Anda di halaman 1dari 7

JURNAL

PRAKTIKUM ANALISIS BIOMEDIK DAN FORENSIK


“Penentuan Fosfor Dalam Urin Untuk Deteksi Osteoporosis”

Nama
NPM
Kelas A 2016
Senin, 13.00-16.00

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
I. Tujuan
1.1 Menentukan kadar fosfor dalam darah untuk deteksi osteoporosis
dengan menggunakan Spektrofotometri Visibel.

II. Prinsip

2.1 Hukum Lambert Beer


Absorbansi cahaya (A) sebanding dengan konsentrasi (c ) dan
ketebalan media/cuvet ( d ), yang dinyatakan dalam persamaan :
Id
A=−log =−log (T )=αcd
I0
dengan I0 dan Id adalah intensitas cahaya datang dan diteruskan,
(a) adalah koefisien absorpsi [ CITATION EFS04 \l 1033 ].

2.2 Reaksi Reduksi dan Oksidasi


Fosfor anorganik dalam filtrat bebas protein direaksikan dengan
amonium molibdat (Mo (VI)) membentuk amonium fosfomolibdat.
Senyawa ini direduksi dengan agen pereduksi membentuk “molibdenum
biru” sebuah jenis molibdenum heteropoli. Molibdat tidak direduksi pada
kondisi ini. Warna biru yang terbentuk diukur secara spektrofotometri.
[ CITATION Ray05 \l 1033 ].

III. Reaksi
3.1 Reaksi Fosfor Anorganik Dengan Amonium Molibdat
7PO43- + 12(NH4)6Mo7O24 + 36 H2O → 7(NH4)3PO4.12MoO3 +
51NH4+ + 72OH- + (NH4)3PO4.12MoO3 + agen pereduksi → Mo(V)
berwarna biru

(walaupun amonium molibdat (NH4)2MoO4 dapat terkristalisasi, kristal


yang umum terbentuk adalah (NH4)6Mo7O24.4H2O atau
3(NH4)2O.7MoO3.4H2O)
[ CITATION
GDC04 \l 1033 ]
IV. Teori Dasar
3 halaman....

V. Alat dan Bahan


5.1 Alat
a. Botol coklat
b. Bulb
c. Timbangan analitik
d. Labu ukur
e. Microplate reader
f. Micropipet
g. Pipet volume
h. Polypropylene (PP) 96-well microplate

5.2 Bahan
a. 1,2,4-asam aminonaftolsulfonat
b. Amonium molibdat
c. Aquadest
d. Asam trikloroasetat (TCA)
e. H2SO4
f. KH2PO4
g. Natrium bisulfit
h. Natrium sulfit anhidrat

VI. Data Pengamatan

No
Prosedur Hasil Foto
.
1. Pembuatan Larutan Asam
Trikloroasetat (TCA) 5% (b/v)
- Menambahkan 0,5 gram 1,2,4-
asam aminonaftol sulfonat dan
5 mL larutan natrium sulfit (20
g natrium sulfit anhidrat / 100
mL), ke dalam 195 mL larutan
natrium bisulfit (15 g natrium
bisulfit / 100 mL) dalam botol
coklat.
- Kocok hingga larut. Jika tidak
larut, menambahkan 1 mL
larutan natrium sulfit dengan
mengocok terus menerus.
- Hindari penambahan natrium
sulfit berlebihan. Simpan di
kulkas. Larutan stabil selama 1
bulan.
2. Pembuatan Larutan Stok Fosfor
(100 mg/dL P)
- Melarutkan 0,439 g KH2PO4
dalam air dan mengencerkan
hingga 100 mL dalam labu
ukur
3. Pembuatan Larutan Kerja Fosfor
- Memipet 1 mL larutan baku
fosfor dan mengencerkan
hingga 100 mL dengan larutan
5% TCA.
- Larutan 1 mg/dL ini digunakan
untuk menyiapkan konsentrasi
bertingkat berikutnya.
- Pipet 2 mL dan 5 mL larutan ke
dalam labu ukur 10 mL dan
mengencerkan dengan larutan
10% TCA hingga tersedia baku
dengan konsentrasi 0,2; 0,5;
dan 1 mg/dL
- Konsentrasi ini berhubungan
dengan konsentrasi 2, 5, dan 10
mg/dL fosfor dalam sampel,
seperti prosedur dibawah,
karena adanya pengenceran
sampel 1:10
5. Pembuatan Larutan Amonium
Molibdat
- Melarutkan 2,5 g amonium
molibdat dalam 80 mL air dan
- Menambahkan 30 mL larutan
H2SO4 5 M.
6. Penentuan Kadar Fosfat Dalam
Darah
- Melarutkan urin dalam air
dengan perbandingan 1:10
- Mengambil urin sebanyak 0,5
mL dan memindahkan ke
wadah
- Menyiapkan larutan baku 0,2;
0,5; dan 1 mg/dL di wadah
terpisah
- Menambahkan 1 mL reagen
molibdat, kocok
- Menambahkan 0,4 mL larutan
asam aminonaftolsulfonat,
kocok. Mendiamkan 5-10
menit.
- Mengukur pada panjang
gelombang 690 nm
- Mengalikan konsentrasi yang
terukur dengan 100 untuk
mendapatkan konsentrasi
fosfor dalam urin (konsentrasi
normalnya adalah 0,4 – 1,3
g/hari

VII. Perhitungan
-

VIII. Kesimpulan
-
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R., 2005. Kimia Dasar Konsep Konsep Inti. 3rd ed. Jakarta: Erlangga.

Christian, G. D., 2004. Analytical Chemistry. 6th ed. Hoboken: John Wiley &
Sons, Inc.

Schubert, E. F. 2004. Materials Refractive Index and Extinction Coeficient. New


York: Ressealer Polytehnic Institute.

Anda mungkin juga menyukai