Anda di halaman 1dari 9

Efek Aplikasi Dosis Arang Kompos

(Deselina)

EFEK APLIKASI DOSIS ARANG KOMPOS DAN TARAF KERAPATAN


NAUNGAN TERHADAP KUALITAS SEMAI I(AYU BAMBAIYG LANANG
(Madhuca apera H.J. Lam)

OIeh:

Aramat *-- com


",,?T;ill,l
(Dosen Jurusan Kehutanan "rr-al.
Faperta Universitas Bengkulu)

i
ABSTRAK

Tuiuan penelitian ini adqlah untuk mengetahui efek apliknsi beberapa dosis arang'kompos
dan pemberian tar$keropatan naungan terhadap kualitas semai knyu Bambang Lanang (Madhuca
aspero HJ. Lam) .

Rcmcongan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rcmcangcm petak terbagi
(split plot design) dengan roncqngan dasar pola acak kelompok lengkop. Petak utama odalah
kerapatan naungon, sedangkan anok petabtya odalah persentase volume arong kompos pada
subsoil sebagai media sapih. Kerapatan naungan di persemoian terdiri dori 4 taraf, yang ctipasang
di tempat terbukn, sehingga fafuor naungan secora rinci adalah tanpa naung(m (N), paranet
dengan kerapalan 55 % (Nil, paranet dengan 65 % (N) dan pcranet dengan kerapatan
75 % (M) Sedangkan komposisi arang kompos yang ditambahkqn ke dalam media sapih terdiri
atas 5 taraf yaitu : persentase volume arang kompos dengan persentase tanah subsoil (Md,
persentase volume orang kompos l0 % (M), persentase volume arang kompos 20 % (M),
persentqse uplume arang kompos i0 % (M3) dan persentase volume wang kompos 40 % (M).
Analisis data ytmg digmakan adalah analisis varians terhodap variabel yang diamati. Jiko
hasil analisis variai tritoirp vcwiabel-variabel tersebut menunjukkan pengaruh berbeda nyata
akon dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan @feD a 59/o. Berdasarkan hasil analisis
keragaman diketahui bahwo interaksi (mtarq pemberion toaf kerapotan naungot dan pemberian
dosis arang kompos berpengaruh nyata terhadap berat basah tanaman dan liiu asimitasi bersih.
Pada hasil uii laniut interaksi antar pemberian kerapatan naungon dan arang kompos rerhadap
berat basah tertinggi pada perlahran NzMs sebesqr 31,403 g. Sedangkan paaa nasit uji lonju
interalrsi antar pemberian kerapatan naungon dan arang kompos terhadap laju asimilasi beisih
tertinggi pada perlakuan N2Mjsebesar 0,025 mg/cm'/ hmi.

PENDAHULUAN Untuk memenuhi kebutuhan semai


Bambang lanang tentu diperlukan semai yang
Bambang Lanang merupakan salah berkualitas Kualitas semai akan sangat
satujenis andalan lokal di Kabupaten Lahaf
mehentukan keberhasilan semai untuk
Provinsi Sumatera Selatan. Jenis pohon yang tumbuh di lapangan. Salah satu cara untuk
termasuk dalam famili Sapotaceae ini telah menghasilkan semai yang berkualitas adalatr
lama digunakan sebagai bahan bangunan oleh dengan menciptakan media semai yang
masyarakat setempat karena kayunya berkualitas yang sesuai untuk pertumbuhan
benrarna putih belang kehitaman sampai bibit dipersemaian (Mindati dan Rostiwati,
kekuningan, kua! lurus, awe! dan mudah r99l).
dikerjakan (Riyanto, 1999) dan (Siahaan, d,t*.
2008).
Jurnal Rafflesia Vol. 19 No. 1, JanuariZOLZ ISSN i411 -2434 467

