Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 4

TANAH VERTISOL
DWI ANGGRAINI S. R I S K A W I D YA W.
133180043 133180048
TEGUH ADRIANTO R I YA N
133180044 133180049
LUTFI MAULANA A N G G A R A Y O G A W.
133180045 133180050
DWI ASTUTININGSIH WIDHI SEKAR IPH
133180046 133180051
AJI BUDI K.
133180047
KARAKTERISTIK WILAYAH

• Vertisol merupakan tanah hitam berkadar lempung tinggi. Tanah vertisol ini biasanya
digunakan untuk lahan pertanian . Vertisol berada pada ketinggian <300mdpl dan pada daerah
dengan curah hujan <2500mm/tahun.
• Vertisol merupakan salah satu ordo dalam taksonomi tanah yang mengembang apabila dikenai
air, mengkerut dan keras apabila kering. Jenis tanah di wilayah Kabupaten Gunung Kidul
bagian selatan dan barat pada desa Karangasem dan Gading adalah Vertisol tipe lempung
monmorilonit.
PENETAPAN DHL
Parameter Hasil Harkat
DHL 0,95 ms/cm Bebas garam

• DHL merupakan kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan listrik.


• Metode : Potensiometri
• Prinsip kerja dari metode ini banyaknya ion terlarut dalam contoh air berbanding lurus dengan
daya hantar listrik
• Hasil dari penetapan didapatkan bahwa tanah vertisol memiliki DHL 0,38784 myumhos/hos
• Hal ini termasuk dalam jenis tanah sodik karena DHL <4 myumhos/cm dengan persentase
Natrium tukar (PNT) >15%
PENETAPAN REDOKS POTENSIAL
Parameter Hasil Harkat

Eh 191 mV Tereduksi sedang

• Reaksi redoks adalah perubahan bilangan oksidasi dalam keadaan oksidasi atom dalam reaksi
kimia.
• Metode : Potensiometri menggunakan Eh meter
• Dari hasil praktikum didapatkan hasil Eh sebesar 191 mV yang termasuk dalam harkat
tereduksi sedang.
• Hal ini menunjukkan bahwa unsur hara Fe tersedia pada tanah vertisol
PENETAPAN PH
Parameter Hasil Harkat
H2O 6,5 Agak asam
KCl 5,4 Agak asam
Naf 10,5 Sedang sampai cukup

• pH merupakan reaksi tanah yang menunjukkan sifat kemasaman tanah.


• Metode : ph menggunakan larutan H2O untuk menentukan pH actual, KCl untuk menentukan pH potensial dan Naf
untuk menentukan ada tidaknya mineral amorf pada tanah.
• Pada penetapan pH H2O hasil 6,5 sedangkan pH KCl 5,4 dengan harkat agak asam. Hal ini dikarenakan tanah vertisol
gading berasal dari bahan induk kapur napal sehingga pH cenderung agak masam sampai alkalis.
• Pada penetapan Naf menunjukkan hasil 10,5 dengan harkat sedang sampai cukup. Hal ini menunjukkan pada tanah
vertisol memiliki banyak mineral amorf.
C-ORGANIK DAN BAHAN ORGANIK
Parameter Hasil Harkat
C-Organik 4,31 Tinggi
Bahan Organik 7,44 Sedang

• Bahan organic merupakan bahan organik dalam tanah yang berasal dari sisa hewan atau tumbuhan baik yang masih
segar maupun yang sudah terdekomposisi
• C-organic tanah menunjukkan kadar bahan organic yang terkandung didalam tanah
• Metode : Walkey and black
• Hal ini dikarenakan terakumulasinya (penumpukan) bahan organic dari vegetasi yang tumbuh didaerah tanah vertisol.
Selain itu dekomposisi yang terjadi belum sempurna karena kondisi yang kering menyebabkan mikroorganisme sedikit.
• Sedangkan kadar C-Organik tinggi dikarenakan sampel tanah vertisol ini diambil dari daerah penanaman, sehingga
telah terjadi pengolahan seperti penambahan pupuk.
PENETAPAN N-TERSEDIA
Parameter Hasil Harkat
N-Tersedia 0,099 % Rendah

• N-tersedia adalah unsur nitrogen yang tersedia bagi tanaman, yaitu NH4+ NO2-, NO3-
• N-Tersedia bersifat mobile
• Metode : Metode kjeldahl
• Pada penetapan diperoleh 0,099 dengan harkat rendah . Hal ini dikarenakan dekomposisi tanah
vertisol gading belum maksimal
PENETAPAN PHOSPOR (OLSEN)
Parameter Hasil Harkat
P-olsen 10, 139 ppm Rendah

• Phospor merupakan salah satu unsur hara essensial bagi tanaman


• Metode : P Olsen
• Penetapan p ini dilakukan dengan metode olsen karena pada tanah vertisol memiliki pH diatas
5,5
• Phospor sendiri bersifat mudah terfiksasi, P mudah diiikat oleh Al.
• P mudah terfiksasi, p mudah diikat oleh Al, diberi BO sehingga terjadi kelasi yang melemahkan
ikatan al yang bermuatan tinggi sehingga ikatan p lemah dan p mudah diserap
PENETAPAN K-TERSEDIA
Parameter Hasil Harkat
K- tersedia 1,06 me % Sedang

