Anda di halaman 1dari 11

Nama : Azniariaty

Npm : 24043120045
Universitas Garut

VITAMIN C, ZINK, VITAMIN D SIRUP

NO Bahan Kimia Jumlah Jumlah Fungsi


(Mg) (Kg)
Vitamin C 20 Zat Aktif
2. Zinc 10 20,64 Zat Aktif
3. Vitamin D 20 97,9 Zat Aktif
4. Propil glikol 10 127,80 Pengawet
5. Sukrosa 20 4,50 Pemanis
6. Cromophor 10 9,30 Surfaktan
7. Aquadest 10 Aquadest

1. Panaskan Vitamin C, Vitamin D DAN Zinc, secara terpisah hingga 60


o
C
2. Aduk perlahan hingga tercampur rata mendapatkan solusi yang jelas.
3. Larutkan Air dalam larutan panas Propilen glikol untuk mendapatkan
yang jelas larutan.
4. Campurkan larutan 1,2,3 dan tambahkan sukrosa, Cromophor dan air
5. Dihomogenkan
Komposisi

1. Vitamin C (FI Edisi VI, 2020)


a. BM : 176,12
Asam Askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak
lebih dari 100,5% C6H8O6.
b. Pemerian
Hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Warna menjadi gelap
karena pengaruh cahaya. Dalam keadaan kering, stabil di udara.
Dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada suhu lebih kurang
190.
c. Kelarutan
Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak larut
dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen.
d. Identifikasi
1. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam
kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada
bilangan gelombang yang sama seperti pada Asam Askorbat
BPFI.
2. Larutan zat (1 dalam 50) mereduksi tembaga(II) tartrat
alkali LP secara perlahan pada suhu ruang dan akan lebih
cepat bila dipanaskan.
e. Wadah dan penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
2. Zinc (FI Edisi VI, 2020)
Larutan Oral Zink Sulfat mengandung zink sulfat monohidrat,
ZnSO4.H2O, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%
dari jumlah yang tertera pada etiket. Dapat mengandung satu atau
lebih perisa dan pemanis yang sesuai.
a. Identifikasi
Larutan menunjukkan reaksi Zink dan Sulfat seperti tertera
pada Uji Identifikasi Umum.
b. Bobot jenis : Antara 1,18 dan 1,24.
c. pH : Antara 2,5 dan 4,5.
d. Wadah dan penyimpanan
Simpan dalam wadah tertutup baik, di tempat dingin dan
kering, terlindung dari cahaya.
e. Penandaan
Cantumkan mengandung zink sebagai zink sulfat monohidrat
(ZnSO4.H2O).

3. Vitamin D (FI Edisi VI, 2020)


a. BM : 396,65
Ergokalsiferol mengandung tidak kurang dari 97,0% dan
tidak lebih dari 103,0% C28H44O.
b. Pemerian
Hablur putih, tidak berbau; dapat terpengaruh oleh cahaya
dan udara.
c. Kelarutan
Tidak larut dalam air; larut dalam etanol, dalam kloroform,
dalam eter dan dalam minyak lemak.
d. Identifikasi
1) Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan
dalam kalium bromida P pada rentang 2-12 μm,
menunjukkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti Ergokalsiferol BPFI.
2) Spektrum serapan ultraviolet larutan 10 μg zat per mL
etanol P, menunjukkan maksimum dan minimum hanya
pada panjang gelombang yang sama seperti pada
Ergokalsiferol BPFI; daya serap masing-masing pada
panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang
265 nm, berbeda tidak lebih dari 3,0%.
3) Ke dalam larutan yang mengandung lebih kurang 0,5
mg zat dalam 5 mL kloroform P tambahkan 0,3 mL
anhidrida asetat P dan 0,1 mL asam sulfat P, kocok
kuat: terjadi warna merah terang dan dengan cepat
berubah menjadi ungu, biru dan akhirnya hijau. D.
Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada
Kromatografi .
Fase gerak Buat campuran sejumlah volume sama
sikloheksan P dan eter P. Penampak bercak Buat
larutan asetil klorida P dalam antimon triklorida LP (1
dalam 50). Pengencer Buat larutan skualan dalam
kloroform P (1 dalam 100). Larutan baku A Buat
larutan Ergokalsiferol BPFI dalam Pengenceran dengan
kadar 50 mg zat per mL. Larutan baku B Buat larutan
Ergosterol BPFI dalam Pengenceran dengan kadar 100
μg zat per mL. Larutan uji Buat larutan zat dalam
Pengencer dengan kadar 50 mg per mL. Prosedur
[Catatan Lakukan pengerjaan dalam ruang gelap]
Totolkan secara terpisah masing-masing 10 μL Larutan
baku A, Larutan baku B dan Larutan uji, pada lempeng
kromatografi campuran silika gel p setebal 0,25 mm.
Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf yang
berisi Fase gerak biarkan Fase gerak merambat hingga
tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai
batas rambat dan biarkan Fase gerak menguap. Semprot
lempeng dengan Penampak bercak: kromatogram dari
Larutan uji menunjukkan bercak jingga kekuningan,
mempunyai harga Rf yang sama seperti Larutan baku A
dan dapat terlihat bercak ungu di bawah bercak
ergokalsiferol. Warna bercak ungu tidak lebih intensif
dari bercak ungu Larutan baku B..
e. Wadah dan penyimpanan
Dalam wadah tertutup kedap di bawah nitrogen P, di
tempat sejuk terlindung dari cahaya.

4. Sukrosa (FI Edisi VI, 2020)


a. BM : 342,30
Sakarosa adalah gula yang diperoleh dari Saccharum
officinarum Linne (Familia Gramineae), Beta vulgaris
Linne (Familia Chenopodiaceae) dan sumber-sumber lain.
Tidak mengandung bahan tambahan.
b. Pemerian
Hablur putih atau tidak berwarna; massa hablur atau
berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih; tidak berbau;
rasa manis, stabil di udara. Larutannya netral terhadap
lakmus.
c. Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut dalam air
mendidih; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam
kloroform dan dalam eter.
d. Sisa pemijaran
Tidak lebih dari 0,05%; lakukan penetapan menggunakan
5,0 g.
e. Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapi.

5. Mentol (FI Edisi VI, 2020)


a. BM : 156,27
Mentol adalah alkohol yang diperoleh dari bermacam-
macam minyak permen atau yang dibuat secara sintetik.
Mentol dapat berupa levorotatori (l-mentol) yang berasal
dari alam atau sintetik, atau rasemat (dl-mentol).
Mengandung, C10H20O, tidak kurang dari 98,0% dan tidak
lebih dari 102,0%.
b. Pemerian
Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna,
biasanya berbentuk jarum, atau massa yang melebur; bau
enak seperti minyak permen.
c. Kelarutan
Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol,
dalam kloroform, dalam eter, dan dalam heksan; mudah
larut dalam asam asetat glasial, dalam minyak mineral,
dalam minyak lemak, dan dalam minyak atsiri.
d. Identifikasi
1) Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji
sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada
Penetapan kadar.
2) Memenuhi persyaratan Rotasi optik
Jarak lebur l-mentol : Antara 41º dan 44º.
Jarak beku dl-mentol Lakukan penetapan sebaiknya
dalam ruangan dengan suhu di bawah 30º dan
kelembapan relatif di bawah 50%. Masukkan lebih
kurang 10 g mentol rasemat, yang sebelumnya telah
dikeringkan dalam desikator di atas silika gel selama 24
jam, ke dalam tabung reaksi kering dengan diameter
dalam 18 - 20 mm, dan lelehkan isinya pada suhu lebih
kurang 40º. Masukkan tabung reaksi dalam air dengan
suhu antara 23º-25º, dan aduk isi tabung terus menerus
dengan termometer, atur ujung termometer tetap
terendam dalam cairan. Mentol rasemat membeku pada
suhu antara 27º - 28º. Setelah suhu beku stabil,
tambahkan beberapa mg mentol rasemat yang telah
dikeringkan ke dalam massa yang membeku, dan
lanjutkan pengadukan: setelah beberapa menit suhu naik
dengan cepat menjadi 30,5º hingga 32,0º.
e. Cemaran organik
Masing-masing cemaran tidak lebih dari 0,1%, total cemaran
tidak lebih dari 2,0%. Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku internal, Larutan baku, Sistem kromatografi,
dan Kesesuaian sistem lakukan seperti tertera pada
Penetapan kadar.
Larutan uji Timbang sejumlah zat, larutkan dan encerkan
dengan heksan P hingga kadar lebih kurang 5 mg per mL.
Prosedur Suntikkan lebih kurang 1μL Larutan uji ke dalam
kromatograf, rekam kromatogram , dan ukur semua respons
puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam
zat dengan rumus :
𝑟𝑖
𝑥 100
𝑟𝑡

ri adalah respon puncak masing-masing cemaran pada


Larutan uji dan rT adalah total semua respons puncak dari
Larutan uji.
𝑅𝑢 𝐶𝑠
( ) ( ) 𝑥 100
𝑅𝑠 𝐶𝑢
RU dan RS berturut-turut adalah perbandingan respons
puncak mentol terhadap anetol pada Larutan uji dan Larutan
baku; CS adalah kadar Mentol BPFI dalam mg per mL
Larutan baku dan CU adalah kadar mentol dalam mg per
mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.
f. Wadah dan penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada suhu ruang
terkendali.
g. Penandaan
Pada etiket harus tertera mentol rasemat atau mentol-
levorotatori.

6. Natrium Benzoat (FI Edisi VI, 2020)


a. BM : 144,11
Natrium benzoat mengandung tidak kurang dari 99,0% dan
tidak lebih dari 100,5% C7H5NaO2, dihitung terhadap zat
anhidrat.
b. Pemerian
Granul atau serbuk hablur, putih; tidak berbau atau praktis
tidak berbau; stabil di udara.
c. Kelarutan
Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan
lebih mudah larut dalam etanol 90%.
d. Identifikasi
Menunjukkan reaksi Natrium cara A dan B dan Benzoat
seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum .
e. Wadah dan penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik.
7. Propilen glikol (FI Edisi VI, 2020)
a. BM : 76,09
Propilen glikol mengandung tidak kurang dari 99,5%
C3H8O2.
b. Pemerian
Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis
tidak berbau; menyerap air pada udara lembab.
c. Kelarutan
Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan
kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak
esensial; tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
d. Identifikasi
1. Spektrum serapan inframerah dari lapisan tipis
menunjukkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Propilen Glikol
BPFI.
2. Waktu retensi puncak propilen glikol Larutan uji sama
dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada
Dietilen glikol dan Etilen glikol. Dietilen glikol dan
Etilen glikol Masing-masing tidak lebih dari 0,10%
untuk dietilen glikol dan etilen glikol; Lakukan
penetapan dengan cara Kromatografi gas seperti
tertera pada Kromatografi.

d. Bobot jenis : Antara 1,035 dan 1,037.


e. Wadah dan Penyimpanan :
Dalam Wadah Tertutup rapat
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia. Jakarta

Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation, Liquid Products,


volume 3, CRC Press, Boca Raton London New York Washington,
D.C

Volker Bohler edisi 2, 1998. “ Generic Dry Formulation”. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai