Anda di halaman 1dari 2

Prinsip penetapan kadar fosfor yaitu dengan mereaksikan bahan atau sampel dengan asam sitrat untuk mengubah

ntuk mengubah semua metafosfat dan pirofosfat


menjadi ortofosfat, yang kemudian diperlakukan dengan asam molibdat dan asam vanadat sehingga ortofosfat akan bereaksi dengan asam molibdat dan asam vanadat
dan melalui reaksi kompleksometri akan terbentuk kompleks asam vanadimolibdifosfat yang berwarna kuning orange. Setelah itu, sampel yang telah direaksikan
diukur nilai serapan cahaya atau absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm dan dibandingkan dengan standar fosfor
yang telah diketahui konsentrasinya, sehingga kadar fosfor pada bahan tersebut dapat diketahui.pereaksi Vanadat-Molibdat merupakan hasil pelarutan antara amonium
vanadat, amonium molibdat, asam nitrat pekat, dan air suling.
Penetapan fosfor dengan metode Fardiaz et al (1996) banyak digunakan bahan-bahan khusus diantaranya ammonium molibdat, ammonium vanadat, asam
nitrat pekat, dan air bebas ion. Amonium molibdat (H24Mo7N6O24) merupakan senyawa berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Amonium vanadat atau disebut juga
amonium metavanadat (NH4VO3.) merupakan senyawa berbentuk kristal berwarna putih kekuningan dan larut dalam air. Kedua bahan tersebut berfungsi dalam
berbagai analisis kimia (Nasih 2008).penetapan kadar fosfor dengan metode Fardiaz et al (1996) digunakan pereaksi Vanadat-Molibdat yang merupakan hasil
pelarutan antara amonium vanadat, amonium molibdat, asam nitrat pekat, dan air suling. Pembuatan pereaksi ini diawali dengan pelarutan ammonium molibdat dalam
air suling hangat dan ammonium vanadat dalam air suling mendidih. Larutan vanadat tersebut ditambahkan asam nitrat pekat dan dihomogenkan. Lalu ditambahkan
molibdat dan diencerkan dengan air (Apriyantono et al. 1989).Pencampuran pereaksi vanadat dan molibdat harus dilakukan beberapa hari sebelum digunakan karena
cenderung mengendap. Bahan bahan organik yang turut tercampur harus terlebih dahulu dihilangkan agar tidak mengganggu warna yang dihasilkan menggunakan
pereaksi pengoksidasi. Adapun pada metode Fardiaz et al (1996), penggunaan pereaksi vanadat molibdat bertujuan agar terbentuk kompleks asam vanadimolibdifosfat
yang berwarna kuning orange, sehingga dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 400 nm.
Asam sitrat berfungsi untuk mengubah warna larutan ortofosfat yang terbentuk menjadi kuning orange dan membentuk kompleks asam
vanadimolibdifosfat. Intensitas warna yang terbentuk inilah yang dapat digunakan untuk menetapkan kadar fosfor dalam bahan makanan. Larutan standar dilakukan
dengan mengencerkan KHPO4 kering dengan air bebas ion. Sementara itu, dibuat tujuh larutan standar kemudian setiap larutan standar ditambahkan asam vanadat-
molibdat dan diencerkan dengan air bebas ion. Selanjutnya, setelah larutan direaksikan dengan asam ini, larutan dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 400
nm. Adapun untuk pembuatan blanko hanya menambahkan asam vanadat-molibdat dan ditera dengan air bebas ion.Kesalahankesalahan ini disebabkan karena
adanya kontaminan yang dapat disebabkan oleh pemakaian alat-alat analisis yang tidak dalam keadaan steril atau bebas ion seperti kesalahan teknis dalam pemakaian
gegep. Akibatnya, mineral fosfor kontaminan terhitung sebagai fosfor sampel dan hasil analisis menjadi tidak akurat. Perbedaan ini juga mungkin disebabkan oleh
kurang ketelitian dalam proses percobaan, misalnya pada saat penimbangan sampel yang kurang akurat, pembuatan larutan standar yang tidak tepat, dan kurang teliti
dalam proses pereaksian. Selain itu, ketidaktelitian praktikan pada saat melakukan pembuatan dan pembacaan nilai absorbansi larutan baik standar maupun sampel
juga berpengaruh.
Tujuan dari pembuatan larutan standar dengan volume yang berbeda-beda adalah untuk membuat kurva kalibrasi yang nantinya akan digunakan untuk
menghitung kadar fosfor dalam sampel air.
Amonimu molibdat, fungsi dari penambahan senyawa ini adalah sebagai zat pengikat pada fosfor karena fosfor mudah mengalami oksidasi


