Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA MORFOLOGI GULMA

Pengertian gulma

Gulma merupakan tumbuhan pengganggu tanaman yang tidak


dikehendakitumbuhnya di areal persa!ahan dan juga tumbuhan pengganggu
tanaman pokok yang dapat menurunkan hasil produksi tanaman.

Sifat yang dimiiliki gulma

Karena gulma mempunyai sifat mudah beradaptasi dengan tempat

lingkungan tumbuhnya maka gulma memiliki beberapa sifat diantaranya:

(1) mampu berkecambah dan tumbuh pada kondisi zat hara dan air yang

sedikit, biji tidak mati dan mengalami dorman apabila lingkungan kurang baik

untuk pertum buhannya,


(2) tumbuh dengan cepat dan mempunyai pelipat

gandaan yang relatif singkat apabila kondisi menguntungkan,

(3) dapat mengurangi hasil tanaman budidaya dalam populasi sedikit,

(4) mampu berbunga dan berbiji banyak,

(5) mampu tumbuh dan berkembang dengan cepat, terutama yang berkembang biak
secara vegetatif (Mercado, 1979).

Gulma mengkibatkan kerugian-kerugian

Gulma mengkibatkan kerugian-kerugian yang antara lain disebabkan oleh :


1. Persaingan antara tanaman utama sehingga mengurangi kemampuan
berproduksi,terjadi persaingan dalam pengambilan air, unsur-unsur hara dari tanah,
cahaya dan ruanglingkup.
2. Pengotoran kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-bijigulma.
3. Allelopathy yaitu pengeluaran senyawa kimiawi oleh gulma yang beracun bagitanaman
yang lainnya, sehingga merusak pertumbuhannya.
4. Gangguan kelancaran pekerjaan para petani, misalnya adanya duri-duri
Amaranthus spinosus, Mimosa spinosa
di antara tanaman yang diusahakan
5. Perantara atau sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya
Lersia hexandra
dan
Cynodon dactylon
merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi.
6. Gangguan kesehatan manusia, misalnya ada suatu gulma yang tepung
sarinyamenyebabkan alergi.
7. Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian, misalnya menambah tenaga dan
waktudalam pengerjaan tanah, penyiangan, perbaikan selokan dari gulma yang
menyumbat air irigasi.
8. Gulma air mngurangi efisiensi sistem irigasi, yang paling mengganggu dan
tersebar luas ialah eceng gondok (Eichhornia crssipes). Terjadi pemborosan air karena
penguapandan juga mengurangi aliran air. Kehilangan air oleh penguapan itu 7,8 kali
lebih banyak dibandingkan dengan air terbuka. Di Rawa Pening gulma air dapat
menimbulkan pulauterapung yang mengganggu penetrasi sinar matahari ke permukaan
air, mengurangi zatoksigen dalam air dan menurunkan produktivitas air.

KLASIFIKASI GULMA

Berdasarkan morfologinya, gulma dikelompokan ke dalam :

Golongan rumput (grasses)

Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae. Deangan ciri,


batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku,
tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu
pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata.

Golongan teki (sedges)


Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae.Batang umumnya
berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.Daun tersusun
dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula).Ibu tangkai karangan bunga
tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi
oleh suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka. Contohnya Cyperus rotundus,
Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.

Golongan berdaun lebar (broad leaves)

Berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini.
Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman
utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibe ntuk pada meristem pucuk dan sangat
sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun terutama pada permukaan
bawah, lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada nodusa, serta titik tumbuh
terletak di cabang. Contoh gulma ini ceplukan (Physalis angulata L.),wedusan (Ageratum
conyzoides L.), sembung rambut (Mikania michranta), dan putri malu (Mimosa pudica).

.Berdasarkan siklus hidupnya, gulma dapat dikelompokan menjadi :

Gulma semusim (annual weeds)

Gulma semusim adalah gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu kurang
dari satu tahun atau paling lama satu tahun (mulai dari berkecambah sampai
memproduksi biji dan kemudian mati). Di Indonesia banyak dijumpai jenis-jenis gulma
setahun, contohnya Echinochloa crusgalli, Echinochloa colonum, Monochoria vaginalis,
Limnocharis flava, Fimbristylis littoralis dan lain sebagainya.

Gulma dwi musim (biennial weeds)

Gulma dwi musim adalah gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya lebih dari satu
tahun, tetapi tidak lebih dari dua tahun. Pada tahun pertama digunakan untuk
pertumbuhan vegetatif menghasilkan bentuk roset dan pada tahun kedua berbunga,
menghasilkan biji dan kemudian mati.

Gulma tahunan (perennial weeds)


Gulma tahunan adalah gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau mungkin
hampir tidak terbatas (bertahun-tahun). Pada keadaan kekurangan air (di musim kemarau)
gulma tersebut seolah-olah mati karena bagian yang berada di atas tanah mengering, akan
tetapi begitu ada air yang cukup untuk pertumbuhannya akan bersemi kembali.

Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi :

Gulma darat (terrestial weeds)

Gulma darat yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau darat. Contoh
Cyperus rotundus, Imperata cylindrica, Cynodon dactylon, Amaranthus spinosus,
Mimosa sp, dan lain sebagainya.

Gulma air (aquatic weeds)

Gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
:

Gulma air garam (saltwater atau marine weeds), yaitu gulma yang hidup pada kondisi air
seperti air laut, di hutan-hutan bakau. Sebagai contoh Enchalus acoroides dan Acrosticum
aureum.

Gulma air tawar (fresh water weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air
tawar. Dikelompokkan lagi ke dalam:

Gulma yang tumbuh mengapung (floating weeds), contohnya Eichornia crassipes,


Salvinia cuculata, Pistia stratiotes.

Gulma yang hidup tenggelam (submerged weeds), dibedakan ke dalam :

Gulma yang hidup melayang (submerged not anchored weeds), contoh Ultricularia
gibba.Gulma yang akarnya masuk ke dalam tanah (submerged anchored weeds), contoh
Hydrilla verticillata, Ottelia alismoides, Najas indica, Ceratophyllum demersum.

Gulma yang sebagian tubuhnya tenggelam dan sebagian mengapung (emerged weeds),
contoh Nymphae spp. , Nymphoides indica.

Gulma yang tumbuh di tepian (marginal weeds), contoh Panicum repens, Scleria
poaeformis, Rhychospora corymbosa, Polygonum sp., Ludwigia sp., Leersia hexandra,
Cyperus elatus.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti Siti, 2006. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. STPP


Jurusan Penyuluhan Pertanian, Yogyakarta.

Barus, Emanuel. 2003. Pengendalian Gulma Di Perkebunan. Kanisius. Yogyakarta.

Moenandir, J. 1986. Konsep Pengendalian Gulma. Balitus: Intercreated Pest


Management.

Moenandar, Jody. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jakarta: Rajawali
Pers.

Triharso. 1994. Dasar-dasar perlindungan tanaman. Yogyakarta: UGM

Anda mungkin juga menyukai