DEFINISI
Larutan baku ini ada 2 jenis yaitu larutan baku primer dan
larutan baku sekunder
- Indikator harus dapat menunjukkan perubahan yang nyata, pada saat reaksi antara
larutan yang dititrasi dan larutan penitrasi sudah sempurna.
- Perubahan nyata yang ditunjukkan indikator disebut sebagai titik akhir titrasi.
- Perubahan nyata dari indikator dapat ditunjukkan dengan perubahan warna yang jelas
dari indikator.
- Secara ideal titik akhir titrasi harus sama dengan titik ekivalen, pada kenyataannya
keadaan ini sulit untuk dicapai karenanya pasti ada perbedaan antara kedua titik
tersebut.
- Perbedaan titik akhir titrasi dan titik ekivalen disebut kesalahan tittrasi. Kesalahan
titrasi harus dibuat sekecil mungkin agar kesalahan perhitungan tidak terlalu besar.
- Untuk reaksi asam basa maka indikatornya disebut indikator asam-basa.
INDIKATOR ASAM-BASA
• Salah satu cara dalam penentuan kadar larutan asam basa adalah dengan melalui
proses titrasi asidi-alkalimetri. Cara ini cukup menguntungkan karena
pelaksanaannya mudah dan cepat, ketelitian dan ketepatannya juga cukup tinggi.
• Titrasi iodometri adalah salah satu titrasi redoks yang melibatkan iodium
• Titrasi iodometri (redoksimetri) termasuk dalam titrasi dengan cara tidak
langsung, dalam hal ini ion iodide sebagai pereduksi diubah menjadi iodium
yang nantinya dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3.
• Cara ini digunakan untuk penentuan oksidator H2O2. Pada oksidator
ditambahkan larutan KI dan asam sehingga akan terbentuk iodium yang akan
dititrasi dengan Na2S2O3.
• Contoh reaksi dengan Cu2+:
2 Cu 2+ + 4I– → 2CuI + I2
I2 + 2S2O32- → 2I– + S4O62-