Arang kompos adalah suatu produk mm, timbangan analitik, gelas ukur 250 ml,
gabungan antara arang dan kornpos yaag oven WTB Binder E-Serie, dan alat tulis.
dihasilkan rnelalui proses pengomposan. Rancangan percobaan yang di
Penggunaan arang kompos dapat gunakan adalah rancangan petak terbagi (split
memperbaiki struktur tanah dan pH tanah plot design) dalam pola acak kelompok
sehingga dapat memacu pertumbuhan akar, Iengkap. Petak utama adaiah kerapatan
meningkatkan perkembingan miroorganisme naungan, sedangkan anak petaknya adalah
tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dosis arang kompos . Kerapatan naungan di
menahan air / menjaga kesuburan tanah persemaiarr terdiri dari 4 taraf, yaitu Ns :
(Gusmailina dkk, 2005). Penggunaan arang Tanpa Naungan, Nr : Paranet dengan
kompos selain dapat menekari biaya kerapatan 55 o/o , N2 : Paranet dengan
pembelian pupuk anorganik juEu dapat kerapatan 65 %6 dan N3 : Paranet dengan
meningkatkan efisiensi serapan hara karena kerapatan 75 %. Dosis arang kompos yang
mengurangi pencucian (leaching), serta ditambahkan ke dalam media sapih terdiri
memacu pengeluaran hara dalam waktu lama atas 5 taraf yaitu :M6 : Persentase volume
(s low release), (Komarayati, 2002). arang kompos 0 %o/ sub soil,;, M1 : Persentase
Pada kegiatan pembibitan, khususnya volume arang kompos 10 oZ, M2 : Persentase
tanaman kehutanan, disamping aplikasi arang volume arang kompos 20 Yo, M3 : Persentase
kompos, aplikasi naungan (misalnya paranet) volume arang kompos 30 Yo dan lrrla :
sangat diperlukan. Pengaturan tingkat Persentase volume arang kompos 40 Yo
kerapatan naungan diperlukan untuk Prosedur penelitian meliputi
mengatur intensitas cahaya sesuai dengan persiapan semai, persiapan media sapih,
kebutuhan semai. Kebutuhan cahaya setiap persiapan arung kompos, pencampuran
jenis akan berbeda. subsoil dan arang kompos, penyapihan,
Kombinasi pemberian arang kompos pembuatan naungan, penanaman darr
pada media dan pemberian naungan yang pemeliharaan.
sesuai lerhqdap semai selama pemeliharaan di Variabel yang diamati pada
peisemaian dapat meningkatkan kualitas penelitian ini meliputi :
semai. Namun perlu dicari kombinasi yang
sesuai antara komposisi arang kompos pada Total Berat Basah (g)
media dan kerapatan naungan yang paling Bobot basah tanaman (g) dilakukan
baik untuk meningkatkan pertumbuhan dan dengan penimbangan berat basah seluruh
kualitas bibit Bambang Lanang. bagian tanaman dengan cara menimbang
Penelitian ini bertujuan untuk berat basah tanaman (batang daun dan
mengetahui efek aplikasi beberapa dosis bagian akar tanarnan) menggunakan
arang kompos dan taraf kerapatan naungan timbangan analitik.
terhadap kualitas semai Bambang Lanang Total Berat Kering (g)
(Madhuca aspera H.J. Lam/. Berat kering seluruh tanaman dengan
cara melakukan penimbangan berat
,IAETODOL@T PENELTTTAN kering pada akhir pengamatan pada
' tanaman yang sudah dikeringkan pada
Bahan yang digunakan dalam suhu 80" C (2y24 jam) sampai
penelitian ini adalah tanah subsoil, semai
didapatkan berat yang konstan.
kayu Bambang i,anang (Madhuca ospeva Laju Asimilasi Bersih (LAB)
H.J. Lam) umur 2 bulan dan arang kompos, :
sedangkan alat ,vang digunakan dalam
LAB
(t[,2 - ]flXlrt A2 - Ln AL)
penelitian iniadalah meteran, paranet,
{tz-rr)0{2-ct)
polibag ukuran 20 cm x 30 cm, ring sampel, Dimana: W1 : Berat kering pada waktu Tl
ember, cangkul, ayakan ukuran 10 mm xlO (g)
Efek Aplikasi Dosis Ararg Kompos
468
(Deselina)

