Anda di halaman 1dari 9

MEDAN MAGNET

Diajukan sebagai tugas individu dalam mata kuliah


”Analisis fisika Kelas XII”
dalam program studi pendikan fisika jurusan fisika, Universitas Negeri Padang

Disusun Oleh :

NUR IFANI RIZKITA


17033064

Dosen Pengampu :

Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNVERSITAS NEGERI PADANG
2020
MEDAN MAGNET

1. Medan Magnet Sekitar Arus Listrik


a. Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat, sehingga kawat itu
sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas
berkisar dari keseimbangannya. Jadi diambil kesimpulan bahwa disekitar arus listrik ada
medan magnet.

Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet mengalir
dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum berkisar ke
arah ibu jari.Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.Pada sebidang karton datar ditembuskan
sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa
lingkaran-lingkaran yang titik pusatnya pada titik tembus kawat.

Cara menentukan arah medan magnet Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu
jari, arah melingkar jari tangan menyatakan arah medan magnet.
b. Hukum Biot Savart.
Definisi : Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan
panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya
sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.
c. Induksi Magnetik
Induksi magnetik di sekitar arus lurus.

Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat
arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.
Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A
dirumuskan :
Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka :

Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari menyatakan arah
medan magnet.
Solenoide
Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam solenoide
dialirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan

tangan.
1. Gaya Lorentz
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet,
bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari percobaan
berikut:
a. Gaya Magnetik pada Kawat Berarus dalam Medan Magnetik
Perhatikan Gambar

Gambar: Gaya Lorentz pada kawat berarus dalam medan magnetik.

Sebuah kawat penghantar AB yang dibentangkan melalui medan magnet yang


ditimbulkan oleh magnet tetap. Apabila pada ujung kawat A kita hubungkan dengan
kutub positif baterai dan ujung B kita hubungkan dengan kutub negatif baterai, maka
pada kawat AB mengalir arus dari A ke B. Pada saat itu kawat AB akan bergerak ke atas.
Sebaliknya jika arus listrik diputus (dihentikan), kawat kembali ke posisi semula.
Sebaliknya jika ujung A dihubungkan dengan kutub negatif dan ujung B dihubungkan
dengan kutub positif baterai, kembali kawat bergerak ke bawah (berlawanan dengan
gerak semula). Gerakan kawat ini menunjukkan adanya suatu gaya yang bekerja pada
kawat tersebut saat kawat tersebut dialiri arus listrik. Gaya yang bekerja pada tersebut
disebut gaya magnetik atau gaya Lorentz.
Berdasarkan hasil percobaan yang lebih teliti menunjukkan bahwa besarnya gaya
magnetik gaya Lorentz yang dialami oleh kawat yang beraliran arus lisrik :
1) Berbanding lurus dengan kuat medan magnet/induksi magnet (B).
2) Berbanding lurus dengan kuat arus listrik yang mengalir dalam kawat (I).
3) Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar ( l ).
4) Berbanding lurus dengan sudut ( θ ) yang dibentuk arah arus (I) dengan arah
induksi magnet (B).
Besarnya gaya magnetik/gaya Lorentz dapat dinyatakan dalam persamaan :
F = B I l sin θ
Aturan/kaidah tangan kanan Apabila tangan kanan dalam keadaan terbuka (jari-jari
dan ibu jari diluruskan). Arah dari pergelangan tangan menuju jari-jari menyatakan arah
induksi magnet dan arah ibu jari menyatakan arah arus listrik, maka arah gaya
magnetiknya dinyatakan dengan arah telapak tangan menghadap.
b. Gaya Magnetik di Antara Dua Kawat Sejajar Berarus
Gaya magnet juga dialami oleh dua buah kawat sejajar yang saling berdekatan yang
beraliran arus listrik. Timbulnya gaya pada masing-masing kawat dapat dianggap bahwa
kawat pertama berada dalam medan magnetik yang ditimbulkan oleh kawat kedua dan
sebaliknya kawat kedua berada dalam medan magnetik yang ditimbulkan oleh kawat
pertama.

