Anda di halaman 1dari 6

1.

Mekanisme terbentuknya topografi dasar laut


a. Jelaskan dahulu teori pengapungan benua >> tenaga yang mempengaruhi pergeseran
benua
Kemudian kaitkan dengan proses terbentuknya topografi di lautan
Karena adanya pengaruh pergerakan lempeng tektonik yang dinamis maka bentuk
topografi dasar laut menjadi beragam. Pembentukan topografi dasar laut terbentuk
sebagai hasil dari dinamika bumi / peristiwa gelogi yang terjadi pada wilayah batas
kontinen, yaitu: 1. Transform yaitu mengalami pergeseran dengan arah yang
berbeda terjadi pada wilayah batas kontinen. 2. Divergen yaitu pergeseran saling
menjauh antar batas benua. 3. Konvergen yaitu pergeseran saling mendekat
sehingga terjadi pertumbukan / zone subduksi.

2. Mengapa terjadi tiga pasang surut ?


Jawab :
Jelaskan dulu pasang surut yang terjadi di bumi (apa saja)
3. Pasang surut terjadi dipengaruhi oleh bulan karena apa ?
Jawab :
Pasut adalah fenomena yang dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari, namun gravitasi
bulan lebih besar pengaruhnya terhadap pasang surut air laut karena jarak bumi dan bulan
lebih dekat daripad JARAK BUMI KE MATAHARI
Sirkulasi laut adalah pergerakan massa air di laut. Sirkulasi laut di permukaan
dibangkitkan oleh stres angin yang bekerja di permukaan laut dan disebut sebagai sirkulasi laut
yang dibangkitkan oleh angin (wind driven ocean circulation). Selain itu, ada juga sirkulasi yang
bukan dibangkitkan oleh angin yang disebut sebagai sirkulasi termohalin (thermohaline circulation)
dan sirkulasi akibat pasang surut laut. Sirkulasi termohalin dibangkitkan oleh adanya perbedaan
densitas air laut. Istilah termohalin sendiri berasal dari dua kata yaitu thermo yang berarti
temperatur dan haline yang berarti salinitas. Penamaan ini diberikan karena densitas air
laut sangat dipengaruhi oleh temperatur dan salinitas. Sementara itu, sirkulasi laut akibat pasang
surut laut disebabkan oleh adanya perbedaan distribusi tinggi muka laut akibat adanya interaksi
bumi, bulan dan matahari.

Sirkulasi di permukaan membawa massa air laut yang hangat dari daerah tropis menuju
ke daerah kutub. Di sepanjang perjalanannya, energi panas yang dibawa oleh massa air yang
hangat tersebut akan dilepaskan ke atmosfer. Di daerah kutub, air menjadi lebih dingin pada saat
musim dingin sehingga terjadi proses sinking (turunnnya massa air dengan densitas yang lebih
besar ke kedalaman). Hal ini terjadi di Samudera Atlantik Utara dan sepanjang Antartika. Air laut
dari kedalaman secara perlahan-lahan akan kembali ke dekat permukaan dan dibawa kembali ke
daerah tropis, sehingga terbentuklah sebuah siklus pergerakan massa air yang disebut Sabuk
Sirkulasi Laut Global (Global Conveyor Belt). Semakin efisien siklus yang terjadi, maka akan
semakin banyak pula energi panas yang ditransfer dan iklim di bumi akan semakin hangat.
Akibat bumi yang berotasi, maka aliran massa air (arus) yang terjadi akan dibelokkan ke
arah kanan di belahan bumi utara (BBU) dan ke kiri di belahan bumi selatan (BBS). Efek ini dikenal
sebagai gaya semu Coriolis. Pembelokkan ini menjadikan tinggi dan rendahnya elevasi muka laut
berbanding secara langsung dengan kecepatan arus permukaan. Perubahan elevasi muka laut
yang diakibatkan aliran massa air ini disebut sebagai topografi laut dan saat ini dapat diamati
dengan menggunakan satelit TOPEX/Poseidon. Dengan bantuan data dari satelit ini, maka para
ahli dapat memetakan pola arus laut global.
Variasi yang terjadi pada sirkulasi laut mengakibatkan variasi pada transpor energi panas
dan pola musim. Seperti diketahui bahwa laut memiliki peranan yang sangat penting dalam
mendsitribusikan energi panas dari daerah ekuator ke daerah kutub karena kemampuan air untuk
menyimpan energi panas dalam waktu yang sangat lama (bandingkan dengan tanah yang cepat
menjadi dingin ketika matahari sudah tidak menyinarinya lagi). Hal ini menjadi bagian yang sangat
vital dalam menentukan pola cuaca/iklim di bumi. Menurut penelitian yang dilakukan di University
of Bern dengan menggunakan model iklim dengan perata-rataan ke arah zonal (zonally averaged
climate model), pemanasan global yang terjadi saat ini akibat adanya efek gas rumah kaca bisa
merubah dan bahkan mematikan sabuk sirkluasi laut global (Stocker and Schmittner, 1997).

arus laut , angin dan hujan adalah fenomena alam yang berkaitan atau lebih tepatnya seperti hukum sebab
akibat.
yang harus kita pahami adalah hubungan antara ketiga fenomena alam tersebut.
Pertama-tama sebelum menjelaskan ketiga fenomena alam tersebut maka kita harus mengetahui pengertian dari
masing – masing fenomena alam tersebut.
1. 1. Pengertian
Sebelum menjelaskan arus samudera, maka kita harus melihat pengertian dari arus laut .

Arus laut adalah gerakan massa air yang dipengaruhi oleh angin atau perbedaan densitas air laut yang bergerak
dari suatu tempat ke tempat lainya.

Arus di permukaan laut disebabkan oleh pergerakan angin yang cukup kuat sedangkan arus di kedalaman laut di
sebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut.

Perbedaan densitas air laut adalah peerbedaan massa air yang disebabkan oleh perbedaan temperature dan
perbedaan salinitas atau disebut juga perbedaan thermohaline.

Arus laut dapat terjadi di samudera luas yang bergerak melintasi samudera , maupun terjadi di perairan pesisir.
Arus laut yang terakumulasi dan memiliki arah arus yang sama di suatu samudra akan mengakibatkan terjadinya
arus samudera.
Terdapat dua jenis arus di samudera yaitu arus di permukaan laut dan arus di kedalaman laut .

 Arus di permukaan laut


Arus di permukaan laut disebabkan oleh pergerakan massa angin yang melintasi permukaan samudera.
Pergerakan angin disebabkan oleh perbedaan tekanan udara, angin bergerak dari tekanan udara yang yang
bertekanan tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Ketika angin melintasi permukaan samudera, maka
massa air laut tertekan sesuai dengan arah angin. Pola umum arus permukaan samudera di pengaruhi oleh
faktor faktor yaitu: gravitasi, gerak rotasi Bumi, , topografi dasar laut, dan angin. Interaksi berbagai faktor itu
menghasilkan arus permukaan samudera yang rumit. Karena gerakan arus laut yang terjadi secara terus
menerus tersebut maka massa air laut tersebut akan memengaruhi massa udara yang berlawanan arahnya dan
menyebabkan terjadinya perubahan cuaca dan iklim.
Arus dikedalaman laut

Arus di kedalaman laut disebabkan oleh perbedaan densitas air laut . Perbedaan densitas massa air laut
terutama disebabkan oleh perbedaan temperatur dan salinitas air laut. Oleh karena itu gerakan massa air laut-
dalam tersebut disebut juga sebagai sirkulasi termohalin (thermohaline circulation). Perbedaan densitas diantara
dua massa air laut yang berdampingan menyebabkan gerakan vertikal air laut dan menciptakan gerakan massa
air laut-dalam yang bergerak melintasi samudera secara perlahan. Gerakan massa air laut-dalam tersebut
kadang mempengaruhi sirkulasi permukaan.
Berikut adalah gambar pola sirkulasi arus laut yang disebabkan oleh perbedaan densitas air laut.
System angin

Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari
tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah atau dari yang bersuhu rendah ke tempat
yang bersuhu tinggi . angin sangat di pengaruhi oleh karena daerah yang terkena banyaknya radiasi matahari
akan memiliki suhu tinggi serta tekanan yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga akan
mengakibatkan terjadinya aliran udara.
Proses terjadinya angin tornado.
Angin tornado atau yang biasa disebut puting beliung yaitu angin kencang yang datang secara tiba-tiba ,
mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi . angin ini terbentuk dari
awan cumulonimbus yang berasal dari laut dan terakumulasi lalu terbawa oleh angin . pertemuan angin panas
serta angin dingin dingin dari daratan akan mengakibatkan terjadinya angin putting beliung tersebut .
Hubungan antara system angin dan arus samudera.

hubungan antara angin dengan arus samudera bisa dilihat dari adanya perbedaan massa air hangat dengan
massa air yang lebih dingin .

massa air hangat biasa terdapat daerah samudera pasifik dan samudera hindia atau lebih tepatnya bagian
selatan dari garis equatorial.

sedangkan massa air permukaan yang lebih dingin mendominasi perairan samudera pasifik amerika selatan dan
perairan equatorial.

pola parameter perairan samudera dan kondisi atmosfir di atasnya ini akan berubah secara dramatis.
penghangatan masa air ini terjadi di sepanjang perairan amerika selatan yang biasanya lebih dingin karena
perubahan kondisi atmosfer yang begitu drastis . imbasnya terjadilah elnino.

Di Samudera Pasifik, arus ini membawa massa air permukaan yang hangat yang kemudian terakumulasi di
Perairan Pasifik Barat sebelah utara wilayah Indonesia.

Indonesia yang merupakan perpanjangan kontinen Asia. Selanjutnya massa air terakumulasi di daerah ekuator .
Penumpukan massa air hangat di Perairan Pasifik Barat ini dapat diibaratkan sebagai sebuah kolam besar yang
diisi dengan massa air yang hangat. Massa air yang sangat hangat ini menyebabkan terjadinya hujan lebat
berlebih di beberapa wilayah Indonesia.
Yang menyebkan terjadinya El-nino
El Nino merupakan sirkulasi anomali udara dan samudera. Saat dorongan angin pasat terputus atau melemah,
air equator yang hangat yang seharusnya secara normal mengalir ke arah barat di equator Pasifik, berbalik
mengalir ke timur. Kebanyakan alirannya secara alami adalah equatorial counter current yang diperkuat.

 Pola hujan di Indonesia


Pola hujan di Indonesia di akibatkan oleh adanya massa air hangat yang terbawa oleh angin. Massa air hangat
yang terbawa oleh angin tersebut menyebabkan adanya pola pola hujan yang terjadi di Indonesia .
Pola – pola hujan tersebut adalah :
1. Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode
musim kemarau
2. Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua puncak musim
hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kreteria musim hujan.
3. Pola hujan lokal, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan kebalikan dengan pola monsun. Pola lokal
dicirikan oleh bentuk pola hujan unimodial (satu puncak hujan), tetapi bentuknya berlawanan dengan tipe hujan
monsun.
System angin dan arus arus samudera merupakan fenomena alam yang saling berkaitan . karena arus
samudera dipengaruhi oleh system angin terutama untuk arus yang bergerak di permukaan air laut . Arus
samudera yang mengandung massa air yang lebih dingin akan bergerak ke massa air yang lebih hangat.
Namun apabila sirkulasinya terganggu oleh pergerakan anomali sirkulasi angin maka arus samudera
akan mengarah sebaliknya dan bertentangan arus di kedalaman laut. Itulah yang menyebabkan terjadinya El-
nino.

Pengaruh Arus Laut Terhadap Iklim


Pengaruh arus laut terhadap iklim adalah sebagai berikut:
1. Arus laut yang dingin akan menurunkan suhu udara di daratan, sedangkan arus laut panas
akan menaikkan suhu di daratan. Misalnya, Arus Teluk Atlantik Utara mempertahankan
suhu musim dingin di sepanjang pantai di Eropa Barat di atas 0°C. demikian juga pengaruh
arus panas Kuroshiwo pada pantai-pantai di sekitarnya. Arus yang mengarah ke kutub pada
umumnya bersifat lebih panas dari pada lingkungan sekitarnya, sehingga dinamakan arus
panas. Sebaliknya arus yang menuju equator pada umumnya bersifat dingin dari pada
lingkungan sekitarnya, sehingga arus dingin.
2. Arus panas pada umumnya mengakibatkan peningkatan curah hujan, karena udara di atas
lautan banyak membawa uap air. Sebaliknya arus dingin yang sedikit membawa uap air dan
bergerak ke daerah lebih panas, kelembaban menjadi turun.
3. Udara yang terbentuk di atas macam-macam arus laut kadang-kadang dapat bertemu dan
sebagian bercampur dan terkondensasi membentuk kabut.

Anda mungkin juga menyukai