KEJANG DEMAM
Disusun Oleh :
Kelompok 12
Tingkat 2 A
1. Tutik Jati Nur Rahayu (28)
2. Natasya Alya P.Z (29)
3. Yanna Regita Pramesti (30)
A. Definisi
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Elektroensefalografi (EEG)
3. Pencitraan (CT-Scan atau MRI kepala)
F. Terapi
1. Terapi Farmakologi
Pada saat terjadinya kejang, obat yang paling cepat
diberikan untuk menghentikan kejang adalah diazepam yang
diberikan secara intravena.
Contoh Obat :
a. Intravena adalah 0,3-0,5 mg/kg
b. Fenitoin secara intravena dengan dosis awal 10-20 mg/ kg/
kali
c. Fenobarbital (dosis 3-4 mg/ kgBB/ hari dibagi 1-2 dosis)
d. Asam valproat (dosis 15-40 mg/ kgBB/ hari dibagi 2-3
dosis).
2. Terapi Non - Farmakologi
Tindakan pada saat kejang di rumah :
a. Baringkan pasien di tempat yang rata
b. Singkirkan benda-benda yang ada di sekitar pasien
c. Semua pakaian ketat yang mengganggu pernapasan harus dibuka
misalnya ikat pinggang
d. Tidak memasukkan sesuatu benda ke dalam mulut anak
e. Tidak memberikan obat atau cairan secara oral
f. Jangan memaksa pembukaan mulut anak
g. Monitor suhu tubuh
h. Posisi kepala seharusnya miring untuk mencegah aspirasi isi
lambung.
i. Usahakan jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Riwayat Keperawatan
Kaji gejala dan tanda meningkatnya suhu tubuh, terutama
pada malam hari, terjadinya kejang dan penurunan
kesadaran.
a. Data biografi : nama, alamat, umur, status perkawinan,
tanggal MRS, diagnose medis, catatan kedatangan, keluarga
yang dapat dihubungi.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Mengapa pasien masuk Rumah Sakit dan apa keluhan utama
pasien, sehingga dapat ditegakkan prioritas masalah keperawatan
yang dapat muncul.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah sudah pernah sakit dan dirawat dengan penyakit yang
sama.
Lanjutan
d. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada dalam keluarga pasien yang sakit seperti pasien
e. Riwayat psikososial
Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas / sedih)
Interpersonal : hubungan dengan orang lain
f. Pola Fungsi kesehatan
1. Pola nutrisi dan metabolisme
Pola nutrisi klien perlu dikaji untuk menentukan terjadinya
gangguan nutrisi atau tidak pada klien
2. Pola istirahat dan tidur
Selama sakit pasien merasa tidak dapat istirahat karena
pasien merasakan demam terutama pada malam hari
Lanjutan
g. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran dan keadaan umum pasien
Kesadaran pasien perlu di kaji dari sadar-tidak sadar
untuk mengetahui berat ringannya prognosis penyakit
pasien.