Apabila arah arus pada kawat itu searah maka pada kedua kawat akan terjadi gaya
tarik-menarik dan sebaliknya jika arah arus pada kedua kawat berlawanan, maka akan
tolak-menolak. Gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak pada kedua kawat
merupakan akibat adanya gaya magnet pada kedua kawat tersebut. Besarnya gaya
magnet pada masing-masing kawat dapat dinyatakan

F = B1 I2 l sin θ atau F = B2 I1 l sin θ


Karena arah B dan I saling tegak lurus atau θ =90o maka

F = B1 I2 l atau F = B2 I1l

dengan : F = gaya magnet pada kawat


I1 = arus listrik pada kawat 1
I2 = arus listrik pada kawat 2
B1 = induksi magnet yang ditimbulkan oleh kawat 1
B2 = induksi magnet yang ditimbulkan oleh kawat 2
l = panjang kawat penghantar
Gaya magnetik di antara kedua kawat sejajar sering dinyatakan sebagai gaya per satuan
panjang yaitu :
dengan a adalah jarak antara kedua kawat tersebut.
c. Gaya Magnetik yang Dialami oleh Muatan Listrik yang Bergerak dalam Medan
Magnetik
Sebuah benda bermuatan listrik yang bergerak dalam medan magnetik juga akan
mengalami gaya magnetik. Besarnya gaya magnetik yang dialami oleh benda bermuatan
listrik dinyatakan : F = B I l sin θ
q
F= B l sin θ
t
l
F = Bq l sin θ
t
F = Bqv sin θ
q
Di mana kuat arus I =
t
l
dan kecepatanv =
t
dengan : F = gaya magnetik (N)
B = induksi magnet (T)
q = besarnya muatan listrik (C)
v = kecepatan muatan listrik (m/s)
θ = sudut yang dibentuk oleh arah I dan v (m/s)
Apabila benda bermuatan listrik memasuki medan magnet dengan arah tegak lurus
medan magnet, maka benda bermuatan listrik tersebut akan bergerak dalam medan dengan
lintasan yang berbentuk lingkaran. Hal tersebut dikarenakan gaya magnetik yang timbul akan
berfungsi sebagai gaya sentri petal (Fs). Besarnya jari-jari lintasan yang ditempuh oleh
muatan listrik dapat dihitung sebagai berikut :
F = Bqv

mv 2
Fs =
R

mv 2
Jadi : Bqv =
R

Gambar 4.11 Benda bermuatan masuk medan magnet dengan arah


tegak lurus terhadap medan magnet menghasilkan lintasan berupa lingkaran.
mv
R=
Bq
dengan : R = jari -jari lintasan muatan listrik (m)
m = massa benda bermuatan listrik (kg)
v = kecepatan benda bermuatan listrik (m/s)
B = induksi magnet (T) q = muatan listrik benda (c)
2. Penerapan Gaya Magnetik
Kita sering menggunakan peralatan-peralatan listrik yang didukung oleh motor listrik,
antara lain pompa air, mesin cuci, kipas angin, mesin jahit, dan sebangainya. Sedangkan
untuk mengukur arus listrik digunakan amperemeter, untuk mengukur tegangan listrik
digunakan voltmeter. Motor listrik, ampermeter, dan voltmeter adalah suatu alat listrik yang
bekerja menggunakan prinsip gaya Lorentz. Prinsip kerja alat tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat listrik yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik atau energi gerak. Pada prinsipnya sebuah motor listrik terdiri atas dua
bagian, yaitu bagian stator dan bagian rotor. Bagian stator yaitu bagian dari motor listrik yang
tidak bergerak, pada umumnya terdiri atas magnet tetap. Bagian rotor yaitu bagian motor
listrik yang bergerak, pada umumnya terdiri atas kumparan kawat yang dibelitkan pada
jangkar. Pada prinsipnya sebuah motor listrik memiliki kumparan yang berada dalam medan
magnet tetap. Apabila pada kumparan tersebut dialiri arus listrik, maka pada kumparan
tersebut akan bekerja gaya magnetik (gaya Lorentz). Arah gaya magnet pada sisi kumparan
antara kanan dan kiri mempunyai arah yang berbeda sehingga membentuk momen gaya
(torsi).

b. Alat-Alat Ukur Listrik


Pada prinsipnya cara kerja antara alat ukur listrik dengan motor listrik sama, yaitu
pemanfaatan dari gaya magnet. Perbedaannya pada ampermeter dan voltmeter, jangkar
tempat kumparan dibelitkan ditaruh sebuah pegas yang berfungsi untuk meredam putaran
dari kumparan, sehingga kumparan hanya akan terpuntir saja, di mana sudut puntiran
kumparan akan sebanding dengan besarnya kuat arus yang mengalir pada kumparan tersebut.
Besarnya sudut puntiran inilah yang dikalibrasikan untuk menentukan besaran yang akan
diukur yang kemudian dibuatkan jarum penunjuk dan skala untuk hasil pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai