Anda di halaman 1dari 2

1.

Besi (Fe)
Sumber pangan yang mengandung besi yaitu hati, daging, kuning telur, sayuran berdaun
hijau tua, tiram, udang.
Fungsi besi :
- Pembentukan hemoglobin baru
- Mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah terjadi pendarahan
- Menggantikan kehilangan zat besi dalam darah tubuh
- Pada laktasi untuk sekresi air susu
Kebutuhan besi untuk berbagai jenis kelamin dan golongan usia :
- Laki-laki dewasa : 10mg/hr
- Wanita yang mengalami haid : 12 mg/hr
- Anak-anak umur 7-10 tahun : 2,3 – 3,8mg/hr
- Orang dewasa : 10-15mg/hr
Defisiensi besi dapat menyebabkan :
- Anemia defisiensi besi
- Gangguan fungsional tubuh
- Pucat, lemah, letih, pusing, dan kurang nafsu makan
- Menurunnya kekebelan tubuh
- Gangguan penyembuhan luka
Kelebihan zat besi :
- Menurunkan penyerapan dan penggunaan seng dan tembaga
- Menyebabkan gangguan fungsi hati dan jantung

2. Tembaga (Cu)
Sumber makanan yang mengandung tembaga diantaranya adalah susu dan sereal. Terdapat
juga dalam hati, tiram, daging dan kacang-kacangan.
Dalam saluran cerna, tembaga dapat diabsorpsi kembali dari tubuh bergantung kebutuhan
tubuh. Pengeluaran melalui empedu meningkat bila terdapat kelebihan dalam tubuh. Sedikit
tembaga dikeluarkan melalui urin, keringat, dan darah haid. Tembaga yang tidak diabsorpsi
dikeluarkan melalui feses. Fungsi dari tembaga berperan dalam kegiatan enzim pernafasan
sebagai kofaktor bagi enzim, misalnya sitokrom, oksidase. Kelebihan tembaga secara kronis
menyebabkan penumpukan tembaga dalam hati yang dapat menyebabkan nekrosis hati atau
serosis hati. Kelebihan ini dapat terjadi karena menggunakan alat masak dari bahan tembaga,
terutama apabila digunakan untuk memesak cairan yang bersifat asam. Konsumsi dosis tinggi
menyebabkan kematian.
Defisiensi tembaga menyebabkan :
- Bayi gagal tumbuh kembang
- Gangguan fungsi kekebalan
- Menghambat pembentukan hemoglobin
- Perubahan pada jaringan tulang dan kerangka tubuh yang dapat menyebabkan patah tulang
dan osteoporosis.

3. Seng (Zn)
Sumber makanan yang mengandung seng terdapat dalam daging, telur, hati, unggas, dan
ikan.
Di dalam pankreas, seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan yang pada waktu
makan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Seng dikeluarkan tubuh terutama melalui feses.
Di samping itu, seng dikeluarkan melalui urin, keringat, sel dinding usus, cairan haid, dan
mani.
Defisiensi seng menyebabkan :
- Pertumbuhan terhambat
- Gangguan kematangan seksual
- Gangguan fungsi pencernaan karena gangguan fungsi pankreas
- Perusakan saluran cerna
Konsumsi seng secara berlabihan dapat terjadi karena konsumsi suplemen seng dan makanan
yang terkena polusi udara, alat masak, dan kaleng. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya
penyerapan zat besi dan tembaga, mual, diare, pusing, gangguan reproduksi, dan gangguan
fungsi hati. Kelebihan sampai 10 kali AKG mempengaruhi metabolisme kolestrol, mengubah
nilai lipoprotein dan mempercepat timbulnya ateroskloresis.

Anda mungkin juga menyukai