Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS VOLUMETRI

ONNY INDRIANI
FARMASI AISYIYAH PALEMBANG
VOLUMETRI / TITRIMETRI

• Analisis volumetri
merupakan teknik
penetapan jumlah sampel
melalui perhitungan volume.

• Alat pengukur volume


menjadi bagian terpenting,
dalam hal ini digunakan
buret.

2
SYARAT ANALISA VOLUMETRI
a. Reaksinya cepat
b. Reaksinya sederhana
c. Bereaksi sempurna
d. Stokiometri
e. Titik ekivalen bisa diamati atau
ditambahkan indikator
PENGGOLONGAN
1. Berdasarkan reaksi kimia
a. Asidi alkalimetri ( netralisasi )
b. Reaksi redox
c. Reaksi pengendapan
d. Reaksi pembentukan kompleks
2. Berdasarkan cara titrasi
a. Titrasi langsung
b. Titrasi kembali
PENGGOLONGAN
3. Berdasarkan jumlah sampel :
a. Titrasi makro :
Jumlah sampel : 100 – 1000 mg
Volume titran : 10 – 100 mL
Ketelitian buret : 0,02 mL
b. Titrasi semi mikro
Jumlah sampel : 10 – 100 mg
Volume titran : 1 – 10 mL
Ketelitian buret : 0,001 mL
c. Titrasi semi mikro
Jumlah sampel : 1 – 10 mg
Volume titran : 0,1 – 1 mL
Ketelitian buret : 0,001 mL
LARUTAN BAKU
• Pada volumetri/titrimetri ada 2 larutan baku :
– Larutan baku primer
• mempunyai kemurnian yang tinggi
– Larutan baku sekunder
• harus dibakukan dengan larutan baku primer
• Prosesnya disebut standarisasi atau pembakuan
SYARAT BAKU PRIMER
1. Mudah didapat, dimurnikan, dikeringkan dan
disimpan dalam keadaan murni
2. Mempunyai kemurnian yang sangat tinggi (100
±0,02%)
3. Tidak berubah saat penimbangan
4. Stabil di udara
5. Mempunyai bobot ekivalen yang tinggi
6. Mudah larut
7. Reaksinya stokiometri, cepat dan terukur
TE DAN TAT
• TE = titik ekivalen
– Titik dimana sampel dan titran tepat habis bereaksi
– Titik ekivalen hampir tidak bisa diamati
• HCl = bening ( tidak berwarna )
• NaOH = bening ( tidak berwarna )
• NaCl = bening ( tidak berwarna )
• Karena TE tidak bisa diamati, maka dibutuhkan indikator.
• TAT = titik akhir titrasi
– Titik dimana terjadi perubahan warna indikator yang menandai
berakhirnya titrasi
• TAT harus tepat setelah TE
INDIKATOR
• Indikator adalah suatu zat yang digunakan
untuk mengetahui TAT.

• TAT harus tepat setelah TE


PERHITUNGAN TITRASI
• Perhitungan atau
penetapan analit didasari
pada keadaan ekivalen
dimana ada kesetaraan zat
antara analit dengan
pereaksi, sesuai dengan
koefisien reaksinya.

10
Selamat belajar
…….
TITRASI REDOKS

1. Iodometri 2. Iodimetri
• Kegunaan : Menetapkan • Kegunaan : Menetapkan
kadar oksidator kadar reduktor
• Larutan baku : Larutan • Larutan baku : Larutan
Natrium Thiosulfat Iodium
• Indikator : Larutan • Indikator : Larutan
kanji/Amylum kanji/Amylum
• Reaksi : Iodium hasil reaksi • Reaksi : Iodium bereaksi
KI dg zat uji/ oksidator langsung dg reduktor/zat
bereaksi dg Natrium uji, suasana asam
Thiosulfat ,suasana asam

12
TITRASI REDOKS

3. Permanganometri
• Kegunaan : Menetapkan kadar reduktor
• Larutan baku : Larutan Kalium
Permanganat
• Indikator : Tidak diperlukan
• Reaksi : Larutan Kalium Permanganat
bereaksi dengan reduktor/zat uji dalam
suasana asam.

13
ARGENTOMETRI
1. Metode Mohr 2. Metode Fajans
• Kegunaan : Menetapkan kadar • Kegunaan : Menetapkan kadar
garam halida, kec.I garam halida
• Larutan baku : Larutan Perak • Larutan baku : Larutan Perak
Nitrat Nitrat
• Indikator : Larutan Kalium Kromat • Indikator : Larutan Eosin,
• Reaksi : Terbentuk endapan Fluorescein
merah bata/Perak Kromat pd titik • Reaksi : Di sekeliling endapan
akhir titrasi, suasana netral AgCl jd merah akibat adsorpsi
indikator, suasana asam

14
ARGENTOMETRI

3. Metode Volhard
• Kegunaan : Menetapkan kadar garam halida dg titrasi kembali
• Larutan baku : Larutan Perak Nitrat dan Amonium/Kalium Thiosianat
• Indikator : Lar.Feriamoniumsulfat
• Reaksi : Larutan zat uji ditambahkan Perak Nitrat berlebih. Kelebihan
Perak Nitrat dititrasi kembali dengan Kalium/Amonium Thiosianat
suasana asam.

15

Anda mungkin juga menyukai