Anda di halaman 1dari 20

BULETIN

SUARA REDAKSI

Pembaca yang budiman,


Kemajuan sebuah desa yang diindikasikasikan dengan kesejahetaraan seluruh
masyarakat merupakan impian setiap orang. Kemajuan desa menentukan keberhasilan
pembangunan sebuah daerah. Maka, pembangunan desa merupakan titik sentral sasaran
pembangunan.
Pada zaman orde baru, Desa hanya dijadikan sebagai obyek yang menerima semua
program dari atas. Sejak era reformasi, paradigma desa sebagai obyek berubah menjadi
subyek pembangunan. Program-program pembangunan berpusat di desa melalui berbagai
dukungan kegiatan dan pendanaan. Kini desa dapat merencanakan sendiri pembangunan di
desanya karena sesungguhnya masyarakat desalah yang paling tahu apa yang
dibiutuhkannya.
Selain pemerintah, dukungan dari berbagai pihak menambah gerakan percepatan
pembangunan masyarakat desa. Di desa Sekon, telah banyak pihak yang turut berkontribusi
bagi pembangunan desa. Melalui Buletin ini, kami menghadirkan sebuah panorama Desa
Sekon yang bergerak menuju masyarakat yang sehat dan cerdas.
Buletin ini merupakan cerita dari Desa Sekon bersama program Generasi Sehat dan
Cerdas Kecamatan Insana. Dalam kebersamaan itu ada banyak kisah dan nuansa baru yang
patut dikisahkan dan menjadi informasi bagi para pembaca.
Terimakasih patut kami sampaikan kepada para fasilitator Program GSC Kecamatan
Insana yang telah bersama dengan masyarakat bekerja bersama dan dapat menerbitkan
Buletin Desa ini serta semua pihak yang dengan caranya masing-masing memberi
sumbangan bagi terbitnya buletin ini.
Kami pun menyadari bahwa Buletin ini masih dari jauh dari sempurna maka usul saran
dan kritik yang membantu penyempurnaan buletin ini masih sangat kami harapkan.
Selamat membaca!

Redaksi

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 1


BULETIN

PROFIL DESA SEKON

A. Gambaran Umum Desa


Desa Sekon berdiri pada Tahun 2000 sebagai desa pemekaran dari Desa Tapenpah yang
dipimpin oleh Kornelis Teuf sebagai Kepala Desa dari tahun 2000 sampai sekarang
dipimpin oleh Fidelis Taneak.
Penduduk asli Desa Sekon berasal dari 2 Suku besar yakni Pertama Am`Una terdiri dari
Amaf`Nini, Am`tonis. Kedua Naibobe terdiri dari Am`saijao, Am`loki, Am`isa,
Am`lupu, Banseo dan suku lain yang terhimpun dalam satu rumpun besar. Komunikasi
sehari-hari menggunakan Bahasa Dawan.
Desa Sekon berada di bagian Barat dari pusat Ibukota Kecamatan Insana dengan
Ketinggian antara 600 Mil dari permukaan Laut dengan kondisi alam yang terdiri dari
dataran dan perbukitan dengan curah hujan rata-rata pertahun antara 4 s/d 5 bulan hujan.
Suhu harian rata-rata 340c.
Berdasarkan Indeks Desa Membangun tahun 2016 maka status Desa Sekon adalah Desa
Tertinggal (0,5459) (Sumber data: Lampiran Keputusan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 030 Tahun 2016 Tentang
Status Kemajuan dan Kemandirian Desa Halaman 488. Kode desanya = 53005415)

B. Kondisi Geografis
Desa Sekon terletak di Wilayah Kecamatan Insana, dengan batas-batas wilayahnya sebagai
berikut:
 Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Desa Tapenpah, Kecamatan Insana
 Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Desa Letneo, Kecamatan Insana Barat

 Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Desa Tapenpah, Kecamatan Insana


 Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Desa Nansean, Kecamatan Insana.
Wilayah Desa Sekon ini memiliki luas sebesar 243,85 ha/m2 dengan perincian
penggunaannya sebagai berikut:

 Luas pemukiman : 10,5 ha/m2


 Luas perkebunan : 200 ha/m2
 Luas pekarangan : 30,15 ha/m2

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 2


BULETIN

 Luas perkantoran : 0,50 ha/m2


 Luas prasarana umum lainnya : 1,15 ha/m2
 Luas lahan pekuburan umum : 2 ha/m2
Memperhatikan penggunaan lahan di atas, dapat di katakan bahwa sebagian besar wilayah
Desa Sekon diperuntukkan bagi perkebunan termasuk lahan bagi sawah tanah hujan yang kini
telah dimulai proyek irigari dan masih berlangsung hingga penelitian ini dibuat. Luas lahan
perkebunan tersebut adalah 200 ha/m2 . Hal ini akan berpengaruh terhadap pola hidup
masyarakat setempat dalam hubungan dengan mata pencaharian penduduk yang akan di
bahas dalam bagian tersendiri.
Dari segi orbitasinya, jarak ke ibukota Kecamatan adalah 9 km yang dapat ditempuh dalam
waktu ¼ jam dengan kendaraan bermotor. Sementara jarak ke ibukota Kabupaten adalah 29
km dengan jarak tempuh 45 menit atau ¾ jam. Jarak ini tentu mempengaruhi akses
masyarakat terhadap berbagai pelayanan.

C. Kondisi Demografis, Sosial dan Ekonomi


1. Jumlah Penduduk

Desa Sekon memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.052 jiwa, yang terdiri dari 548
laki-laki dan 504 laki-laki. Jumlah penduduk tersebut tersebar dalam 242 KK dengan
kepadatan penduduk 0,05 per km.
Berdasarkan Usia, distibusi Penduduk Desa Sekon adalah sebagai berikut.
Usia Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
Usia
(Tahun) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang)
0-12 bulan 8 - 39 tahun 1 10
1 6 4 40 8 7
2 8 2 41 8 3
3 6 7 42 6 7
4 10 10 43 6 4
5 5 13 44 12 8
6 7 11 45 7 10
7 9 8 46 3 8
8 8 9 47 4 5
9 13 14 48 10 2
10 15 5 49 4 5
11 16 11 50 4 3
12 17 12 51 7 5
13 13 19 52 4 10
14 16 6 53 6 6

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 3


BULETIN

15 16 5 54 2 5
16 11 7 55 4 5
17 6 14 56 4 5
18 12 13 57 4 4
19 7 12 58 7 5
20 16 12 59 4 6
21 8 6 60 1 6
22 8 12 61 6 -
23 13 7 62 4 8
24 19 6 63 1 6
25 6 8 64 4 1
26 9 7 65 4 2
27 6 4 66 3 5
28 7 4 67 4 3
29 7 5 68 4 2
30 10 10 69 3 1
31 9 5 70 3 2
32 6 6 71 4 7
33 6 6 72 1 3
34 5 3 73 2 4
35 4 5 74 3 1
36 2 8 75 - 1
37 6 11 Lebih dari
- -
38 6 4 75

2. Aspek Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat


Dalam aspek pendidikan, Desa Sekon masih dapat digolongkan sebagai desa yang
tertinggal. Di Desa Sekon sudah ada 1 Sekolah Dasar, 1 SLTP dan 1 PAUD. Belum ada
Sekolah Menengah Atas. Hal ini menyebabkan sebagian besar penduduk yang hanya
berijazah SD. Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut.
TINGKATAN PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 14 orang 8 orang
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group 28 orang 35 orang
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 1 orang -
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 155 orang 104 orang
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 8 orang 6 orang
Usia 18-56 thn pernah SD tetapi tidak tamat 1 orang 4 orang
Tamat SD/sederajat 152 orang 263 orang
Jumlah usia 12 – 56 tahun tidak tamat SLTP - -
Jumlah usia 18 – 56 tahun tidak tamat SLTA 67 orang -
Tamat SMP/sederajat 35 orang 20 orang
Tamat SMA/sederajat 28 orang 45 orang
Tamat D-1/sederajat 40 orang 36 orang

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 4


BULETIN

Tamat D-2/sederajat 4 orang -


Tamat D-3/sederajat 2 orang 1 orang
Tamat S-1/sederajat 19 orang 17 orang
Paket B 22 orang 10 orang
Jumlah 548 orang 504 orang
Jumlah Total 1.052 orang

