Anda di halaman 1dari 96

1

LATIHAN DASAR KERJA


LATIHAN
ON THE JOB TRAINING ANGKATAN 28
PT NINDYA KARYA (PERSERO)
DASAR
TAHUN 2019

KERJA
Site Administration Manager
Struktur Organisasi Departemen Keuangan PT Nindya Karya (Persero)

DEPARTEMEN
KEUANGAN
Bambang Sutrisno

Manager Keuangan I Manager Keuangan II Manager Keuangan


III
Sarah Minar Akbar Salman
Selvi

Officer Treasury & Analisis


Staf Verfikasi Staf NCL Wil 1&3
Kasir Verifikator Adm Hutang Financial Modeling
Permintaan Dana Proyek Parmanto
Via Kantor Pusat I -
KSO Anisah
Denta
Dominikus Octavianto
M. Irfan R.
Staf Input Data Staf NCL Wil 2 & 4 Staf Administrasi Kreditur
Pelaporan KSO Ahmad Jafar Maulina Ridho Prasetyo U.
Verifikator Adm Hutang
Ahmad Sonhaji Via Kantor Pusat II
Zulfikar Staf NCL Wil 5, EPC &
Staf AR Tag.Bruto
- Property
Bambang Purwadi M. Faisal
Verifikator Adm Kantor
Pusat
Messager
Supriyanto
Irwan

Sistem Keuangan
Keterangan : Octavianty
Keuangan I : Proyek-proyek JO
Keuangan II : Proyek-proyek Non JO
Keuangan III : Treasury & Risiko Keuangan

2
3

Tujuan Pelatihan LDK :

Memahami proses pencatatan kegiatan


proyek baik bernilai finansial maupun non-
finansial dengan tujuan agar mendapatkan
gambaran kondisi proyek secara menyeluruh.
4

MATERI PELATIHAN LDK :


1. Pedoman Administrasi Proyek
2. Cashflow
3. Pendanaan Dan Pengelolaan Kas
4. Joint Operation (KSO)
5. Perpajakan
5

7 JENIS ADMINISTRASI PROYEK :

1. Administrasi Kas dan Bank


2. Administrasi Utang
3. Administrasi Prestasi/Piutang Pekerjaan
4. Administrasi Bahan/Material
5. Administrasi Aktiva
6. Administrasi Personalia
7. Administrasi Ketatausahaan
6
7

Rekonsiliasi Bank adalah proses penyesuaian informasi catatan kas


menurut sebuah perusahaan dan juga menurut bank.

Rekonsiliasi bank dapat diartikan juga sebagai kegiatan merinci


adanya perbedaan terhadap catatan transaksi milik bank sebagai
pengelola transaksi serta catatan yang dimiliki oleh perusahaan
dengan pihak bank berupa rekening koran atau biasa disebut bank
statement.

Penyebab terjadinya rekonsiliasi bank :


1. Kredit bank
2. Setoran dalam perjalanan
3. Beban bank
4. Kesalahan nasabah atau bank
5. Cek yang masih beredar
8
Macam – macam Administrasi Kas dan Bank, antara lain :
1. Buku Klad Kas dan Buku Klad Bank
Pencatatan atas transaksi penerimaan / pengeluaran terhadap Kas maupun Bank harus dilakukan setiap
hari, dan ditutup setiap akhir bulan. Ditandatangani oleh SAM, serta diketahui oleh Project Manager (PM).
2. Bukti Penerimaan Kas / Bank
Dibuat setiap ada transaksi penerimaan kas/bank. Ditandatangani oleh SAM, serta diketahui oleh Project
Manager (PM).
3. Bukti Pengeluaran Kas / Bank
Dibuat setiap ada transaksi pengeluaran kas/bank. Ditandatangani oleh SAM, serta diketahui oleh Project
Manager (PM). Pengeluaran kas/bank harus dilengkapi dengan bukti-bukti yang sah dan cukup sehingga
memenuhi syarat untuk dilakukan pembayaran.
4. Berita Acara Pemeriksaan Kas
Dibuat setiap akhir bulan. Ditandatangani oleh SAM, serta diketahui oleh Project Manager (PM).
5. Laporan Rekonsiliasi Bank
Dibuat setiap akhir bulan. Ditandatangani oleh SAM, serta diketahui oleh Project Manager (PM).
9

Administrasi Utang
Utang merupakan salah satu sumber pendanaan eksternal yang
digunakan oleh perusahaan untuk mendanai kegiatan perusahaan.

Utang merupakan kewajiban kepada pihak lain yang belum terpenuhi,


yang harus dicatat dan dikelola dengan baik, sehingga dapat
mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Utang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu utang jangka panjang dan


utang jangka pendek.

Utang Jangka Pendek pada umumnya memiliki jangka waktu sampai


dengan 1 (satu) tahun untuk pelunasannya, memiliki manfaat atas
fleksibilitas dan biaya yang lebih murah.
10

Administrasi Utang
Fleksibilitas, karena dapat digunakan kapan saja ketika perusahaan
membutuhkan dan sesuai dengan kebutuhan jangka pendek.

Biaya lebih murah karena pada umumnya suku bunga utang jangka
pendek lebih rendah daripada jangka panjang. Dan pada umumnya
kegiatan operasional proyek memanfaatkan utang jangka pendek, baik
secara langsung maupun melalui pihak ketiga.

Sehingga perusahaan (Kantor Pusat, Unit Bisnis, hingga Proyek)


dituntut untuk melakukan pencatatan dan pengelolaan utang yang baik
dan benar, agar rencana maupun tujuan perusahaan bisa tercapai.
Kegiatan pencatatan dan pengelolaan utang ini dilakukan secara
terukur dan berkesinambungan.
11

Administrasi Utang
Macam – macam Administrasi Utang, antara lain :
1. Daftar Utang Proyek / Kartu Utang Proyek
Untuk mengetahui posisi biaya dan kewajiban, harus tercatat secara rapi dan selalu ter-
update setiap kali ada pembayaran maupun invoice / tagihan yang masuk dari rekanan.
2. Check List Kelengkapan Berkas Tagihan
Form check list dibuat dengan tujuan untuk memudahkan proses verifikasi dokumen /
berkas tagihan.
3. Umur Utang
Dipakai untuk merencanakan schedule pembayaran, dan mulai dihitung ketika dokumen
/ berkas sudah lengkap dan memenuhi persyaratan untuk bisa dibayarkan.
4. Daftar Prioritas Pembayaran
Skala prioritas pembayaran diperlukan ketika dana terbatas, sehingga perlu ditentukan
urutan skala prioritasnya agar dana yang terpakai bisa menjadi progress fisik untuk
dapat segera ditagihkan.
12