W2 = Berat Kering pada waktu T2 (g) Analisis Data


T1: Waktu Pengamatan ke-l
Tz: Waktu Pengamatan ke-2 Analisis data yang digunakan
41 : Luas daun pada waktu Tl adalah analisis varian terhadap variabel total
A.2 : Luas daun pada waktu Tl
berat basah (g), total berat kering (g), laju
(Sitompul dan Guritno, 1995) asimilasi bersih (mglcm'lhari) dan indeks
mutu bibit. Jika hasil analisis varian terhadap
Indeks Mutu Bibit G\4B)
lndeks mutu bibit diperoleh dengan cara
variabel-variabel tersebut menunjukkan
pengaruh berbeda nyata akan dilanjutkan uji
menghitung perbandingan antara tinggi,
diameter dan berat kering tanaman lanjut dengan uji jarak berganda Duncan
(DMRT) u 5Yo dimana interaksi yang terjadi
dengan menggunakan rumus:
(8fif + 8trri) Y
dilanjutkan dengan uji beda dua arah.
,?
.-^-l
gA'f1
IMB: \O ' 8ft',{/ HASIL DAN PEIABAHASAN
Keterangan : BKT: Berat kering Tajuk
T: Tinggi Easil
BKA : Berat Kering Akar Hasil analisis keragaman terhadap
D: Diameter setiap variabel pertumbuhan bambang lanang
(Indriyanto, 1999) di persemaian dengan pemberian berbagai
kerapatan naungan dan arang kompos pada
media tanah subsoil disajikan pada Tabel l.

Tabel 1. PJngkasan hasil analisa keragaman (nilai F-hitung) pada pengaruh kerapatan naungan dan
media arang kompos terhadap variabel yang diamati.

Kerapatan
Variabel Naurr
Total Berat Basah (g) 269.84* 4389.7* 1 5*
0.1
Total Berat Kering (g) 344.147* 1413.07* 1.869"
LAB (mglcm/hari) 249.942* 52.724* 3.2833*
lndeks Mutu Bibit 0.396* 344.24* 1.041"
*
Keterangan: = Berpengaruh nyata ns = Berpengaruh tidak nyata

, TBB : Total Berat Basah, TBK : Total Berat Kering, LAB : Laju Asimilasi Bersih
dan IMB: Indoks Mutu Bibit

Uji Pengaruh Perlakuan Pemberian naungan mampu memacu pertambahan


Kerapatan Naungan Terhadap Kualitas deirgan hasil yang berbeda nyata pada
Semai Bambang Lanang variabel berat kering (Tabel l) dan hasil uji
laqiut DMRTtercantum pada Gambar l.
Hasil analisis keragaman (ANOVA)
menuqiukkan bahwa pemberian kerapatan
JurnalRaffiesia Vol, 19 No. L, Santari ?CL2
rssN 1411 *2434 459

a
6
4
2
IJ
t{(} I\la I\t 2 N3

Gambar 1 Rerata berat kering (g) semai Bambang Lanang (Madhuca aspera H. J. Lam) pada
perlakuan taraf kerapatan naungan.

Pengaruh Perlakuan Dosis Arang Kompos pemberian dosis arang kompos memberikan
Terhadap Kualitas Semai Bambang pengar'.rh yang berbeda r,yata dengan tanpa
Lanang. pemberian naungan terhadap variabel volume
akar, total berat kering dan indeks mutu bibit.
Berdasarkan tabel hasil uji lanjut
DMRT pada Tabel 2 terlihat hahwa

Tabel 2. Rerata berat kering dan indeks mutu bibit yang di uji lanjut DMRT

Perlakuan TBK IMB


(e)
MO 3.020 e 0.024 d
MI 3.800 d 0.034 c
M2 4-600 c 0.043 b
M3. . 5.627 a 0.051 a
M4 5.395 b 0.049 a

Keterangan : Angka-angka pada kolom sama yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda
menuqiukkan berbeda nyata menurut DMRT tnaf nyata 5 %o.
Ms: Tanpa arang kompos (Kontrol), Mr: Arang kompos l|yo,Mz: Arang kompos
20%o,M3: Arang kompos 30Yo dan IU+: Arang kompos 40%.