Kondisi tingkat pendidikan masyarakat sebagaimana diuraikan di atas


menunjukkan bahwa dalam aspek pendidikan perlu upaya perbaikan. Hal ini juga akan
berpengaruh terhadap penyelengaraan pemerintahan desa khususnya menyangkut
partisipasi masyarakat. Semakin tinggi pendidikan masyarakat akan semakin besar pula akses
baginya untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah desa. Fasiltas pendidikan
adalah sebagai berikut.
Jarak Waktu
Jumlah Tempuh Tempuh
Layanan Pengajar PNS/ Honorer/
No Layanan Kondisi Dari Dari
Pendidikan (orang) Kontrak
Pendidikan Kantor Kantor
Desa Desa
Taman
1 Tidak ada - - - - -
Bermain

2 PAUD 1 Baik 5 1
3 Honor
meter menit
3 RA - - - - - -
SD/MI 500 7 orang PNS, 1 orang
4 1 Baik 15 menit 8 orang
Sederajat meter kontrak
SMP/MTs 100 10 3 orang PNS, 7 orang
5 1 Baik 5 menit
Sederajat meter orang honor

Kondisi kesehatan masyarakat Desa Sekon sudah mulai membaik dengan adanya
pelayanan kesehatan yang tersedia.
Waktu
Jumlah Jarak Tempuh Jumlah
Layanan Tempuh
No Layanan Kondisi Dari Kantor Tenaga
Kesehatan Dari Kantor
Kesehatan Desa Kesehatan
Desa
1 Puskesmas/Pustu Tidak ada - - - -
2 Polindes Tidak ada - - - -
5 meter 1 menit 5orang
3 Posyandu 2 Baik
200 meter 10 menit 5 orang

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 5


BULETIN

3. Mata Pencaharian Penduduk

Sebagaimana telah diuraikan di atas, sebagian besar wilayah Sekon adalah


wilayah dataran yang dipakai sebagai lahan perkebunan. Hal ini mempengaruhi
kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Sekon memiliki mata pencaharian
sebagai petani. Sebagian besar tenaga produktif di Desa tersebut berprofesi sebagai
petani.
No Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
1 Petani 192 orang 75 orang
2 Pegawai Negeri Sipil 9 orang 2 orang

3 Montir 12 orang -
4 Sopir 2 orang -
5 Dukun Kampung Terlatih - 1 orang
Pensiunan PNS / TNI /
6 4 orang 1 orang
POLRI

Distribusi angkatan kerja berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut.

ANGKATAN KERJA LAKI-LAKI PEREMPUAN


Penduduk usia 18-56 tahun yang buta aksara dan
17 orang 21 orang
huruf/angka latin
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tidak tamat SD 2 orang 2 orang
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat SD 152 orang 263 orang
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat SLTP 35 orang 20 orang
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat SLTA 40 orang 36 0rang
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat Perguruan
- -
Tinggi
Jumlah 246 orang 342 orang

Dataran wilayah Sekon yang luas digunakan sebagai lahan tadah hujan oleh warga
setempat. Pengairan sangat dibutuhkan oleh Desa. Dengan adanya program irigasi, pola
bertani masyarakat Desa Sekon dapat berubah dari lahan kering menjadi lahan basah atau
persawahan. Hingga kini proyek irigasi belum maksimal dan banyak yang memanfaatkan
sumur ladang.
Selain sektor pertanian, lahan dataran yang luas di wilayah Sekon memberi
peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan peternakan. Walau demikian, sektor
utama yang menjadi andalan masyarakat adalah sektor pertanian.

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 6


BULETIN

4. Kondisi Ekonomi
Dengan mengacu pada kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Sekon
menggantungkan harapannya pada sektor pertanian, maka sumber pendapatan utama
masyarakat digantungkan pada sektor ini. Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat
kemiskinan seringkali menjadi permasalahan utama bagi masyarakat setempat.
Tingkat pengangguran terselubung juga masih tinggi. Banyak petani yang sangat
bergantung pada curah hujan. Selain itu factor individu atau semangat bekerja menjadi
penyebabnya.
Hingga saat ini, jumlah keluarga miskin atau prasejahtera di Desa Sekon adalah
207 KK. Itu berarti sebagian besar masyarakat Desa Sekon masih brada dalam kondisi
miskin.
5. Kondisi Sosial Lainnya
Mayoritas masyarakat Desa Sekon beragama Katolik . Distribusi penduduk berdasarkan
Agama adalah sebagai berikut.
No Agama Laki-Laki Perempuan

533 594 orang


1 Katolik Roma
orang
2 Kristen 10 orang 6 orang
3 Islam 5 orang 4 orang

548 504 orang


TOTAL
orang

Penduduk yang Cacat Mental dan Fisik adalah sebagai berikut.


No Cacat Mental/Fisik Laki-Laki Perempuan
Cacat Fisik

1 Tuna Wicara 1 orang -


2 Lumpuh 1 orang -

3 Cacat Fisik/Tuna daksa lainnya 2 orang 2 orang


Cacat Mental
1 Idiot 3 orang 1 orang

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 7


BULETIN

2 Gila 1 orang 2 orang

Jumlah 8 orang 5 orang

D. Visi dan Misi Desa


1) VISI
Visi Desa Sekon yaitu:
“Terwujudnya masyarakat Desa Sekon yang Sehat, Aman, Damai, Tertib, dan Sejahtera”
2) M I S I
Adapun Misi yang dijalankan untuk mencapai Visi di atas adalah:
a. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan segala aspek dengan:
b. Mendayagunakan Sumber Daya Alam yang ada;
c. Pemberdayaan peningkatan sumber daya Aparatur Pemerintahan Desa dan
Kelembagaan Sosial Ekonomi Masyarakat;
d. Mendorong terciptanya sinergitas antara berbagai lembaga;
e. Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia yang unggul dan mandiri dengan
mengedepankan pembangunan manusia yang berpendidikan dan peningkatan
derajat kesehatan.
f.
E. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
No Nama Jabatan

1 VIDELIS TANEAK Kepala Desa


2 YOSEF BONE Sekretaris Desa
3 NIKODEMUS SALI Kep. Urusan Pemerintah

4 KORNELIS LAKI Kep. Urusan Pembangunan


5 LUDOFIKUS TANMENU Kep. Urusan Umum dan Keuangan
6 MARIA Y. ULUK Kepala Seksi Ekonomi
7 LEONARDUS BATA Kepala Seksi Trantib

8 MARKUS TONIS Kepala Dusun 1

9 HIRONIMUS LAKI Kepala Dusun 2


10 ARNOLUS UA Kepala Dusun 3

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 8


BULETIN

2. Badan Permusyawaratan Desa


Pendidikan
No Nama Jabatan
Terakhir
1 Yohanes Abatan Ketua SMP
2 Vinsensius Manek Wakil Ketua SMP
3 Mikhael Bekun Sekretaris SMA
4 Ester Amtonis Anggota SMP
5 Varnianus Liu Anggota SMA
6 Yoseph Eli Anggota SMA
7 Yoseph Bala Anggota SMA

3. Struktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa


No NAMA Jabatan
1 ANTON TALALAB Ketua
2 PAULUS LAKI Wakil Ketua

3 ELISABETH NENO Sekertaris


4 MARIA NAIBOBE Bendahara
6 PETRUS TALALB Agama

7 YAKOBUS SAFE Hukum Dan LingkunganHidup

9 LINA B.NENO Pemberdayaan Dan Kesejaht. Keluarga


10 KANIS TALALAB Kemitraan Usaha Dan Pembangunan
11 ROFINUS BONE Pemuda, Olah Raga Dan SeniBudaya
13 MARIA D. LAKE PemberdayaanEkonomiMasyarakat

14 YOHANIS TALALAB Keamanan, Ketentraman Dan Ketertiban

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 9


BULETIN

GENERASI SEHAT DAN CERDAS DI DESA SEKON

Generasi Sehat dan Cerdas telah ada di Desa Sekon sejak tahun 2007 dengan rincian
penagganggaran sebagai berikut berikut.
TAHUN JUMLAH DANA (Rp)
2007 11.995.789
2008 56.131.400
2009 17.116.489
2010 94.262.640
2011 20.750.208
2012 53.191.000
2013 66.244.000
2014 28.504.200
2015 26.359.900
2016 7.363.000
JUMLAH 381.918.626

GSC memberdayakan tenaga lokal dengan untuk menjadi Pelaku Generasi Sehat dan
Cerdas. Para pelaku GSC di Desa Sekon adalah:
Mulai Terlibat
No Pelaku GSC Nama Pelaku GSC Jabatan
di GSC
1 KPMD Benedikta Neno KPMD 2013
2 Yustina Neno KPMD 2016
3 TPMD BlandinaTefnai Koordinator 2015
4 Oktoviana Amlupu Anggota 2015
5 Maria Fatima Sanam Anggota 2015
6 PK Fridolina Naibobe Ketua 2015

7 Yustina Neno Sekretaris 2014


8 Yosefina Ua Bendahara 2015

Kehadiran GSC memberi nuansa yang berbeda bagi Desa masyarakat di Desa Sekon.
Berikut ini adalah perbandingna kondisi sebelum dan sesudah GSC di bidang kesehatan.

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 10


BULETIN

No Kondisi Sebelum GSC Kesehatan Kondisi Setelah GSC Kesehatan


Terdapat beberapa Ibu Hamil
1
Kekurangan Energi Kronik
Terdapat beberapa anak Tinggal masih terdapat anak kekurangan gizi
2 menderita kekurangan gizi, gizi (sudah tidak ada anak gizi buruk, busung
buruk, busung lapar lapar)
Karena ada pemberian transport dan PMT,
Masih rendah kesadaran Ibu hamil
3 maka Ibu Hamil dan anak anak tertib periksa
untuk periksa kesehatannya
ke posyandu
Masih rendah kesadaran suami
4 mendampingi istri untuk
konseling kehamilan
Rendahnya semangat kader
Meningkatnya semangat kader posyandu,
posyandu melayani sasaran
5 karena ada honor dari GSC
posyandu (Ibu hamil, bayi, balita,
peserta KB)
PKK kurang semangat memantau PKK menjadi rajin memantau pelaksanaan
6
pelaksanaan posyandu posyandu, pemberian PMT

Di bidang pendidikan:

No KondisiSebelum GSC Pendidikan KondisiSetelah GSC Pendidikan


Ada batasan anak umur 7 tahun Sekarang setelah tamat POSYANDU, anak
1 harus masuk PAUD dan mendapatkan
baru boleh masuk SD
sertifikat. Selanjutnya anak masuk SD
Dulu masih ada anak yang berusia
sekolah tapi tidak bersekolah dan
Semua anak mulai SD, SMP diberikan fasilitas
2 masih ada anak-anak yang putus
untuk melanjutkan sekolah
sekolah

Kegiatan Generasi Sehat dan Cerdas berisikan kegiatan-kegiatan Generasi Sehat dan Cerdas
yang telah berjalan di desa yang bersangkutan.
 Pendidikan
- Transportasi guru untuk Les PrivatCalistung di SD

 Kesehatan
- PMT BGM untukanak-anak BGM
- Transportasi Rujukan ke RSU Kefamenanu bagi Ibu Bersalin Resti
- Paket PMT untuk IH KEK

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 11


BULETIN

- Conseling untuk ibu hamil dan pasangannya


- TransportasiPersalinankeFasilitasKesehatan
- Biaya persalinan bagi yang tidak memiliki BPJS
- Kelas ibu hamil
- PMT Penyuluhan
- Paket PMT untukanak BGM
- Penyuluhantentangpentingnyakesehatan di posyandu

 DukunganLayanan
- Transportasi Kader Posyandu
- Transportasi bidan untuk perawatan Nifas tahap

PRINSIP-PRINSIP PROGRAM GSC


Keberpihakan kepada keluarga miskin
Pengertian prinsip keberpihakan kepada orang miskin adalah orientasi pada setiap kegiatan yang
akan dilaksanakan, baik dalam proses maupun pemanfaatan harus ditujukan bagi penduduk miskin
dan atau anggota masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan secara memadai. Orang miskin
harus didorong untuk ikut berperan aktif dalam perencanaan seluruh kegiatan baik di desa maupun
antar desa, termasuk menerima manfaat atau menikmati hasilnya.
Keberpihakan kepada perempuan
Pengertian keberpihakan kepada perempuan adalah bahwa program ini memberikan akses atau
kesempatan yang luas bagi kaum perempuan, terutama dari kelompok miskin untuk berpartisipasi
pada setiap tahapan yang akan dilaksanakan.
Kepedulian kepada masa depan anak
Pengertian prinsip kepedulian kepada masa depan anak-anak adalah bahwa program ini memberikan
perhatian yang sangat besar pada kondisi dan masa depan pendidikan dan kesehatan anak-anak bagi
perkembangan mereka, terutama sekali mereka yang berasal dari anggota rumah tangga miskin dan
yang tidak mendapatkan pelayanan secara memadai.
Transparansi
Transparansi atau keterbukaan adalah seluruh kegiatan harus dilakukan secara terbuka dan
diketahui oleh masyarakat luas. Masyarakat dan pelaku program yang berdomisili di desa dan
kecamatan harus tahu, memahami dan mengerti adanya kegiatan program serta memiliki kebebasan
dalam melakukan pengendalian secara mandiri.
Akuntabilitas
Setiap pengelolaan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat setempat
ataupun kepada semua pihak yang berkompeten sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
berlaku atau yang disepakati.
Partisipatif
Melalui program ini, masyarakat (termasuk yang selama ini tidak mendapatkan pelayanan kesehatan
dan pendidikan dasar) berperan aktif dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari tahap sosialisasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan
tenaga, pikiran, dana maupun barang yang dimilikinya secara sukarela.
Desentralisasi
Pemerintah Lokal bersama masyarakat mempunyai tanggungjawab bersama dalam upaya
meningkatkan pendidikan dan kesehatan bagi kelompok penduduk miskin. Masyarakat memiliki
kewenangan dan tanggung jawab yang luas untuk memutuskan dan mengelola kegiatan yang didanai
melalui program secara mandiri dan partisipatif. Pemerintah lokal lebih berperan pada upaya
memberikan bantuan teknis dan mendorong bagi pengembangan dan keberlanjutannya.

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 12


BULETIN

DESA SEKON DALAM GAMBAR

Keterangan: Kegiatan Posyandu di Desa Sekon, Kec. Insana, Kab. Timor Tengah Utara

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 13


BULETIN

Keterangan: Bangunan Kantor Desa Sekon Kec. Insana


Kab. Timor Tengah Utara Popinsi Nusa Tenggara Timur

Peta Sosial Desa Sekon dibuat oleh KPMD

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 14


BULETIN

Keterangan: kondisi alam desa sekon,


merupakan lapangan terbuka untuk aktivitas
olahraga masyarakat

Sebelum
pembangunan gedung
SMPN Sekon yang
baru, GSC
memberikan bantuan
berupa meubeler
sebagai sarana sekolah
yang dapat digunakan
untuk siswa/i.
Selanjutnya dengan
bantuan media sosial,
IKASTARA
menemukan kondisi
Kondisi: SMPN Sekon yang lama berada di samping kantor desa
SMPN Sekon yang
kurang layak untuk
digunakan, maka
dilakukanlah
kerjasama antara
IKASTARA dengan
Pemerintah Desa
Sekon untuk
membangun gedung
Kondisi: SMPN Sekon yang baru, berada di belakang sekolah yang baru
kantor desa

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 15


BULETIN

Kegiatan Peletakan Batu Pertama oleh Bupati


Timor Tengah Utara di SMPN Sekon yang baru
dibangun

Foto Bersama Setelah Acara Peletakan Batu Pertama SMPN Sekon ; berturut-
turut dari kiri (Kepala Desa Sekon, Guru SMP, Camat Insana, Anggota DPRD
Kab. TTU, Bupati TTU, dan para alumni IKASTARA)

Acara Penjemputan Para Alumni


IKASTARA di salah satu rumah
masyarakat desa Sekon

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 16


BULETIN

Foto Aparat Desa di depan Kantor Desa Sekon, Gambar diambil pada saat para aparat
desa sedang mengerjakan percepatan pembangunan SMPN Sekon, karena sekolah
yang akan dibangun ini dikerjakan sendiri oleh aparat desa dan seluruh anggota
masyarakat desa secara bergantian setiap hari bersama tentara yang dikirim langsung
dari IKASTARA

Masyarakat Desa Sekon Kerja Bakti


Bersama Pembuatan Jalan dan Saluran

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 17


BULETIN

Masyarakat Desa Sekon Kerja Bakti Bersama Untuk Pembangunan SMPN Sekon

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 18


BULETIN

KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT TAHUN 2017

GSC memberikan pelatihan


bagi lembaga/individu yang
terlibat dalam Generasi
Sehat dan Cerdas, dan/atau
pembangunan di desa,
sesuai dengan fungsi dan
perannya, yang terbagi
dalam 3 unsur, yaitu: (1)
pelaku pengambil
keputusan, yakni pelaku
tingkat desa, yang secara
kelembagaan memiliki kewenangan atau terlibat secara langsung dalam pengambilan
keputusan pada perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di desa, yaitu Kepala Desa dan
Perwakilan BPD; (2) pelaku pelaksana program, yakni pelaku yang terlibat langsung dalam
proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di desa dan antar desa, yakni PL
(Pendamping Lokal), Sekretaris Desa, KPMD/KaderPosyandu, Pengelola PAUD, Perwakilan
Tokoh Masyarakat, PKK, dan Kepala Dusun; dan (3) pelaku pemantau dan pemerhati, yakni
lembaga di tingkat desa dan antar desa yang memiliki fungsi pengawasan, diantaranya adalah
perwakilan BKAD, UPK, LPM dan TPMD.
Pelatihan ini dibimbing langsung oleh para narasumber dan pelatih yang memiliki
kompetensi sesuai dengan materi pelatihan
yang telah ditetapkan di dalam Juknis
Pelatihan PKM GSC TA 2017. Sehingga para
peserta dapat menerima manfaat dari tujuan
pelatihan dan memberikan output seperti
komitmen bersama terkait PSD, Peta Sosial
Desa, Cerita Sukses dan Buletin yang
berisikan profil desa dan kegiatan GSC.

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 19


BULETIN

KISAH DEMI SI BUAH HATI

Kata orang “surga letaknya di kaki ibu’. Kedalaman hati seorang Seorang ibu sungguh tak terselami.
Demi anak-anaknya, ia bahkan harus berbohong.

Ketika anaknya sakit dan membuka matanya serta melihat ibunya tengah berjaga, walau
mengantuk, ia akan berkata ‘tidurlah nak, mata ibu belum mengantuk.

Ketika makanan hanya cukup untuk anak-anaknya, ia rela berbohong dan berkata ‘makanlah
nak, ibu tidak suka makanannya atau makanlah nak ibu masih kenyang’.

Ketika anaknya mengajaknya ke rumahnya yang mewah, ibu akan selalu berkata “ sudahlah
nak. Ibu nyaman di sini dan tidak bisa meninggalkan kenangan di rumah ini’

Dan masih banyak kebohongan lainnya…..

Tapi semua dilakukan demi si buah hati…

Di Desa Sekon Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara tepat Tanggal 20 Agustus
2015 seorang ibu meninggal saat menjalani proses persalinan. Hal itu terjadi karena kurangnya
kesadaran dan pemahaman dari keluarga. Ibu ini meninggal karena mengalami tekanan darah tinggi.
dalam pemeriksaan kehamilan dokter mengatakan bahwa harus segera dioperasi. Demi penyelamatan
kehidupan akhirnya proses operasi dilaksanakan. Untung tak diraih malang tak dapat ditolak dalam
proses operasi tersebut, bayinya selamat dan ibunya meninggal.

Ibu ini pergi…. Kebahagiaan tentu terpancar…sebab ia mengorbankan hidupnya demi


anaknya….

Program GSC terus mendorong kesadaran keluarga akan pentingnya perawatan selama masa
kehamilan dan paska kelahiran. GSC hadir untuk menjwab permasalahan:

a) Ketidaktahuan maupun ketidakpedulian rumah tangga miskin terhadap pentingnya kesehatan


dan pendidikan.
b) Ketidakmampuan ekonomi rumah tangga miskin untuk membiayai perawatan kesehatan
maupun menyekolahkan anggota keluarganya.
c) Ketidakmampuan keluarga miskin secara konsisten dalam pemeriksaan status kesehatan dan
pembiayaan pendidikan bagi anggota keluarga.

Semoga semua pihak menaruh perrhatian pada pentingnya kesehatan ibu dan anak untuk
generasi yang sehat dan cerdas.

MENUJU SEKON ‘SEHAT DAN CERDAS’ Page 20

Anda mungkin juga menyukai