Anda di halaman 1dari 50

Kelompok 6 -

IMIDAZOL

Annisa shabrina 1406557661


Farrah Fedrecia S 1406639610
Maizura Isfadhila 1406544910
Mela Milani 1406545056
Milza Lubnan 1406557762
Tifa Maulina 1406557573
PENDAHULUAN

Mela Milani 1406545056


PENDAHULUAN
Merupakan senyawa
dengan cincin heterosiklik
planar yang memiliki 3
atom C dan 2 atom N
dimana atom N berada
pada posisi 1 dan 3 (Kumari
Shalini et al, 2010).

Senyawa yang sangat


polar, sehingga imidazol
sangat larut dalam air.

Terdapat pada tanaman:


Pilocarpus microphyllus &
Pilocarpus jaborandi.
Karakteristik dan Sifat Fisikokimia
Imidazol
Bentuknya berupa serpihan Kelarutan dalam air: 663
kristal tanpa warna atau g/L pada suhu 20C
berwarna kuning pucat

Mempunyai bau seperti Titik leleh: 88,3-89,9C


bau amin.

Mempunyai pKa 7,0


Banyak atom H, dan Titik didih: 267,8C
pKa 14,9 Sedikit atom H

Bersifat Amfoter dan Polar Mempunyai cincin 5-planar


KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Famili : Angiosperms
Kelas : Eudicots
Ordo : Sapindales
Familia : Rutaceae
Subfamilia : Rutoideae
Genus : Pilocarpus

Spesies : Pilocarpus jaborandi

Pilocarpus microphyllus
SIMPLISIA & KHASIAT
Simplisia: Jaborandi Folium
oftalmik obat tetes mata (agen miotik)
dan untuk pengobatan glaukoma.
Agen kolinergik merangsang reseptor
muskarinik pd mata, menyebabkan
penyempitan pupil dan peningkatan arus
keluar aqueous humor
KANDUNGAN KIMIA
1. Pilocarpin 0,5% paling
utama
2. Isopilocarpine
3. Pilosine
4. Pilocarpidine
Referensi
Kumari Shalini et al. (2010). Imidazole and
its biological activities: A review. Pelagia
Research Library : India. 36-45
Safari, J., Ravandi, S. G., & Akbari, Z.
(2012). Sonochemical synthesis of 1,2,4,5-
tetrasubstituted imidazoles using
nanocrystalline MgAl2O4 as an effective
catalyst. Journal of advanced research.
4, 509-514.
Identifikasi
Alkaloid
Imidazol

Annisa shabrina 1406557661


Identifikasi Alkaloid secara
umum

1 mL filtrat, diteteskan di atas kaca arloji + 2


tetes Pereaksi Bouchardat endapan
coklat/hitam (+ alkaloid)

1 mL filtrat, diteteskan di atas kaca arloji + 2


tetes Pereaksi Mayer endapan
menggumpal putih/kuning yg larut dlm
methanol (+ alkaloid)

1 mL filtrat, diteteskan di atas kaca arloji + 2


tetes Pereaksi Dragendorff endapan
jingga coklat (+ alkaloid)
Identifikasi Pilokarpin
Helchs violet Ditambahkan H202 akan membentuk warna violet.
Ditambahkan K2Cr2O7 dan bbrp tetes asam sulfat encer
violet
colour test

Ekkets Colour Campurkan 1 ml pilokarpin hidroklorida; 1 ml sodium


nitroprusid; 1 ml NaOH selama 6 - 8 menit, ketika terbentuk
warna merah tambahkan HCl
Test
Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan
dan didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan
Inframerah maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama
seperti pada Pilokarpin Hidroklorida BPFI.

Untuk mengidentifikasi struktur senyawa / rumus bangun


molekul senyawa organik. Jumlah dan tempat proton
NMR dalam molekul senyawa organik membentuk spektrum
yang dihasilkan
TLC
Lar. Standard:Larutkan 10
Lar. Uji: Larutkan 10 mg
mg Pilokarpin HCL BP
zat uji dalam metanol P,
dalam metanol P, Plat: TLC silica gel G
encerkan dengan
encerkan dengan plate R.
pelarut yang sama
pelarut yang sama
hingga 2 ml.
hingga 2 ml.

Fase Gerak: Amoniak Pengeringan: Pada 100-


pekat P, metanol P, Jumlah yang Injeksi: 2 105 C selama 10 menit,
metilen klorida P (1:14:85 L. lalu biarkan hingga
V/V/V). dingin.

Deteksi: Semprot Hasil: Tempat, warna,


dengan lar. Natrium dan besar spot sama
iodobismutat P. dengan larutan uji.
Contoh Jurnal
Identifikasi yang dilakukan
1. Uji Dragendorff positif
mengandung endapan
jingga cokelat
2. NMR mengandung
C20H23N2OCl
3. IR ada peak yang
menunjukkan bahwa
senyawa mengandung C
H, Ar O, R O, yang
menunjukkan adanya eter
aromatis pada serapan
2837.19, 1263.90, dan
1045.15 cm-1
Sumber
1. Kar, Ashutosh. Pharmacognosy And Pharmacobiotechnology. 2nd ed. New Delhi: New
Age International, 2008. Print.
2. Farmakope Indonesia Edisi V
EKSTRAKSI
Milza Lubnan 1406557762
Alat dan Bahan
Daun Pilocarpus jaborandi
Pilocarpine standar
Larutan Viscozyme
HPLC preparatif
Ekstraksi
20 gr daun Pilocarpus dihaluskan menjadi serbuk
Utk reaksi hirolisis : 100 mg serbuk disuspensikan
ke dalam 40 ml buffer asetat dengan pH berbeda 3-
6 (waktu 10 jam, konsentrasi enzim 1%)
Pada pH yang menunjukkan hasil optimum
digunakan digunakan untuk menguji parameter
lainnya.
Temperatur yang dites berkisar antara 25-50 C
untuk melihat suhu optimum
Waktu yang diperkirakan 10-40 jam
Konsentrasi enzim 1-12.5%
Setelah reaksi selesai, + 3M natrium
karbonat dan diekstraksi dengan
kloroform dan dievaporasi.
Ekstrak kemudian dilarutkan dalam
metanol dan di analisa dengan
HPLC fase terbalik
Referensi
https://www.researchgate.net/profile/Tae
-
Jin_Oh/publication/264128593_Enzymatic
_Extraction_of_Pilocarpine_from_Pilocarpu
s_jaborandi/links/53fbd21e0cf22f21c2f399
2a.pdf
Isolasi

Maizura Ishfadila 1406544910


Pilocarpus
micropyllus
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Pilocarpus
Species : Pilocarpus microphyllus
Pilocarpus microphyllus
Pilocarpus microphyllus, atau disebut
sebagai jaborandi berasal dari hutan
Amazon di Brazil
Tanaman berbentuk semak, tinggi nya
mencapai 6-10 kaki
Manfaat pengobatan penyakit
glaukoma, Schistosomiasis, diabetes,
epilepsi, diare
Kandungan pada Pilocarpus
microphyllus
Pilocarpine (kandungan utama)
Isopilocarpine
Flavonoid
Triterpen
Tanin
Epiisopiloturin
Ekstraksi dan Isolasi

Daun P.
Ekstraksi dengan Filtrat ektrasi
mycriphyllus di
pelarut toluena kembali dengan
basa kan dengan
dan metilen asam sulfat
larutan kalium
klorida filtrasi filtrasi
karbonat

Diberi perlakuan
Filtrat didinginkan, Larutkan dengan
dengan karbon
di basakan asam klorida
aktif dan tanah
dengan NH4OH filtrasi
diatom
Filtrat di basakan
kembali dengan Filtrasi pada
NH4OH larutan keadaan
yang tekanan yang
mengandung EPI rendah
murni

Di isolasi
dengan HPLC
Referensi
Vras, L., Cunha, V., Lima, F., Guimares,
M., Vieira, M., & Campelo, Y. et al. (2013).
Industrial Scale Isolation, Structural and
Spectroscopic Characterization of
Epiisopiloturine from Pilocarpus
microphyllus Stapf Leaves: A Promising
Alkaloid against Schistosomiasis. Plos ONE,
8(6), e66702.
http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.00
66702
Penetapan
Kadar Alkaloid
Imidazol

Tifa Maulina 1406557573


Titrasi Bebas Air Pilokarpin
Hidroklorida
Prosedur :
1. Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat,
larutkan dalam campuran 20 ml asam asetat
glasial P dan 10 ml raksa(II) asetat LP, hangatkan
sebentar.
2. Dinginkan hingga suhu ruang
3. Titrasi dengan asam perklorat 0,1N LV
menggunakan indikator 2 tetes kristal violet LP
4. Lakukan penetapan blanko

Tiap ml asam perklorat 0,1 N setara dengan 24,47


mg C11H16N2O2.HCI

FI V, 2014 hal 999


Titrasi Bebas Air Pilokarpin
Nitrat
Prosedur :
1. Timbang saksama lebih kurang 600 mg zat,
larutkan dalam 30 ml asam asetat glasial P,
hangatkan untuk mempermudah kelarutan
2. Dinginkan hingga suhu ruang
3. Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV, tetapkan
titik akhir secara potensiometrik
4. Lakukan penetapan blanko

Tiap ml asam perklorat 0,1 N setara dengan 27,13


mg C11H16N2O2. HNO3

FI V, 2014 hal 1000


Titrasi Asam Basa
Prosedur:
1. Larutkan 0.200 g zat dalam 50 ml etanol 96%
2. Tambahkan 5 ml 0.01 M HCl
3. Titrasi dengan 0.1 M sodium hidroksida.
4. Tentukan titik akhir dengan cara potensiometrik

