Analisis Spektrometri
Percobaan 2
Penetapan Anion Fosfat dalam Air
I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan max larutan kompleks fosfomolibdat tereduksi
2. Menentukan konsentrasi PO43- dalam sampel air
Cara biru molibden hanya peka terhadap ion-ion ortofosfat (PO 43-) dan tidak
peka terhadap ion-ion fosfat ganda, seperti P2O72- (pirofosfat) dan P2O93-. Oleh karena
itu, jika tujuan analisis adalah kadar fosfat total maka larutan yang dianalisis harus
diasamkan terlebih dahulu dan dididihkan beberapa menit.
max = 715,3 nm
Tabel 3.1. Data Pengamatan
1.6
1.4 f(x) = 0.11x + 0.38
R² = 0.9
1.2
1
0.8
A
0.6
0.4
0.2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Konsentrasi standar ion fosfat (ppm)
y = 0,1144x + 0,3812
A = 0,1144[PO43-]sampel + 0,3812
Ion fosfat merupakan suatu basa konjugat yang dapat membentuk berbagai jenis
garam. Berbagai macam senyawa mengandung fosfat memiliki peran penting dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti sodium tripolyphosphate (STPP) yang berfungsi
sebagai bahan penting dalam detergen dan odol, tricalcium phosphate (TCP) yang
digunakan sebagai sumber kalsium dan fosfor dalam suplemen makanan, dan masih
banyak lagi.
Perlakuan yang sama diberikan baik kepada sampel ataupun standar yang
bertujuan untuk penyamaan matriks dan mengurangi faktor kesalahan. Asam fosfat
sendiri terlebih dahulu harus direaksikan dengan asam molibdat dan membentuk asam
heteropoli yang akan menghasilkan warna kuning. Namun pengukuran tidak
dilakukan pada saat larutan berwarna kuning, karena intensitas warna kuning
termasuk rendah untuk pengukuran secara kolorimetri. Oleh karena itu, larutan diubah
menjadi warna biru untuk mendapatkan intensitas warna yang lebih baik dengan cara
mereduksi asam heteropoli tadi dengan SnCl2 . Dan spesi tereduksi ini yang akan
menghasilkan warna biru.
Pembentukan warna biru ini berlangsung lambat dan warna yang dihasilkan
tidak stabil, oleh karena itu perlu didiamkan sekitar 10-15 menit untuk memastikan
bahwa warna biru yang terbentuk adalah warna biru yang stabil dan pengukuran harus
cepat dilakukan untuk memastikan intensitasnya tidak berkurang karena berbagai
reaksi tambahan.Penyamaan waktu saat penambahan SnCl2 hingga pengukuran
menjadi sangat penting untuk mengurangi faktor kesalahan serta penyamaan
perlakuan.
Reaksi yang melibatkan biru molibden memiliki banyak spesi yang dapat
menjadi interferen; contohnya adalah ion arsenat dan silikat yang dapat menyebabkan
interferensi aditif, dan ion fluorida, klorida, dan beberapa jenis asam organik yang
dapat menyebabkan interferensi negatif[2]. Maka dari itu, setelah reaksi yang
menimbulkan warna biru terjadi absorbansi larutan harus segera diukur, dan jangka
waktu antar pengukuran larutan dan pemulaian reaksi molibden biru dibuat konstan
untuk setiap larutan untuk meminimalisir dan menyeragamkan galat yang terjadi
dalam percobaan. Karena hal ini jugalah larutan tidak dikocok dengan keras dalam
peralatan gelas kimia karena hal tersebut dapat mempercepat reaksi antara kompleks
molibden dengan ion silikat dari peralatan gelas kimia.
VI. Kesimpulan
max ion fosfat adalah pada 715,3 nm.
Kadar ion fosfat dalam sampel adalah 0,669 ppm.
[2] E.A. Nagul, et al., The molybdenum blue reaction for the determination of
orthophosphate revisited: Opening the black box, Analytica Chimica Acta (2015),
http://dx.doi.org/10.1016/j.aca.2015.07.030