Variabel total berat kering dan indeks mutu bibit dalam bentuk rerata disajikan dalam
Gambar2-4.
2A
15
10
5
o
MO M1 M2 M3 M4

Gambar 2. Rerata volume akar (ml) semai Bambang Lanang (Madhuca sspera H. J. Lam) dengan
pemberian dosis arang kompos.
Efek Apllkasi Dosis Arang Kompos t70
(Deselina)

Berdasarkan Gambar 9 terlihat bahwa tertinggi berturut-turut ditunjukkan oleh


rerata volume akar semai bambang lanang perlakuan Mr, I\&. Mz, Mr dan perlakuan Ms
berbqcia terhadap setiap perlakuari dosis arang dengan rerata volume akar terendah.
kompos 1,ang diberikan. Rerata volume akar

6
-1

2
o
,Mx ,vl3 h./14-

Gambar 3. Rerata berat kering (g) semai Bambang Lanang (Madhuca aspero H. J. Lam) dengan
pemberian dosis arang kompos.

Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa tertinggi berturut-turut ditunjukkan oleh


rerata berat kering semai bambang lanang perlakuan M3, IvI4, Mz, Ml dan perlakuan Me
berbeda terhadap setiap perlakuan dosis arang dengan rerata berat kcring terendah.
kompos yang diberikan. Rerata berat kering

o-C}6
o.04
o -o2
o
rvl 3 I\./l 4

Gambar 4. Rerata indeks mutu bibit Bambang Lanang (Madhuca aspera H. J. Lam) dengan
pemberian dosis arang kompos

Berdasarkan Gambar 4 terlihat bahwa Berat Basah


rerata indeks mutu bibit bambang lanang
berbeda terhadap setiap perlakuan dosis arang
Hasil analisis keragaman
kompos yang diberikan. Rerata indeks mutu menunjukkan bahwa interaksi antara
kerapatan naungan dan media arang kompos
bibit tertinggi berturut-turut ditunjukkan oleh
perlakuan M:, IvIa, Mz, Mr dan perlakuan M0 menghasilkan respon berbeda nyata kepada
dengan rerata indeks mutu bibit terendah.
tanaman berupa pertambahan total berat
basah bibit Madhuca aspera. H. J. Lam. Hasil

Pembahasan
uji lanjut interaksi tersebut disajikan pada
Tabini menerima hipotesa yang disususn
Pengaruh fnteraksi Pemberian Kerapatan yaitu ada interaksi antara pemberian
Naungan l)an Dosis Arang Kompos kerapatan naungan dan media arang kompos
Terhadap Pertumbuhan Semai Bambang menghasilkan pertumbuhan yang terbaik pada
Lanang Tabel 2 sedangkan pengaruh sederhana,
pengaruh utama, dan pengaruh interaksi
terhadap total berat basah semai bambang
lanang disajikan pada Tabel 3.
Jurnal Rafflesia Vol. 19 No. 1, Januari 2012 ISSN 1411 -2434 47L

Tabel2. Hasil uji lanjut interaksi antara prmberian kerapatan naungan dan media arang kompos
, terhadap berat basah semai bambang lanang.

No Nr interaksi Nz interaksi Nr Interaksi


Mo 10.103 11.943 e 15.037 13.153
(c) (bc) (a) (ab)
M1 14.137 17.430 d 22.817 t9.763
(d) (c) (a) (b)
interaksi + + rf +
Mz 20.077 23.1g3 c'i 26.300 24.520
(c) (b) (a) (ab)
interaksi + + 11.263 11.367
Mr 25.130 27.317 ct 31.403 29.693
(c) (b) (a) (a)
interaksi + + + +
M4 23.260 2s.477 b 29.807 27.760
(d) (c) (a) (b)
interaksi + + + +
Keterangan:
o Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dan dicetak miring pada kolom yang
sama berbeda tidak nyata padataraf 5Yo
o Angta;Angka yang diikuti huruf yang sama dan berada dalam tanda kurung pada baris
' '" yarft sama berbeda tidak nyata pada taraf 5%o
. Angka-angka dalam tabei menunjukkan nilai rata-rata berat basah (g)
o Tanda - : menunjukkan interaksi negatif
Tanda+ : menunjukkan interaksi positif

. Berat basah merupakan gambaran proses respirasi akan berjalan cepat sehingga
ketersediaan air yang ada pada tanaman. ketersediaan air meqiadi sedikit.
Ketersediaan air ini sangat berpengaruh Dwidjoseputro (1990) mengatakan tanaman
terhadap proses fotosintesis, dimana air melakukan translokasi ke daun untuk
merupakan komponen dasar dalam meningkatkan kegiatan fotosintesis sebab
fotosintesis. Suhu juga mer{adi faktor lain kegiatan fotosintesis akan berlangsung jik-a
yang mempengaruhi ketersediaan air di air tersedia di daun cukup.
dalam tanah karena jika suhu tinggi maka
Efek Aplikasi Dosis Arang KomPos 472
(Deselina)

Tabel3. Pengaruh sederhana, pengaruh utama, dan pengaruh interaksi terhadap total berat basah
semai bambang lanang.

Faktor Pada Taraf


Mo Mr M2 M: M4
Pengaruh
Sederhana N 3.05 5.627 4.443 4.563 4.5
(Simple effects)
M No N1 Nz N:
i3.157 13.s33 14.77 ru.647
Pengaruh Utama N 22.i83
(Main effects) M 56.067

Pengaruh Interaksi N 0.725


(Interaction
effects) M 0.725

Berdasarkan Tabel 2 dan 3 sebesar 22,183 g, sedangkan pengaruh utama


diketahui bahwa pengaruh interaksi perlakuan perlakuan arang kompos terhadap total berat
kerapatan naungan pada setiap taraf arang basah sebesar 56,067 g. Hal ini menunjukkan
kompos adalah sebesar 0,725 g. Dalam bahwa total berat basah bambang lanang
konteks interaksi, perlakuan kerapatan lebih dipengaruhi oleh perlakuan arang
naungan paranet (N) pada setiap taraf arang kompos (M) dibandingkan dengan perlakuan
kompos Mo (tanpa arang kompos), M1 (arang kerapatan naungan (N). Peningkatan taraf
kompo3 l0/o), M2 (arang kompos 20yo), M3 perlakuan kerapatan naungan dan arang
(arang kompos 30%) dan Itdn (arang kompos kompos pada interaksi akan berpengaruh
40%) menghasilkan pengaruh sederhana meningkatkan total berat basah semai
peningkatan total berat basah dengan nilai bambang lanang.
berturut-turut sebesar 3,05 g 5,627 9,4,43 g,
4,563 g dan 4,5 g. Perlakuan arang kompos Laju Asimilasi Bersih (tAB)
(M) pada taraf kerapatan naungan paranet N6
(tanpa naungan), Nr (kerapatan naungan Interaksi pemberian intensitas
55yo), N2 (kerapatan naungan 65%) dan N3
naungan dan media arang kompos
(kerapatan naungan 75%) menghasilkan menunjukkan masing-masing perlakuan tidak
pengaruh sederhana peningkatan peningkatan bertindak bebas tetapi secara bersama-sama
laju asimilasi bersih sebesar 13,157 g 13,533 memberikan pengaruh terhadap berat basah
g, 14,77 g dan 14,607 g. Keseluruhan nilai- semai bambang lanang. Hasil uji lanjut
nilai ini meqielaskan bahwa perlakuan interaksi antara pemberian kerapatan naungan
kerapatan naungan pada setiap taraf arang dan media arang kompos terhadap leiu
kompos memberi peranan terhadap
asimilasi bersih semai bambang lanang
peningkatan total berat basah. disajikan pada Tabel 5 dan pengaruh
interaksi terhadap Laju Asimilasi Bersih
Pengaruh utama perlakuan kerapatan semai bambang lanang disajikan pada Tabel
naungan (N) terhadap total berat basah 6.
473
JurnalRafflesia Vol. t9 No. 1,lanuari 2012 ISSN 1411 -2434

dan media arang kompos


Tabel 5. Hasil uji lanjut interaksi antara pemberian kerapatan naungan
lanang'
terhadap laju asimilasi bersih semai bambang
Interak interak interak
si si N si
N
0.019s 1 0.01710
0.0112 0.013547
53 4
Mo 2 56
(a) (b)
(d) (c)
0.0131 0.014154 b 0.02161
c 72 0.01851
Mr 6 6
(c) (a) (b)
(c)
Interak +
+ + +
si b
a 0.02372 a 0.01948
0.0132 0.015363
Mz 8 4 b+ 04 b+ 7 c
(a) (b)
(d) (c)
lnterak +
+ + +
si
0.0144 0.015634 0.02505
6 59 0.02252 dt
M: 4
(c) (a) (b)
(c)
lnterak +
+ + +
si
0.015463 0.02472 a
0.0137
vI4 8 I 58 b+ 0.02038 b

(c) (a) (b)


Interak
.(0
+ + +
si +
Keterangan:

o dicetak miring pada kolom yang


Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang salna dan
sama berbeda tidak nyata padatataf 5o/o
tanda kurung pada baris
Angka-Angka yang diikuti huruf yang- sama dan berada dalam
yut giu*u berbeda tidak nyata pada taraf SYo
bersih (mg/cm2/hari)
Angka-angka datam tabel menunjukkan nilai rata-rata laju asimilasi

. Tanda - : menunjukkan interaksi negatif

o Tanda*: menunjukkan interaksi positif

Pada Tabel 5 kombinasi perlakuan NzM: asimilasi sebesar 0,020 mgicm2lhari' Luas
memberikan rata-rata laju asimilasi bersih daun merupakan aspek daun yang banyak
(mg/cm2/hari) tertinggi jikl dibandingkan mendapat perhatian dalam analisis
a"ig* perlakuan lain. Hal ini diduga pada pertumbuhan tanaman, karena daun
k"t p"d naungan 65% dengan penambahan merupakan organ utama dalam Proses
jOoZ" dapat meningkatkan laju fotosintesis. Kemampuan daun untuk
u"ung totnpos
Efek Aplikasi Dosis Arang Kompos
(Deselina) 474

menghasilkan fotosintesis ditentukan oleh ini sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan
produktifitas persatuan luas daun dan luas sinar matahari yang diteriria d'aun dengan
daun total. Menurut Fitter dan Hay (1994),
intensitas rendah. Intensitas cahaya yang
tanaman yang tumbuh dibawah naungan pada
.:ndu! dapat dimanfaatkan dengan maksimal
umumnya daun yang lebih besar dan Iebih
oleh
tipis darioada tanaman tidak bernaungan. Hal .daun sehingga laju fotoJintesis cukup r
tinggi.

Tabel6. Pengaruh sederhana, pengaruh utama, dan pengaruh interaksi


terhadap laju asimilasi
bersih bambang lanang.

MO MI M2
Pengaruh
Sederhana N 0.00588 0.00545 0.0062 0.00808 0.0066
(Simple effects)
NO NI N2 N3
0.00256 0.00192 0.00s2 0.003284
Pengaruh Utama N 0.0322
(Main effects) M 0.01297

Pengaruh Interaksi N 0.00036

Pengaruh utama perlakuan kerapatan Total Berat Kering


naungan (N) terhadap laju asimilasi bersih
0,032),, sedangkan pengaruh utama perlakuan Berdasarkan hasil uji lanjut DMRT
arang kompos terhasap laju asimilasi bersih pada Tabel 2 terlihat bahwa perlakuan
4,01297. Hal ini menuqiukkan bahwa laju kerapatan-_ naungan pada N,
ikerpatan
-berat
asimilasi bersih bambang lanang lebitr naungan 65%) memberikan rerata total
dipengaruhi oleh perlakuan kirapatan \erins
($- paling tinggi yang berbeda nyata
{engan Nr
naungan (N) dibandingkan dengan perlakuan (kerapatan naungun 75yo), Nl
aftmg kompos (M). peningkatan taraf (kerapatan naungan 55y) ian No
6anpa
perlakuan kerapatan naungan- dan arang naungan).
kompos pada interaksi akan berpengamh Pada-kerapatan naungan 65% (N2),
.
meningkatkan laju asimilasi Oersitr -UiUit lmaman dapat melakukan aktivitas
bambang lanang. fotosintesisnya dengan baik sehingga
fotosintat yang dihasilkan banyak disimnan
Pengaruh Perlakuan pemberian dalam bentuk bahan kering. Berat kering
Kerapatan Naungan Terhadap Kualitas juga sangat erat kaitannya dengan
Semai Bambang Lanang
Fn*T.
ketersediaan unsur hara dalam ,"iiu tanam.

l"$S* pada perlakuan tanpa naungan


(Nr) berat keringnya lebih rlndah. ifat
tegebut diduga lebih banyak dipengaruhi
oleh tingginya intensitas cahaya yang

Anda mungkin juga menyukai