Anda di halaman 1dari 2

Refleksi Observasi Sekolah

Pembelajaran dilaksanakan dalam jaringan dan secara umum pembelajaran berjalan


dengan baik dengan dukungan aplikasi Microsoft Teams sebagai platform pembelajaran.
Guru dan siswa tidak asing dengan aplikasi yang digunakan sehingga pembelajaran tidak
terhambat dalam hal teknis. Selama guru melakukan pembelajaran di dalam kelas siswa
dapat menunjukkan sikap yang baik dengan memperhatikan arahan guru serta menghargai
guru dan sesama. Guru dapat menyajikan pembelajaran dengan sangat menarik,
pembelajaran dilakukan dengan interaktif, desain PPT yang menarik, aktivitas pembelajaran
yang melibatkan gaya belajar audio, visual, audiovisual, dan kinestetik. Kelas K3 A
memiliki peraturan yang harus dipatuhi selama kelas berlangsung, peraturan yang diberikan
sesuai dengan harapan kelas daring pada umumnya. Pembelajaran sinkronus tidak tersedia
dengan waktu yang panjang, hal ini dipertimbangkan guru agar siswa tidak menatap layar
terlalu lama, dan efektif dengan waktu singkat untuk pembelajaran yang padat, mengingat
siswa usia TK B hanya dapat fokus terhadap sesuatu dengan waktu yang tidak lama. Waktu
20-30 menit selama pembelajaran dimanfaatkan dengan efektif untuk mengajar. Akan tetapi,
guru tetap menyediakan waktu untuk berbincang dengan siswa, guru selalu mendengarkan
dan memberikan siswa kesempatan menyampaikan apapun yang ingin disampaikan ketika
kelas berakhir. Dyk (2013) menjelaskan bahwa dalam kelas guru perlu memberikan sesi
kepada siswa untuk memberikan respon, berbagi kisah, dan berbagi pengalaman yang dapat
diterima oleh seluruh kelas, setiap respon dan kisah yang dibagikan dapat menjadi renungan.
Dalam pelaksanaan kelas terlihat setelah pembelajaran berakhir guru berbincang-bincang
dengan siswa, tidak jarang beberapa siswa sengaja tidak mengakhiri panggilan videonya
karena ingin bercerita atau sekedar berbincang dengan guru. Kondisi tersebut sangat
menyadarkan kami bahwa guru dan siswa adalah bentuk dari relasi, bukan hanya sekedar
materi yang dapat diberi namun juga perlu berbagi kasih dalam hal sekecil apapun.
Pelaksanaan kelas pastinya tidak luput dari permasalahan, permasalahan yang
ditemukan di dalam kelas adalah terkadang siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran
karena masalah jaringan atau kurangnya informasi mengenai handout atau bahan ajar siswa.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa orang tua siswa terkadang terkendala atau kurang
informasi mengenai bahan ajar yang sudah disediakan sekolah, terlihat terkadang beberapa
orang tua siswa tidak dapat mengikuti rapat orang tua karena terhalang oleh tanggung jawab
pekerjaan. Selain itu, beberapa siswa juga terkadang tidak fokus belajar karena kondisi
rumah yang cukup ramai dengan suara televisi, obrolan dari orang sekitar, atau suara jalan.
Guru selalu mengkomunikasikan evaluasi pembelajaran kepada orang tua serta secara
konsisten mengingatkan untuk mengambil bahan ajar dan handout yang telah disediakan
oleh pihak sekolah, dan menghimbau orang tua siswa untuk menolong siswa dapat belajar
dengan tenang dan nyaman selama sesi pembelajaran berlangsung. Bagi siswa yang
memiliki kendala jaringan, guru akan mengirimkan materi pembelajaran kepada orang tua
siswa pada hari yang sama, sehingga siswa dapat belajar di rumah dan tidak tertinggal
dengan teman yang lain.

Daftar Pustaka
Dyk, J. V. (2013). Surat-surat untuk Lisa – Sebuah Refleksi Bagaimana Seharusnya Guru
Kristen Mengajar. Jakarta: Universitas Pelita Harapan Press.

Anda mungkin juga menyukai