Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus tau apa tujuan kita diciptakan di dunia ini. Apa fungsi dan makna manusia itu berbeda-beda. Baik atau buruknya setiap manusia, pasti ada makna dan tujuan tertentu yang Tuhan telah siapkan. Seperti halnya seorang guru, semua orang bisa jadi guru, tetapi guru tidak berasal dari semua orang. Sebagai seorang guru hendaklah kita mengasihi dan mencintai peran yang telah Tuhan berikan dalam hidup kita. “Di dalam Kristuslah kita menemukan siapa diri kita dan untuk apa kita hidup. Jauh sebelum kita mendengar tentang Kristus. Dia telah melihat kita, telah merancang kita untuk kehidupan yang penuh kemuliaan, bagian dari keseluruhan tujuan yang Dia kerjakan di dalam segala sesuatu dan setiap orang” (Efesus 1:11), ayat alkitab tersebut hanya didalam Kristuslah kita dapat mengetahui siapa diri kita, dan untuk apa kita diciptakan. Kita yang akan menjadi seorang guru kristen, seharusnya terlebih dulu mengetahui peran kita dan siapa diri kita, sebelum kita lebih dekat dengan siswa kita. Karena jika kita tidak dapat mengenal diri kita, dan peran kita sebagai seorang guru, maka kita akan sulit mengenal dan menerima siswa kita nantinya. Contohnya seperti guru saya yang memiliki 2 pekerjaan sebagai guru dan pengusaha, dia yang menjadikan peran guru sebagai peran sampingan, hingga membuat dia tidak fokus untuk mengajar kami. Kita harus sadar bahwa hidup bukanlah suatu kebetulan atau kekeliruan. “Jauh sebelum anda dikandung orang tua anda, anda telah dikandung dalam pikiran Tuhan. Ia memikirkan anda lebih dulu” (Warren, 2013). Tuhan telah merencanakan apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Seperti hidup saya sekarang ini, saya telah menyususn dengan baik rencana untuk menggapai masa depan saya, namun Tuhan menempatkan saya di TC ini untuk mempersiapkan diri sebagai guru kristen. Bagaimana kita memandang hidup kita? Kita mungkin memandang hidup kita dari beberapa sudut, mungkin kita menganggap diri kita adalah pemeran utama dari suatu drama, atau mungkin kita berpikir bahwa kita hanyalah pemeran pembantu dalam kehidupan orang lain, bahkan mungkin kita tidak tau apa dan siapa diri kita. Bagaimana memandang hidup dari sudut pandang Tuhan? “supaya dapat menggenapi tujuan Tuhan untuk kehidupan anda, anda harus menentang pandangan umum dan menggantikanya dengan metafora hidup yang alkitabiah” (Warren, 2013 hal.32), alkitab berkata “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,yang berkenan kepada Allah yang sempurna” (Roma 12:2). Dari referensi dan ayat alkitab tersebut, kita tau bahwa hidup kita adalah sebuah metefora kehidupan, berubah dari yang mati menjadi hidup didalam Tuhan, sehingga kita bisa memuliakan dan melakukan apa yang berkenan bagi Tuhan. Saya berkomitmen untuk mengerti dengan kehendak Allah pada diri saya, dan menerima peran saya di dunia ini, Tuhan telah memilih saya untuk menjadi guru kristen, maka dalam masa pendidikan saya sebagai calon guru kristen, saya harus tekun dan bersungguh-sungguh dalam belajar, agar saya dapat menjadi guru kristen yang berkualitas serta dapat memancarkan kasih Kristus dari dalam diri saya. “Kalau kita mau mengerti Ina Ulina Sihombing 01307170072 ID1 P 2017
kehendak Allah, maka seumur hidup kita harus baik-baik mempelajari rencana Allah” (Tong 2014).