Orang Yang Tuli Biasanya Juga Bisu
Orang Yang Tuli Biasanya Juga Bisu
Seorang lelaki bisu tuli (Ddee) menikah dengan seorang wanita normal (DdEE) maka
persentase fenotip kemungkinan anak-nak bereka bisu tuli adalah ....
A. 12,5%
B. 25%
C. 37,5%
D. 62,5%
E. 100%
Jawaban:
B. 25%
Pembahasan:
Gen komplementer merupakan gen-gen yang saling melengkapi dalam memunculkan suatu
sifat tertentu. Misalnya saja gen D dan gen E yang menyebabkan seseorang tidak bersifat bisu
tuli (normal). Apabila gen dominan D muncul sendiri tidak disertai gen E maka akan
memunculkan sifat bisu tuli. Demikian juga sebaliknya, apabila gen dominan E muncul
sendiri tidak disertai gen D maka akan memunculkan bisu tuli.
Jadi:
F1:
DDEe = Normal
DdEe = Normal
DdEe = Normal
ddEe = Bisu Tuli
B adalah sel sebelum diberi perlakuan. A dan C adalah sel yang mendapat
perlakuan perendaman pada lartan yang berbeda konsentrasi selama 5 menit.
Jawaban:
Pembahasan:
A. A mengalami plasmolisis karena berada dalam larutan hipetonis sehingga cairan
sel berosmosis keluar sel. [BENAR]
B. A mengalami krenasi karena berada dalam larutan hipotonis sehingga cairan sel
berosmosis ke luar sel [SALAH] seharusnya plasmolisis
C. C mengalami turgid karena berada dalam larutan hipertonis sehingga cairan sel
berosmosis ke luar sel [SALAH] seharusnya berada dalam larutan hipotonis
D. C mengalami plasmolisis karena berda dalam larutan hipertonis sehingga cairan
sel berosmosis ke dalam sel [SALAH] seharusnya turgid
E. A mengalami turgid karena berda dalam laurutan hipotonis sehingga cairan sel
berosmosis ke luar sel [SALAH] seharusnya plasmolisis
Beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi sebagian besar orang
indonesia. Fakta di lapangan menunjukan bahwa konsumen pada umumnya
mencari dan membeli beras yang putih dan bersih. Hasil sidak petugas BPOM
menemukan beras yang mengandung zat pengawet, seperti formalin, boraks, dan
zat pemutih seperti klorin. Hal ini tentu sangat merugikan konsumen dari segi
kesehatan dan kualitas beras.
Manakah langkah metode ilmiah yang dapat dilakukan konsumen untuk mengetahui
kandungan zat pemutih pada beras?
Jawaban:
Pembahasan:
Metode ilmiah merupakan suatu cara yang sistematis untuk memecahkan masalah.
Metode ilmiah digunakan oleh para ahli dalam melakukan penelitian dan
bereksperimen untuk menghasilkan penemuan-penemuan baru. Langkah-langkah
dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:
Opsi jawaban:
A. merupakan bagian dari mengumpulkan informasi (data-data)
B. merupakan bagian dari melakukan eksperimen/percobaan untuk menguji
kebenaran hipotesis tetapi caranya belum tepat. Karena untuk membuktikan ada
tidaknya kandungan zat pemutih pada beras hanya dapat dilakukan melalui analisis
secara laboratorium.
C. merupakan hipotesis
D. merupakan bagian dari melakukan eksperimen/percobaan untuk menguji
kebenaran hipotesis tetapi caranya salah dan sangat menyesatkan. Hal ini berpotensi
menimbulkan informasi yang menyesatkan dan HOAX pada masyarakat banyak.
Melakukan eksperimen menggunakan iodine ternyata bukan ditujukan untuk
membuktikan kandungan pemutih pada beras tetapi membuktikan bahwa pada
beras mengandung karbohidrat. Seperti materi praktikum pada uji kandungan
makanan yang kita pelajari pada kelas XI. Referensi: *1 dan *2
E. merupakan produk hasil dari langkah metode ilmiah yang dapat memecahkan
permasalahan yang terjadi. Biasanya dihasilkan oleh para peneliti atau para ahli.
Konsumen bisa juga menjadi seorang peneliti asalkan memiliki sikap-sikap ilmiah
seperti yang dilakukan oleh anak bangsa ini: Ciptakan Alat Pendeteksi Beras
Berpemutih, Mahasiswa UNS Solo Raih Penghargaan Internasional.
Jadi jawaban yang paling tepat adalah E. Pernyataan dibawah ini adalah tentang
anabolisme.
(1) Fotosistem I menangkap energi cahaya dengan panjang gelombang 680 nm
(2) Fotosistem II menangkap energi cahaya matahari dengan panjang gelombang
700 nm
(3) Energi cahaya diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH.
(4) Dihasilkan oksigen dari peritiwa fotolisis air
(5) Proses fotofosforilasi berlangsung di membran tilakoid.
Jawaban:
Pembahasan:
(1) Fotosistem I menangkap energi cahaya dengan panjang gelombang 680
nm SALAH seharusnya 700 nm
(2) Fotosistem II menangkap energi cahaya matahari dengan panjang gelombang
700 nm SALAH seharusnya 680 nm
(3) Energi cahaya diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan
NADPH. BENAR
(4) Dihasilkan oksigen dari peritiwa fotolisis air
(5) Proses fotofosforilasi berlangsung di membran tilakoid. BENAR
Jawaban:
Pembahasan:
KALAU :
P2: PpHh >< pphh
Gamet:
PH ph
Ph
pH
ph
F2:
1. PpHh
2. Pphh
3. ppHh
4. pphh
F2:
1. PpHH
2. PpHh
3. ppHH
4. ppHh
1. PPHH
2. PpHh
3. PPHh
4. PpHh
5. PpHH
6. ppHH
7. PpHh
8. ppHh
P2: PpHh >< PPHH
Gamet:
PH PH
Ph
pH
ph
F2:
1. PPHH
2. PPHh
3. PpHH
4. PpHh
Peristiwa yang terjadi pada tahapan X adalah ....
A. ovum matang diselubungi folikel
B. progesteron merangsang pembentukan ledir
C. esterogen menghambat pembentukan FSH, hipofisis melepaskan LH
D. korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron
E. FSH merangsang perkembangan folikel dan esterogen semakin meningkat
Jawaban:
B. progesteron merangsang pembentukan ledir
Pembahasan:
X adalah fase fase folikel pada siklus ovarium dan fase menstruasi (haid)
pada endometrium.
Diagram diatas menunjukan pasangan suami isteri yang sama-sama memiliki kulit
normal, tetapi sifat iris mata berbeda, yaitu suami iris mata hitam dan istri iris coklat.
Mereka memiliki tiga anak seperti tampak pada diagram. Salah satu anak
perempuannya menikah dengan laki-laki yang memiliki iris mata coklat dan kulit
albino, sepeti tampak pada diagram.
Jawaban:
Pembahasan:
H= Kulit Normal
h= kulit albino
C= hitam
c=coklat
F2:
Urutan proses sintesis protein yang terjadi pada tahap translasi adalah ....
A. (2) - (1) - (6) - (3)
B. (1) - (2) - (5) - (6)
C. (3) - (5) - (4) - (2)
D. (4) - (6) - (3) - (5)
E. (4) - (6) - (5) - (3)
Jawaban:
D. (4) - (6) - (3) - (5)
Pembahasan:
Dibawah ini proses-proses dalam sintesis protein:
TRANSKRPSI:
(1) dRNA meninggalkan DNA menuju ke ribosom.
(2) DNA melakukan transkripsi sehingga terbentuk dRNA
TRANSLASI:
(4) tRNA menerjemahkan kodon yang dibawa dRNA
(6) tRNA mencari dan membawa asam amino yang sesuai dengan kodon
yang dibawa dRNA
(3) asam amino berderet sesuai dengan kode pembentukan protein
(5) Protein terbentuk dan dapat merupakan enzim yang mengatur
metabolisme sel
Berikut ini diagram pewarisan gen buta warna pada manusia:
P: XXc >< XcY
F1: XXc, XY, XcXC, XcY
Kasus yang peearisannya sama dengan pola pewarisan gen di atas adalah
....
A. albino, dari gen resesif ayah dan ibunya
B. thalasemia, dari gen dominan ayahnya dan ibunya
C. bisu tuli, dari interaksi anayat gen ayah dan ibunya
D. hipertrichosis, dari gen yang terpaut pada kromosom Y
E. hemofili, dari gen yang terpaut pada kromosom X
Jawaban:
E. hemofili, dari gen yang terpaut pada kromosom X
Pembahasan:
Buta warna merupakan kelainan yang terpaut pada kromosom X dan bersifat
resesif.
Pembahasan opsi jawaban:
A. albino, dari gen resesif ayah dan ibunya [SALAH] albino disebabkan oleh
alel resesif autosomal bukan gen resesif ayah dan ibunya.
B. thalasemia, dari gen dominan ayahnya dan
ibunya [SALAH] thalasemia disebabkan oleh alel dominan autosomal bukan
gen dominan ayah dan ibunya.
C. bisu tuli, dari interaksi antara gen ayah dan ibunya [SALAH] bisu tuli
disebabkan oleh alel resesif autosomal bukan interaksi gen ayah dan ibunya.
D. hipertrichosis, dari gen yang terpaut pada kromosom
Y [SALAH] hipertrichosis merupakan kelinan yang terpaut pada kromosom Y.
E. hemofili, dari gen yang terpaut pada kromosom X [BENAR] hemofili
merupakan kelainan yang terpaut pada kromosom X.
Perhatikan diagram persilangan Drosophila berikut ini!
Keturunan F2 yang diharapkan adalah menghasilkan rasio fenotip F2 1:1:1:1
Kenyataan F2 yang dihasilkan:
Rasio fenotip hasil test cross kelabu-saya panjang : hitam - sayap pendek =
1:1
Penemuan ini menunjukan bahwa ....
A. gen B, V dan gen b, v berda dalam kromosom yang sama
B. gen B, V dan gen b, v berada dalam kromosom yang berbeda
C. gen B dan V saja yang berada dalam kromosom yang sama
D. gen b dan v saja yang berada dalam kromosom yang sama
E. Drosophila tidak mampu menghasilkan gamet yang berbeda
Jawaban:
A. gen B, V dan gen b, v berda dalam kromosom yang sama
Pembahasan:
Rasio fenotip F2 tidak sesuai dengan pola pewarisan sifat menurut hukum
Mendel karena terjadi pautan gen. Pautan disebabkan karena letak gen-gen
tersebut masih berada dalam kromosom yang sama. Pautan terjadi ketika
dua gen yang terletak berdekatan satu sama lain pada kromosom yang sama.
Pautan dan pindah silang merupakan dua proses yang dianggap berbagai
pengecualian hukum Mendel yang independen.
Tidak seperti yang terjadi pada gen-gen yang berpasangan secara bebas,
pautan gen ditransmisikan bersama-sama dengan gamet yang sama lebih
sering. Jika dua gen terpisah jauh pada kromosom yang sama, maka gen
tersebut cenderung untuk berkelompok secara independen dan sama-sama
lolos ke gamet yang sama atau berbeda.
Perhatikan diagram proses katabolisme glukosa dibawah ini!
Jawaban:
Proses X yang dimaksud adalah Siklus Krebs (Siklus Asam Sitrat). Dimana hasil
akhirnya adalah:
6 NADH, 2 FADH, 2 ATP, dan 4 CO Jika disederhanakan menjadi 3 NADH, FADH,
2ATP, dan 2 CO
Jawaban:
Pembahasan:
Gambar X pada soal adalah floem, Ciri-ciri floem atau pembuluh tapis, merupakan
jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis
dari daun keseluruh bagian tumbuhan. Sel berbentuk piramid , tersusun dari
parenkim flopem dan serabut floem, pembuluh tapis dan sel pengiring.
Jawaban:
Pembahasan:
Analisis opsi jawaban:
A. ulkus luka, (perdangan kronis) pada lapisan lambung dekat duodenum (bagian
teratas usus halus), disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.
B. apendisitis, peradangan apendiks (umbai cacing) akibat penyumbatan oleh tinja
yang mengeras dan tersangkut di dalam apendiks yang berakibat pemebngakakan
dan terisi pus (nanah) atau jaringan mati.
C. xerostomia, mulut kering akibat berkurangnya produksi ludah.
D. sembelit, susah buang air besar
E. gastritis (radang lambung), peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit,
mulas, dan perih. Gastritis dapat disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan,
makan tidak teratur, mikroorganisme, mengkonsumsi obat-obatan tertentu, alkohol,
pola tidur yang tidak teratur, dan stres.