Administrasi Utang

Kelengkapan proses verifikasi Kelengkapan proses verifikasi Utang Kelengkapan proses verifikasi Utang
Utang Rekanan untuk Supplier, Rekanan untuk Subkontraktor / Rekanan untuk Sewa Alat /
antara lain : Mandor Borong, antara lain : Kendaraan, antara lain :
1. Kontrak / Purchase Order (PO) 1. Kontrak / Surat Perintah Kerja 1. Kontrak / Surat Perjanjian Sewa
2. Invoice / Kwitansi (SPK) / SPB Alat
3. Faktur Pajak, Surat 2. Invoice / Kwitansi 2. Invoice / Kwitansi
Keterangan – PP23 (jika ada) 3. Faktur Pajak, Surat Keterangan – 3. Faktur Pajak, Surat Keterangan
4. Berita Acara Pembayaran PP23 (jika ada) – PP23 (jika ada)
(BAP) 4. Berita Acara Pembayaran (BAP) 4. Berita Acara Pembayaran (BAP)
5. Surat Jalan / Tanda Terima 5. Berita Acara Opname Pekerjaan 5. Berita Acara Pemakaian Alat
Barang (Progres) (Timesheet)
6. Rekening Pembayaran 6. Jaminan Uang Muka (Wajib Bank 6. Berita Acara Serah Terima Alat
7. Voucher / Klad Merah yang Garansi) & Jaminan Pelaksanaan 7. Rekening Pembayaran
sudah terverifikasi (Asuransi BUMN) 8. Voucher / Klad Merah yang sudah
(Uang Muka – harus dari terverifikasi
Perbankan, Pelaksanaan)
7. SIUJK
8. Rekening Pembayaran
9. Voucher / Klad Merah yang sudah
terverifikasi
13

Administrasi Utang

Periode
Pelaksanaan
Cut Off
Proyek :

Kantor Unit Bisnis :


• 50%
• 70%
• 90%
• 100%

Kantor Pusat :
• 70%
• 100%
14

Administrasi Utang

Contoh Surat Konfirmasi


Utang :

- Nama Rekanan
- Alamat
- Saldo Utang
- Tanggal Konfirmasi
- Tanda Tangan Persetujuan
- Nama Proyek
15

Administrasi Prestasi / Piutang


Pekerjaan
Piutang Pekerjaan merupakan prestasi atau progress kemajuan
pekerjaan yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan pengawas,
dan sudah diajukan sebagai tagihan kepada pemberi kerja (owner).

Sedangkan Piutang Pekerjaan yang belum ditagihkan, tetapi secara fisik


sudah terlaksana dan disetujui oleh konsultan, bisa dikategorikan
sebagai Tagihan Bruto. Hal ini yang seharusnya menjadi prioritas bagi
proyek untuk bisa segera ditagihkan, agar dana yang ‘idle’ bisa segera
berputar kembali untuk pembiayaan selanjutnya.
16

Administrasi Prestasi / Piutang


Pekerjaan
Administrasi Prestasi Pekerjaan pada umumnya mencatat tentang :
• Penerimaan Uang Muka
• Penerimaan Tagihan
• Penerimaan Retensi
Dicatat dalam Kartu Piutang (List of Payment) sesuai dengan sumber
dananya, pemerintah (BUMN) atau swasta
17

Administrasi Prestasi / Piutang


Pekerjaan
Berkas - berkas kelengkapan untuk proses penagihan piutang pekerjaan :
• Surat Permohonan Pembayaran
• Invoice / Kwitansi Pembayaran
• Berita Acara Pembayaran
• Berita Acara Opname Kemajuan Pekerjaan yang sudah ditandatangani
oleh Konsultan Pengawas (Laporan Progres Mingguan/Bulanan)
• Faktur Pajak
• Mengacu pada cara pembayaran yang tertuang dalam Kontrak
18

Administrasi Bahan / Material

Administrasi Bahan / Material merupakan kegiatan pencatatan atau


pembukuan terkait proses pengadaan maupun pemakaian bahan /
material dalam suatu proyek, apa saja barangnya, berapa jumlahnya
dan bagaimana spesifikasinya.

Proses tersebut dimulai dari pengajuan permintaan barang, penerbitan


Purchase Order (PO), bagaimana proses serah terimanya, proses
penyimpanannya, hingga barang tersebut keluar lagi dari gudang.
Semua harus tercatat dengan rapi dan terdokumentasikan. Dan ditutup
setiap akhir bulan. Dan dilaporkan kepada manajemen Unit Bisnis.
19

Administrasi Bahan / Material

Daftar Rekanan Terseleksi

Permintaan Penerbitan PO / Surat Jalan / Pemakaian Daftar Stock


Bahan/Material Kontrak Jual-Beli Tanda Terima Bahan/Material Bahan / Material

Stock Opname
Kategori Pengadaan (via Proyek) :
1. Material Alam, Alat Bantu dan Upah
2. Nilai ≤ 300 jt (Excl.PPN) dari Total Anggaran Masing – Masing Item
3. Alat Bantu ≤ 25 jt dari dari Total Anggaran Masing – Masing Item Material On Site
4. Selain di atas harus melalui pengajuan tertulis dari GM Unit Bisnis (MOS)
20

Administrasi Bahan / Material

Fungsi dari administrasi bahan/material adalah untuk membantu manajemen


dalam merencanakan, mengendalikan dan mengorganisasikan segala kebutuhan
bahan / material dalam suatu proyek, sehingga kegiatan operasional proyek bisa
tetap berjalan dengan lancar dan sesuai dengan schedule.

Kelengkapan Administrasi Dokumen Pengadaan Bahan :


1. Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) dan Daftar Rekanan Sementara (DRS)
2. Permintaan Barang / Permintaan Pengadaan Barang/Jasa
3. Perbandingan Harga Penawaran Barang/Jasa
4. Purchase Order (PO) / Kontrak Perjanjian Jual-Beli
5. Surat Jalan / Tanda Terima
6. Bukti Pengeluaran Barang
7. Laporan Persediaan Barang
8. Evaluasi Rekanan Barang/Jasa
21

Administrasi Aktiva

Macam – Macam Aktiva terdiri dari :


• Peralatan / Alat Berat
• Kendaraan
• Inventaris Mess / Kantor
• Perlengkapan Kerja
22

Administrasi Aktiva

Pencatatan Aktiva pada umumnya memuat hal-hal sebagai berikut :


• Jenis Aktiva
• Mutasi Aktiva
• Tahun Pembelian Aktiva
• Harga Pembelian dan Depresiasi Aktiva (jika ada)
23

Administrasi Aktiva

Pencatatan Aktiva pada umumnya memuat hal-hal sebagai berikut :


• Laporan Bulanan Peralatan
• Pedoman Pemeliharaan Periodik Alat
• Monitoring Rencana Pemeliharaan Alat
• Monitoring Rencana Pemeliharaan Kendaraan Dinas
• Surat Permintaan Perbaikan/Pemeliharaan Alat
• Buku Catatan Perbaikan & Pemeliharaan Alat
• Rekapitulasi Realisasi Biaya Perbaikan Alat
• Daftar Induk Alat Uji Ukur (Daftar Kalibrasi)
• Daftar Inventaris Proyek
24

Administrasi Personalia

Administrasi Personalia merupakan kegiatan mendokumentasikan catatan


maupun dokumen terkait karyawan maupun pekerja (proyek), diantaranya adalah :
• Daftar Personil dan Status Karyawan
• Daftar Mobilisasi Karyawan (Daftar Keluar Masuk Karyawan)
• Surat Perjanjian / Kontrak Karyawan
• Daftar Hadir Karyawan (Absensi)
• Daftar Lembur Karyawan
• Daftar Gaji, Tunjangan maupun Insentif
• Tunjangan Kesehatan / BPJS
25

Administrasi Ketatausahaan

Administrasi Ketatausahaan berkaitan dengan kegiatan/pencatatan


antara lain sebagai berikut :
• Surat keluar dan surat masuk
• Memberikan kode/nomor atas file, surat keluar / masuk, dan arsip
lainnya (membuat sistem pengkodean)
• Menyusun arsip/file secara terpisah dan rapi
• Membuat stempel/cap perusahaan (proyek)
26

Administrasi Ketatausahaan

Contoh Administrasi Ketatausahaan berkaitan dengan K3L antara lain :


• Daftar Catatan Mutu, K3 dan Lingkungan
• Daftar Laporan Monitoring Limbah B3
• Rekap Evaluasi Penilaian Kinerja Rekanan Barang/Jasa
27

Definisi Cashflow atau Arus Kas adalah gambaran mengenai jumlah


uang yang masuk (cash in) dan jumlah uang yang keluar (cash out).

• Cashflow yang positif berarti cash-in (pemasukan) lebih besar daripada


cash-out (pengeluaran).
• Cashflow yang negatif berarti cash-out (pengeluaran) lebih besar
CASHFLOW

daripada cash-in (pemasukan).

Cash flow memiliki peran vital dalam suatu operasional rutin pada
perusahaan. Aliran kas masuk (cash-in) biasanya bersumber dari
kegiatan utama perusahaan maupun sumber lainnya, sedangkan aliran
kas keluar (cash-out) pada umumnya digunakan untuk pembiayaan
kegiatan utama, investasi serta pengeluaran lainnya bagi perusahaan.
28

Cash Inflow (Cash In)

Merupakan aliran kas masuk yang diakibatkan dari kegiatan transaksi


yang menciptakan keuntungan kas. Cash In dapat terdiri dari :
• Hasil dari penjualan produk maupun jasa perusahaan
(piutang pekerjaan / tagihan proyek)
CASHFLOW

• Hasil dari penjualan aktiva tetap yang telah ditentukan


• Hasil dari penerimaan investasi
• Hasil dari pinjaman atau utang dari pihak lain
• Hasil dari penerimaan / pendapatan lain - lain (sewa)
29

Cash Outflow (Cash Out)

Merupakan aliran kas yang terdiri dari berbagai macam transaksi yang
dapat mengakibatkan beban pengeluaran kas. Cash Out dapat terdiri dari :
• Pengeluaran biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan biaya
perusahaan lainnya
CASHFLOW

• Pengeluaran administrasi penjualan dan administrasi umum


• Pembelian aktiva tetap
• Pembayaran investasi
• Pembayaran utang - utang pada perusahaan
• Pembayaran sewa, bunga, pajak, deviden dan pengeluaran lainnya
30

Aktivitas Operasi, Investasi dan Pendanaan

Laporan Cashflow memberikan suatu informasi yang saling berkaitan


antara penerimaan dan pengeluaran dana kas pada suatu perusahaan saat
periode tertentu dengan melakukan pengklasifikasian transaksi
berdasarkan kegiatan operasi, pendanaan dan investasi.
CASHFLOW

Aktivitas Operasi menciptakan pendapatan dan beban yang berasal dari


operasi utama pada suatu perusahaan, maka dari itu aktivitas operasi
akan mempengaruhi laporan laba rugi yang telah dilaporkan dengan dasar
secara akrual. Sedangkan laporan cash flow melaporkan dampaknya
terhadap kas.
31

Aktivitas Operasi, Investasi dan Pendanaan

Aktivitas Investasi dapat meningkatkan dan juga dapat menurunkan


jenis aktiva jangka panjang yang telah digunakan pada perusahaan dalam
melakukan kegiatannya. Penjualan atau pembelian aktiva tetap seperti
gedung, tanah maupun peralatan merupakan kegiatan investasi. Untuk
pembelian peralatan pada umumnya dilakukan untuk proyek - proyek yang
CASHFLOW

dikerjakan secara multiyear (lewat dari 1 tahun) atau dalam rangka


peremajaan peralatan.

Aktivitas Pendanaan meliputi kegiatan dalam mendapatkan kas dari


investor dan kreditor yang akan diperlukan dalam menjalankan serta
melanjutkan kegiatan yang ada pada perusahaan. Sedangkan dalam skala
proyek, biasanya untuk pendanaan harus melalui kebijakan tersendiri yang
diatur oleh perusahaan.
32

Cashflow Proyek

Cashflow Proyek merupakan daftar realisasi dan prakiraan


(forecast) dari penerimaan dan pengeluaran proyek secara
CASHFLOW

tunai (cash) yang akan terjadi dalam kurun waktu tertentu,


agar dapat mengetahui kelebihan ataupun kekurangan dana
dari waktu ke waktu, termasuk mengatasi finansial bila defisit
33

Tujuan Cashflow Proyek :

• Untuk mengetahui jumlah pinjaman yang diperlukan untuk


penyelesaian proyek
• Untuk mengetahui jadwal pinjaman yang diperlukan (jumlah dan
waktu)
• Untuk mengetahui jadwal pengembalian pinjaman (jumlah dan
CASHFLOW

waktu)
• Untuk mengetahui jumlah bunga pinjaman yang harus ditanggung
oleh proyek (berpengaruh pada Cost Estimate)
• Untuk dapat menekan sekecil mungkin jumlah bunga yang harus
ditanggung
34

Cashflow yang baik :


• Harus dibuat oleh tenaga yang berpengalaman
• Harus menggunakan data informasi yang akurat, valid dan lazim (kontrak,
notulen rapat / kesepakatan , referensi finansial proyek sejenis)
• Harus mempertimbangkan kebijakan finansial perusahaan
CASHFLOW

• Proyeksi yang dibuat pada umumnya mendekati akurat

Cashflow yang ada di PT Nindya Karya (Persero) bisa kita kategorikan menjadi 3
(tiga) bagian, yaitu :
1. Cashflow Kantor Pusat
Terdiri dari Gabungan Cashflow Unit Bisnis / Divisi dan Cashflow Kantor Pusat
2. Cashflow Unit Bisnis / Divisi
Terdiri dari Gabungan Cashflow Proyek dan Cashflow Unit Bisnis / Divisi
3. Cashflow Proyek
35

Unsur - Unsur Cashflow Proyek :

Data yang diperlukan untuk penyusunan Cash Flow proyek adalah :


a. Kontrak
b. Jadwal penerimaan (Progress Schedule)
c. Jadwal pengeluaran :
- Jadwal kebutuhan tenaga (Manpower Schedule)
CASHFLOW

- Jadwal pengadaan bahan (Material Schedule)


- Jadwal Penggunaan Peralatan (Equipment Schedule)
d. Kas Awal
e. Jadwal pinjaman
f. Jadwal pengembalian pinjaman dan pembayaran bunganya
g. Prakiraan pembayaran kepada subkontrak
36

FLOW CHART PENYUSUNAN CASH FLOW


PROYEK WILAYAH/DIVISI KANTOR PUSAT
CASHFLOW

CF KONSOLIDASI
CF GAB
CF PROYEK CF GAB
WILAYAH/
PROYEK
DIVISI

CASH FLOW CF KANTOR


WILAYAH/ PUSAT
DIVISI
37

Prinsip Penyusunan Cash Flow Proyek

1. Mengenali Karakteristik Proyek


2. Terukur
CASHFLOW

3. Dinamis
4. Keseimbangan
38

Prinsip Penyusunan Cash Flow Proyek

1. Mengenali Karakteristik Proyek

• Sumber dana
CASHFLOW

• Cara pembayaran
• Kemampuan produksi
• Proses MC dan BAP
• Lama pencairan tagihan
• Jenis pengadaan barang/material
• Perilaku supplier/rekanan
39

Prinsip Penyusunan Cash Flow Proyek

2. Terukur

• Proyeksi inflow harus diyakini akan


CASHFLOW

diterima sesuai rencana.


• Proyeksi outflow merupakan
kebutuhan dana minimun bagi
tetap lancarnya kegiatan proyek.
• Di dukung dengan rencana
pembiayaan dan detail data yang
akurat.
40

Prinsip Penyusunan Cash Flow Proyek

3. Dinamis
• Cash flow setiap periode tertentu
CASHFLOW

harus disesuaikan dengan kondisi


yang ada (Addendum Kontrak,
perubahan current budget, dll)
41

Prinsip Penyusunan Cash Flow Proyek

4. Keseimbangan
• Cash Flow Harus Menjaga
CASHFLOW

Keseimbangan Inflow Dan


Outflow/Skala Prioritas.
• Cash Flow Tidak Mendahulukan
Outflow Dan Menunda Inflow
Atau Sebaliknya.
• Kekurangan Kas Dapat Didanai
Dari Kredit Dengan Terlebih
Dahulu Mengoptimalkan Inflow
Yang Ada
42

Sumber Data Penyusunan Cash Flow Proyek


1. Kontrak Proyek
2. RAP
3. Time Schedule
4. Rencana Kerja/Produksi
CASHFLOW

Schedule Pengadaan Bahan


Schedule Pengiriman Alat
Schedule Pengiriman Personil
5. Progress Proyek
6. Invoice
7. Inflow
8. Outflow
9. Daftar Utang dan Schedule Pembayaran
CASHFLOW PER …..................
PROYEK …....................................................
44 KONTRAK (Excl PPN) : Realisasi s/d bulan : …..........
RENC.PEK.TAMBAH/KURANG : - Proyeksi dari bulan : …..........
ESKALASI : - Waktu Pelaksanaan : …..........
BEDA KURS : - Nomor WO Proyek : …..........
KONTRAK KINI : -
DALAM JUTA
REALISASI PROYEKSI
ORIGINAL
NO URAIAN S/D BULAN S/D BULAN JUNI 2019 JUMLAH SISA KETERANGAN
BUDGET BULAN INI JULI'19 AGSTS'19 SEPT'19 OKT'19 NOV'19 DES'19
LALU INI 26-01 02-08 09-15 16-25
1 2 3 4 5 6=4+5 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 18 = 6 + s.d 17 19 = (3 -18) 14

I PRODUKSI
A PRODUKSI Bulanan (Bobot) #DIV/0! 0.00% 0.00% #DIV/0!
B Akumulasi Produksi : (Bobot) #DIV/0! 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% #DIV/0!
C PRODUKSI Bulanan (Rp) - - - - - - - - - - - - - - - -
D Akumulasi Produksi : (Rp) - - - - - - - - - - - - - - - -

II INFLOW
E Tagihan Uang Muka - - Prosentase target
- -
F Tagihan Bruto
G Tagihan Retensi
-
-
-
-
Dari : Kartu Piutang -

sesuaikan schedule
-
-
-
H Potongan - Potongan : - -
- Uang Muka - - - -
- Retensi
- Lain - Lain
-
-
-
-
-
- percepatan
-
-
-
-
Jumlah Potongan - - - - - - - - - - - - - - - -
I PPh Final - - - - - - - - - - - - - - - -
J NET INFLOW ( J = E + F + G + H + I ) - - - - - - - - - - - - - - - -

III OUTFLOW
NEVER GIVE UP TO BE EXCELLENT

K SUMBER PENDANAAN PROYEK


1 Pembayaran Reguler Via Pusat - - -
2 Pembayaran Via Wil/Div - - -
3 Dropping Dana Tunai Dari Wil/Div - - -
4 Pembayaran SKBDN Via Pusat - - -
5 Pembayaran SCF Via Pusat - - -

JUMLAH PENDANAAN PROYEK ( I ) - - - - - - - - - - - - - - - -

L ALOKASI PENDANAAN PROYEK


1 Biaya Bahan
2 Biaya Upah
3 Biaya Peralatan
-
-
-
Dari : RAP II 0
0
0
0
0
0
4 Biaya Subkontraktor - 0 0
5 Biaya Bank - 0 0
6 Biaya Overhead, rupa-rupa & lain-lain - 0 0
7 Biaya Penyusutan - - - - - - 0 -
JUMLAH ALOKASI PENDANAAN PROYEK ( L ) - - - - - - - - - - - - - - - -
M POSISI INFLOW - OUTFLOW ( J - L ) - - - - - - - - - - - - - - - -

N KAS AWAL - - - - - - - - - - - - - -

V PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) :


Data Pajak, PPN Keluaran diisi apabila
O Pajak Keluaran
P Pajak Masukan
Q Restitusi PPN
- Proyek Swasta. Proyek Pemerintah
- - - - - - - - - -

VI POSISI DANA (M + N + O + P + Q) - - - - -
exclude PPN - - - - - - - - - - -

VII PINJAMAN DANA PUSAT

VIII PENGEMBALIAN PINJAMAN DANA PUSAT


Perhitungan Bunga bank,
IX PERHITUNGAN BUNGA BANK - - - - - - - - - - - - - - -
(*) Dasar perhitungan bunga bank sebesar 9.5% p.a
(*) Bunga bank yang direncanakan di RBK apabila akumulasi posisi dana
R KAS AKHIR ( VI + VII + VIII + IX ) - -
971,838
-
2,953,594
-
2,953,594
-
negatif - - - - - - - - - - -
Copyright © Bayu Ardhianto/2019
49

RENCANA & REALISASI INFLOW


MARET 2019 (SAMPLE WILAYAH IV)

Rencana & Realisasi Inflow


Januari 2019 - Maret 2019

90,000
CASHFLOW

80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
-
Januari Februari Maret
Rencana 40,066 77,369 61,267
Realisasi 5,500 43,376 89,749
Persentase Pencapaian 14% 56% 146%

Rencana Realisasi Persentase Pencapaian


50

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
1. Manajemen Kas & Bank
2. Optimalisasi Pendanaan
3. SKBDN / LC
4. Supply Chain Financing / SCF
5. Bank Garansi
6. Posisi Dana dan Pembebanan Bunga
7. Medium Term Notes (MTN)
51

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
1. Manajemen Kas & Bank

Manajemen kas adalah kegiatan mengelola uang


perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat
dicapai kesediaan kas maksimum dan
pendapatan bunga yang maksimum dari uang
tunai yang menganggur (idle) yang ditempatkan
di bank.

Manajemen kas berkaitan dengan bagaimana


mengembangkan sistim yang efisien dari arus
kas masuk dan arus kas keluar (perputaran
cashflow) dalam perusahaan.
52

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
1. Manajemen Kas & Bank
Besar atau kecilnya jumlah kas yang ada pada perusahaan baik
sebagai cadangan kas (cash reserve), kas minimal yang harus
dipertahankan, maupun sebagai biaya penanggulangan
operasional harian tergantung pada penerimaan dan
kebijaksanaan yang dipegang oleh perusahaan.

Kebijakan saldo kas maksimal tersebut pada PT Nindya Karya


(Persero) diatur dalam Kebijakan Terintegrasi PT Nindya Karya
(Persero) Nomor 1130/DIRUT/KPTS/SEKPER/07/2017 Tanggal
17 Juli 2017, adalah sebagai berikut :
• Kantor Pusat Rp. 200.000.000,-
• Unit Bisnis Rp. 50.000.000,-
• Proyek Rp. 10.000.000,-
53

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
1. Manajemen Kas & Bank
Salah satu cara untuk menjaga cashflow
perusahaan agar tetap baik, manajemen
menerapkan kebijakan pembayaran secara
sentralisasi dan sebagian besar dilakukan di
Kantor Pusat.

• Pembayaran tersebut dilakukan dengan cara


masing - masing Unit Bisnis / Divisi
mengajukan Daftar Rencana Pembayaran
sesuai dengan skala prioritasnya ke Kantor
Pusat.

• Pembayaran Utang Rekanan dilaksanakan di


setiap minggu - I dan minggu - III.
54

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
1. Manajemen Kas & Bank

Untuk Droping Dana Kerja dilakukan setiap


bulannya menggunakan metode maksimal 10%
dari PU YoY (Pendapatan Usaha Year on Year).

Selain itu Kantor Pusat juga menerapkan Cash


Pooling terhadap rekening giro Unit Bisnis ke
rekening Pinjaman Rekening Koran (PRK) BNI
dengan menggunakan fasilitas internet banking,
yang selanjutnya akan dikembalikan lagi di hari
kerja berikutnya pada pukul 08:00 senilai yang
terkirim pada rekening PRK tersebut.
55

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
2. Optimalisasi Pendanaan

Optimalisasi Pendanaan merupakan sebuah


proses, cara dan kegiatan untuk mencari solusi
terbaik dalam masalah pendanaan, dengan
kriteria tertentu (sesuai dengan arah kebijakan
perusahaan). Sehingga dapat meningkatkan
kinerja perusahaan menjadi lebih baik, dari
sisi/segi produktivitas, kualitas dan pendapatan
perusahaan.
56

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
2. Optimalisasi Pendanaan

Memperoleh sumber pendanaan merupakan


salah satu fungsi dari manajemen keuangan.

Pada umumnya sumber pendanaan perusahaan


bisa dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
a. Sumber dari Internal Perusahaan
• Laba Ditahan
b. Sumber dari Eksternal Perusahaan
• Supplier
• Perbankan
• Pasar Modal
57

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
2. Optimalisasi Pendanaan

Sumber dana perusahaan perlu diperhitungkan


dan diputuskan sebagai bentuk keberlangsungan
dari suatu usaha.

Tanpa adanya pendanaan, perusahaan tidak


dapat beroperasional dengan lancar.

Sumber dana yang diperoleh perlu dimanfaatkan


dengan semaksimal mungkin agar likuiditas
dapat terus terjaga dan perusahaan dapat
berjalan secara berkesinambungan.
58
Pendanaan di PT Nindya Karya (Persero)
59

Pendanaan di PT Nindya Karya (Persero)


60

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
3. SKBDN / LC

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri


(SKBDN) atau sering disebut Letter of Credit
(LC) adalah instrument yang diterbitkan oleh
bank (Issuing Bank), atas permintaan Applicant
yang berisi janji bank untuk membayar sejumlah
uang kepada Beneficiary apabila Issuing Bank
menerima sejumlah dokumen yang sesuai
dengan syarat SKBDN.
61

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
3. SKBDN / LC

Jenis SKBDN/LC yang dipakai PT Nindya Karya


(Persero) :

• SKBDN at Sight
Adalah jenis SKBDN dimana suplier menerima
pembayaran dari Bank saat Akseptasi Dokumen
penerima barang & berita acara diajukan ke Bank

• SKBDN Usance
Adalah jenis SKBDN dimana suplier akan menerima
pembayaran dari Bank dengan sistem berjangka pada
saat dokumen penerima barang & berita acara
diajukan ke Bank, sesuai jangka waktu yang
disepakati / ditentukan.
62

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
3. SKBDN / LC

Jenis SKBDN/LC yang dipakai PT Nindya


Karya (Persero) :

• SKBDN Upas (Usance Payable at Sight)


Adalah jenis SKBDN dimana suplier menerima
pembayaran dari Bank saat dokumen penerima
barang diajukan ke Bank. (Rekanan melakukan
diskonto, NK berkewajiban membayar ke Bank
sesuai jangka waktu yang telah ditentukan/usance.)
63

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
3. SKBDN / LC

Timeline SKBDN

AKSEPTASI SKBDN.
Penerbitan JATUH TEMPO
AT SIGHT, UPAS USANCE
SKBDN (Rekanan men- 90/120/180 hari
Diskonto )
64

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
3. SKBDN / LC

Kelengkapan Dokumen Penerbitan SKBDN Unit Bisnis

a. Surat Persetujuan penggunaan fasilitas SKBDN dari Kadep Produksi Dept.


b. Kontrak Proyek s.d lembar tandatangan produksi

c. Purchase Order
d. Kontrak Pembelian Dept.
Keuangan
e. Proforma Invoice
f. Surat Permintaan Penerbitan SKBDN
Direksi
g. Surat Pernyataan Kesanggupan Bayar
h. Pakta Integritas
Bank NK
Prosedur Penerbitan Swift dan Akseptasi SKBDN
Terbit Nomor
SKBDN (Swift)
65

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
3. SKBDN / LC
Suplier

Kelengkapan Dokumen Akseptasi SKBDN


Bank Suplier
a. Invoice
Bank NK
b. Kwitansi
c. Berita Acara Pembayaran Dept.Keuangan
d. Surat Jalan
e. Berita Acara Serah Terima Barang Dept. produksi

f. Cashflow proyek
Direksi

• Dokumen Penerbitan Swift SKBDN Bank NK


• Dokumen Akseptasi SKBDN
Dokumen Aksep
66

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
3. SKBDN / LC

Istilah Dokumen Akseptasi SKBDN dari Bank Bank NK

a. COMPLY Dept.Keuangan
adalah kedatangan dokumen dari bank Suplier dengan status dokumen
lengkap dan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam swift SKBDN.
Dept. produksi
b. DISCREPANCY(S)
adalah kedatangan dokumen dari bank Suplier dengan status dokumen tidak
sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam swift SKBDN. Atas Direksi
ketidaksesuaian (discrepancy) tersebut Dept.Keuangan Kantor Pusat akan
melakukan konfirmasi melalui email ke Unit Bisnis. Jika Unit Bisnis
Bank NK
menerima discrepancy , maka proses akseptasi dokumen dilanjutkan.
Sebaliknya jika Unit Bisnis menolak discrepancy maka proses akseptasi akan
dihentikan dengan mengirimkan surat penolakan akseptasi dokumen ke Bank. Dokumen Aksep
67

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
3. SKBDN / LC

PERMASALAHAN UMUM SKBDN

a. Check List kelengkapan dokumen


b. Permohonan penerbitan SKBDN lambat diajukan ke Kantor Pusat,
sebaiknya permohonan penerbitan SKBDN langsung diproses
ketika Kontrak sudah ditandatangani.
c. Nilai SKBDN yang besar mengurangi plafon nasional, supaya
diterbitkan secara bertahap sesuai rencana penagihan Suplier.
d. Jatuh tempo SKBDN disesuaikan dengan cara pembayaran Termin
dari Owner.
e. SKBDN expired tidak termonitor oleh proyek/Unit Bisnis.
68

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
3. SKBDN / LC

PROVISI PENERBITAN DAN AKSEPTASI SKBDN

PROVISI
NAMA BANK PENERBITAN AKSEPTASI AMANDEMEN • Contoh
Perhitungan
≤180 hari 181-360 hari > 360 hari per bulan
Provisi

BJB 0.125% 0.25% 0.50% 0.0625% 0.125%


BNI 0.125% 0.25% 0.50% 0.0625% 0.125%
EXIM 0.125% 0.125% 0.125%
MANDIRI 0.75% p.a 0.75% p.a 0.25%
PANIN 0.125% 1% p.a 0.125%
69

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
4. Supply Chain Financing / SCF

Supply Chain Financing merupakan skema pembiayaan perbankan yang diberikan kepada
para subkontraktor NK oleh Bank atas dasar akseptasi invoice subkontraktor oleh NK.

Invoice Diterima Invoice Jatuh Tempo

T0 TN

subkontraktor menerima NK membayar sesuai


pembayaran lebih cepat Win-Win Solution jatuh tempo invoice
(potong diskonto) (90/120/180 hari)
70

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
4. Supply Chain Financing / SCF

TIMELINE SCF

20 Juni 2019, Disetujui Direksi, 21 Oktober 2019,


21 Juni 2019,
Srt Instruksi Bayar, Srt Pengalihan NK Didebet saat jatuh tempo
H + 1 Subkontr. Dibayar Bank
Diantar ke Bank usance (misal 120 hari)

PENERBITAN SCF. Surat Intruksi


Bayar dilampiri Dok lengkap diterima
Bank JATUH TEMPO Usance 120 hari

AKSEPTASI SCF, Bank Membayar ke


Subkont di kurangi bunga
71

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
4. Supply Chain Financing / SCF

PERMASALAHAN UMUM SCF


a. Check List kelengkapan dokumen
b. Saat proses eligible, Subkon sulit dihubungi
c. Jatuh tempo SCF disesuaikan dengan cara pembayaran Termin
dari Owner

• Prosedur Akseptasi SCF

• Contoh Dokumen Akseptasi SCF


• Contoh Rekomendasi Rekanan
72

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
5. Bank Garansi

Kelengkapan Penerbitan BG :
1. Penunjukan Pemenang, SPMK, Kontrak.
2. Memuat Jangka Waktu Garansi Bank
3. Format Bank / Terlampir
4. Dokumen pendukung lainnya, jika jangka waktu
tidak disebutkan dalam poin.1.
5. Pembatalan Bank Garansi dari Wilayah / Divisi
harus disertai surat pembatalan.
73

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
6. Posisi Dana dan Pembebanan Bunga

Posisi Dana merupakan gambaran atas pinjaman


dana atau hutang piutang antara Kontor Pusat
dan Unit Bisnis, terkait pembiayaan dan
operasional perusahaan.

Hal - hal yang mempengaruhi posisi dana antara


lain adalah :
1. Penerimaan tagihan (termin)
2. Pembayaran hutang rekanan
3. Dropping dana tunai
4. Operasional kantor Unit Bisnis (BUA)
5. Pembayaran pajak
6. Pinjaman proyek
74

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
6. Posisi Dana dan Pembebanan Bunga

Posisi Dana dapat dijadikan tolak ukur


kebutuhan dana di masing - masing Unit Bisnis,
dan untuk menganalisa berhasil tidaknya
cashflow yang telah direncanakan. Sehingga
proyeksi kebutuhan dana dan rencana
pengembaliannya bisa dischedulkan dengan
baik, begitu juga dengan pembebanan bunganya.

Posisi Dana dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :


1. Posisi Dana Positif
2. Posisi Dana Negatif
75

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
6. Posisi Dana dan Pembebanan Bunga

Pembebanan Bunga tetap harus ada jika posisi


dananya (proyek) minus, karena dana yang
terpakai untuk mendukung operasional berasal
dari pinjaman bank (fasilitas perbankan),
sehingga dana tersebut terbebani oleh biaya
administrasi dan bunga bank.

Untuk porsi pembebanan bunga sesuai dengan


kebijakan perusahaan, yang akan dibebankan
secara proporsional untuk menjadi beban
kontrak (sesuai dengan Kebijakan Terintegrasi
tahun 2017).
76

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
7. Medium Term Notes (MTN)

Surat Utang Jangka Menengah atau sering disebut istilah


Medium Term Notes (MTN) adalah surat utang yang
memiliki jangka waktu antara 5 hingga 10 tahun, tetapi
masanya bisa saja hanya 1 tahun.

MTN dikeluarkan oleh perusahaan yang membutuhkan


dana pembiayaan dalam jangka pendek hingga menengah.
Umumnya MTN ini menggunakan suku bunga
mengambang dengan mengacu pada suatu acuan suku
bunga yang dikenal dalam dunia keuangan internasional.
Di Indonesia pada umumnya menggunakan acuan suku
bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
77

PENDANAAN DAN
PENGELOLAAN KAS
7. Medium Term Notes (MTN)

PT Nindya Karya (Persero) telah menerbitkan


MTN pertama kali pada tanggal 28 Juli 2017
dengan tenor 3 tahun sebesar Rp 300 Milyar
dan kupon sebesar 10.35% .
MTN tersebut mendapat rating idBBB+ dari
Pefindo.
78

Kebijakan
Keuangan
2018
Surat Edaran Nomor : 0275/DKS/SE/KDKU/04/2018 Tanggal 23 April 2018
1. Kebijakan Bunga Bank dan BUA Kantor pusat :
- Bunga Bank Nasional sebesar 1,7%
- BUA Kantor Pusat sebesar 2,1%

2. Pembayaran melalui proyek : BUA proyek, Pembelian Material Lokal maksimal Rp. 25.000.000,- untuk setiap
rekanan per transaksi, pembelian alat bantu proyek, biaya awal proyek

3. Penandatangan cek/giro pada proyek JO/KSO :


- Rekening proyek ditandatangani oleh Project Manager (PM)
- Rekening BOM ditandatangani oleh GM selaku Komite Manajemen bersama dengan Mitra JO/KSO

4. Pembayaran Upah Pekerja Proyek (Mandor Borong) dilakukan di Kantor Unit Bisnis

5. Permintaan Dana Mingguan harus melampirkan pertanggungjawaban atas pemakaian dana sebelumnya
79

Kebijakan
Keuangan
2019
Surat Edaran Nomor : 0230/DKS/SE/KDKU/03/2019 Tanggal 04 Maret 2019

A. Tata Kelola Keuangan (Proyek Reguler)

1. Modal kerja proyek dan jangka waktu pembayaran SKBDN/SCF adalah :


a. Modal kerja proyek maksimal sebesar 10% dari nilai kontrak exclude PPN.
b. Jangka Waktu SKBDN/SCF :
- Pembayaran Monthly Certificate (MC) dengan UM selama 90 hari
- Pembayaran Monthly Certificate (MC) tanpa UM selama 120 hari
- Pembayaran Progress Payment dengan UM selama 120 hari
- Pembayaran Progress Payment tanpa UM selama 180 hari
2. Pengelolaan BUA dilakukan di Kantor Pusat, Unit Bisnis dan Proyek
3. Transaksi proyek (pembayaran utang rekanan) pada prinsipnya melalui mekanisme sentralisasi :
- Proyek : biaya awal proyek, alat bantu proyek, material sekitar proyek (nominal sd. 25jt)
- Unit Bisnis : hutang mandor, rekanan/subkon, material sekitar proyek (semuanya nominal sd. 25jt)
4. Hak dan Kewajiban Proyek setelah PHO
80

Kebijakan
Keuangan
2019
Surat Edaran Nomor : 0230/DKS/SE/KDKU/03/2019 Tanggal 04 Maret 2019

B. Keuangan Proyek JO (Joint Operation)

1. Jika PT Nindya Karya (Persero) sebagai leader, maka pengelolaan keuangan proyek JO diperlakukan sama dengan
proyek Non JO

2. Pembayaran SKBDN/SCF untuk Proyek JO melalui mekanisme :


a. Fasilitas SKBDN/SCF harus melalui persetujuan Dewan Komisaris PT Nindya Karya (Persero)
b. Pemanfaatan fasilitas SKBDN/SCF diberikan sebesar-besarnya sesuai persetujuan Dewan Komisaris PT Nindya
Karya (Persero)
c. Pembayaran SKBDN/SCF yang akan jatuh tempo, maka proyek harus mengirimkan dana sebesar SKBDN/SCF
diterbitkan pada kesempatan pertama ke rekening penerbit, tanpa menunggu jatuh tempo
81

Kebijakan
Keuangan
2019
Surat Edaran Nomor : 0230/DKS/SE/KDKU/03/2019 Tanggal 04 Maret 2019
3. Setoran Laba dan Pinjaman Dana JO
a. Jika PT Nindya Karya (Persero) sebagai leader, maka :
• Ber-partner dengan BUMN dan afiliasinya, maka ditetapkan setoran uang muka laba proyek JO ke
masing-masing member paling lambat 1 (satu) bulan berikutnya berdasarkan laporan triwulan proyek
JO dan sesuai dengan laba yang terbuku serta posisi cashflow proyek surplus
• Ber-partner dengan Swasta, pembagian laba dilaksanakan setelah dilakukan Audit Tahunan oleh KAP
b. Setiap penerimaan atas laba harus ditransfer ke rekening Kantor Pusat
c. Peminjaman dana oleh proyek JO wajib memberikan jaminan berupa cek/giro, dan dikenakan bunga
dengan perhitungan sebagai berikut :
• Suku bunga pinjaman bank tertinggi yang diterima member JO + 2% (risiko)
82

Kebijakan
Keuangan
2019
Surat Edaran Nomor : 0230/DKS/SE/KDKU/03/2019 Tanggal 04 Maret 2019

C. BUA dan Bunga Bank pada Rencana Anggaran Tender (RAT)

Besarnya presentase BUA dan Bunga Bank pada RAT adalah sebagai berikut :
a. BUA senilai 3,5%
b. Bunga Bank senilai 1,5%

Biaya Provisi dan Administrasi Penerbitan SKBDN, Akseptasi, Amend, Bank Garansi dan SCF
83

LATIHAN
DASAR
KERJA
JOINT OPERATION / JOINT VENTURE
84

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS TENTANG PENGATURAN BERSAMA
• Ketentuan Umum
• Bentuk Kerjasama Pengaturan Bersama (Joint Arrangement)
• Struktur Pengaturan Bersama
• Perbedaan PSAK 39, PSAK 12, PSAK 66
• Pengakuan Laporan Laba Rugi
• Pengakuan Aset
• Laporan Posisi Keuangan dan Laba/Rugi Pengaturan Bersama
• Utang Piutang KSO dengan Perusahaan Induk
• Pembagian Laba/Rugi dan Penutupan Ventura Bersama
• Prosedur KSO
• Kebijakan KSO
• Penutupan NPWP
85

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS TENTANG PENGATURAN BERSAMA :
Ketentuan Umum :

1. Pengaturan Bersama dilaksanakan secara terpadu sesuai nota kesepahaman yang disetujui oleh dua perusahaan atau
lebih untuk menyelesaikan suatu proyek dan perusahaan yang melaksanakan Pengaturan Bersama disebut
Perusahaan Induk

2. Pemberian NPWP dan pengukuhan sebagai PKP atas Pengaturan Bersama adalah semata-mata untuk keperluan
pemungutan dan penyetoran PPh pasal 21, PPh pasal 23 dan PPN

3. Hubungan antara Perusahaan Induk dengan Pengaturan Bersama adalah hubungan dua badan hukum, sehingga
perhitungan hak dan kewajiban Perusahaan Induk dengan Pengaturan Bersama harus dilaksanakan dengan resmi
oleh masing-masing penanggungjawab penandatangan Pengaturan Bersama atau yang mewakili dengan
penanggungjawab Pengaturan Bersama tersebut (Proyek Manager)

4. Penentuan porsi (share) dalam Pengaturan Bersama dan penempatan SDM dalam struktur organisasi Pengaturan
Bersama ditentukan dalam kesepakatan seluruh anggota Pengaturan Bersama

5. Posisi dalam Pengaturan Bersama bisa sebagai Leader maupun sebagai anggota, dan sebagai Leader bisa memperoleh
Leader Fee sesuai kesepakatan
86

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS TENTANG PENGATURAN BERSAMA :
Bentuk Kerja Sama Pengaturan Bersama (Joint Arrangement)

A. Operasi Bersama (Joint Operation)


• Merupakan proyek pengaturan bersama dimana masing-masing pihak memiliki pembagian yang tegas atas aset
dan liabilitas pengaturan bersama serta masing-masing partisan memiliki manajer proyek sendiri
• Penyertaan di proyek pengaturan bersama seperti ini diperlakukan seperti proyek biasa
• Laporan Keuangannya sama dengan proyek-proyek PT Nindya Karya Non JV pada umumnya

B. Ventura Bersama (Joint Ventura)


• Merupakan proyek pengaturan bersama dimana masing-masing pihak memiliki kendali yang signifikan atas
aset neto pengaturan bersama dan hanya terdapat 1 (satu) manajer pengaturan bersama
• Para venturer membukukan bagiannya atas aset bersih dan laba bersih pengaturan bersama berdasarkan
metode ekuitas

Dalam melakukan Pengaturan Bersama sangat tidak diperkenankan untuk menjadi sleeping partner.
87

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS TENTANG PENGATURAN BERSAMA :
Bentuk Kerja Sama
Pengaturan Bersama
(Joint Arrangement)

Pada awalnya PSAK 39 :


Akuntansi Pengaturan Bersama
mengatur perlakuan akuntansi
pengaturan bersama tanpa
pendirian entitas baru, salah
satu pihak yang mengendalikan
aset dan operasi dan adanya
penyerahan aset.
Efektif 1 Januari 2012 PSAK 39
telah dicabut dan pengaturan
untuk transaksi dan peristiwa
lain yang ada dalam PSAK 39
mengacu pada PSAK yang
relevan.
88

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS
TENTANG
PENGATURAN
BERSAMA :
89

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS TENTANG
PENGATURAN BERSAMA :

Untuk pembukuan Laporan Laba


Rugi jika pihak tersebut
merupakan Joint Operator ia akan
membukukan pendapatan sesuai
dengan porsi haknya dan biaya
sesuai dengan porsi biayanya, yang
ia keluarkan

sedangkan jika berbentuk Joint


Venturer, pembukuan hanya
dilakukan dengan mengakui
adanya laba atas joint venture
90

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS TENTANG
PENGATURAN BERSAMA :

Untuk pembukuan dalam Laporan


(Posisi) Keuangan, Joint Operator
mengakui aset yang merupakan
porsinya dan kewajiban atas
liabilitas yang ia miliki,

sedangkan jika ia berbentuk Joint


Venture maka ia hanya mencatat
aset netonya saja.

Pencatatan dilakukan pada akun


investasi pada Joint Venture (aset
tidak lancar).
91

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS TENTANG PENGATURAN BERSAMA :
Laporan Posisi Keuangan dan Laba/Rugi Pengaturan Bersama

1. Pengaturan Bersama wajib membuat Laporan Keuangan berupa Laporan Posisi Keuangan dan L/R setiap
bulan ditandatangani oleh Proyek Manager dimulai dari awal proyek sampai dengan seluruh kewajiban
Pengaturan Bersama tersebut dibayar dan disampaikan kepada seluruh peserta Pengaturan Bersama

2. Pembukuan L/R Pengaturan Bersama didasarkan porsi Pengaturan Bersama dikalikan L/R yang
dilaporkan dalam laporan Keuangan Pengaturan Bersama

3. Penyajian L/R proyek Pengaturan Bersama di Laporan Keuangan Perusahaan sesuai dengan pedoman
pembukuan L/R Pengaturan Bersama yang dikeluarkan Menteri Negara BUMN. Dalam hal ini PT Nindya
Karya (Persero) menetapkan untuk Proyek Pengaturan Bersama, yang dibuku hanya Laba/Rugi nya saja

4. Bila belum terima Laporan Keuangan Pengaturan Bersama, Perusahaan Induk harus meminta kepada
Proyek Manager untuk segera menyampaikan Laporan Keuangan Pengaturan Bersama
92

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS TENTANG PENGATURAN BERSAMA :
Utang Piutang KSO dengan Perusahaan Induk

1. Pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan VB harus mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota


Ventura Bersama dan harus ditagihkan ke Ventura Bersama dengan dilengkapi dengan kuitansi dan
dokumen-dokumen sah yang ditandatangani oleh GM Wilayah/Divisi, berupa surat invoice tagihan,
kuitansi asli penagihan dilengkapi dengan copy dokumen-dokumen yang mendukung kuitansinya tersebut

2. Pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan Ventura Bersama yang belum ditagihkan, maka terlebih
dahulu di buku di perkiraan 160 / transitoris. Setelah ditagihkan ke Ventura Bersama, maka dibuku
sebagai piutang kepada Ventura Bersama (127)

3. Semua tagihan yang diakui Ventura Bersama dan belum dibayar harus tersaji di Piutang kepada Ventura
Bersama (127) dan tersaji sebagai Hutang kepada Prusahaan Induk di Laporan Posisi Keuangan Ventura
Bersama

4. Penyetoran uang ke Ventura Bersama merupakan Piutang Penyertaan Ventura Bersama sedang
pengambilan uang dari Ventura Bersama harus dengan jelas disebutkan untuk pengembalian Piutang
Penyertaan Ventura Bersama atau Hutang Perusahaan Induk
93

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
SEKILAS TENTANG PENGATURAN BERSAMA :
Utang Piutang KSO dengan Perusahaan Induk

5. Apabila Ventura Bersama melakukan setoran uang


kepada Perusahaan Induk harus diprioritaskan
sebagai berikut :
a. Prioritas pertama untuk Pengembalian Setoran
Uang Tunai
b. Prioritas kedua untuk Pengembalian Piutang
Biaya-biaya yang menjadi beban Ventura
Bersama
c. Sisanya setelah dari point (a) dan (b) diatas,
dicatat sebagai Hutang kepada Ventura Bersama
d. Setoran Laba dibayarkan Apabila Ventura
Bersama Sudah PHO/ Progres 100%
94

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE

SEKILAS TENTANG
PENGATURAN BERSAMA :

Pembagian Laba/Rugi dan Penutupan Ventura Bersama

1. Setelah Ventura Bersama selesai dan seluruh hak diterima serta kewajiban
dibayarkan, harus dilakukan pembagian laba Ventura Bersama sesuai dengan
share masing-masing anggota dengan dibuat Berita Acara Pembagian Laba Ventura
Bersama dilampiri Laporan Keuangan terakhir yang sudah diaudit KAP

2. Dengan berakhirnya Pengaturan Bersama, dilakukan penutupan Ventura Bersama


dengan mengembalikan NPWP ke KPP tempat penerbitan NPWP tersebut
95

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
PROSEDUR KSO :

• Prosedur Membuat Daftar


Utang KSO
• Prosedur Pembayaran Utang
KSO di Kantor Pusat
• Prosedur Permintaan Dana
Kerja
• Prosedur SKBDN KSO
96

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
KEBIJAKAN KSO :

• Pendaftaran BNI Direct / Mandiri Cash Management untuk rekening TP


dan rekening KM dengan rincian :
a. Rekening TP
- Maker : SAM
- Approver : Kantor Pusat (Manajer Keuangan)
- Releaser : PM
b. Rekening KM
- Maker : Manager Keuangan Unit Bisnis selaku anggota KM
- Approver : Kantor Pusat (Manajer Keuangan)
- Releaser : General Manager Unit Bisnis selaku ketua KM
97

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
KEBIJAKAN KSO :

• Pembayaran yang bisa dilaksanakan Tim Proyek adalah terbatas pada :


a. Biaya Awal Proyek
b. Pembelian Alat Bantu
c. Pembelian material atau bahan lokal maksimum Rp 25.000.000,- untuk
setiap rekanan per transaksi
(Apabila proyek akan melakukan pembelian material atau bahan lokal
di atas Rp 25.000.000,- maka harus sudah ada izin sebelumnya dari
Komite Manajemen atas rencana pembelian tersebut)
d. Upah Pekerja Proyek (Mandor Borong)
e. Biaya Umum dan Administrasi (BUA) Proyek
98

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
KEBIJAKAN KSO :

• Laporan Bulanan proyek JO (Laporan Produksi


dan Laporan Keuangan JO) disamping
dikirimkan ke Unit Bisnis harus disampaikan ke
Departemen Produksi dan Departemen
Akuntansi paling lambat tanggal 7 (tujuh) setiap
bulannya.
99

JOINT OPERATION / JOINT VENTURE


Contoh
Perjanjian
Pengakhiran
Kerjasama
Operasi :
100

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE

SK Keputusan
Penghapusan NPWP :
101

JOINT OPERATION /
JOINT VENTURE
PERMASALAHAN KSO :

• Laporan Keuangan JO belum dapat disampaikan tepat waktu ke Kantor Pusat


karena laporan keuangan dari proyek JO harus disamakan terlebih dahulu
dengan PHU wilayah dan Neraca wilayah. Hal ini menjelaskan bahwa ada
kemungkinan Laporan Keuangan JO yang disampaikan ke Kantor Pusat
menjadi tidak real sehingga akan mengakibatkan kesalahan pengambilan
keputusan.

• Beberapa proyek JO memiliki perbedaan/selisih nilai saldo hutang piutang


antara Laporan Keuangan Wilayah/Divisi dan Laporan Keuangan Proyek JO.

• Jadwal pembayaran Piutang Tunai untuk Proyek JO yang sudah selesai dan
Proyek JO akan segera selesai di tahun ini.

Anda mungkin juga menyukai