Ada beberapa metode analisis kuantitatif fosfat, yaitu :
1. Metode asam askorbat
Asam askorbat merupakan salah satu pereduksi yang dapat memberikan warna kompleks biru yang maksimum (Snell, 1948).

2.Metode SnCl2 ( Deniges methods)
SnCl2 merupakan salah satu pereduksi yang mempunyai kesensitifan besar, tetapi pereaksi ini kurang stabil dan harus digunakan dalam keadaan baru (Abbott, 1963).
Dalam metode ini, SnCl2 bereaksi dengan ammonium molibdat membentuk kompleks berwarna biru yang mengabsorpsi maksimum cahaya pada panjang gelombang
690 nm.

Metode Vanadat
Fosfat bereaksi dengan vanadat membentuk senyawa kompleks berwarna kuning. Pencampuran pereaksi vanadat dan molibdat harus dilakukan beberapa hari sebelum
digunakan karena sangat cenderung untuk mengendap. Bahan bahan organik yang turut tercampur harus terlebih dahulu dihilangkan agar tidak mengganggu warna
yang dihasilkan menggunakan pereaksi pengoksidasi (The tintometer, 1967). Warna kompleks fosfovanadomolibdat lebih stabil dibandingkan warna kompleks biru-
molibdem.



Selain pH, faktor lain yang menentukan pasokan fosfor pada tanaman adalah sebagai berikut :
a. Aerasi
Ketersediaan oksigen di dalam tanah (aerasi) diperlukan untuk meningkatkan pasokan fosfor lewat proses perombakan bahan organik oleh mikroorganisme tanah.
Pada tanah padat atau tergenang air, penyerapan fosfor dan unsur- unsur lainnya akan terganggu.
b. Temperatur
Secara langsung temperatur kamar dapat meningkatkan atau menurunkan ketersediaan fosfor. Pada temperatur yang relatif hangat, ketersediaan fosfor akan meningkat
karena proses perombakan bahan organik juga meningkat. Ketersediaan fosfor menipis di daerah yang bersuhu rendah.
c. Bahan organik
Sebagian besar fosfor yang mudah larut diambil oleh mikroorganisme tanah untuk pertumbuhannya. Fosfor ini akhirnya diubah menjadi humus. Karena itu, untuk
menyediakan cukup fosfor, kondisi tanah yang menguntungkan bagi perkembangan mikroorganisme tanah perlu dipertahankan.
d. Unsur hara lain
Tercukupinya jumlah unsur hara lain dapat meningkatkan penyerapan fosfor. Ammonium yang berasal dari nitrogen dapat meningkatkan penyerapan fosfor.
Kekurangan unsur hara mikro dapat menghambat respon tanaman terhadap pemupukan fosfor.
Berdasarkan SNI No.02-3769-2005 pengujian pupuk SP-36 secara spektrofotometri dengan pereaksi amonium molibdovanadat pada daerah panjang gelombang 420
atau 440 nm dengan membentuk warna kuning, menunjukkan kandungan unsur hara fosfor dalam bentuk P2O5 total min.36%, P2O5 asam sitrat 2% min.34% dan
P2O5

Almatsier S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Apriyantono et al. 1989. Kimia untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
Vogel AI. 1985. Analisis Anorganik Kuantitatif Mineral Makro dan Semimikro. Jakarta: Kalman Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai