampai tiga generasi, merozoit terbentuk lalu sebagian merozoit berubah
menjadi bentuk seksual
2.16 Bahaya Penyakit Malaria

- Anemia (kekurangan darah) karena sel-sel darah merah banyak yang hancur, dirusak atau dimakan
oleh parasit

- Pada ibu hamil, penyakit malaria dapat menyebabkan gangguan pada ari/plasenta.

- Pembuluh darah otak penderita dapat tersumbat sehingga menjadi gila atau meninggal.

- Dan lain-lain

2.16 Cara-Cara Pencegahan Penyakit Malaria

1. Menghindari/mengurangi gigitan nyamuk

- Tidur pakai kelambu

- Malam hari berada di dalam rumah

- Mengobati badan dengan obat anti nyamuk

- Memakai obat nyamuk bakar atau elektrik

- Pasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi

2. Membersihkan tempat-tempat istirahat nyamuk den memberantas sarang nyamuk

- Membersihkan rumput dan semak-semak di tepi saluran air

- Melipat kain (baju) yang bergelantungan

- Mengusahakan keadaan didalam rumah tidak ada tempat yang gelap dan lembab

- Mengalirkan air yang menggenang

- Menimbun dengan tanah/pasir semua genangan di sekitar rumah

- Menjauhkan kandang ternak dari pemukiman penduduk

3. Membunuh nyamuk dewasa dengan menggunakan racun serangga seperti obat nyamuk bakar,
semprot, elektrik dan indoor residual sparying (IRS) serta fogging.

4. Membunuh jentik-jentik nyamuk dengan menyebarkan ikan pemakan jentik

- Ikan kepala timah

- Ikan mujair
BAB III

PEMBAHASAN

1. Cara Mengelolah Daun Sambiloto


a. pelaratan
 Kompor
 Panji
 Gelas
 Saringan
b.Bahan
 Daun sambiloto
 Air 3 gelas
 Madu 2 sendok makan
c. Cara membuat
 Cuci daun sambiloto dengan bersih
 Nyalakan kompor
 Taruh panci diatas kompor
 Kemudian panci diisi dengan air 3 gelas
 Masukkan daun sambiloto
 Rebus daun sambiloto hingga tinggal ¾ gelas
 Dinginkan, saring lalu tambahkan madu
 aduk sampai merata

ATURAN PEMAKAIAN

Diminum 3x1 hari ¾ gelas

2. Daun Sambiloto Untuk Obat Malaria


Dalam daun sambiloto terdapat senyawa andrografolida(Andrographis paniculata, Ness),
efektif untuk menghambat pertumbuhan parasit malaria dan memiliki potensi sebagai obat
antimalaria. Diketahui andrografolida mengganggu sistem petahanan antioksidan parasit dan dapat
menghambat pertumbuhan parasit malaria. Sistem petahanan antioksidan plasmodium berghei
yang terdiri dari sistem gultation dan tioredoksin menjadi turun dengan sangat jelas setelah diberi
adrografolida dan dapat disimpulkan bahwa adrografolida bekerja dengan mempengaruhi status
oksidatif parasit. Obat tradisional dari air rebusan daun sambiloto mampu memberikan
immunitas(kekebalan), tonikum(penyegaran), dan anti panas sebelum parasit malaria hilang.

3. Kandungan Samiloto

Tumbuhan sambiloto ini kaya dengan berbagai kandungan zat yang berguna bagi kesehatan manusia.
Diantaranya laktone dari cabang dan daun tersebut yaitu berupa deoxy andrographolide,
neoandrographolide,14-deoxy-11,12 didehydroandrographolide dan hormoandrographolide.
Flavonoid dari akar berupa polimetoxyflavone,andrographin, panicolin ,mono-o-methilwithin dan
apigenin-7-4-dimethyl ether, alkane, ketone, aldehyde, kalium, kalsium, natrium, dan asam kersik.
Senyawa identitas dari daun sambiloto ini adalah senyawa andrographolida.
BAB IV

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Sambiloto (Andrographis paniculata) adalah
sejenis tanaman herbal dari famili Acanthaceae, Daun sambiloto banyak mengandung
senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik, Disamping itu, daun
sambiloto mengandung saponin, falvonoid, alkaloid dan tanin.Malaria merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh nyamuk plasmodium antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax,
plasmodium falciparum, plasmodium ovale yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang
ditularkan oleh nyamuk malaia (anopheles)/, penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik
laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur (dari bayi, anak-anak, sampai
dewasa).Zatsitronelaldapatmenyebabkantubuhnyamukkehilangancairansecaraterus-
menerushinggamati.Hal tersebutdisebabkankarenazatsitronealmemilikisifatracunkontak. Secara
tradisional sambiloto telah dipergunakan untuk pengobatan akibat gigitan ular atau serangga, demam,
disentri, rematik, tuberculosis, infeksi pencernaan, dan lain-lain. Sambiloto juga dimanfaatkan untuk
antimikroba/antibakteri, anti sesak napas dan untuk memperbaiki fungsi hati. Manfaat samiloto sangat
banyak yaitu menyembuhkan rematik, Sebagai Suplemen Hati (Liver), Pencegah Kangker, Pencegah
Maag, malaria dll.

3.2.SARAN

Saya berharap obat tradisional bisa diterima di kalangan masyarakat terutama di dunia
kesehatan, karena pengobatan tradisional sama khasiatnya dengan pengobatan – pengobatan medis,
contohnya tanaman samiloto ini. Tanaman ini banyak mengandung khasiat seperti pencegahan
kanker, Influenza, Radang paru, Tipoid, malaria dll. Karena pengobatan tradisional mampu bersaing
dengan pengobatan medis.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pernikmuslim.com/obat-herbal-sambiloto-p-793.html.

http://assajjad.wordpress.com/2008/02/02/manfaat-daun-sambiloto/.

http://www.apoteker.info/Pojok%20Herbal/khasiat_medis_sambiloto.htm.

http://assajjad.wordpress.com/2008/02/02/manfaat-daun-sambiloto/.

http://makalahmalaria.blogspot.com/2015/08/makalah-malaria.html

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/berbagai-khasiat-sambiloto/

Anda mungkin juga menyukai