1 mL sodium hidroksida 0.1 M setara dengan 24.47 mg


C11H17ClN2O2

BP, 2013
Penetapan
Kadar dengan
HPLC
Farrah Fedrecia S
1406639610
Sampel Pilocarpus microphyllus
Lima belas tanaman dewasa dengan tinggi Antara 0,5
dan 2,0 m dipilih dan diidentifikasi sesuai dengan warna
daun mereka dan morfologinya secara umum.
Tanaman dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari lima spesimen
morfologis yang mirip: S01 (tanaman 1-5), S02 (6-10),
dan S03 (11-15).
Ekstraksi Alkaloid dari Daun P.
microphyllus
Serbuk kering daun P.microphyllus (5 g)
diekstraksi dengan kloroform dalam larutan
alkali 10% NH4OH pada pH 12.
Campuran ini diaduk selama 30 menit,
disaring dengan kapas, dan dipartisi dengan
larutan asam sulfat 5%.
Larutan asam dipisahkan dan daun kembali
diekstraksi dan dipartisi lagi. larutan kaya
asam alkaloid dihomogenisasi dan dianalisis
dengan HPLC.
High performance liquid
chromatography (HPLC)
analysis
Larutan asam kaya alkaloid diencerkan (1:10)
dengan fase gerak (kalium fosfat, 5% KH2PO4,
pH 2,5)
kemudian disaring dengan membran pori
0.45m, dan dianalisa menggunakan HPLC
(LaChron Elite1, L-2000 sistem; Merck-Hitachi,
Tokyo, Jepang).
Kolom dengan laju alir 1 mL / menit dan
volume injeksi 20L. Suhu pada oven
ditetapkan 50oC dan detector UV digunakan
pada panjang gelombang 216 nm.
Referensi:
Lima, David Fernandes et al. "Seasonal
Change In Main Alkaloids Of Jaborandi
(Pilocarpus Microphyllus Stapf Ex
Wardleworth), An Economically Important
Species From The Brazilian Flora". N.p.,
2017. Print.
Pertanyaan
Jeje : contoh lain senyawa imidazole,
bagaimana cara isolasi dan ekstrasi?
Marina dan fitri: identifikasi pilocarpin, warna
merah nya apa bukan? Bau amin kyk
gimana?
Zahra : ada 2 pH, maksudnya gimana?
Muthia : identifikasi IR, beda pilokarpin
dengan pilokarpin hidroklorida
Astrid : di basa in dua kali buat apa?
Dini : isolasi, karbon aktif tanah atom buat
apa?
Kartika: pilokarpin hidroklorida, knp titrasi
bebas air?
Bu berna tambahan
Penetapan kadar, HPLC pelarut asam,
sampel basa, kolom nya yang dipakai
apa?
Apakah ada penetapan kadar lain
Kromatografi fase terikat
Kebanyakan fase diam kromatografi ini adalah silika yang
dimodifikasi secara kimiawi atau fase terikat. Sejauh ini yang
digunakan untuk memodifikasi silika adalah hidrokarbon-
hidrokarbon non-polar seperti dengan oktadesilsilana, oktasilana,
atau dengan fenil. Fase diam yang paling populer digunakan
adalah oktadesilsilan (ODS atau C18) dan kebanyakan
pemisahannya adalah fase terbalik. Sebagai fase gerak adalah
campuran metanol atau asetonitril dengan air atau dengan
larutan bufer. Untuk solut yang bersifat asam lemah atau basa
lemah, peranan pH sangat krusial karena kalau pH fase gerak tidak
diatur maka solut akan mengalami ionisasi atau protonasi.
Terbentuknya spesies yang terionisasi ini menyebabkan ikatannya
dengan fase diam menjadi lebih lemah dibanding jika solut dalam
bentuk spesies yang tidak terionisasi karenanya spesies yang
mengalami ionisasi akan terelusi lebih cepat.
Fase diam
Kebanyakan fase diam pada KCKT berupa silika yang dimodifikasi secara kimiawi, silika
yang tidak dimodifikasi atau polimer-polimer stiren dan divinil benzen.Permukaan silika
adalah polar dan sedikit asam karena adanya residu gugus silanol (Si-OH).

Silika yang dimodifikasi secara kimiawi dengan menggunakan reagen-reagen yang akan
bereaksi dengan gugus silanol dan menggantinya dengan gugus-gugus fungsional yang
lain. Hasil reaksi yang diperoleh disebut dengan silika fase terikat yang stabil terhadap
hidrolisis karena terbentuk ikatan-ikatan siloksan (Si-O-O-Si). Silika yang dimodifikasi ini
mempu karekateristik kromatografi dan selektifitas yang berbeda jika dibandingkan dengan
silika yang tidak dimodifikasi.
Oktadesil silika (ODS atau C18 )merupakan fase diam paling sering digunakan karena
mampu memisahkan senyawa-senyawa denngan kepolaran yang rendah, sedang
maupun tinggi.
Solut-solut yang polar, terutama yang bersofat basa akan mengekor (tailing peak) pada
penggunaan fase diam silika fase terikat. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi adsorbsi
antara solut-solut ini dengan residu silanol dan pengotor logam pada silika.Masalah ini
dapat diatasi dengan end-chapping yakni proses menutupi residu silanol ini dengan gugus-
gugus trimetilsilil dan menggunakan silika dengan menggunakan silika dengan kemurnian
yang tinggi (kandungan logam <1ppm)

Anda mungkin juga menyukai