Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Model adalah cara untuk menunjukkan sebuah obyek, di mana di dalamnya
dijelaskan kompleksitas suatu proses, pemikiran dan hubungan antara unsur-unsur
yang mendukungnya. Model dibangun agar kita dapat mengidentifikasi,
menggambarkan atau mengkategorisasikan komponen-komponen yang relevan dari
suatu proses. Sebuah model dapat dikatakan sempurna jika mampu memperlihatkan
semua aspek yang mendukung terjadinya sebuah proses. Misalnya dapat melakukan
spesifikasi dan menunjukkan kaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya
dalam suatu proses, serta keberadaannya dapat ditunjukkan secara nyata.
Dengan demikian, model komunikasi dapat diartikan sebagai representasi dari
suatu peristiwa komunikasi. Akan tetapi, model tidak berisikan penjelasan mengenai
hubungan dan interaksi antara faktor-faktor atau unsur-unsur yang menjadi bagian
dari model. Penjelasannya diberikan oleh teori. Ini berarti terdapat kaitan antara teori
dan model. Dalam memahami suatu komunikasi antar manusia, ada beberapa model
yang perlu diketahui, salah satunya Model Komunikasi Osgood & Schramm.

II. Tujuan Penulisan


III. Manfaat
IV. Rumusan Masalah

BAB II
ISI
I. Tinjauan Pustaka
Model Komunikasi Schramm dikenalkan oleh Wilbur Schramm (1954) yang
menggambarkan proses komunikasi berlangsung secara dua arah baik pengirim pesan
atau penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim menerima pesan. Pesan
dikirimkan setelah proses encoding karenanya pengirim pesan juga disebut dengan
Encoder. Sementara itu, penerima pesan atau receiver disebut juga dengan decoder
karena pesan yang telah di-encode oleh pengirim pesan kemudian mengalami proses
decoding yang dilakukan oleh penerima pesan atau receiver.
Model komunikasi Schramm diadaptasi dari teori yang dikemukakan oleh
Ryan A. Osgood, karenanya model komunikasi ini disebut dengan Model
Komunikasi Osgood danSchramm atau Model Komunikasi Encode-Decode. Melalui
model ini, Osgood mengganti model komunikasi linear dengan model proses
komunikasi sirkular dan Schramm menambahkan konsep field of experience
kedalamnya. Yang dimaksud dengan field of experience adalah hal-hal yang
memengaruhi pemahaman dan menginterpretasi pesan yang umumnya meliputi
budaya, latar belakang budaya, kepercayaan, pengalaman, nilai-nilai, dan peraturan.

II. Kerangka Teori

Message

Decoder Decoder
Interpreter Interpreter
Encoder Encoder

Message

BAB III
PEMBAHASAN
I. Implementasi Teori dalam Praktik Promosi Kesehatan

BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
II. Saran

Anda mungkin juga menyukai