• Kalium adalah unsur hara makro yang banyak dibutuhkan oleh tanaman dan diserap tanaman
dalam bentuk ion k+
• Metode : Flame Photometer
• Mineral amorf mengandung k
• Tipe lempung pada tanah 2:1 yang mempunyai tingkat penyerapan K yang tinggi dan tingkat
melepasnya tinggi
PENETAPAN NA
Parameter Hasil Harkat
Na 1,7 me % Sangat Tinggi

• Natrium merupakan salah satu unsur yang termasuk dalam unsur makro sekunder.
• Metode : Spektrofotometri
• Pada penetapan diperoleh nilai 1,7 dalam harkat tinggi.
• Hal ini disebabkan karena tekstur vertisol adalah lempung sehingga proses leaching rendah dan
menyebabkan Na tidak mudah hilang.
• Selain itu bisa dikarenakan pengikatan bahan organik dalam tanah.
PENETAPAN CA & MG
Parameter Hasil Harkat
Ca 1,9 Sangat rendah
Mg 2,18 Tinggi

• Calsium dan magnesium merupakan unsur hara makro sekunder Yang


dibutuhkan oleh tanaman. Sumber utama dari batuan dan mineral
• Metode : Titrasi
• Kandungan Mg lebih tinggi dari Ca karena penggunaan pupuk
dolomit secara berlebih
PENETAPAN KPK
Parameter Hasil Harkat
KPK 3,53 % Sangat rendah

• KPK tanah merupakan ukuran kemampuan tanah dalam mempertukarkan kation yang dinyatakan
dalam milligram eqivalen tiap 100 gr tanah.
• Metode : Penjenuhan dengan NH4OAc
• KPK sangat rendah karena bahan organik tanah yang belum ter dekomposisi sehingga muatan
negatif berasal dari gugus karboksil sedikit sehingga KPK nya rendah
KEJENUHAN BASA
Parameter Hasil Harkat
Kejenuhan Basa 84,5 % Sangat Tinggi

• Kejenuhan Basa menunjukkan tingkat besarnya kation-kation yang menempati kompleks


adsorbsi.
• Kejenuhan Basa = KPK – (H⁺ + Al dd) / KPK x 100 %
• Kejenuhan Basa pada tanah Vertisol tergolong tinggi karena unsur hara yang dikandung tinggi.
PENETAPAN H⁺
Parameter Hasil Harkat
H⁺ 0,53 me % Rendah

• H⁺ adalah
• Metode : Titrasi
• H⁺ tergolong rendah karena pH pada tanah Vertisol ini agak asam sehingga H⁺ yang dapat
ditukar rendah.
• Bahan organik pada tanah Vertisol juga tergolong sedang sehingga muatan negatifnya banyak
sehingga dapat mengikat H⁺ yang tinggi
PENETAPAN AL-DD
Parameter Hasil Harkat
Al-dd 0,015 me % Sangat rendah

• Al-dd merupakan kadar aluminium yang dapat ditukarkan dalam tanah.


• Metode : Titrasi
• Al-dd sangat rendah karena pada tanah vertisol agak asam sehingga tingkat kelarutannya
rendah yang mengakibatkan ion-ion Al dalam tanah sulit untuk keluar dan nilai Al-dd nya
sangat rendah
PENETAPAN FE
Parameter Hasil Harkat
Fe 1,689 ppm Kahat

• Ketersediaan Fe dalam tanah memengaruhi ketersediaan fosfat dalam tanaman.


• Metode : Spektofometri
• Fe pada tanah vertisol rendah dipengaruhi oleh Eh, pH, dan bahan organik. Eh pada tanah
vertisol menunjukkan tanah yang di dominasi oleh reaksi oksidatif sehingga pada Fe²⁺terlarut
menjadi Fe³⁺(tidak terlarut) pada pH tersebut. Pada pH tanah vertisol 6,5 reaksi oksidasi besi
pada tanah tinggi dan ion feri sukar terlarut pada pH tersebut. Sedangkan bahan organik
menyebabkan Fe berikatan dengan asam-asam organik tanah Fe terlarut rendah.
PENETAPAN MN
Parameter Hasil Harkat
Mn 2,53 ppm Rendah

• Mn merupakan hara mikro penting setelah Fe dalam tanah dengan jumlah totalnya yang relatif
kecil dan dapat merusak tanaman jika dalam jumlah tinggi
Metode : Spektrofotometri
• Mn pada tanah vertisol tergolong rendah. Hal ini bisa disebabkan oleh kandungan bahan organik
pada tanah vertisol yang termasuk sedang sehingga tidak terlalu kaya bahan organik
• pH pada tanah vertisol tinggi sehingga Mn rendah
GAMBUT
Metode Semak Belukar
Van Post Hemik
Humat 10,37
Fulvat 8,47
Indeks Pyrophospat 10 Y R 7/4 Very Pale
Brown

• Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang setengah
membusuk.
• Metode :
Van Post : Van Post
Kadar Humat Fulvat : Kadar Humat Fulvat
Indeks Pyrophospat : Indeks Pyrophospat

Anda mungkin juga menyukai