Jawaban : E
2. Seorang laki-laki, umur 50 tahun, dirawat di RS dengan pascaoperasi trakeostomi hari ke-3.
Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh sesak, nyeri, susah bicara, terdengar suara
gurgling, produksi cairan pada lubang trakeostomi menumpuk, TD 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 78 x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, dan suhu 37,6˚C. Apakah tindakan
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Manajemen nyeri
b. Nebulasi
c. Memberikan oksigan kanula nasal 3 L/menit
d. Suction
e. Memberikan posisi yang nyaman
Jawaban : D
3. Seorang perempuan, umur 47 tahun, dirawat di RS dengan kanker paru. Hasil pengkajian
didapatkan pasien mengeluh sesak napas dan lemah, frekuensi napas 28 x/menit, pola napas
ireguler, terdapat retraksi dinding dada, dan AGD menunjukkan pH 7,40 PaCO2 mEq/L.
Apakah metode pemberian oksigen yang tepat pada kasus tersebut?
a. Masker non-rebreathing
b. Masker venturi
c. Masker sederhana
d. Masker rebreathing
e. Binasal kanul
Jawaban :
4. Seorang laki-laki, umur 35 tahun, dirawat di RS dengan asma bronkial. Hasil pengkajian
didapatkan pasien mengeluh sesak napas, memiliki riwayat asma kambuh jika terkena
debu, TD 120/80 mmHg, frekuensi 85 x/menit, suhu 37˚C, dan wheezing. Perawat
berencana memberikan terapi epinefrin sesuai program. Apakah tujuan tindakan
keperawatan pada kasus tersebut?
a. Mencegah inflamasi bronkus
b. Mengencerken sekret
c. Relaksasi otot bronkus
d. Mengurangi produksi sputum
e. Pencegahan produksi histamin
Jawaban : C
5. Seorang laki-laki, umur 50 tahun, dirawat di RS dengan pascaoperasi trakeostomi hari ke-3.
Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh sesak, nyeri, susah bicara, terdengar suara
gurgling, produksi cairan pada lubang trakeostomi menumpuk, TD 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 78 x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, dan suhu 37,6˚C. Apakah tindakan
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Manajemen nyeri
b. Memberikan oksigan kanula nasal 3 L/menit
c. Nebulasi
d. Memberikan posisi yang nyaman
e. Suction
Jawaban : E
Jawaban : E
Jawaban : E
8. Seorang laki-laki, umur 55 tahun, dirawat di RS dengan diabetes melitus. Hasil pengkajian
didapatkan pasien mengeluh pusing, tampak lemah, gemetar, berkeringat dingin, TD 100/60
mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 23 x/menit, dan suhu 36,2˚C. Pasien
telah diberikan injeksi insulin 30 menit yang lalu. Apakah tindakan keperawatan yang tepat
pada kasus tersebut?
a. Memberikan infus RL
b. Memantau tanda-tanda vital
c. Memantau kadar gula darah
d. Melakukan pemeriksaan EKG
e. Memberikan infus dekstrosa 40%
Jawaban : C
9. Seorang perempuan, umur 35 tahun, dirawat di RS dengan fraktur humerus dekstra pasca-
ORIF hari pertama. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri, ekspresi wajah
menahan rasa sakit, nyeri skala 7 (0-10), sering terbangun di malam hari karena merasakan
nyeri, takut untuk bergerak, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas
26 x/menit, dan suhu 38˚C. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
Jawaban : B
10. Seorang laki-laki, umur 60 tahun, dirawat di RS dengan glukoma. Perawat sedang
melakukan pemeriksaan visus pada mata kiri, diperoleh hasil bahwa pasien
mampu menghitung jari pemeriksa pada jarak 6 meter. Berapa hasil pemeriksaan visus mata
kiri pada pasien tersebut?
a. 6/80
b. 6/60
c. 6/20
d. 6/100
e. 6/40
Jawaban : B
11. Seorang bayi laki-laki, umur 1 bulan, dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi
BCG. Perawat memberikan edukasi kepada ibu bayi bahwa imunisasi BCG memberikan
efek nyeri yang paling berat dibanding jenis imunisasi yang lain, namun demikian perawat
akan mengantisipasi dengan melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri.
Jawaban : C
12. Seorang laki-laki, umur 3 tahun, dibawa ibunya ke RS karena tersedak Bakso. Hasil
pengkajian diperoleh data anak pucat, terdengar stridor, napas cepat dan dangkal. Perawat
telah melakukan teknik tepuk punggung back blows, tetapi belum berhasil. Apakah tindakan
selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
a. Chin lift
b. Chest trust
c. Heimlich
d. Head tilt
e. Jaw Trust
Jawaban : C
13. Seorang bayi laki-laki, umur 4 bulan, dirawat di RS karena kelainan jantung bawaan. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan data bibir sianosis, pucat, akral dingin, frekuensi napas 65
x/menit, frekuensi nadi 160 x/menit, suhu 37˚C, dan SpO2 87%.
Jawaban : C
14. Seorang anak perempuan umur 2 tahun, dirawat di RS karena meningitis. Tingkat kesadaran
apatis, ekstremitas atas dan bawah kaku, wajah pucat, suhu 39,3˚C, beberapa kali mengalami
kejang. Program terapi diet susu 8 x 120 mL melalui NGT, oksigen 3 L/menit melalui nasal
kanul.
Apakah masalah keperawatan utama pada anak tersebut?
a. Hipertermia
b. Pola napas tidak efektif
c. Defisit nutrisi
d. Risiko perfusi perifer tidak efektif
e. Risiko perfusi serebral tidak efektif
Jawaban : E
15. Seorang anak perempuan, umur 18 bulan, menjalani operasi kolon dan dibuat anus buatan
tiga hari yang lalu. Saat ini, perawat melakukan perawatan stoma. Perawat membuka
kantong stoma, melakukan spooling stoma, dan membersihkannya dengan NaCl. Apakah
tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Jawaban : A
16. Seorang perempuan, umur 27 tahun, hamil 32 minggu, datang ke poli kandungan mengeluh
nyeri pada daerah ulu hati sejak beberapa hari yang lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan
TD 120/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 21 x/menit, dan suhu 36,2˚C.
Apakah intervensi keperawatan pada kasus ini?
Jawaban :
17. Seorang anak perempuan, umur 2 tahun, dibawa ke RS karena diare 15 kali sejak enam jam
yang lalu. Anak muntah jika diberi makan atau minum. Kondisi anak menunjukkan
kesadaran menurun, kulit pucat dan dingin. Hasil pemeriksaan: TD 70/50 mmHg, frekuensi
nadi 144 x/menit, frekuensi napas 52 x/menit. Perawat akan memberikan cairan resusitasi.
Dimanakah area yang tepat untuk memasang akses vaskular pada kasus tersebut?
a. Intravena
b. Intrathoracal
c. Intraarteri
d. Intraosseus
e. Intratecal
Jawaban :
18. Seorang anak laki-laki, umur 10 tahun, dirawat di RS karena dengeu hemoragic fever
(DHF). Hasil pengkajian: kulit pucat, akral dingin, gelisah, TD 90/60 mmHg, hemoglobin
9,5 g%, hematokrit 53%, leukosit 3500/mm3, frekuensi nadi 125 x/menit. Apakah indikator
kegawatan yang harus diwaspadai sesuai kasus tersebut?
a. Tekanan darah
b. Hemoglobin
c. Hematokrit
d. Trombosit
e. Leukosit
Jawaban :
19. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, hamil 35 minggu, datang ke poliklinik KIA
untuk periksa kehamilan. Pasien mengeluh sesak napas dan semakin bertambah pada saat
tidur sejak beberapa minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 120/100 mmHg, frekuensi
nadi 90 x/menit, frekuensi napas 25 x/menit, suhu 36,3˚C. Apakah intervensi keperawatan
yang tepat pada kasus tersebut?
Jawaban : D
20. Seorang balita laki-laki, umur 3 tahun, dibawa ke Puskesmas karena diare 10 kali sejak 3
jam yang lalu. Hasil pengkajian: anak letargi, mata cekung, cubitan kulit perut kembali
sangat lambat, BB 15 kg. Anak mendapat program terapai cairan intravena segera.
Berapakah volume cairan resusitasi yang dibutuhkan 30 menit pertama padapsien tersebut?
a. 300 ml
b. 600 ml
c. 750 ml
d. 450 ml
e. 900 ml
Jawaban :
21. Seorang perempuan, umur 42 tahun, G13P9A5, dengan plasenta previa totalis dirawat di
UGD VK RS. Hasil pengkajian: kesadaran menunjukkan somnolen, gelisah, perdarahan
hebat dari jalan lahir, kulit pucat dan lembab, TD 80/50 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit
dan dangkal, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 39,5˚C. Apakah diagnosis keperawatan yang
tepat pada kasus tersebut?
a. Risiko ketidakseimbangan
b. Risiko perdarahan
c. Risiko syok
d. Risiko hipovolemia
e. Risiko kekurangan volume cairan
Jawaban :
22. Seorang anak perempuan, umur 2 tahun, dibawa ke RS karena demam sejak 4 hari yang
lalu. Pasien mengalami dua kali kejang di rumah pada hari ke-4 demam. Ibu mengatakan
kejang berlangsung kira-kira 3 menit, tangan dan kaki menghentak-hentak, dan mata
terbelalak melihat ke atas. Menurut ibu, suhu anak ketika demam 38-38,5˚C. Anak baru
sekali ini dirawat akibat kejang demam dan ibu kurang memahami bagaimana perawatan
anak kejang. Perawat mengantisipsi terjadinya kejang berulang. Apakah faktor risiko
kemungkinan kejang berulang yang harus diwaspadai dari kasus tersebut?
Jawaban :
23. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke RS karena keluar
lendir darah sejak 8 jam yang lalu. Hasil pengkajian: kenceng-kenceng yang semakin
bertambah disertai dengan nyeri pinggang dan perut bawah, skala nyeri 8, pembukaan 7 cm,
porsio tebal, hodge 2, ketuban utuh, DJJ 148 x/menit. Apakah tindakan keperawatan yang
tepat pada kasus tersebut?
Jawaban :
24. Seorang perempuan,umur 28 tahun, G2P0A1, hamil 38 minggu, datang ke RS karena merasa
kenceng-kenceng hilang timbul sejak tadi malam. Pasien mengeluh nyeri pinggang menjalar
ke perut bawah. Hasil pemeriksaan menunjukkan pembukaan 2 cm, porsio tebal, hodge 3,
ketuban utuh, dan DJJ 137 x/menit, sekala nyeri 3 (1-10). Apakah rencana tindakan
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memosisikan tidur miring ke kiri
b. Menjelaskan proses persalinan kepada klien dan keluarga
c. Mengajarkan teknik relaksasi distraksi
d. Menganjurkan istirahat dan tidur diantara kontraksi
e. Mengizinkan pasangan meluangkan waktu bersama
Jawaban :
25. Seorang anak laki-laki, umur 20 bulan, dibawa ke RS karena mengeluh sakit perut dan
muntah setiap minum. Perawat akan melakukan pungsivena untuk memberikan cairan
intervena. Tindakan atraumatic care direncanakan untuk mengurangi nyeri dan mencegah
trauma pada anak.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Jawaban :
26. Seorang anak perempuan, umur 10 tahun, dirawat di RS karena sindrom nefrotik. Anak
mengalami edema pada palpebra, tungkai (pitting edema +4), BB 25 kg, TD 160/90 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit, dan volume urin 450 mL/24 jam. Hasil pemeriksaan
laboratorium: hemoglobin 8,5 g%, leukosit 13.000/mm3, ureum 52 mg/dL, kreatinin 1,3
mg/dL.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Hipervolemia
b. Resiko perfusi renal yang tidak efektif
c. Gangguan eliminasi urin
d. Pola nafas tidak efektif
e. Intoleransi aktivitas
Jawaban :
27. Seorang perempuan, umur 24 tahun, dirawat di RS dengan kala 4 persalinan. Hasil
pemeriksaan menunjukkan pasien mengeluh nyeri pada area perut, skalanyeri 5, TD 110/70
mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu 37˚C, lochea rubra 50
cc, kandung kemih teraba kosong, perineum utuh, interaksi keluarga baik, dan involusi uteri
sepusat. Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
28. Seorang anak lai-laki, umur 21 bulan, diperiksakan ibunya ke klinik tumbuh kembang
karena anak belum bisa bicara dengan lanar, belum bisa berjalan, dan kurang tertarik pada
mainan. Perawat melakukan pemeriksaan perkembangan pada anak dengan menggunakan
KPSP. Salah satu item yang diuji adalah, “Apakah anak dapat mengambil benda kecil
seperti kacang atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan ibu telunjuk?”
a. Perkembangan Kognitif
b. Perkembangan motorik halus
c. Perkembangan motorik kasar
d. Perkembangan Bahasa
e. Perkembangan personal sosial
Jawaban : B
29. Seorang bayi perempuan, umur 2,5 tahun, dirawat di RS karena jatuh dari sepeda. Anak
mengalami fraktur tibia plateau dekstra dan telah menjalani operasi. Pada saat dilakukan
tindakan perawatan luka, anak tidak mau menjawab pertanyaan perawat dan tidak tertarik
terhadap alat permainan. Ibunya mengatakan anak menolak makan dan minum, jarang
bicara, dan mengompol.
Apakah fase separation anxienty akibat hospitalisasi yang dialami oleh anak tersebut?
a. Phase of protest
b. Phase of attachment
c. Phase of anger
d. Phase of detachment
e. Phase of despair
Jawaban :
30. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P1A0, dirawat di RS karena mengalami penurunan
kesadaran. Hasil pengkajian: pasien postpartum hari ke-35, pucat, lemah, TD 90/50 mmHg,
suhu 39,7˚C, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, luka infeksi pada
parineum yang disertai bau busuk, darah, pus. Apakah diagnosis kperawatan pada kasus ini?
a. Risiko hipovolemia
b. Risiko syok
c. Risiko perdarahan
d. Risiko defisit
e. Risiko infeksi
Jawaban :
31. Seorang bayi laki-laki, umur 1 hari, lahir dengan BB 3.200 gram. Saat ini, bayi masih
dirawat di Puskesmas. Bayi mengalami kejang, seluruh tubuh bayi kaku. Mulut mecucu
seperti mulut ikan, kesadaran menurun, dan sejak dua jam yang lalu tidak bisa menyusu.
Perawat curiga bayi mengalami tetanus neonatorum.
Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan kepada bayi tersebut?
Jawaban :
32. Seorang perempuan, umur 42 tahun, dirawat di RS dengan mioma uteri. Klien mengeluh
sesak dan nyeri tekan perut bawah. Hasil pemeriksaan menunjukkan TD 110/70 mmHg, dan
frekuensi nadi 72 x/menit, suhu 37,6˚C, frekuensi napas 29 x/menit, USG menunjukkan
pembesaran miometrium 9 x 6 cm. Apakah diagnosis keperawatan pada kasus ini?
Jawaban :
33. Seorang anak laki-laki, umur 4 tahun, dibawa ke Puskesmas oleh ibunya karena muntah
sejak satu hari yang lalu. Ibu mengatakan anak muntah lima kali, badannya panas, tidak
diare. Saat diberikan minum, anak mau minum dan tidak muntah. Hasil pemeriksaan: nadi
teraba kuat, frekuensi nadi 96 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 38,1˚C, kulit perut
saat dicubit segera kembali, BB 15 kg. Perawat akan memberikan edukasi pemberian cairan
rehidrasi peroral.
Berapa volume cairan peroral yang diberikan pada kasus tersebut?
Jawaban :
34. Seorang perempuan, umur 29 tahun, datang ke UGD RS dengan kanker serviks stadium IIIa.
Hasil pengkajian: pasien mengalami perdarahan vagina yang disertai gumpalan darah dan
mengalami penurunan kesadaran, Hb 3,7 d/dL, TD 90/60 mmHg, frekuensi napas 30
x/menit, suhu 38,7˚C, frekuensi nadi 147 x/menit dan dalam. Apakah diagnosis keperawatan
yang tepat pada kasus tersebut?
a. Risiko hipovolemia
b. Resiko defisit nutrisi
c. Risiko syok
d. Risiko infeksi
e. Risiko perdarahan
Jawaban :
35. Seorang anak laki-laki, umur 5 tahun, dirawat di RS karena mengalami luka bakar akibat
kebakaran rumah. Hasil pengkajian: anak terjebak di dalam ruangan berasap selama 30
menit, luka bakar pada area wajah, leher, dada, dan kedua lengan. Kesadaran anak letargi,
TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi napas x/menit, SpO2 88%.
Apakah tindakan keperawatan prioritas yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
Jawaban :
36. Seorang laki-laki, umur 65 tahun, dirawat di RS dengan stroke. Hasil pengkajian
menunjukkan klien mengeluh nyeri kepala, skala 6 (0-10), mulut moncong, sulit menelan,
mual, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 78 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, dan suhu
37˚C. Hasil CT scan diperoleh gambaran adanya intracerebral hemorrhage (ICH). Apakah
posisi yang tepat pada klien?
a. Elevasi kepala
b. Pronasi
c. Supinasi
d. Semi-fowler
e. Trendelenburg
Jawaban : A
37. Seorang anak laki-laki, umur 6 tahun, dirawat di RS sejak 3 hari yang lalu akrena
panas. Hasil pengkajian: suhu 37,5˚C, kurus, tidak mau makan dan minum, mengalami
stomatis di rongga mulut, dermatitis seboroik, riwayat HIV positif dan sudah minum ARV
sejak lima tahun yang lalu, Hb 11 g/dL, leukosit 11.100/mm3.
Apakah masalah keperawatan yang pada kasus tersebut?
a. Hipertermia
b. Perfusi perifer tidak efektif
c. Gangguan integritas kulit/jaringan
d. Risiko gangguan pertumbuhan
e. Hipovolemia
Jawaban : C
38. Seorang perempuan, umur 56 tahun, dirawat di RS dengan efusi pleura. Hasil pengkajian
menunjukkan klien mengeluh sesak napas disertai nyeri dada saat inspirasi serta badannya
lemah, TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu
38,2˚C, terdengar bunyi redup pada anterior basal toraks dekstra, dan ada gambaran kesan
penumpukan cairan pada rongga pleura dekstra. Apakah masalah keperawatan yang tepat
pada kasus tersebut?
a. Intoleransi aktivitas
b. Pola nafas tidak efektif
c. Hipervolemia
d. Nyeri akut
e. Hipertermi
Jawaban : B
39. Seorang anak perempuan, umur 2 tahun, dibawa ke RS karena minum minyak tanah 1 jam
yang lalu. Hasil pengkajian: anak sadar, mengeluh sakit perut, mulut berbau minyak tanah,
rewel.
Apakah tindakan perawat yang tepat untuk kasus tersebut?
Jawaban :
40. Seorang laki-laki, umur 24 tahun dirawat di RS dengan kolitis ulseratif. Hasil pengkajian
memperlihatkan pasien mengeluh nyeri perut, badan lemas, mual, muntah, BAB >5 kali
sehari dengan konsistensi cair, mukosa bibir kering, turgor kulit menurun, akral dingin,
bising usus >15 kali/menit, TD 90/70 mmHg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi
100 x/menit, dan suhu 36˚C. Apakah masalah keperawatan pada kasus ini?
a. Diare
b. Intoleransi aktivitas
c. Nyeri akut
d. Defisit nutrisi
e. Hipovolemia
Jawaban :
41. Seorang perempuan, umur 40 tahun, dirawat di RS dengan sirosis hepatis. Hasil pengkajian
menunjukkan sklera ikterik, asites, pitting edema pada ekstremitas inferior, fases
kehitaman, hepatomegali, kadar protein total 3,3 g%, albumin 1,2 g/dL, dan Hb 12 g/dL.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Pemberian antibiotik
b. Pemberian transfusi packed red cell \
c. Pemberian infus NaCl 0,9%
d. Pemberian vitamin K
e. Pemberian infus albumin
Jawaban :
42. Seorang laki-laki, umur 19 tahun, dirawat di RS dengan PPOK. Hasil pengkajian didapatkan
data pasien mengeluh sesak napas, batuk-batuk, dahak susah dikeluarkan, frekuensi napas
27 x/menit, dan terdengar suara ronki pada seluruh lapang paru posterior. Perawat
memberikan ventolin dengan nebulizer, dan klien menghirup uap yang keluar dari nebulizer
sebanyak 10 kali, setelah itu mesin dimatikan. Apakah langkah selanjutnya yang tepat
dilakukan pada kasus tersebut?
a. Melakukan auskultasi paru
b. Mencuci tangan
c. Melakukan clapping dan melatih batuk efektif
d. Melatih klien untuk relaksasi napas dalam
e. Mem
f. bereskan alat